...◦•●◉✿Willea✿◉●•◦...
...𝓑𝓾𝓴𝓪𝓷𝓵𝓪𝓱 𝓴𝓲𝓼𝓪𝓱 𝓬𝓲𝓷𝓽𝓪 𝓪𝓷𝓽𝓪𝓻𝓪 𝓦𝓲𝓵𝓵 𝓭𝓪𝓷 𝓐𝓵𝓮𝓪 𝓼𝓪𝓳𝓪. 𝓜𝓮𝓵𝓪𝓲𝓷𝓴𝓪𝓷 𝓴𝓲𝓼𝓪𝓱 𝓭𝓪𝓻𝓲 𝓦𝓲𝓵𝓵, 𝓓𝓸𝓾𝓫𝓵𝓮 𝓛, 𝓛𝓮𝓿𝓲 𝓭𝓪𝓷 𝓐𝓵𝓮𝓪. 𝓚𝓪𝓻𝓮𝓷𝓪 𝓲𝓽𝓾𝓵𝓪𝓱, 𝓚𝓲𝓼𝓪𝓱 𝓲𝓷𝓲 𝓫𝓮𝓻𝓳𝓾𝓭𝓾𝓵 ...
...◦•●◉✿Willea ✿◉●•◦...
Kembali pada Zhia, Rayden, Will serta Alea yang baru saja tiba dirumah sakit. Kedatangan mereka pun langsung disambut beberapa dokter yang akan menangani Zhia dan Rayden di sana.
Ternyata ada Dr. Ian juga disana yang berdiri di bagian paling belakang dengan wajah lesunya.
“Selamat datang, Tuan dan Nyonya muda.”
Beberapa Dokter menyapa Rayden dan Zhia dengan sangat ramah.
“Nyonya Zhia, Silahkan ikuti saya keruangan yang sudah kami persiapkan,” ujar Dr. Lena yang Dokter Obgyn terbaik yang sudah Noland pekerjaankan untuk menyambut ketiga cucunya itu.
“Ayo, sayang!” Rayden pun mengajak Zhia untuk mengikuti Dokter itu.
“Kau mau kemana, Tuan muda Xavier? Bukankah kau juga sudah dijadwalkan denganku pagi ini.”
Sebuah suara seketika menghentikan langkah Rayden dan Zhia. Suara itu berasal dari Dr. Ian yang saat ini menghampiri keduanya.
“Kau ikut denganku sekarang!” seru Dr. Ian penuh penekanan.
“Kenapa aku harus ikut denganmu? Aku mau menemani istriku memeriksa kandungannya dulu, lagian siapa yang membuat jadwal denganmu?”
Rayden pun tidak mau kalah, sebab dia tidak pernah merasa telah membuat janji dengan Dr. Ian hari ini.
“Papahmu yang sudah membuatkan janji. Katanya kau muntah-muntah terus sejak pagi, Jadi ikut aku sekarang dan periksa kesehatanmu seperti biasa!” seru Dr. Ian dengan nada yang sedikit memaksa.
Sebab dia sudah menunda pemeriksaan beberapa pasienya hanya karena harus menunggu dan mengutamakan kedatangan Rayden seorang.
Maka dari itulah, wajah Dr. Ian sedari tadi terlihat sangat lesu. Dikarena seorang Rayden, Dr. Ian harus mengesampingkan beberapa pasiennya dengan paksaan Direktur utama rumah sakitnya.
“Ray, aku tidak apa-apa sendirian. Kau dengarkan saja perkataan Dr. Ian, utama juga kesehatan dirimu ‘yah?”
Zhia pun membujuk Rayden agar mau mendengarkan perkataan Dr. Ian dan melakukan pemeriksaan seperti yang sudah dijadwalkan. Namun sayangnya, Rayden malah bersikeras untuk terus berada di samping Zhia.
“Tidak, Zhi! Aku akan menemanimu memeriksa bayi kita. Lagian aku merasa lebih baikan kalau berada di sampingmu,” ujar Rayden dengan dengan keras kepalanya.
