Hari itu adalah hari minggu sehingga Arka dan Amel memutuskan untuk bermalas malasan selama seharian dikamar. Amel ingin turun dan memasak namun dilarang Arka.
"Sayang, apa bulan madu kita belum cukup buat kamu" tanya Amel kesal saat arka lagi lagi mulai meraba raba bagian sensitifnya.
"Belum sayang, bulan madu lagi yuk" ajak Arka seenaknya.
"Ih sayang gak malu ya sama mama papa" goda Amel.
"Ngapain malu kan bulan madu sama istri sendiri" bela Arka.
"Kemarin waktu disuruh bulan madu kamu gak mau, sekarang malah ketagihan" ledek Amel.
"Aku tidak tau sayang ternyata bulan madu kita seindah itu" kata Arka sambil terus memainkan tangannya membuat Amel tidak nyaman.
"Udah dong sayang, pagi ini kamu udah minta dua kali loh dan sekarang belum siang kamu udah minta lagi" gerutu Amel kesal.
"Aku seperti kecanduan kamu deh." goda Arka.
"Rokok kali di canduin." canda Amel.
"Yuk kita rumah papa." ajak Arka tiba tiba.
"Mau ngapain sayang?" tanya Amel heran.
"Ada deh, yuk siap siap." ajak Arka lagi.
"Assiyyyap bos" sahut Amel yang membuat Arka tertawa.
Sebuah mobil mewah melesat dari rumah mereka membawa Amel dan juga Arka menuju kediaman papa Arka. 20 menit kemudian mereka telah sampai.
Papa dan Aama Arka sangat senang melihat mereka tampak mesra. "Ma, sepertinya kita akan cepat dapat cucu" goda papa Arka.
"Apaan sih pa" balas Arka agak kesal.
"Tumben kalian kemari gak kasih kabar dulu ada apa?" selidik papa.
"Ini pa gimana kalau kita gelar resepsi pernikahan kami" kata Arka serius.
Amel terkejut dan senang mendengarnya
itu artinya Arka akan mempublikasikan dirinya sebagai istrinya.
Papa dan Mama tersenyum senang. "Tentu, mari kita atur tanggal yang cocok."
"Papa aja deh yang atur Arka mau siapin pekerjaan Arka yang Arka tinggal selama ke bali" pinta Arka.
"Baiklah, papa akan atur resepsi pernikahan kamu" kata papa.
Setelah itu mereka pulang namun sebelum itu mereka mampir ke mall untuk berbelanja sepatu dan tas Amel karena kalau baju mereka bisa memesan dari butik mama Arka.
Memang sejak Amel menikah dengannya, kebencian Arka kepada mama tirinya mulai memudar. Karena berkat mama tirinya akhirnya dia bisa merasakan indahnya jatuh cinta.
Di mall. Seorang wanita menghampiri Arka yang sedang menunggu amel memilih tas.
"Hai sayang, kamu kangen aku gak?" kata wanita itu yang tiba tiba duduk di samping Arka dan memeluk lengannya. Ya dia adalah Elsa. Elsa ingin membuat Amel cemburu agar mereka bertengkar.
"Mau apa kamu kesini, pergilah" perintah Arka sambil melepaskan pelukan Elsa dari lengannya.
"Kok kamu tega banget sih sayang" Elsa membelai pipi Arka membuat Arka risih.
Dari kejauhan amel tampak mengepalkan tangan melihat kejadian itu. "Sabar mel sabar" katanya pelan.
Amel pun menghampiri mereka dan sekarang sudah ada di hadapan Arka. Arka langsung berdiri berusaha memberi penjelasan pada Amel. Sebelum Arka bicara Amel sudah memberi isyarat melalui tangannya agar Arka diam.
Dengan gaya yang angkuh Amel mendekati Elsa dan melihatnya dari atas sampai bawah.
"Kamu cantik, tapi sayang gak laku" kata Amel seenaknya membuat Elsa geram.
"Hei kamu sudah merebut pacarku tau" kata Elsa sedikit membentak.
Arka ingin menampar Elsa namun Amel mengahalanginya. "Jangan kotori tanganmu sayang" kata Amel sambil melirik Elsa sinis.
"Kamu ngaku pacarnya tapi kok dia enggak ya?" tanya Amel santai.
"Kamu sudah merebutnya dasar wanita ******" kata Alsa geram.
"Aku dan Arka saling cinta kok dan aku gak pernah merebut dia darimu, kamu aja yang kepedean ngaku ngaku pacarnya, gak malu mbak udah ditolak masih ngejar jugak. Mau bagaimanapun aku tetap menang karena aku istrinya dan kamu masa lalunya. Mbak sebelum aku teriakin kamu pelakor mending kamu cabut gih" kata Amel disertai senyuman mengejek.
"Awas kamu ya tunggu pembalasanku" ancam Alsa kemudian pergi.
Arka yang melihat kejadian itu sangat kagum dengan Amel yang menghadapi begitu santai.
"Jangan seneng dulu Mas, kamu juga salah bukannya nyamperin aku malah tetap duduk disini ngebiarin dia deketin kamu, nanti malem kamu tidur di sofa titik" Amel melenggang pergi dan Arka mengejarnya sambil terus meminta maaf namun Amel mengacuhkannya.
Rasain kamu mas siapa suruh buat aku cemburu. Gumam Amel dengan sedikit senyuman kecil.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments
Marhaban ya Nur17
udh senjata nya gtu ae ama pak ceo pasti kelimpungan
2023-08-21
0
Sulastry Hutabarat
Disofa masih enak Amel...
Dikolong kasur aja...🤣🤣🤣🤣
2021-10-10
0
Aprilia***
knp ya stiap AQ baca novel pasti salalu ad ancaman masalah ranjang n it membuat c suami prustasi 😁😁😁
2021-10-06
0