**Bantu Karya ini agar lebih bersinar dan masuk rangking KARYA Populer 🙏🙏 dengan cara LIKE KOMENTAR VOTE DAN BERI RATING 5 YAH 🙏🙏
Saling bantu kita, Author up tiap hari dan kakak semua Vote, like coment dan beri hadiah 🥰
...----------------...
Setelah selesai memandikan Lea, tak lupa Tom memakaikan Lea pakaian. Pria tampan itu menyelesaikan pekerjaannya dengan telaten membuat Lea sejenak merasa nyaman dengan sikap hangat Tom.
Andai saja Tom tidak menunjukkan jati dirinya pada Lea pasti gadis itu akan jatuh cinta dengan sikap Tom yang sekarang.
Tom yang melihat pergelangan tangan dan kaki Lea terluka pun segera mengambil salep dalam kotak obat. Pria tampan itu mengolesi nya pada luka gores di pergelangan tangan dan kaki Lea, sehingga membuat Lea meringis lalu membuka matanya perlahan.
"Sakit," gumam Lea lirih membuat Tom segera meniupkan luka di tangan Lea.
Lea merupakan gadis yang tahan banting, namun kelemahannya hanya satu yaitu cengeng bila mengalami luka fisik. Meski mentalnya baja, fisik Lea tetap lemah. Gadis itu gampang menangis apabila fisiknya terluka meski itu hanya luka kecil.
"Makanya jangan melawan lagi! Sudah aku bilang jadi gadis penurut kamu malah membangkang. Begini 'kan jadinya!" Tom mengomel membuat Lea semakin terisak.
"Kamu itu yang salah! Siapa suruh unboxing aku? Semua tubuh ku itu kesakitan, tangan dan kaki lecet, apalagi di pangkal paha rasanya seperti di koyak!" Lea berteriak membuat Tom menarik sudut bibirnya.
Lea tak ingin memanggil lagi Tom dengan sebutan Tuan atau Mister. Dia tidak ingin menghormati Tom lagi semenjak kesuciannya di renggut.
"Apa sakit sekali di bagian itu?" tanya Tom dengan senyuman penuh arti. Pria itu meletakkan salep di atas meja yang terletak di samping tempat tidur.
"He'um, sakit banget! Seperti di koyak rasanya!" Lea menganggukkan kepalanya polos membuat Tom langsung menatap Lea dengan tatapan mata keranjangnya.
"Apa kamu ingin mencoba lagi? Kata orang agar tidak sakit lagi harus sering-sering melakukannya biar ekhm mu mudah di masuki!" Tom mengerlingkan matanya membuat Lea seketika menghentikan tangisnya.
Gadis itu merasa was-was saat Tom kembali menindih nya. Bayangan dirinya yang di nodai oleh Tom secara paksa semalam masih tertanam jelas di kepalanya. Bagaikan film yang terputar kembali membuat tubuh gadis itu bergetar.
"Apa yang ingin ka-kamu lakukan?" tanya Lea dengan suara yang bergetar menahan takut.
"Membuat mu kembali berteriak kenikmatan di bawah kukungan ku, sekaligus membuat ekhm mu tidak sakit lagi!" Tom berucap dengan nada sensual. Tampang pria tampan itu seperti anak kecil yang tak berdosa, membuat Lea begitu kesal sekaligus marah.
"Jangan lagi! Aku lelah dan lapar, karena dari semalam tidak makan!" Lea tidak berbohong, gadis itu merasa lelah dan kelaparsn, karena sejak kemarin tidak makan.
Tom yang mendengarnya pun terpaksa menghentikan niatnya. Pria tampan itu tak ingin menggagahi Lea dalam keadaan perut Lea kosong.
"Baiklah, kita makan dulu. Setelah itu baru kita lanjutkan lagi." Leo bangkit dari tubuh Lea membuat gadis itu menghela nafas lega.
Untung aku selamat, kalau tidak! Bisa K.O aku di masuki benda lonjong itu batin Lea bergidik ngeri.
Gadis itu terbayang bagaimana benda itu membuat dirinya menangis histeris meraung-raung memanggil nama kakaknya yaitu Leo.
Lea tidak ingin merasakan benda itu lagi!
"Ayo bangun, aku akan memasak untukmu!" Tom menarik tangan Lea membuat gadis itu bangkit dari kasur kemudian mengikuti langkah Tom dari belakang.
Lea merasa bingung dengan sikap Tom yang berubah-ubah. Terkadang dingin, galak dan juga hangat.
Dasar pria dispenser! Kadang dingin kadang panas, udah macam cuaca aja batin Lea menggerutu.
