**Bantu Karya ini agar lebih bersinar dan masuk rangking KARYA Populer 🙏🙏 dengan cara LIKE KOMENTAR VOTE DAN BERI RATING 5 YAH 🙏🙏
Saling bantu kita, Author up tiap hari dan kakak semua Vote, like coment dan beri hadiah 🥰🥰
...----------------...
Masih dalam perjalanan pulang menuju kediaman megah Tom. Pria tampan itu masih terbayang wajah cantik Lea yang memerah karena berlari. Keringat Lea yang mengalir di leher jenjangnya membuat pikiran Tom menjadi liar.
Pria tampan itu mengusap bibirnya yang merah pudar, tiba-tiba sebuah ide cemerlang terlintas di kepalanya.
"Jerry, beli apartemen tepat bersebelahan dengan nona manis ku, sekarang juga! Pastikan harus ada dalam waktu 15 menit. Jika tidak aku cabut seluruh bulu di tubuh mu!" tegas Tom menyeringai penuh arti membuat Jerry menelan ludah kasar. Pria tampan berwajah datar itu tahu betul bahwa King-nya selalu serius dengan apa yang dia katakan.
"Baik, King!" Jerry menghubungi anak buahnya yang berada di bagian pemasaran real estate property.
Setelah bernegosiasi selama 8 menit akhirnya Jerry berhasil mendapatkan apartemen di sebelah Lea. Meski harus mengeluarkan biaya sebanyak 9 digit dikarenakan apartemen tersebut mempunyai pemilik nya.
"Saya sudah mendapatkannya, King!" ucap Jerry datar.
"Kita langsung ke sana!" titah Tim membuat Jerry langsung menaikkan kecepatan laju mobilnya.
"Untuk beberapa waktu ke depan aku akan tinggal di sana! Bila ada hal penting kau saja yang tangani, karena aku sedang ingin main kucing-kucingan dengan nona manis ku!" Tom berucap tegas seraya mengusap bibirnya.
Visual Babang Tom😍😍😍
Entah apa yang di pikirkan oleh pria tampan berdarah dingin itu. Kelihatannya bukan sesuatu yang baik bagi Lea.
*
*
*
Saat tiba di sana, Tom segera masuk ke dalam apartemen baru nya. Pria tampan itu mendudukkan bokongnya di sofa lalu mengeluarkan ponselnya dari saku.
Jari lentik Tom mengotak-atik ponselnya, hingga tak lama setelah itu senyuman penuh arti terpasang di wajah Tom.
"Kau sangat seksi, nona manis!" gumam Tom lebih arti ketika menatap layar ponselnya yang terlihat Lea sedang meneguk minuman bersoda.
Ternyata tak hanya membeli apartemen di sebelah Lea. Tapi, Tom juga meretas semua CCTV di apartemen Lea. Pria tampan itu sangat sempurna dengan otaknya yang sangat cerdas di segala bidang.
"Mari mulai permainan nya, Nona manis!" gumam Tom menyeringai mengirimkan pesan ke nomor Lea.
Tom mendapatkan nomor ponsel Lea di amplop data pribadi Lea.
*
*
*
Lea merutuki mulutnya yang selalu cerewet dan tidak bisa mengontrol lidahnya bila sudah berkata.
"Kenapa ini mulut selalu tidak bisa di rem, sih!" gumam Lea seraya memukul pelan bibirnya.
"Sepertinya kamu sangat penasaran denganku, Nona manis! Apakah aku harus mengatur jadwal agar kita berdua bisa bertemu kembali guna meluapkan rasa rindu mu kepadaku?" Pria itu tak lain adalah Tom Gilbert Smith.
Mafia berdarah dingin atau bagi Lea dia merupakan pria psikopat gila karena sudah membunuh orang dengan cara yang sadis.
Sepertinya Lea berhasil menarik perhatian Tom sehingga membuat pria itu tidak ingin membunuh Lea langsung. Akan tetapi Tom lebih memilih bermain-main dengan Lea.
Entah perhatian itu sebagai bentuk cinta, rasa penasaran atau obsesi saja. Hanya Tom yang tahu.
"Tidak … aku tidak rindu sama sekali padamu! Benar kalau aku memimpikan mu setiap malam. Tapi itu mimpi buruk bukan mimpi indah!" bantah Lea cepat dengan raut wajah panik.
Gadis itu ketakutan bila bertemu untuk kedua kalinya dengan pria psikopat itu. Entah apa yang akan pria psikopat itu lakukan kepadanya! Bahkan Lea berpikir dia tidak akan bisa bertemu dengan matahari esok bila bertemu lagi dengan pria psikopat itu.
