...◦•●◉✿Willea✿◉●•◦...
...𝓑𝓾𝓴𝓪𝓷𝓵𝓪𝓱 𝓴𝓲𝓼𝓪𝓱 𝓬𝓲𝓷𝓽𝓪 𝓪𝓷𝓽𝓪𝓻𝓪 𝓦𝓲𝓵𝓵 𝓭𝓪𝓷 𝓐𝓵𝓮𝓪 𝓼𝓪𝓳𝓪. 𝓜𝓮𝓵𝓪𝓲𝓷𝓴𝓪𝓷 𝓴𝓲𝓼𝓪𝓱 𝓭𝓪𝓻𝓲 𝓦𝓲𝓵𝓵, 𝓓𝓸𝓾𝓫𝓵𝓮 𝓛, 𝓛𝓮𝓿𝓲 𝓭𝓪𝓷 𝓐𝓵𝓮𝓪. 𝓚𝓪𝓻𝓮𝓷𝓪 𝓲𝓽𝓾𝓵𝓪𝓱, 𝓚𝓲𝓼𝓪𝓱 𝓲𝓷𝓲 𝓫𝓮𝓻𝓳𝓾𝓭𝓾𝓵 ...
...◦•●◉✿Willea ✿◉●•◦...
Pagi harinya, apa yang ditakutkan oleh Zhia akhirnya terjadi. Lucia terbangun lebih awal dibandingkan mamah dan papahnya, karena tidak sengaja terjatuh dari sofa saat berbalik.
Lucia hampir saja menangis, sebab seluruh tubuhnya terasa pegal dan sakit akibat terjatuh tadi.
Bruukk, ….
“Auwhh, … Sakitnya, bagaimana bisa Luci tidur disini?”
Lucia merintih kesakitan sembari berusaha untuk bangun. Jujur saja, Lucia sangat bingung karena terjatuh dari sofa. Sebab dia ingat jelas bahwa dia semalam tidur diantara mamah dan papahnya.
“Papah!” seru Lucia dengan geramnya melihat papahnya yang masih tidur dengan nyamannya sambil memeluk mamahnya.
Dengan penuh kemarahan, Lucia langsung melangkahkan kakinya naik keatas ranjang dan berusaha memisahkan mamah dan papahnya.
Lucia dengan susah payah berusaha mendorong papahnya jatuh dari ranjang, tetapi aksinya itu malah membuat Luca dan mamahnya terbangun terkecuali papahnya yang bagaikan sedang pingsan itu.
“Luci, ada apa?” tanya Zhia dengan mata yang masih mengantuk, dia berusaha untuk bangun dan meraih tubuh mungil putrinya itu yang sudah hampir menangis.
“Mamah! Papah jahat sama Lucia. Masa Luci dipindah ke sofa, … Huhuuu”
Akhirnya Lucia menangis juga sembari menghamburkan dirinya kepelukan sang mamahnya.
“Sudah Luci sayang, jangan menangis lagi ‘yah!”
Zhia berusaha menenangkan Lucia yang sedang menangis terisak itu.
“Dasar Ray ini! Bagaimana bisa dia masih enaknya tidur setelah menciptakan kehebohan ini,” batin Zhia yang menatap kesal pada Rayden yang masih tidur dengan nyenyaknya seakan tidak mendengar suara tangisan Lucia.
“Ada apa, Mah? Kenapa Luci menangis?” tanya Luca dengan raut wajah khawatirnya, padahal saat ini dia masih sangat mengantuk.
“Kak Luca, Papah jahat pada Luci! Pa-papah diam-diam memindahkan Luci ke sofa agar papah bisa tidur di samping mamah. Hiks, ….”
Kini Lucia beralih mengadu kepada kakak kembarnya masih dengan tangisannya.
“Papah?”
Seketika tatapan Luca tertuju pada papahnya yang masih saja bisa tidur, setelah membuat adik kembar kesayangannya menangis.
