Disebuah perusahaan kecil
seorang berpakaian rapi menyambut tamu kehormatan yang tak lain adalah arka wijaya pemilik perusahaan
semua karyawan pun berbaris rapi membentuk jalan ditengahnya
semua memberi hormat menunduk
arka dan vicky pun memasuki ruangan bersama direktur perusahaan itu
sesampainya didalam
"mana laporan perusahaan tahun ini" kata vicky datar
"ini pak" kata pak rudi yg merupakan direktur disitu
kemudian vicky menyerahkanny kepada arka. arka pun melihat laporan itu dengan teliti.
"apa ini?" tanya arka sedikit membentak sambil melempar kertas ke pak rudi
"i...ini, sebentar pak saya panggilkan karyawan saya" kata pak rudi bergetar. satu kesalahan saja dia akan dipecat
"selamat siang pak, ada yg bisa saya bantu?" sapa seorang gadis kepada mereka
"ini apa kamu yg mengerjakan?" bentak pak rudi
"sa...saya"
belum siap amel berbicara direktur langsung melanjutkan kata-katanya
"kamu ini niat kerja gak sih, bisa bisanya kamu menggelapkan dana perusahaan untuk kepentingan pribadimu"
"a....apa?" amel terkejut. ya gadis yg tengah berdiri itu adalah amel
"tapi saya tidak" kata kata amel langsung dipotong pak rudi
"kamu saya naikkan menjadi bagian keuangan kenapa kamu menghianati saya" bentak pak rudi
amel hanya menunduk dengan mata berkaca kaca menahan tangis dia baru sadar kenapa sebulan yg lalu dia diangkat menjadi bagian keuangan ternyata ini sebabnya. bos nya ingin menjadikannya kambing hitam
"sudah lah pak rudi anda juga salah karna tidak teliti memilih karyawan" tegas arka
"dan kamu pergilah dari kantor ini, sepertinya orang seperti kamu akan sulit mengembaikan uang perusahaaan. sebagai hukuman, kamu dipecat dan saya pastikan tidak akan ada perusahaan yang mau menerima kamu" kata arka tegas dan sorot matanya penuh kebencian karna gadis itu melakukan penghianatan
amel pun berlalu pergi dan meninggalkan perusahaan. dia berjalan ke parkiran tempat motornya berada dalam hatinya "apa salahku ya Allah kenapa aku harus melewati ini. apa yg harua aku katakan pada bu indah
Diparkiran amel melihat arka yg hendak memasuki mobil sebelum masuk, mereka beradu pandang. ada rasa kasihan terhadap gadis itu tapi rasa benci arka lebih besar. dia pun masuk ke mobil dan amel juga pergi meninggalkan area kantor. sepertinya amel akan tetap tinggal di kos nya yg ia huni selama 3 bulan ini sejak bekerja dia memutuskan hidup mandiri. dia sudah membayar selama 6 bulan. artinya dia hanya punya 3 bulan lagi untuk tinggal disana. setelah itu dia tidak tau lagi harus mencari pekerjaan dimana sedangkan namanya sudah masuk daftar hitam di kota itu.
Ditengah perjalanan
saat sedang mengendarai motornya di jalan sepi yg sempit amel melihat pemandangan yg dia benci. seorang wanita paruh baya sedang menahan tasnya dari tangan 2 orang preman yg hendak merampas tasnya. amel pun turun dari motornya kemudian dia mengahajar kedua preman itu tanpa ampun
brukk....brakkkk....prang..
"ampun mbak gue nyerah" pinta salah satu preman itu
"makanya bang kalo mau duit kerja bukan malak, pergi sono lu gue sikat baru tau" ancam amel dan membuat kedua preman itu lari kocar kacir
"eh bang ini jaket lu ketinggalan" teriak amel
"buat lu aja mbak, gue ikhlas" teriak preman sambil berlari menjauh
"idih siapa juga yg mau" gerutu amel
"tante gak papa?" tanya amel kepada wanita yg ditolongnya tadi.
"gak papa sayang, terimak kasih ya" ucap wanita itu
"kamu kuat ya, kenalkan saya Cintya" kata wanita itu sambil mengangkat tangannya hendak bersalaman
"saya amelia tante panggi aja amel, maksih tante" sahut amel sambil menjabat tangan cintya
"tante mau kemana?" tanya amel
"tadi tante mau beli obat ke apotek itu" kata cintya sambil menunjuk apotek di ujung jalan yg sempit itu
"kok disitu tante? kan bahaya kayak kejadian tadi" tanya amel
"iya soalnya cuma disitu ada jual obat yang tante cari" sahut cintya
"oh yauda saya permisi ya tante" pamit amel
"kok buru buru sih ayolah temeni tante makan siang sekalian tante balas budi kamu tadi, ayolah mel tante mohon" pinta tante memelas
"hmm yauda deh tante yuk saya temeni ke apotek dulu" kata amel
mereka pun ke apotek kemudian mereka makan disebuah kafe yang tidak jauh dari situ
Di Kafe
"kamu tinggal dimana mel" tanya cintya
"dulu saya tinggal di panti asuhan tante, tapi sekarang saya ngekos di jalan xxxx" sahut amel
"terus kamu kerja dimana?" tanyanya lagi
"saya barusan di pecat tante hehehe" amel tertawa kecil demi menutupi kesedihannya
"kamu mau gak kerja sama tante" tanya cintya
"maaf tante bukannya saya nolak tapi nama saya sudah masuk daftar hitam dikota ini jadi kalo ada yg nerima saya nanti bakalan ada masalah tante" kata amel lirih
sepertinya cintya tau sesuatu
"begini aja sayang, kamu kerja di butik tante mau gak? , tante jamin 100% butik gak akan bermasalah" yakin cintya
"apa tante yakin?" tanya amel
"iya tante yakin, ini kartu nama dan alamat butik tante. besok kamu dateng ya mulai kerja" kata cintya tersenyum
amel langsung tersenyum bahagia "terima kasih tante amel janji gak akan kecewakan tante. tapi apa tante gak mau tau kenapa amel dipecat?" tanya amel ragu senyumnya pun langsung hilang
"biarlah yang lalu tetap berlalu sayang" balas cintya menenangkan karna memang cyntia tau siapa yg memecat amel. ah dunia begitu sempit gumam cintya
setelah selasai makan mereka pun berpamitan masing masing
sesampainya dikos amel langsung mandi dan menyegarkan diri. begitu banyak hal yg terjadi hari ini tapi syukurlah semua sudah berlalu. tapi siapa arka wijaya ya? liat gugel ah gumam amel
setelah mencari di gugel amel kaget bukan main ternyata arka adalah orang paling berkuasa di beberapa kota di indonesia
ah pantas saja aku langsung di black list. sepertinya aku harus menghindarinya gumam amel setelah lelah dengan ponsel nya dia pun terlelap
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments
Aqiyu
ibunya Arka
2022-09-01
1
White Rose
pernah baca awal tahun 2020 sekarang baca lagi, kangen
2022-07-10
0
Lanchenk Tandes
aq baca novel in ynk ke 2kli x 😁
2021-12-28
0