Terdengar suara gelak tawa di seberang sana membuat Lea bergidik ngeri. Tubuh Lea semakin bergetar saat mendengar suara tawa mengerikan pria psikopat itu.
"Hahaha … aku kira kamu akan bilang kalau kamu mimpi basah! Ternyata hanya mimpi buruk!" ucap Tom dengan nada ketus membuat Lea menggigit bibirnya.
Aku sering mimpi basah, tapi bukan dengan pria psikopat seperti mu. Bisa-bisa salah gaya langsung kamu bacok aku batin Lea bergidik ngeri.
"Aku masih polos jadi tidak tahu apa itu mimpi basah bukan sepertimu yang tiap malam main basah-basahan!" ejek Lea tanpa sadar membuat Tom tersenyum lebar di seberang sana.
"Apa kau ingin main basah-basahan dengan ku, Nona manis?" tanya Tom menyeringai seraya mengusap bibirnya.
Lea yang mendengarnya pun tersentak kaget. Gadis cantik itu tersadar akan apa yang baru saja dia ucapkan.
Gawat, bisa di gantung kak Leo aku di jembatan Ancol kalau ketahuan main basah-basahan batin Lea bergidik ngeri.
"Halo Tuan psiko … halo .. halo tuan! Maaf tuan psiko, saya tidak bisa mendengar suara Anda. Halo-halo … sepertinya kuota saya habis, Tuan." Lea segera memutuskan teleponnya sepihak.
Gadis itu menatap tangannya yang bergetar menggenggam ponsel.
"Bagaimana dia bisa tahu nomor teleponku? Apa dia hantu telepon? Ah … bagaimana ini ya Allah!!" Lea berguling-guling di lantai dapur karena merasa kesal sekaligus takut pada nomor tak dikenal itu.
*
*
Sedangkan di tempat lain, Tom tertawa gemas melihat Lea yang frustasi berguling-guling di lantai dapur. Pria tampan itu tidak habis pikir bagaimana bisa Lea memutuskan teleponnya sepihak.
Rata-rata orang yang diteror pasti akan memilih diam dan mendengarkan dengan raut wajah ketakutan apa yang dikatakan oleh peneror. Bahkan, tidak ada yang berani memotong pembicaraan. Tetapi, Lea benar-benar berbeda.
Tom semakin penasaran akan kepribadian mainan barunya.
"Aku semakin tertarik dengan kamu, Nona manis! Jangan salahkan aku mendekatimu karena kamu sendiri yang seperti magnet, sehingga membuat aku tertarik ke arah mu! Kita lihat saja kedepannya, apakah kamu berbeda dari yang lain! Atau hanya sekedar berpura-pura agar aku tertarik padamu!" gumam Tom tersenyum penuh arti seraya menatap Lea yang masih berguling-guling di lantai.
*
*
Lea masih berguling-guling di lantai, gadis itu merasa frustasi dan ketakutan. Pikirannya melayang ke mana-mana. Gadis itu takut bila pria psikopat itu sewaktu-waktu mengetahui di mana letak apartemen nya.
"Tidak-tidak … aku yakin pria gila itu tidak tahu di mana letak apartemen ku! Dan dia juga tidak akan berani ke sini sebab penjagaan di apartemen ini sangatlah ketat. Benar! Penjagaan di apartemen ini sangat ketat jadi tidak mungkin bila dia bisa masuk ke sini!" gumam Lea memukul-mukul lantai meluapkan kekhawatiran nya.
"Lagian kenapa bisa aku terjebak dengan pria psikopat seperti nya, sih? Padahal mau nya kan sama dosen killer di kampus atau CEO keren seperti di novel-novel. Ini malah psiko!" Lea berdecak kesal.
Di tengah-tengah gerutuan Lea, suara dering ponsel kembali berbunyi membuat gadis itu merasa kesal. Tanpa melihat nama di layar ponsel, gadis itu langsung menggeser ke kanan tombol hijau.
"Udah aku bilang kuota ku habis, kenapa masih tetap telepon!" teriak Lea dengan nada galak.
"Dasar adik kurang asam! Ini aku kakak mu lele penyet!" teriak Leo di seberang sana membuat Lea langsung bangkit duduk.
Bersambung.
Halo-halo kakak, author balik lagi ini😁😁
Jangan lupa like coment vote dan beri rating 5 yah kakak 🥰🥰
salem Aneuk Nanggroe Aceh ❤️🙏🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Yunerty Blessa
apakah Tom pasang cctv di rumah Lea....
2024-09-04
0
mamae zaedan
lah kamu dapat semuanya pada 1 orang saja plus mafia ganteng🤭😏☺️
2023-12-29
0
Yuli Silvy
🤣🤣🤣 kaka' ny sndri
2023-07-08
0