Waktu terus berjalan hingga tak terasa sudah sore. Seorang pria tampan terlihat menawan dengan senyumannya yang terlihat seperti orang kasmaran.
Pria tampan itu menatap ke arah spion depan mobilnya. Senyuman penuh kekaguman terpasang di wajah tampan pria itu.
Ternyata aku benar-benar tampan, makanya tadi banyak mahasiswa perempuan yang meminta foto dengan ku batin pria itu yang tak lain adalah Tom Gilbert Smith.
Jerry yang menatap Tom tersenyum-senyum sendiri melalui spion depan mobil pun bergidik ngeri. Pasalnya Tom sangat jarang tersenyum terkecuali saat membunuh.
Oh ya ampun … King terlihat seperti Joker bila tersenyum seperti itu batin Jerry bergidik ngeri.
"Jerry!" Panggil Tom.
"Iya, King!" jawab Jerry dengan suara bass nya.
"Apa aku terlihat muda, Jer? Apa kalau aku pacaran dengan mahasiswa perempuan masih cocok?" tanya Tom dengan senyum penuh percaya dirinya.
Jerry mengernyitkan dahinya di kala King nya menanyakan hal yang sangat aneh baginya. Bagaimana tidak, seumur Jerry mengabdi pada Tom, baru kali ini Tom bertanya sesuatu yang mencengangkan sekaligus membingungkan.
Pacar? Apa Tom ingin pacaran? Apa ada mahasiswa perempuan yang menarik perhatian Tom? Bukannya Tom tidak pernah tertarik pada wanita. Lalu mengapa tiba-tiba bertanya tentang cinta.
"Aku perlu membersihkan telinga mu, Jer! Sepertinya telingamu banyak asam Jawa nya!" Tom berdecak sebal karena Jerry tak menjawab pertanyaannya.
Jerry yang mendengar ucapan Tom pun bergidik ngeri. Pria tampan itu tahu apa maksud dari membersihkan. Yang pastinya Jerry harus siap kehilangan telinga nya.
"Ti-tidak, King!" jawab Jerry panik seraya terus mengemudi.
"Apa katamu?" sentak Tom memukul kepala Jerry menggunakan majalah playboy yang berada di sampingnya.
Bugh.
"Haduh, King! Maksud saya Anda sangat cocok berpacaran dengan mahasiswa! Bahkan dengan anak gadis SMA pun Anda masih sangat cocok!" elak Jerry cepat membuat senyuman manis terpasang di wajah Tom.
Pria tampan itu mengeluarkan sisir rambut kecil dari saku jasnya. Lalu dengan gaya cool Tom menyisir rambutnya ke belakang seraya bersiul.
Jerry yang melihatnya melalui spion depan pun memutar bola matanya malas, karena heran dengan sikap King nya yang berubah-ubah. Terkadang humoris lalu berubah menjadi dramatis dan bisa langsung berubah menjadi antagonis.
"Benar, Jer! Aku ini masih muda dan tampan." Pria tampan itu memuji dirinya sendiri dengan senyuman manis terpasang di wajahnya.
Namun, perlahan-lahan senyuman itu memudar saat teringat akan sesuatu.
"Tapi ada sesuatu yang mengganggu pikiran ku, Jer!" Tom berucap pelan seraya mengetuk dahinya dengan jari.
"Apa itu, King?" tanya Jerry serius karena mengira Tom akan membahas pekerjaan atau musuh dalam kelompok mereka.
"Aku bingung, kenapa yang mengejar cinta ku selama ini Tante-tante girang dan janda kesepian. Tidak ada anak gadis sama sekali, padahal 'kan aku masih muda dan tampan meski usiaku sudah kepala tiga!" celetuk Tom polos membuat Jerry yang mendengarnya tersedak ludah.
Oh ya ampun … Andai bapakku kaya maka aku tidak mau bekerja dengan pria senarsis King batin Jerry menggerutu.
"Jer, jawab!" sentak Tom memukul kepala Jerry membuat pria tampan yang sedang mengemudi itu berdecak kesal.
"Saya tidak tahu, King! Coba Anda tanya google mungkin saja ada jawabannya!" jawab Jerry berusaha menahan kekesalannya.
"Oh benar juga!" Tom pun mengikuti saran Jerry hingga mata pria itu terbelalak ketika membaca salah satu artikel di google.
"Kurang ajar … aku di bilang pakai susuk, Jer! Makanya banyak tante-tante dan janda kesepian yang terpikat pesona ku!" sentak Tom murka membuat Jerry berusaha menahan tawanya melihat raut wajah Tom yang merah padam.
"Jer, blokir situs web yang mengatakan aku pakai susuk!" lanjut Tom kesal dengan nafas memburu.