“Baiklah, kalau begitu! Ayo, kita periksa kandungan Zhia dulu.”
Mendengar perkataan Rayden, Dr. Ian pun akhirnya mengalah. Lagi pula Dr. Ian juga ingin memastikan sesuatu yang berkaitan dengan penyakit tiba-tiba Rayden itu.
“Yaa, … Sudah, Ayo pergi sekarang!” ujar Rayden yang menatap Dr. Ian dengan sedikit perasaan curiga.
Meskipun begitu, Rayden tidak terlalu menghiraukannya. Rayden dan Zhia pun segera mengikuti Dr. Lena sampai disebuah ruangan yang telah disiapkan sebelumnya.
Sebagai pengawal dan Asistent pribadi, Alea dan Will pun mengikuti mereka dan menunggunya didepan ruangan itu.
Sementara Dr. Ian ikut masuk untuk membantu menjelaskan perihal kehamilan Zhia, sebab dia pertama kali menyatakan tentang kehamilan Zhia saat di pulau.
Dr. Lena pun melakukan tugasnya seperti biasanya dengan sebaik mungkin. Dia memeriksa Zhia dan bayinya dengan sangat teliti dan juga hati-hati.
Rayden hanya memperhatikan dengan cemas dan deg-degan dengan setiap hasil pemeriksaannya, sedangkan Dr. Ian malah fokus melihat kelakuan Rayden itu.
“Tenang saja, Istri dan bayi kalian pasti baik-baik saja! Kecuali kalau terlalu sering mengajaknya olahraga malam,” ujar Dr. Ian memecah keheningan diantara mereka.
“Olahraga malam?” sahut Rayden yang seketika menatap ke arah untuk meminta penjelasan.
“Iya, olahraga malam. Kau mengerti maksudnya, bukan?”
Dr. Ian benar-benar tidak percaya kalau seorang Rayden tidak mengerti maksud perkataanya sanga sangat jelas itu.
“Maksudmu bercinta?” ujar Rayden memastikan, ditambah lagi dia menunjukkan tampang polosnya yang membuat Dr. Ian merasa kesal hanya dengan meliriknya saja.
“Waah, … Kau gamblang sekali mengatakannya, tapi jangan sampai kau mengatakan itu didepan anak-anak yang genius itu.”
Dr. Ian pun memberi peringatan agar Rayden bisa sedikit menjaga perkataannya itu kalau didepan Luca dan Lucia.
“Ouh, … Ternyata begitu maksudmu. Tapi apakah boleh kami melakukan olahraga malam yang kau bicarakan tadi saat Zhia sedang mengandung?” tanya Rayden yang malah tertarik dengan topik olahraga malam yang dimaksud Dr. Ian itu.
“Hay, bocah! Untuk apa kau mempekerjakan Dokter Obgyn terbaik, kalau kau malah bertanya padaku. Tanyakan saja padanya nanti, sekarang kau tidak mau melihat bayimu ‘kah?”
Dr. Ian pun mencoba mengalihkan pembicaraan itu dari Rayden. Melihat Zhia yang akan melakukan USG pada kandungannya, Dr. Ian pun memanfaat kesempatan itu untuk meloloskan diri dari pertanyaan Rayden.
“Kau benar, kita bicara lagi nanti.”
Rayden pun beranjak dari tempat duduknya dan bergegas menemui Zhia yang sudah berbaring dan bersiap melakukan USG pertama pada kehamilan keduanya ini.
Dr. Ian hanya bisa menghela nafas melihat Rayden yang sekarang telah berubah menjadi lebih baik dari sebelumnya, tetapi sikap polosnya itu entah kenapa malah membuatnya kesal saat melihatnya.
“Bagaimana keadaan istri dan anak saya, Dok?” tanya Rayden dengan cemas.
“Nyonya Zhia sangat sehat, Tuan! Sekarang tinggal memeriksa bayinya melalui USG, tapi mungkin kita tidak bisa mengetahui jenis kelamin bayinya pada USG kali ini.
