Melati melangkah menuju kamar nya yang berada diujung dapur, bersebelahan dengan kamar Bi Asri. "Setidaknya malam ini aku aman" batin Melati sambil memutar handle pintu.
"Nyonya .." Panggil Bi Asri
"Iya bi" Melati berdiri belum sempat masuk kamar, karna Bi Asri sudah terlebih dahulu memanggilnya.
"Kenapa nyonya tidur disini, harusnya nyonya tidur dikamar utama bersama tuan."
Melati tersenyum, "sama saja Bi, yang penting bisa tidur" ucapnya. "Ouh iya Bi, jangan panggil nyonya lagi, tapi panggil saja namaku Melati, kalau begitu aku pamit dulu Bi, mau istirahat."
Melati masuk dalam kamar dan menutup pintu. Membaringkan tubuhnya di kasur yang hanya muat untuk satu orang saja. Melati menatap lagit-lagit kamar, mengingat semua apa yang terjadi pada dirinya. Kenapa semua bisa seperti ini, kenapa harus ada hal yang seperti ini terjadi. Banyak pertanyaan yang terbesit dipikiran Melati, hingga ia sadar bahwa belum juga mengetahui bagaimana kabar sepupunya Seli. Lalu dengan cepat Melati berlari membuka pintu kamarnya dan berlari menaiki satu persatu anak tangga menuju kamar Verdi. Tok..tok..tok. Melati mengetuk pintu dengan sangat kerasnya.
"Buka pintunya" teriak Melati dari luar, dan tanpa sadar Melati telah membangunkan singa yang tengah tertidur pulas.
Verdi yang berada di dalam kamar, merasa terganggu karna ketukan pintu yang berasal dari luar yang begitu sangat keras.
Verdi marah karna tidurnya telah diganggu, Verdi membuka pintu, dengan menatap tajam kearah Melati. Melati yang ditatap dengan tajam, langsung melan salivanya secara kasar.
"Kau tidak boleh takut, Mela! Kau harus berani" batinnya.
"Dimana Seli sekarang?" Tanya Melati dengan mendongakkan kepalanya melihat ke arah Verdi yang lebih tinggi darinya.
"Hanya itu saja" kata Verdi sambil menarik tangan Melati masuk kedalam kamar. Dan Verdi langsung menutup pintu.
"Lepaskan!" Melati mencoba melepaskan diri. "Katakan bagaimana keadaan Seli sekarang?"
"Kenapa kau mengkhawatirkan Seli? Harusnya kau mengkhawatirkan dirimu sendiri" ucap Verdi dengan senyum disudut bibirnya.
Lagi-lagi Melati menelan Saliva nya, ia lupa jika telah membangunkan singa yang tidur dan kelaparan saat ini.
"Apa kau begitu haus ingin mendapatkan belaianku? Sampai kau mengetuk pintuku dengan sangat kasar?"
"Jangan bermimpi seperti itu! Dan cepat katakan dimana Seli sekarang?"
"Kakakmu sudah aman, sekarang giliranmu lah yang tidak aman. Karna sudah berhasil membuatku bangun."
Dengan sekali hentakan Verdi berhasil membawa tubuh Melati berbaring ketempat tidur. Verdi berada diatas tubuh Melati menghimpit tubuh Melati yang berada dibawahnya.
"Jangan lakukan itu?" Pinta Melati.
"Kenapa? Bukankah kau sudah menjadi istriku. Berarti hak ku untuk mendapatkan semua."
"Jangan lakukan itu, kumohon!" Melati mengatupkan kedua tangannya memohon agar Verdi tak melakukan hal yang sama lagi.
Tapi bukan Verdi namanya jika tak berhasil melakukan hal yang sama pada tubuh Melati,. Untuk yang ketiga kalinya Verdi melakukan hal itu kepada Melati. Awalnya Verdi melakukannya secara paksa dan kasar, Melati yang ada dibawah tubuh Verdi hanya bisa diam dengan tatapan kosong dan air mata yang terus jatuh membasahi pipinya. Verdi yang menatap kedalam mata Melati, entah kenapa langsung tiba-tiba merasa iba. Tiba-tiba saja tangan Verdi mengusap air mata Melati, dan tiba-tiba saja Verdi mengecup kening Melati. Permainan yang awalnya sangat kasar berubah menjadi lembut dan menuntun. Verdi melakukannya secara lembut, dan sesekali mengusap pucuk kepala Melati.
Melati tetap tak merespon, ia bagaikan patung yang hidup dibawah kungkuhan Verdi.
Setelah selesai menanamkan benih diladang Melati, Verdi langsung berdiri. "Pakai bajumu dan tidurlah" ucapnya dan berlalu meninggalkan Melati seorang diri.
"Sampai kapan aku akan seperti ini? Sampai kapan ini semua berakhir? Apa salahku? Kenapa takdirku serumit dan sekejam ini?" Batin Melati dan berdiri mengambil satu persatu baju dan juga celananya yang berserakan dilantai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Nurak Manies
😭😭😭😭😭😭
2022-02-24
1
dian Ningsih
lihat saja kapan waktuny...km bakal menyesal telah menyakiti melati...semoga setelah melati mengandung bisa kabur dr rumah verdi biyar nangis kelimpungan dan bucin sama melati...
2022-02-23
1
Metri Tato
lanjut dong
gantung Mulu
2022-02-23
1