"Sudahlah Phanie, ga usah bersedih.Sekarang kita cansel dulu ke toko bibit tanaman, tapi kita ke toko kaca mata untuk mengganti kaca matamu yang pecah " ajak Steven seraya menuntun Stephanie.
"Aku minta maaf Steve, telah merepotkanmu.Tapi tanpa kaca mata memang aku tak bisa melihat dengan jelas "ucap Stephanie seraya sesekali mengerjapkan matanya.
"Sudah nggak usah di pikirkan, sebentar aku mau pesan taxi on line.Karena nggak mungkin kalau kita berjalan kaki dengan kondisi kamu seperti ini "ucap Steven seraya merogoh kantong celana mengambil ponsel dan segera memesan taxi on line.
Selagi menunggu taxi on line, melintaslah mobil Meymey.Sejenak mobil Meymey berhenti karena melihat Stephamie bersama Steven.
Dari dulu Meymey sangat menyukai pemuda ini, di samping tampan juga sangat pintar.
"Hay Steve, kok kamu bisa bareng sama kak Phanie?"sapa Meymey keluar dari mobil menghampiri Steven yang sedang berada di samping Stephanie.
"Iya Mey, kami mau ke toko kaca mata, oni sedang menunggu taxi on line tapi belum datang juga "jawab Steven singkat."
"Mey, bagaimana kabar kamu dan kabar papi mami serta Meylan?kakak sangat kangen kalian "Stephanie mencoba meraba keberadaan Meymey.
Namun saat Stephanie telah meraih tangan Meymey, justru Meymey bertindak kasar pada Stephanie.
"Heh, awas ka!jangan sentuh aku dengan tangan kotormu itu!nggak usah tanya soal kami, karena kami pindah juga untuk menghindari kakak yang hanya bikin nama kami buruk "cibir Meymey menepis tangan Stephanie dan mendorong tubuhnya.
Stephanie terhuyung- huyung, hampir saja oleng ke belakang, namun lekas di tahan oleh Steven.
"Mey, kok kamu jahat sama kakakmu sendiri!dosa tahu!"hardik Steven ketus .
"Steve, kenapa kamu mau jalan sama gadis buruk rupa seperti dia?!apa kamu ga malu?bagi kami kak Phanie itu sudah mati!"cibir Meymey terkekeh.
"Selama kami jauh dari kak Phanie, hidup kami justru bahagia tidak ada lagi yang mencibir kami karena gadis buruk rupa ini "ejek Meymey seraya kembali mendoromg bahu Stephanie.
"Steve, coba di hubungi lagi taxinya.Sudah Steve, kamu nggak usah berdebat dengan adikku "lerai Stephanie .
"Heh, jangan sekali-kali kamu memanggilku adik!apa kamu nggak dengar!apa yang tadi aku bilang, kalau kami sudah tak mengganggapmu ada!!jadi jika di jalan kamu ketemu aku, Meylan, atau mami dan papi, anggap nggak pernah kenal "ucap Meymey seraya pergi meninggalkan Stephanie dan Steven, namun Meymey terlebih dulu menginjak kaki Stephanie dengan sendal heelsnya.
"Auuhh!astaga..."teriak Stephanie kesakitan.
"Keterlaluan banget sih, adikmu itu Phan?!"ucap Steven seraya mengepalkan tangannya karena geram.
"Mana taxinya Steve?sudah datang atau belum?"tanya Stephanie mengalihkan pembicaraan.
"Nah, pas banget nech Phan.Yuk kita berangkat "Steven menggandeng Stephanie dan memapahnya masuk ke dalam taxi on line.
Berbeda dengan Meymey yang masih saja emosi.
"Bagaimana bisa?Steve mau jalan bareng sama gadis buruk rupa itu!!"Meymey geram memukul mukul kemudinya.
"Ini tidak bisa di biarkan, pokoknya aku nggak akan terima cowo yang aku suka dekat dengan gadis buruk rupa si pembawa sial itu !!"gerutunya seraya terus saja geram.
Sesampainya di rumah, Meymey langsung mengadu pada papi dan maminya yang kebetulan sedang bersantai di rumah.
"Mi,pi!kalian di mana?"teriak Meymey seraya mengecek setiap sudut ruangan.
"Ada apa sih,kami di sini di ruang tamu "jawab Mami Cindy.
Lekas Meymey menghampiri di mana sumber suara Mami Cindy.