Zhia pun semakin merasa kesal dengan ulah suaminya itu dan dengan geramnya, dia pun sedikit menendang tubuh Rayden agar segera bangun.
Bruuukkk, ….
Zhia tidak pernah menyangka bahwa akibat tendangannya itu, Rayden sampai terjatuh dari ranjang dengan begitu keras.
Terlihat jelas dari wajahnya bahwa Rayden tengah merasa kesakitan. Zhia sebenarnya berniat ingin membantu Rayden berdiri, tetapi kedua anak kembarnya menghentikannya terutama Lucia.
“Auwh, … Auwhh, … Sakit sekali!” rintih Rayden yang masih belum sadar sepenuhnya dari rasa kantuknya.
“Sayang, kau tidak apa-apa?” tanya Zhia dengan khawatir.
Zhia berniat ingin bangkit dari tempat tidurnya dan membantu Rayden untuk bangun, tetapi Lucia pegangan tangan Lucia pada lengannya menghentikan niatnya itu.
“Jangan bantu papah, Mah!” ucap gadis kecil itu dengan mata sembabnya yang memelas.
Zhia sungguh berada dilema terbesarnya, antara berpihak pada suaminya atau anak kembarnya. Yang pasti memang Rayden ‘lah yang bersalah disini, karena sudah memindahkan Lucia saat sudah tertidur semalam.
“Sayang, kau benar-benar tidak akan membantuku?” tanya Rayden yang juga menampakkan wajah penuh memelasnya.
“Sudahlah, Ray! Kau bisa bangun sendiri ‘kan? Lagian kenapa kau harus menciptakan kehebohan seperti ini ‘sih?” ujar Zhia yang mulai kesal dengan kelakuan papah dan anak kembarnya itu.
“Kalian berdua juga. Kalian sekarang sudah besar ‘kan? Sebentar lagi juga akan menjadi kakak, tapi kenapa sikap kalian masih manja seperti anak kecil?”
Zhia pun beralih pada kedua anak kembarnya, dia sudah tidak bisa lagi memihak diantara keduanya. Baik Rayden maupun si kembar pun seketika terdiam mendengar kata-kata dari Zhia itu.
Rayden mulai menyadari kesalahannya, tidak seharusnya dia sebagai seorang ayah membalas kenakalan anaknya.
Begitu juga dengan Luca dan Lucia, mereka juga sadar bahwa tidak seharusnya dia mulai perdebatan dengan papahnya sendiri. Apalagi hanya karena masalah hadiah yang bisa kapan saja papahnya berikan.
“Aahh, … Kepalaku jadi sakit menghadapi sikap kalian,” rintih Zhia sembari memegangi kepalanya yang sebenarnya tidak sakit sama sekali.
Sebenarnya Zhia hanya mau berpura-pura saja, dia hanya ingin melihat bagaimana reaksi suami dan kedua anak kembarnya itu.
“Sayang, kau tidak apa-apa?” tanya Rayden yang langsung mendekati Zhia dengan perasaan khawatir.
“Mamah kenapa?”
Begitu juga dengan Luca dan Lucia yang merasakan hal yang sama dengan papahnya, mereka berdua sudah tidak peduli lagi dengan pertengkarannya bersama sang papah.
“Nah, begitu dong! Sekarang mamah ‘kan jadi baik-baik saja,” ujar Zhia disertai senyuman manisnya.
Dia pun meraih Rayden dan kedua anak kembarnya itu kedalam pelukkan hangatnya, papah dan kedua anak kembar itu akhirnya berdamai dan saling meminta maaf.
“Papah, Luci minta maaf ‘yah?” ucap Lucia dengan wajah tertunduk penuh penyesalan.
“Iya, putri papah tersayang. Papah juga minta maaf, karena semalam telah mindahkan Luci di sofa. Maafkan papah juga ‘yah, sayang?”
Rayden pun juga meminta maaf pada Lucia, dia memeluk da menciumi putri kecilnya itu dengan gemasnya.
