16. Kesempatan untuknya

...◦•●◉✿Willea✿◉●•◦...

...‌𝓑𝓾𝓴𝓪𝓷𝓵𝓪𝓱 𝓴𝓲𝓼𝓪𝓱 𝓬𝓲𝓷𝓽𝓪 𝓪𝓷𝓽𝓪𝓻𝓪 𝓦𝓲𝓵𝓵 𝓭𝓪𝓷 𝓐𝓵𝓮𝓪 𝓼𝓪𝓳𝓪. 𝓜𝓮𝓵𝓪𝓲𝓷𝓴𝓪𝓷 𝓴𝓲𝓼𝓪𝓱 𝓭𝓪𝓻𝓲 𝓦𝓲𝓵𝓵, 𝓓𝓸𝓾𝓫𝓵𝓮 𝓛, 𝓛𝓮𝓿𝓲 𝓭𝓪𝓷 𝓐𝓵𝓮𝓪. 𝓚𝓪𝓻𝓮𝓷𝓪 𝓲𝓽𝓾𝓵𝓪𝓱, 𝓚𝓲𝓼𝓪𝓱 𝓲𝓷𝓲 𝓫𝓮𝓻𝓳𝓾𝓭𝓾𝓵 ...

...◦•●◉✿Willea ✿◉●•◦...

Disekolah si kembar. Selepas memastikan dan Lucia masuk kedalam kelas, Noland dan Julia tidak langsung kembali masuk kedalam mobil seperti biasanya.

Mereka malah berjalan menghampiri Levi dan Felix yang berdiri tidak jauh dari tempat mereka berdiri sebelumnya.

“Levi, aku mempunyai tugas khusus untukmu hari ini,” ujar Noland yang membuat Levi dan Felix menjadi penasaran dibuatnya.

“Tugas khusus apa, Tuan! Perintahkan saja pada saya. Saya pasti akan segera menyelesaikannya dengan sebaik mungkin.”

Dengan raut wajah tegangnya, Levi menjawab bahwa dirinya siap melakukan apapun asalkan itu perintah dari Tuannya.

“Hay, santai saja! Bukan tugas yang sulit ‘kok,” ujar Noland disertai kekehan kecilnya.

“Pergilah kekantor polisi, _....”

“Tuan, tidak menyuruhku untuk menyerahkan diri, bukan?”

Belum sempat Noland menyelesaikan ucapannya, Levi langsung saja memotongnya. Raut wajahnya menunjukkan kesedihan, sepertinya Levi sudah salah paham lagi untuk ke sekian kalinya hari ini.

“Hay, makanya dengarkan aku dulu sampai selesai bicara. Kalau kau memotong ucapanku lagi, maka aku sendiri yang akan memasukkanmu ke sana. Kau mengerti!” seru Noland penuh penekanan.

“Baik, Tuan! Saya akan mendengarkannya dengan baik,” sahut Levi sembari menundukkan kepalanya, karena merasa malu.

“Pergilah kekantor polisi dan bebaskan Jaydon dengan menggunakan namaku ataupun Rayden. Kemudian, angkatlah dia sebagai salah satu dari anggota klan kita!”

Noland pun memberikan perintahnya kepada Levi. Tampak Levi dan Felix sangat terkejut setelah mendengar perintahnya.

“Tapi, Tuan! Kenapa anda membebaskan orang itu bahkan memasukkannya kedalam klan. Anda tahu sendiri ‘kan bahwa selama ini dia adalah musuh terbesar kita? Anda yakin tidak salah memberikan perintah?”

Levi mencecar Noland dengan beberapa pertanyaan sekaligus.

“Aku sudah mempertimbangkan semuanya dengan sangat matang, Levi! Setelah mendengar cerita dari istri tercintaku ini, aku tidak bisa mengabaikannya begitu saja,” jelas Noland.

“Maksud, Tuan?” tanya Levi yang masih belum mengerti.

“Seperti kau yang menilai Felix sebagai orang baik, seperti itu juga aku menilainya. Jaydon, sebenarnya tidak pernah berniat untuk ikut campur kejahatan Evan. Namun, dia hanya ingin melindungi adiknya saja Jayden.”

Julia turut bicara, dia menjelaskan penilaiannya terhadap Jaydon yang baru sekali ditemuinya.

“Tapi, Nyonya, _....”

“Aku yakin pada saat itu, dia ingin sekali menyelamatkan Rayna. Tapi keadaan yang memaksanya untuk diam dan mendesaknya untuk tidak terlibat. Aku juga yakin, kalau dia ‘lah yang membuah jasad Rayna ditempat terbuka agar kita bisa secepatnya menemukannya. Dan aku sangat yakin bahwa dia ‘lah yang terakhir kali memeluk Rayna, saat gadis malang itu sendirian disana. Hikss, ….”

Mengingat kenangan tentang Rayna, Julia kembali merasakan sakit yang luar biasa dihatinya. Noland pun segera meraih tubuh istrinya itu kedalam pelukkannya. Sedangkan Levi dan Felix hanya menunduk sedih sambil mendengarkan.

“Karena itulah, aku ingin memberi kesempatan untuknya!” lanjut Julia dengan bibir yang gemetar.