Lea merasa kagum melihat dekorasi dalam gedung tersebut yang memakai nuansa klasik. Perabotan yang berada di situ semuanya antik dan klasik. Televisi, radio, kursi goyang dan masih banyak lagi.
"Kita berada di mana sekarang?" tanya Lea penasaran pada Tom yang terus menarik tangannya.
"Tenang saja … kita masih di bumi!" jawab Tom membuat Lea mendengus kesal.
"Aku kira kita sedang di neraka!" ketus Lea dengan nada kesal membuat Tom menghentikan langkahnya, lalu membalikkan badannya menatap Lea dengan tajam.
"Kenapa bisa kamu pikir kita di neraka?" tanya Tom datar.
"Karena aku melihat kamu yang seperti iblis jadi aku pikir aku sekarang sedang berada di neraka." Lea menarik sudut bibirnya saat melihat wajah Tom memerah menahan amarah.
"Kau … "
"Tapi, kadang aku berpikir aku sedang berada di surga karena melihat kamu yang bagaikan malaikat saking baiknya mau memandikan aku dan ingin memasak untuk!" lanjut Lea dengan wajah polosnya membuat Tom salah tingkah.
Pria itu berusaha menahan senyumnya agar tak terlihat oleh Lea. Gombalan maut yang di berikan Lea bagaikan suntikan morfin bagi Tom, membuat hati dan pikiran pria itu berbunga-bunga. Seperti ada bintang di matanya.
Lea yang melihatnya pun tertawa terbahak-bahak dalam hati.
Bener kata kak Leo, terkadang bermulut manis itu penting untuk menghadapi orang-orang yang modelan nya seperti si Tom ini. Untung aku ikut kursus menggombal dari kak Leo! Kalau tidak bisa di geprek aku karena salah ngomong tadi batin Lea tertawa cekikikan.
"Ekhm … ekhm." Leo berdehem keras berusaha menormalkan perasaan nya.
"Aku tahu kalau aku tampan, rupawan dan dermawan. Bahkan saking dermawan nya aku di panggil … "
"Pasti Darmawan?" Lea menyela dengan cepat ucapan Tom membuat senyuman penuh percaya diri yang terpasang di wajah Tom hilang seketika.
"Bukan bawel! Tapi aku di panggil malaikat tak bersayap!" sungut Tom dengan nada kesal membuat Lea kembali cekikikan.
Rasakan pembalasan ku Tom-Tom! Akan aku buat kamu menyesal karena telah membawa ku ke dalam dunia mu batin Lea tertawa penuh arti.
Tom menarik kembali tangan Lea dengan kasar membuat Lea hanya bisa menghela nafas berat saat sisi iblis Tom bangkit.
"Kau itu tidak boleh memotong pembicaraan ku! Sekali lagi kau memotong nya! Awas saja, akan aku potong lidah mu." Tom mengancam Lea dengan nada dinginnya membuat gadis itu menelan ludahnya sendiri.
Gleg.
Entah apa yang diidamkan ibunya dulu saat mengandung mu Tom-Tom, sehingga bisa membuatmu bisa se-sadis ini batin Lea bergidik ngeri.
*
*
*
Di Indonesia,
Seorang pria paruh baya yang masih sangat tampan sedang mengotak-atik komputer nya, di belakang pria itu terlihat lima pria paruh baya yang setia berdiri menatap layar komputer yang di otak-atik oleh pria paruh baya itu.
"Dapat!" gumam Om Yogi membuat Arka, Kemal, Leo, Dito dan Dimas tersenyum senang.
"Dia berada di hutan belantara dekat kota Paris. Tinggal satu langkah lagi kita bisa mengetahui identitas nya!" ucap Om Yogi dengan nada dinginnya.
"Kakak ipar sangat pintar!" Dito selaku adik ipar pun memuji om Yogi dengan tulus.
"Sudah dari lahir," jawab Om Yogi singkat membuat senyuman di wajah Dito langsung memudar.
Bersambung.
Halo-halo kakak … author double up ini🤭🤭 jangan lupa like coment vote dan beri rating 5 yah kakak 🥰😘
Salem Aneuk Nanggroe Aceh ❤️🙏🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
🍊𝐂𝕦𝕞𝕚
please itu gambar nya bikin salfok dari ceritanya mau komentar jadi ambyar gara gara senyuman nya
2022-08-19
0
Oi Min
Om Togi togel masih galak aja ma adek ipar
2022-07-20
0
Najwa_auliarahma
tom tom... kita lihat seberapa besar nyalimu nanti, saat berhadapan dengan arka cs + om Yogi togel..
2022-06-20
0