Setelah Papi Endrik menelfon waktu itu, Stephanie bercerita semuanya pada grandpa dan grandmanya.
"Grandma grandpa, mulai hari ini Phanie nggak akan berharap lagi pada papi dan mami, karena mereka sudah tak menginginkan Phanie ."
"Phanie akan mencari kerja untuk menghidupi diri Phanie dan biaya kuliah Phanie, karena Phanie juga nggak ingin membebani grandma dan grandpa."
"Phanie nggak akan berhenti kuliah karena sayang tinggal 1 tahun lagi lulus."
"Grandpa grandma, Phanie pamit keluar sebentar ingin mencari pekerjaan di sekitaran desa ini "ucap Stephanie .
"Ya Tuhan kasihan sekali kamu cucuku, punya orang tua kaya raya tapi serasa tak punya orang tua"gerutu grandma dengan mata berkaca kaca.
"Kamu yang hati hati ya cucuku, semoga lekas dapat kerjaan"ucap grandma mengusap surai hitam Stephanie .
"Cu!kamu yang sabar ya, grandpa dan grandma akan selalu mendukungmu dan selalu ada buatmu "ucap grandpa.
Setelah berpamitan pada grandpa dan grandmanya, Stephanie lekas keluar dari rumah untuk mencari pekerjaan paruh waktu.
Namun tak lupa terlebih dulu Stephanie berdoa pada Tuhan, supaya di bukakan jalan untuk dirinya mendapat pekerjaan.
Berbekal ijasah SLTA, Stephanie melangkahkan kaki mengililingi desa tersebut.
Saat di depan sebuah toko kue, ada sebuah papan bertuliskan membutuhkan karyawati.
Stephanie masuk dalam toko kue tersebut dan langsung menemui pemilik toko kue yang kebetulan sedang ada di meja kasir.
"Permisi tante selamat pagi "sapanya tersenyum ramah.
"Iya pagi, ada perlu apa ya?"tanya pemilik toko kue.
"Begini tante!saya lihat di depan kalau toko kue tante sedang membutuhkan karyawati, saya ingin mendaftar tante "ucap Stephanie dengan sangat sopan.
Si pemilik toko kue tak langsung menjawab perkataan Stephanie malah melihat Stephanie dari ujung kaki sampai ujung kepala.
"Maaf!saya tidak menerima wanita model sepertimu untuk bekerja di toko saya, yang ada malah pelanggan saya kabur semua lihat kamu "cibir si pemilik toko sinis.
"Baiklah tante, terima kasih ya "ucap Stephanie seraya melangkah pergi dari toko kue tersebut.
Stephanie melangkahkan kakinya kembali menyusuri jalan setapak, hingga beberapa langkah kemudian Stephanie melihat ada lowongan kerja kembali di sebuah salon kecantikan.
Stephanie mencoba melamar pekerjaan di salon tersebut, namun lagi lagi mendapat penolakan dan cibiran karena postur tubuhnya dan wajahnya yang sangat buruk.
Dengan langkah gontay, Stephanie kembali melangkahkan kakinya untuk mencari pekerjan kembali, namun berkali kali mendapat penolakan.
Hingga akhirnya Stephanie menyerah karena rasa cape yang telah mendera.
"Ya Tuhan! berikan hamba kekuatan menghadapi ujian dariMu, aku yakin semua akan indah pada waktunya "gerutunya menyemangati diri sendiri.
Sementara seperginya Stephanie, grandma dan grandpa telah berinisiatif untuk ke rumah Papi Endrik.
Dengan sopir pribadinya, grandpa dan grandma lekas ke rumah Papi Endrik.
Tapi setelah sampai di rumah Papi Endrik yang sangat mewah, grandpa dan grandma harus menghadapi kenyataan pahit.
Di mana rumah Papi Endrik telah di jual kepada orang lain, bahkan saat grandma dan grandpa bertanya pada pembeli rumah tersebut di mana sekarang Papi Endrik tinggal, pembeli rumah tersebut menggelengkan kepala tanda tidak tahu.
"Maaf nak!apa kamu tahu dimana anak saya sekarang ini tinggal?"tanya grandpa menatap lekat pembeli rumah Papi Endrik.
"Maaf tuan!saya sama sekali tidak tahu dimana saat ini pemilik rumah ini tinggal, dia hanya menjual ke saya dan tak berkata tentang hal lain "jawab sang pembeli rumah tersebut.
Setelah bercakap cakap sejenak dengan pemilik baru rumah tersebut, grandma dan grandpa memutuskan untuk pulang.
Bahkan grandpa mencoba menghubungi ponsel Endrik, Cindy dan si kembar Meymey serta Meylan.
Namun tidak ada satu pun nomor ponsel mereka yang aktif.