“Baiklah, Tuan dan Nyonya besar! Saya akan melakukan sesuai dengan perintah anda.”

Tidak perlu Levi pertanyakan lagi keputusan dan penilaian Taun dan Nyonya besarnya itu. Meskipun, kelak Jaydon menjadi duri dalam daging didalam klan. Levi sendiri yang akan langsung menyingkirkannya tanpa sisa.

“Baguslah! Felix, kau yang bertanggung jawab atas keamanan cucu kembar kesayanganku sampai Levi kembali. Kau mengerti?” Perintah juga Noland berikan pada Felix.

“Siap, Tuan besar!” sahut Felix dengan penuh semangat.

“Bagus kalau begitu. Sayang, Ayo kita pulang sekarang!”

Selesai memberi tugas, Noland pun mengajak Julia untuk masuk kedalam mobil dan pulang ke mansion Rayden tentunya. Mereka sangat mempercayai Levi dan yang lainnya.

Kepercayaan dan ketulusan merupakan dasar bagi setiap orang dalam menjalin hubungan. Entah itu cinta, persahabatan, keluarga maupun hanya sekedar bawahan dan atasan.

“Kau tidak pergi sekarang?” tanya Felix yang melihat Levi masih berada bersamanya, meskipun mobil Noland dan Julia sudah pergi.

“Kenapa kau mengusirku?” ketus levi.

Namun, Levi tidak terlalu memperdulikan perkataan Felix. Sebab dia terlihat sedang sibuk dengan layar ponselnya, Levi sepertinya sedang mencari kontak seseorang disana. Benar saja, begitu menemukan kontak yang dia cari, Levi pun segera menelponnya.

“Kau dimana sekarang?” tanyanya begitu sambungan teleponnya tersambung.

“Tentu saja di kantorku. Ada apa?”

Terdengar suara seorang pria menjawabnya. Pria itu bernama James Anthony, seorang pengacara terkenal yang menjadi andalan keluarga Xavier.

Jangan tanya penampilannya, sudah pasti dia tampan dan sangat menggoda.

Sebab umurnya seperantara dengan Will dan Rayden. Namun sayangnya, Anthony sudah menikah dan mempunyai dua anak.

“Siapkan semua yang diperlukan untuk membebaskan seseorang dari penjara. Aku akan menunggu dikantor polisi dimana dia sedang ditahan sekarang. Jadi, datanglah secepat yang kau bisa. Kau mengerti!” ujar Levi yang hampir menutup sambungan teleponnya secara sepihak, tetapi suara teriakan Anthony menghentikannya.

“Hay, bodoh! Bagaimana bisa aku mengerti, kalau kau tidak memberitahuku nama orang yang ingin kau bebaskan itu, Hah!”

“Kau tidak berniat ingin membebaskan semua tahanan yang ada disana, bukan?” bentak Anthony lagi.

“Ouhya, … Kau benar juga. Namanya Jaydon Carson mantan ketua klan mafia Tiger Dark. Siapkan dan datang secepatnya.”

Tuut, … Sambungan telepon pun terputus.

“Haist, … Dasar bocah psikopat ini, tidak ada sopan-sopan nya sama orang tua!”

Anthony hanya bisa memarahi ponselnya sendiri untuk melampiaskan rasa kesalnya. Meskipun kesal dengan kelakuan Levi, tetapi Anthony tetap mempersiapkan semua yang dia butuhkan untuk membebaskan Jaydon dan langsung pergi kekantor polisi sesuai yang dikatakan oleh Levi.

Levi benar-benar langsung memutuskan sambungan teleponnya begitu memberitahu nama orangnya.

Kemudian pergi begitu saja, tanpa mengatakan apapun kepada Felix yang sedari tadi memperhatikannya.

“Kau mau pergi mengurusnya sekarang!” seru Felix pada Levi yang semakin berjalan menjauh dari tempatnya.

“Hmmm, … Jaga Tuan dan Nona kecil dengan baik selama aku tidak ada. Awas saja, kalau sesuatu yang buruk terjadi pada mereka. Kau yang akan aku habisi terlebih dahulu, Ingat itu dengan baik!”

Levi pun mengancam Felix sebelum pergi, tetapi mereka berdua sama-sama tahu kalau itu hanyalah sebuah candaan saja.

...****************...

Setelah itu, Levi pun segera pergi kekantor polisi dimana Jaydon sedang di tahan sekarang sekarang dengan menggunakan taxi.

Sesampai disana, Levi harus sedikit menunggu pengacara Anthony yang sepertinya sedang berada diperjalanan ke sana.

Levi menunggu kedatangan Anthony tepat didepan kantor polisinya. Tidak jauh dari sana, sekelompok orang yang berada didalam mobil Van berwarna hitam.

Sepertinya orang-orang didalam mobil itu tengah memperhatikan Levi sedari tadi. Namun, Levi sepertinya tidak menyadari kehadiran orang-orang itu.

“Apakah kita harus membunuhnya sekarang?” tanya salah satu orang itu pada temannya.

“Tidak, kita tunggu sebentar lagi! Aku yakin ada kesempatan yang lebih bagus untuk membunuhnya nanti. Kita awasi saja dulu dari sini!” jelas orang itu yang masih terus mengawasi Levi dari dalam mobil.