Karena menurut perkiraan kehamilan Nyonya Zhia baru memasuki trimester pertama atau sekitar 12 minggu usia kehamilannya.” Dr. Lena pun menjelaskan mengenai hasilnya dengan sangat ramah.
“Lalu kapan kami bisa mengetahui jenis kelaminnya, Dok?”
Rayden pun kembali penasaran, sebab dia malah semakin penasaran dengan gender calon anaknya itu.
“Kemungkinan dijadwal USG selanjutnya sudah bisa kita ketahui, Tuan!” Dr. Lena kembali menjelaskan masih dengan kesabaran hatinya.
“Ouh, … Begitu ternyata,” sahut Rayden seolah dia mengerti sepenuhnya atas penjelasan dari Dr. Lena itu.
“Ouhya, … Satu pertanyaan lagi, Dok! Apakah sesekali kami bisa melakukan olahraga malam, Dok?”
Pertanyaan Rayden kali ini, sontak saja membuat Zhia seketika langsung melotot begitu mendengarnya.
Dr. Lena pun tampak terlihat bingung untuk menjawabnya. Memang banyak pasien yang menanyakan hal itu, tetapi tidak seperti Rayden yang bertanya disaat yang tidak tepat.
Mereka bahkan belum memeriksa kondisi kandungan Zhia, tapi Rayden malah sudah menanyakan hal itu.
“Kita bahas nanti ‘yah, Tuan! Kita periksa keadaan bayinya terlebih dahulu, baru setelah itu bisa memutuskannya baik atau tidak melakukan olahraga malam yang tadi Tuan maksud. Baiklah, bisa kita lanjutkan?” ujar Dr. Lena berusaha kerasa untuk tetap ramah menghadapinya.
Sedangkan Dr. Ian hanya bisa menggelengkan kepalanya saja dengan frustasi.
“Ray, apa-apaan ‘sih pertanyaan kamu tadi?” bisik Zhia dengan raut wajah kesalnya.
“Why? Aku hanya merasa penasaran saja, Sayang! Makanya aku bertanya, Apa salahnya bertanya coba?” sahut Rayden tanpa rasa bersalah sedikitpun.
“Pertanyaanmu memang tidak ada yang salah tapi waktumu bertanya itu sangatlah tidak tepat, Tuan muda Rayden Cano Xavier!” seru Zhia setengah berbisik.
“Baiklah, kita mulai USG Nya ‘yah, Nyonya!”
Perkataan Dr. Lena pun mengakhiri perdebatan Zhia dan Rayden, meskin dengan suara yang lirih tapi Dr. Lena dan Dr. Ian masih bisa mendengarnya dengan sangat jelas.
Bersambung,.......
...****************...
Hay, kakak semua!!!🤗🤗🤗
Kalau tidak ada halangan apapun, novel ini akan update setiap hari setiap pukul 10 pagi ‘yah!😍😍
Maka dari itu, mohon dukungannya ‘yah!🙏🙏🥰🥰
Jangan lupa tinggalkan like, Coment, Vote dan kasih bintang 5 juga ‘yah! Biar novelnya semakin bersinar!🌟🌟🌟👌🥰🥰🥰
Novel ini hanya ada dan akan update di Aplikasi Noveltoon atau Mangatoon saja. Bila terdapat ditempat lain berarti itu semua merupakan plagiat.
Jadi, mohon terus dukung novel orisinilku ‘yah dan segera laporkan jika ada plagiat novel ini!🙏🙏😓
Dan jangan lupa berikan cinta dan tips untuk Author kesayangan kalian ini ‘yah!
Agar tidak ketinggalan kisah seru Double L, keluarga Xavier dan para pengawal tampannya. Tambahkan novel ini ke rak novel favorit kalian ‘yah!
Terima kasih, All! 🙏🙏🙏😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 183 Episodes
Comments
Ramlah Kuku
ray ingin olahraga malam terus
2024-01-20
0
yelmi
masih j berdebat y Ray... bikin gemes zhia j... ntar tidur diluar lg mau😁🤭
2023-01-17
0
Renireni Reni
cano2...sabar napa
2022-09-22
0