"Mi,pi!Meymey kesal banget!"Meymey merajuk seraya menghentak-hentakkan kedua kakinya.
"Ada apa sih Mey?"Mami Cindy menghampirinya mengusap surai hitam Meymey.
"Iya!heran dech, pulang pulang kok ngambek?"cibir Papi Endrik masih fokus dengan surat kabarnya.
"Mi, tadi nggak sengaja Meymey ketemu kak Phanie di jalan "ucap Meymey seraya bibir di monyongin.
"Terus, Phanie buat ulah apa sampai kamu ngambek seperti ini?" tanya Mami Cindy seraya mengusap-usap bahu Meymey.
"Si buruk rupa itu jalan sama cowo yang Mey suka!" cebik Mey masih saja pasang aksi ngambek.
"Steve maksudmu?" tanya Mami Cindy.
"Iyalah mi!memang siapa lagi cowo yang selama ini Mey suka, kan cuma satu cowo!ini saja susah banget di deketin!" ucap Meymey.
"Mungkin mereka tak sengaja bertemu kan bisa jadi, iya nggak pi?" ucap Mami Cindy seraya menatap Papi Endrik.
"Bisa juga, lagian ga mungkin Steve dengan sengaja jalan bareng Phanie.Papi sama mami saja males jalan bareng Phanie, apa lagi Steve yang bukan apa-apanya "ucap Papi Endrik .
"Pokoknya Meymey mau, papi sama mami beri peringatan apa hukuman sama kak Phanie!"cebik Meymey seraya bangkit dari duduknya berlalu begitu saja dari pandangan orang tuanya.
"Pi! anakmu yang buruk rupa itu mau sampai kapan nggak berbuat onar, nggak ganggu hidup kita!" cebik Mami Cindy menggebrak kursi.
"Memang dasar keras kepala! besok papi ke sana untuk beri pelajaran sama Phanie! "ucap Papi Endrik seraya menghela napas panjang.
Sementara saat ini Stephanie telah sampai di toko kusus menyediakan kaca mata.Stephanie lekas memilih kaca mata yang di butuhkannya,tanpa butuh waktu lama.
"Kamu yakin memilih model itu Phan?"tanya Steven seraya tak yakin.
"Iya Steve, aku butuh ini.Ini cocok kok buatku "ucapnya seraya mencoba kaca mata barunya.
"Steve, maaf ya aku pinjem uangmu dulu.Aku janji pasti aku kembalikan kok "ucap Stephanie seraya menutupi rasa malunya karena tak memegang uang cash.
Kebetulan di daerah pedesaan, sehingga setiap toko menggunakan sistim cash.Bukan sistim kartu kredit atau pun transfer atm.
"Nggak usah di pikirkan, santai saja Phan "ucap Steven seraya merogoh kantung celana untuk membayar tunai harga kaca mata yang di belinya untuk Stephanie.
Selepas dari membeli kaca mata, mereka melanjutkan ke toko bibit tanaman untuk membeli bibit sayuran yang kira-kira cocok di tanam di lahan tanah samping rumah grandpa.
1 Jam berlalu, kini Stephanie dan Steven telah sampai di rumah grandpa.
Kebetulan grandpa dan grandma sedang bersantai di teras halaman depan.
Kedua orang tua ini sempat heran melihat jalan Stephanie sedikit pincang.Karena ulah Meymey menginjak kaki Stephanie.
"Cu!kakimu yang satu kenapa?kok sedikit lecet juga jalanmu jadi pincang begitu?"tanya grandma seraya melotot ke arah kaki Stephanie.
"Ini grandma tadi..
Saat Steven akan berucap jujur tentang apa yang di lakukan Meymey, Stephanie langsung menyela ucapan Steven.
"Tadi Phanie sempat jatuh, kaki kesandung batu yang runcing jadi sedikit luka.Tapi ga apa -apa grandma, paling beberapa jam juga sembuh "sela Stephanie memberi kode mata ke Steven supaya tak mengadu tentang perbuatan Meymey.
Sedikit visual,tapi maaf ya ka reader..
jika editnya belum ok🙏🙏🙏🙏
Stephanie..
Steven
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Amisaroh
visual nya gak gendut,item dan berjerawat gtu Thor malah imut
2024-07-01
0
gak jelas😑
stephanie nya imut banget weeh
2022-05-09
0
Elwi Chloe
Wahh ada si taetae nyasar 😭😭
2022-03-06
0