Grandpa dan grandma merasa ada yang aneh dengan sikap Endrik dan anak istrinya.
"Pi!kok Endrik menghilang begitu saja ya?menurut mami ada yang janggal"ucap grandma.
"Iya mi!apa mungkin Endrik sengaja melakukan ini supaya Stephanie tidak mengganggu hidupnya?"ucap grandpa.
"Sungguh keterlaluan Endrik!padahal dulu mami tak pernah mengajarkan hal buruk, tetapi kenapa sekarang perbuatannya seperti ini?"cebik grandma kesal.
"Ya mi!harusnya anak kita itu menghibur dan memberi semangat kalau perlu membantu mencari solusi untuk permasalahan Stephanie, bukan malah mengucilkan, menganak tirikan, bahkan ibaratnya sekarang Endrik membuang Stephanie begitu saja "ucap grandpa ikut geram dan kesal.
Tak lama kemudian, mereka sampai juga di rumah.Mereka kaget saat melihat Stephanie duduk di teras dengan muka di tekuk.
"Cu!"kamu kenapa kok murung?"tanya grandma menyelidik.
"Iya cu!cerita saja sama kami, mungkin kami bisa bantu "sela grandpa.
"Phanie gagal cari kerja!semua menolak Phanie dan semua mengatakan kalau Phanie ini gadis buruk rupa"ucap Stephanie tertunduk murung.
"Cu!ga usah bersedih sayang, mungkin Tuhan sedang merencanakan sesuatu yang terindah untukmu "ucap grandpa mencoba menghibur Stephanie.
"Iya cu!Tuhan itu memiliki banyak pintu untuk rejekimu, kalau pintu satu tertutup pasti ada satu pintu yang terbuka, mungkin saat ini kamu belum menemukan pintu itu, sabarlah cu"ucap grandma ikut menghibur Stephanie.
"Terima kasih grandma grandpa, kalian selalu mendoakan yang terbaik buat Phanie"ucap Stephanie seraya memeluk grandpa dan grandma secara bergantian.
"Oh iya grandma dan grandpa darimana saja?"tiba tiba Stephanie bertanya.
Grandpa dan grandma saling berpandangan satu sama lain seolah saling meminta satu petunjuk apa yang harus di ucapkan oleh mereka.
Hingga akhirnya grandma berucap "kami cuma jalan jalan sejenak cu."
Setelah percakapan itu, Stephanie berpamitan ke kamar untuk sejenak merebahkan tubuhnya.
Stephanie merasa lelah karena dari pagi hingga sore berjalan mencari pekerjaan namun tak kunjung menghasilkan.
Sementara grandpa dan grandma asik bercengkrama di teras rumah.
"Pi!mami ga tega kalau mau jujur sama Stephanie kalau keluarganya sudah pindah rumah "ucap grandma seraya menghela napas panjang.
"Iya mi!papi juga ga tega, papi ga bisa bayangkan apa reaksi Stephanie nanti kalau tahu tentang hal ini"ucap grandpa tertunduk lesu.
Tiba tiba Stephanie datang dan berkata "tahu tentang hal apa grandpa!apa yang sedang grandpa dan grandma sembunyikan dari Stephanie?
Sejenak grandpa dan grandma terlonjak kaget dan menoleh pada Stephanie.
Mereka berpikir Stephanie sedang tidur hingga mereka ngobrol begitu saja.
Grandma dan grandpa hanya terdiam karena mereka bingung apa yang harus di ucapkan pada Stephanie.
"Kok kalian berdua diam saja, ayok jawab grandma grandpa?"ucap Stephanie memojokkan grandma dan grandpa.
"Bukan apa apa kok Phanie, kamu salah dengar ya?"ucap grandpa menutupi rasa gugupnya.
"Grandpa ga usah bohong dan ga usah menutupi sebuah rahasia yang seharusnya Phanie tahu "ucap Stephanie terus memaksa grandpa dan grandma berkata yang sebenarnya.
Namun lagi lagi grandpa dan grandma hanya tertunduk lesu tak menjawab pertanyaan dari Stephanie.
"Grandpa grandma tolong katakan saja yang sebenarnya, sekalipun ini pahit buat Phanie, tapi Phanie yakin bisa menerimanya kok "ucap Stephanie meyakinkan.
👩🦱👩🦱👩🦱👩🦱👩🦱👩🦱👩🦱👩🦱👩🦱👩🦱👩🦱👩🦱👩🦱👩🦱👩🦱👩🦱
Mohon dukungan like,vote,favoritnya ka..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Lee
jejak dlu y kak
2022-03-02
2
Nonny
yyoohh😭😭😭😭
2022-02-03
0
♡Ñùř♡
kasihan banget sih phanie
kok sampai segitunya org tua nya,jahat banget
2022-02-03
1