Bantu Karya ini agar semakin bersinar dengan cara LIKE KOMENTAR VOTE DAN BERI RATING 5 YAH 🙏
...----------------...
Seorang gadis cantik berdiri di balkon apartemennya. Menikmati keindahan malam di negara Prancis atau lebih tepatnya di kota Paris yang terletak di tepi Sungai Seine, memiliki destinasi wisata seperti Menara Eiffel, Arch de Triomphe, Museum Louvre, dan Jembatan Tembok Cinta Paris yang sangat memukau mata.
Gadis cantik berambut coklat itu tersenyum senang karena pada akhirnya mimpinya berkuliah di luar negeri dan hidup mandiri bisa Ia capai. Gadis cantik itu tak lain adalah Leana Dicaprio.
Tak terasa sudah dua bulan Lea berada di kota Paris, gadis cantik itu berkuliah di salah satu universitas terbaik di kota Paris. Yaitu university of Paris, memilih jurusan hukum. Cita-citanya menjadi seorang jaksa merupakan impian yang sedari kecil Ia inginkan.
"Sepi juga kalau jauh sama kak Leo! Tidak ada yang jahil dan cerewet. Kira-kira kakak lagi apa di Indonesia, ya! Ana dan Olaf juga sudah dua hari tidak memberi kabar!" gumam Lea memeluk tubuhnya sendiri seraya menikmati semilir angin malam.
Suara perut Lea berbunyi menandakan cacing di perut gadis cantik itu sedang melakukan demo minta diisi.
"Cacing oh cacing … mengapa dirimu tidak pernah merasa kenyang! Padahal baru saja kau ku masih makan spaghetti tapi belum juga kenyang." Lea mengelus perut ratanya.
"Ck … kalau bukan nasi gak bakal kenyang nih cacing! Dasar cacing kampung! Di kasih spaghetti dan Burger cuma tahan setengah jam. Awas aja kalau nanti habis ku kasih nasi masih berbunyi! Alamat ku kasih obat cacing biar kalian kenyang seumur hidup!" Lea berdecak kesal lalu berjalan menuju wardrobe di apartemen mewah miliknya.
Gadis cantik itu memilih cardigan bercorak batik lalu Ia pakai dan tak lupa Ia memakai tas selempang yang berisikan dompetnya.
"Mari kita jelajah kota Paris malam ini! Kita cari nasi goreng sampai ketemu biar kalian para cacing senang dan aku pun bisa tidur tenang malam ini!" Lea menepuk lembut perutnya.
Gadis cantik itu keluar dari apartemennya seorang diri. Negara Prancis sudah menjadi rumah kedua bagi Lea. Karena sedari kecil Ia sudah sangat sering berkunjung ke Prancis karena di ajak Leo yang pada masa itu sering melakukan perjalanan bisnis antara Indonesia dan Prancis.
"Katanya dekat sini ada restoran Indonesia!" gumam Lea berjalan kaki meninggalkan kawasan apartemennya.
"Nah, itu dia! Keberuntungan memihak mu, Cing!" Lea bersorak gembira mengelus perut ratanya. Gadis cantik itu menoleh kiri-kanan dan di lihatnya tak ada lagi mobil barulah Ia berlari menyeberang jalan.
***
Setelah selesai makan Lea pun memilih berjalan kaki mengelilingi jalan di sekitar apartemen nya.
"Waw … bukannya ini jalan pintas menuju apartemen ku?" Lea tersenyum lebar karena melihat sebuah lorong kecil yang tembus ke pelataran apartemen nya.
Tanpa rasa takut dan pikir panjang, Lea pun memilih berjalan di lorong kecil dan gelap. Gadis cantik berambut coklat itu bersiul seraya berjalan santai.
Namun, tiba-tiba tubuh Lea menegang saat melihat sesuatu yang mengerikan sedang terjadi di hadapannya. Terlihat seorang pria berbaju hitam memakai masker lengkap dengan topi hitam sedang membongkar isi perut seorang pria yang sudah tewas tergeletak di aspal.
Samar-samar, Lea melihat darah segar mengalir di sekitaran mayat tersebut. Bau anyir cairan kental menusuk penciumannya. Nafas Lea tercekat di tenggorokan. Seluruh tubuhnya terasa kaku.
Ingin menjerit namun lidahnya seolah Kelu. Ingin berlari tapi tidak bisa karena kakinya tak bisa digerakkan. Keringat dingin membasahi tubuh Lea.
"Hemm … hemm! Orang kaya mati, orang miskin mati, raja-raja mati, rakyat biasa mati! Hahaha … ini sangat menyenangkan saat melihat orang mati dengan tangan ku sendiri!" Pria berbaju hitam itu tertawa cekikikan membuat Lea yang melihatnya ingin pingsan di tempat.
Jika ini mimpi, tolong bangunkan aku batin Lea menjerit ketakutan.
"Dasar gila!" ucap Lea tanpa sadar dengan suara pelan terbata-bata.
Pria berbaju hitam itu segera menoleh ke samping menatap wajah pucat pasi Lea yang disinari oleh rembulan pada malam yang gelap itu.
"Halo, Nona manis! Apa kau ingin ikut bermain dengan ku?" Suara barinton pria berbaju hitam itu terdengar ramah. Namun, mengerikan.
Lea memundurkan langkahnya perlahan ketika melihat pria berbaju hitam itu bangkit berdiri berjalan mendekati dirinya.
"Da-sar, psikopat gila!" Bibir Lea bergetar saat berucap. Bahkan tanpa sadar butiran kristal membasahi pipinya.
Pria berbaju hitam itu tersenyum sinis melihat wajah cantik Lea yang sudah basah karena menangis.
"Ayolah … jangan menangis dulu! Kita bahkan belum memulai permainannya!" Pria berbaju hitam itu berucap santai.
**Bersambung.
Jangan lupa like coment vote dan beri rating 5 yah kakak 🥰🥰🥰
Salem Aneuk Nanggroe Aceh ❤️🥰🥰**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Yunerty Blessa
seram eh
2024-09-04
0
Yunerty Blessa
jauhin dari situ Lea
2024-09-04
0
Yunerty Blessa
makan nasi baru cacing nya tidak demo
2024-09-04
0