Pagi harinya, Stephanie berjalan kaki menuju ke kampus yang tak jauh dari rumah grandpa hanya menyeberang jalan.
Namun selalu saja kesialan melanda dirinya, di mana teman-temannya selalu saja mengerjai dirinya.
Selagi asik akan masuk ke dalam kelas, tiba-tiba ada ember dari atas pintu jatuh tepat di atas kepala Stephanie.
Di mana ember itu berisi dengan tepung dan telor busuk.
"Haaaaa, memang enak di kerjain"cibir salah satu teman kelasnya terkekeh.
"Pantes tuh Phan buatmu, karena kamu gembrot keringatmu bau seperti bau telor busuk itu hoek "celoteh salah satu teman yang lain.
Stephanie membalikkan badan berjalan ke ruang dosen
"Astaga!kamu di kerjai lagi sama teman-temanmu, Phanie?" ucap salah satu dosen yang selalu baik dengan Stephanie.
"Iya bu!Phanie ijin pulang sebentar untuk membersihkan diri ya bu"ucapnya.
"Iya nak!nanti kamu berangkat saja, nggak usah takut sama teman-temanmu yang nakal itu!biar ibu yang tegur"ucap bu Tika.
Stephanie hanya mengangguk kecil seraya lekas melangkah pulang untuk mandi karena badan penuh tepung dan telor busuk.
Saat sampai di depam rumah, grandma tercengang melihat kondisi Stephanie.
"Ya ampun cu!siapa lagi yang bertindak jahat padamu?!biar grandma samperin, kalau perlu grandma balas kelakuannya! "grandma sangat geram karena hampir tiap hari ada saja teman sekelas Stephanie yang bikin ulah pada Stephanie .
"Nggak usah grandma, Stephanie nggak apa-apa kok "ucapnya seraya langsung melangkah masuk menuju kamarnya untuk membersihkan tubuhnya.
Stephanie langsung masuk ke kamar mandi yang ada di dalam kamarnya.
"Tuhan!entah sampai kapan aku akan selalu mendapat perlakuan seperti ini?kenapa pula program dietku tak kunjung ada kemajuan?"gerunya seraya perlahan-lahan mengguyur tubuhnya dari atas kepala sampai ujung kaki dengan shower.
Berbeda dengan grandpa yang saat ini tengah berada di rumah Steve.
"Nak!kata Phanie, kamu nggak usah bantu dia berkebun "ucap grandpa .
"Loh!memangnya kenapa grandpa??Steve ikhlas kok, malah senang bisa bantu Phanie "Steve merasa aneh dengan ucapan grandpa.
Sejenak grandpa terdiam tanpa bisa berkata karena bingung harus berkata apa.
"Grandpa!jawab.Pasti ada sesuatu yang tak beres, coba cerita saja.Biasa kan grandpa jujur sama Steve "Steve mencoba membujuk grandpa untuk mengatakan hal yang sebenarnya terjadi.
"Nggak ada apa-apa kok Steve, Phanie bilang tak ingin merepotkanmu nggak enak katanya "Grandpa mencoba menutupi alasan yang sebenarnya.
"Aku nggak percaya!pasti ada yang di sembunyikan grandpa dan Phanie "gumam Steve dalam hati.
"Nggak mungkin secara tiba-tiba mereka melarangku membantu Phanie, tapi apa yang membuat Phanie dan grandma bersikap seperti ini?"gumam Steve kembali.
"Maaf grandpa!kali ini Steve nggak bisa penuhi permintaan Phanie dan grandpa.Ste ve tetap akan bantu Phanie berkebun "ucap Steve bersikeras.
"Aduhh!jangan begitu Steve, kalau kamu nggak nurut ucapan grandpa, nanti malah Phanie yang akan kena imbasnya "tiba-tiba grandpa keceplosan.
"Maksud grandpa kena imbas bagaimana?"Steve semakin penasaran .
"Aduhhh!kenapa sih, aku keceplosan" gerutu grandpa dalam hati.
"Baiklah Steve, grandpa akan cerita tapi sebelumnya kamu jangan bilang ke Phanie juga ya "ucap grandpa sedikit ragu.
Grandpa mulai bercerita pada Steve, kenapa Steve di larang membantu berkebun Stephanie.
"Ya ampun!kebangetan banget Om Endrik!masa percaya begitu saja dengan cerita Meymey "Steve geram sampai mengepalkan tinjunya.
