Dikamar Arka.
Arka masih teringat gadis yang bernama Amelia. Dia berpikir sepertinya ada hal yang tidak asing dari gadis itu. Saat Arka memegang tangannya Arka merasakan sebuah getaran dalam hatinya. Tapi ntah apa itu Arka tidak tau dan dia pun memilih tidur.
Di kediaman keluarga papa Arka.
"Pa Arka kan sudah cukup umur kenapa tidak menikah?" tanya Cintya pelan.
"Oapa maunya begitu Ma, tapi Mama tau kan kalau Arka itu sulit didekati perempuan. Udah berapa anak temen papa deketin dia tapi mereka semua malah kabur karna sikap Arka yang dingin" sahut Adrian.
"Pa gimana kalau kita jodohin Arka sama asisten pribadi Mama" celetuk Cintya.
"Apa Ma? Mama jangan pancing kemarahan Arka dong apalagi Arka sendiri tidak suka di jodohin dan wanita mana sih yang bisa menaklukan hati Arka, bahkan Elsa yang jelas pacarnya aja sampai sekarang di anggurin" jawab Adrian.
"Pa sebenernya mama tau rahasia Arka kenapa bisa sama Elsa" kata Cintya.
"Apa Ma?" tanya Adrian ingin tahu.
"Arka pacaran sama Elsa karena dulu Elsa pernah nyelametin dia waktu tenggelam sehingga dia gak tega nolak Elsa jadi waktu Elsa minta tanda tangan perjanjian pacaran tanpa putus langsung disetujui Arka. Karna Arka mau belajar nerima Elsa. Tapi ternyata Elsa selingkuh dibelakang Arka dan Arka terjebak sama surat perjanjian itu" cerita Cintya.
Adrian terkejut itu artinya Arka akan selamanya sama Elsa.
"Tapi isi surat perjanjian terakhir itu kesempatan buat Arka Pa. Soalnya mereka bakalan putus kalo Arka menikah karna di jodohkan" sambung Cintya
"Jadi kita harus ngomong apa sama Arka Ma?" tanya Adrian serius.
"Nanti papa bilang aja kalau Papa mau melihat Arka menikah, kalau dia gak mau Lapa bilang kalau papa akan melamarkan Elsa untuknya" sahut Cintya.
Adrian nampak berpikir dan menganggukkan kepalanya.
"Papa akan ke kantor Arka" kata Adrian.
Di Kantor diruangan Arka
"Arka boleh Papa bicara" tanya Adrian.
"Boleh pa silahkan" kata Arka datar.
"Papa sudah tua Arka, Papa ingin melihat kamu menikah" kata Adrian.
Arka terkejut mendengar hal yang tidak mungkin dia lakukan dan dia hanya diam.
Adrian melanjutkan "Papa akan melamar e
Elsa untuk kamu"
Arka semakin terkejut dengan kata kata papanya.
"Pa, plis dong jangan gini Arka bisa cari sendiri kok" bela Arka.
"Apa? Cari sendiri? Papa tidak mau dengar jawaban kamu. Kamu pilih melamar eEsa atau papa jodohkan sama orang lain" ancam Papa.
"Kalau arka tidak mau?" tanya Arka.
"Kamu tidak akan melihat papa lagi karna papa akan berhenti minum obat Papa" ancam papa.
"Pa jangan gitu dong, siapa sih perempuan yang mau papa jodohin sama Arka?" tanya Arka.
"Kalau kamu mau tau temui dia malam ini di kafe xxx setelah itu kamu tentukna pilihan" tegas Adrian berlalu meninggalkan Arka.
Di butik
"Apa tante? Dijodohin sama anak tante?" tanya Amel tidak percaya.
"Ayolah Mel, Tante mohon ini semua demi kami karena pacar anak Tante sangat jahat Mel. Plis tante mohon" pinta Cintya.
"Tapi kenapa Mmel Tante, Amel cuma gadis miskin yg gak punya apa apa" sahut Amel lirih.
"Kamu istimewa sayang ayolah, nanti malam temui dia di kafe xxxx, ini baju yang akan kamu pakai nanti malam" kata Cintya sambil menyerahkan paper bag berisi dress warna gold yang senada dengan kulit Amel, sepatu dan tas branded, serta aksesorisnya.
"Nanti malam supir akan menjemput kamu jam 7, jadi pulanglah dan bersiaplah" kata Cintya.
"Ba..baik Tante" kata Amel pasrah.
Di kos Amel.
Tepat pukul 07.00 supir suruhan Cintya pun menjemput amel. Dia telah bersiap dengan memakai dress gold selutut dan sepatu high heels berwarna senada. Pukul 07.20 mobil yang dinaikinya berhenti disebuah kafe tempat perjanjian. Dia masuk kedalam mencari sosok yang di bertahukan Cintya memakai tuksedo warna hitam dan memawa bucket bunga warna gold. Tiba tiba matanya tertuju pada sosok yg duduk membelakanginya sehingga dia tidak tau wajahnya. Amel mendekatinya setelah peris berdiri dihadapannya.
"Kamu?" kata mereka serempak.
"Jadi kamu yang mau di jodohkan sama saya?" tanya Arka.
"Sa...saya. Ah kalau Bapak menolak tidak apa apa Pak" kata Amel sedikit bergetar.
"Tunggu ! Saya mau menikah denganmu" kata Arka datar
"Apa bapak yakin?" tanya Amel kaget.
"Tentu saja, saya yakin tapi kamu jangan senang dulu, ini baca surat ini dulu" Menyerakan surat pada Amel.
"Perjanjian kontark pernikahan?" baca Amel.
"Iya saya mau kamu memahami poin poin yang saya tulis disitu ada 5 poin".
Dilarang mencampuri urusan suami.
Menuruti kata suami.
Dilarang berpacaran.
Dilarang mempublikasikan hubungan.
Dilarang menuntut cerai
Amel bergidik membaca poin ke 5 dari isi surat itu. Artinya dia tidak akan bisa cerai sesengsara apapun hidupnya nanti. Sedangkan Arka tersenyum kemenangan, dia memerima Amel lantaran dia pernah menyelidikinya dan mengetahui sifat Amel yang penurut sehingga dia akan bebas mencari cintanya yang dulu.
"Kamu hanya tulis 2 poin saja" perintah Arka.
Amel terdiam kemudian menulis.
Dilarang menggauli istri.
Dilarang melakukan KDRT.
Arka melihat kertas dan bergumam ternyata dia cerdik juga menyelamatkan diri.
Setelah itu mereka menandatangani di atas materai setelah itu mereka pun pulang.
Namun kali ini Arka yg mengantar Amel agar ke depannya dia tidak kerepotan mencari Amel.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments
Arnissaicha
sepintar"nya kamu bikin perjanjian, masih pintar amel kan ujingnya 🤣🤣🤣, kamu yg rugi brow...
2021-12-27
0
al - one ' 17
oohhhh ibu cyntia tuh emak tiri 🤔 tp kayanya baek tuh
2021-12-03
1
Fit Mu'awin627
ameeeelllll pinter banget kamuuuu
2021-09-25
0