“Papah, Luca juga minta maaf! Luca juga mau dipeluk sama papah!” seru Luca yang juga ingin dipeluk oleh papahnya seperti adik kembarnya.
“Kemarilah, sayang!” ujar Rayden.
Luca pun segera mendekat dan memeluk papahnya, pagi yang menghebohkan dan juga manis keluarga kecil Rayden dan Zhia pada hari itu.
Ketika Rayden sedang menikmati masa kebersamaan keluarga kecilnya itu, tiba-tiba saja perutnya terasa bergejolak.
Rayden pun segera berlari menuju kekamar mandi, dia tidak peduli dengan tatapan bingung Zhia dan kedua anak kembarnya perutnya benar-benar terasa mual saat itu.
Begitu sampai dikamar mandi, Rayden memuntahkan semua isi perutnya kedalam closet. Zhia pun dengan cemas berlari menghampiri Rayden yang tengah bersusah payah memuntahkan isi perutnya.
Si kembar pun mengikuti mamahnya menghampiri sang papah, tapi mereka hanya berhenti saat melihat papahnya sedang muntah-muntah.
“Sayang, kau kenapa?” tanya Zhia sembari memijat pelan leher Rayden agar terasa lebih baikan.
“Aku tidak tahu, Zhi! Perutku tiba terasa sangat mua, _… Huweekk, ….”
Belum sempat Rayden menyelesaikan perkataannya, perasaan mual kembali menderanya. Rayden pun kembali memuntahkan isi perutnya dengan Zhia yang masih setia memijat pelan leher suaminya itu.
Luca dan Lucia hanya menatap dengan kasihan kepada papahnya tanpa berani mendekatinya.
“Apa papah sakit?” tanya Lucia dengan raut wajah khawatirnya.
“Tidak, sayang! Papah hanya, _... Huweekk, ….”
“Mamah, kita bawa papah ke rumah sakit saja. Kasihan papah muntah-muntah terus!” seru Luca yang tidak tega melihat papahnya seperti itu.
“Iya, Ray! Kita ke rumah sakit saja ‘yah sekarang? Atau aku panggilankan Dr. Ian saja untuk datang dan memeriksa keadaanmu ini.”
Zhia berniat ingin beranjak dan mengambil ponselnya, tapi tangan Rayden menghentikan langkahnya.
Bersambung,.......
...****************...
Hay, kakak semua!!!🤗🤗🤗
Kalau tidak ada halangan apapun, novel ini akan update setiap hari setiap pukul 10 pagi ‘yah!😍😍
Maka dari itu, mohon dukungannya ‘yah!🙏🙏🥰🥰
Jangan lupa tinggalkan like, Coment, Vote dan kasih bintang 5 juga ‘yah! Biar novelnya semakin bersinar!🌟🌟🌟👌🥰🥰🥰
Novel ini hanya ada dan akan update di Aplikasi Noveltoon atau Mangatoon saja. Bila terdapat ditempat lain berarti itu semua merupakan plagiat.
Jadi, mohon terus dukung novel orisinilku ‘yah dan segera laporkan jika ada plagiat novel ini!🙏🙏😓
Dan jangan lupa berikan cinta dan tips untuk Author kesayangan kalian ini ‘yah!
Agar tidak ketinggalan kisah seru Double L, keluarga Xavier dan para pengawal tampannya. Tambahkan novel ini ke rak novel favorit kalian ‘yah!
Terima kasih, All! 🙏🙏🙏😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 183 Episodes
Comments
Ramlah Kuku
ngidam yaa😁
2024-01-20
1
Ryanty Syuryanty
rayden yang ngidam ni😀😀
2022-10-09
0
Irahsantoso
Thor aku kok kaya kurang suka,zhia kalo panggil suaminya dengan sebutan Ray,kn lebih bagusnya pangil Ms ato Sayang biar tambah romantis kesannya thor.
2022-10-08
0