"Grandpa!Steve juga ingin bercerita yang sebenarnya terjadi kemarin "ucap Steve menatap sendu grandpa.
Kini giliran grandpa yang geleng-geleng kepala setelah mendengar cerita dari Steve.
"Keterlaluan Meymey!jadi kakinya Phanie luka karena Meymey?!jadi Meymey menghasut Endrik supaya tambah membenci Phanie, ya Tuhan malang nian nasibmu Phanie "ucap grandpa dengan mata berkaca-kaca.
"Terus!kamu mau bagaimana Steve?"tanya grandpa bingung.
"Steve akan tetap membantu Phanie, grandpa "ucap Steve yakin.
"Tapi kalau ancaman Endrik bukan sekedar ancaman, benar-benar di lakukan pada Phanie bagaimana?kan kasihan Phanienya juga "ucap grandpa bingung.
"Iya juga sih!Steve juga bingung, begini saja grandpa.Steve akan tetap bantu Phanie tapi di balik layar "ucap Steve.
"Di balik layar bagaimana Steve, grandpa semakin nggak ngerti "tanya grandpa seraya mengernyitkan alis.
"Begini grandpa!Steve akan menyuruh orang untuk membantu Phanie sampai benar-benar sukses berkebun, tanpa Steve langsung turun tangan "ucap Steve.
"Wah!boleh juga usul yang sangat bagus "ucap grandpa sumringah.
"Nanti Steve kirim satu orang kepercayaan Steve untuk bantu Phanie, tapi nanti kalau ada yang tanya bilang saja kalau orang ini pekerja yang di sewa Phanie untuk berkebun, supaya Phanie aman dari ancaman Om Endrik "ucap Steve memberikan suatu saran.
"Baik Steve!nanti grandpa akan cerita pada Phanie tentang saranmu yang tergolong luar biasa ini "ucap grandpa seraya mengacungkan dua ibu jari pada Steve .
Berbeda situasi di rumah Papi Endrik, di mana Meymey sangat puas karena rencananya menghasut Papi Endrik untuk semakin membenci Stephanie telah berhasil.
"Gampang juga ngibulin papi, dengan begini kan aku untung dua kali.Ibarat sambil menyelam minum air.Ka Phanie semakin di benci papi, dan aku bisa pelan-pelan mendekati Steve "gumamnya di hati.
"Kalau Steve nggak dekat kak Phanie lagi kan aku lebih gampang untuk meluluhkan hatinya ,apa lagi aku kan cantik mulus putih bersih.Secara jika di bandingkan dengan kak Phanie jauhlah ya "gerutu Meymey seraya bercermin menatap dirinya.
"Hari ini kan libur ngampus, aku mau main ke rumah Steve "celotehnya.
Meymey berdandan sangat cantik, dengan gaun yang sangat sepadan sesuai warna kulitnya yang putih mulus bersih, dan tubuh yang sangat ramping.
"Mey!kamu mau kemana cantik sekali?"tanya Mami Cindy.
"Ada dech mi, urusan anak muda "jawab Meymey seraya menaik turunkan alisnya.
"Hemmm!ya sudah hati-hati bawa mobilnya "pesan Mami Cindy.
Meymey melenggang dengan centilnya melangkah ke garasi mobil.Segera melajukan mobilnya menuju rumah Steven.
Setelah menempuh perjalanan cukup jauh, akhirnya sampai juga di rumah Steven.Kebetulan Steven sedang berada di halaman depan, sehingga melihat kedatangan Meymey.
"Eh!ngapain juga si centil Meymey kemari?"gerutu Steven seraya melirik sinis ke arah mobil Meymey.
"Hy Steve!buka pintu gerbangnya dong, aku ingin ngobrol sama kamu "sapa Meymey seraya melambaikan tangan ke arah Steve dengan senyum manisnya.
"Ngapain pagi-pagi kemari, aku lagi sibuk nggak ada waktu untuk bersantai ria sekedar ngobrol tak penting denganmu "ucap Steven seraya asik menyirami bunga-bunga kesayangannya tanpa menghiraukan Meymey.
"Steve!buruan buka pintu gerbangnya!"rajuk Meymey manyun.
💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖❤❤❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Yukity
semangat👍🏼🆙
2022-03-05
0
Evernawati
kasian sekali nasib stephani rasa haru dlam hati
2022-02-10
1
♡Ñùř♡
thor kasian phanie 😢😢
2022-02-08
1