Pria itu tak terima ketika membaca jawaban dari google menyatakan pria yang di kejar-kejar oleh Tante girang dan janda kesepian, merupakan pria yang memakai susuk.
Jawaban macam apa itu, pikir Tom.
"Baik, King! Apa nama situs nya?" tanya Jerry dengan wajah datarnya.
"Perjaka tua goblok. Com!" ucap Tom membuat Jerry mengangguk kepalanya cepat.
Sepertinya yang buat situs itu punya dendam pribadi dengan perjaka tua batin Jerry menerka.
*
*
*
Saat tiba di apartemen, Lea langsung melangkah menuju dapur. Gadis itu membuka lemari pendingin lalu mengambil sebotol minuman bersoda. Kemudian meneguknya hingga tandas.
"Ahh … minuman bersoda memang gak ada tandingannya!" Lea mengelus leher jenjangnya.
Suara dering ponsel Lea berbunyi menandakan ada pesan masuk. Lea mengeluarkan ponselnya dari saku, kemudian membuka pesan tersebut.
Mata Lea membulat sempurna membaca isi pesan tersebut. Nafas gadis cantik itu tercekat, bola matanya memerah, bahkan tangannya bergetar memegang ponselnya.
Halo, Nona manis! Apa kamu masih mengingatku.
Ahh … aku sangat merindukanmu, Nona! Rasanya aku ingin bertemu dengan mu sekarang. Melihat mu meminum minuman bersoda membuat aku juga menginginkan minuman itu, tapi aku ingin minuman yang sudah masuk ke dalam perut mu.
Ah … apakah aku harus mengobrak-abrik isi perut mu dulu, agar bisa meminumnya langsung.
Kaki Lea luruh ke lantai, gadis itu tak mampu menahan berat tubuhnya. Seolah-olah organ dalam tubuhnya tak berfungsi. Keringat dingin membasahi kening Lea.
"Pria psikopat i-itu tahu nomor ponsel ku! Bagaimana ini? Apa yang harus aku lakukan?" Lea panik menarik rambutnya sendiri. Gadis itu bersandar di meja kitchen seraya menggenggam erat ponselnya.
Di tengah-tengah kepanikan nya suara dering ponsel Lea kembali berbunyi dengan nada berbeda. Lea menatap layar ponselnya yang tertera nomor tak di kenal menghubungi dirinya.
"Dia menelepon ku!" gumam Lea langsung menekan tombol merah di layar ponselnya.
Ting.
Sebuah pesan masuk membuat Lea kembali melihat isi pesan tersebut.
Angkat telepon nya.
Lea menelan ludah kasar membaca isi pesan dari pria psikopat itu.
"Kenapa ini bisa terjadi? Aku ke Prancis buat belajar bukan berurusan dengan pria psikopat seperti nya!" gumam Lea frustasi.
"Eh kodok-kodok!" Lea terkejut saat ponselnya kembali berdering. Gadis itu menekan tombol hijau di layar ponselnya dengan tangan yang bergetar.
"Halo Nona manis! Apa kau merindukanku hemm? Oh tentu kau merindukanku karena semenjak saat itu kau selalu memimpikan ku! Benar begitu 'kan Nona manis." Suara pria itu terdengar ramah dan tak asing di telinga Lea.
Lea membelalakkan matanya mendengar ucapan pria psikopat itu. Benar saja, setelah kejadian seminggu lalu. Lea selalu memimpikan pria psikopat itu.
"Kenapa kamu tahu? Apa kamu peramal? Dukun? Paranormal atau parameter? Atau kamu memata-matai ku, iya? Wah, parah kamu. Dari psikopat naik peringkat jadi penguntit! Hati-hati nanti kamu di tangkap polisi baru tahu rasa … ehh!" Lea menutup mulutnya saat sadar dengan siapa dirinya berbicara.
Gadis itu memukul bibirnya sendiri membuat seseorang yang sedang menatap dirinya melalui layar laptop terkekeh kecil.
"Ini mulut kenapa gak ada rem nya, sih!" gumam Lea mencubit bibir nya sendiri.
Bersambung.
Maaf telat update ya kakak🤭😁😁✌️✌️
Mau lanjut?? Ayo vote 🥰🥰🥰
Jangan lupa like coment vote dan beri rating 5 yah kakak 🥰🥰
Salem Aneuk Nanggroe Aceh ❤️🥰❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Yunerty Blessa
mungkin kali
2024-09-04
0
Yunerty Blessa
berarti tiada gadis yang minat,sebab mereka takut dengan mu
2024-09-04
0
Dewi Soraya
ngakak
2022-10-30
0