Lea yang melihat pria psikopat itu hampir mendekatinya pun segera mengambil ancang-ancang untuk berlari.
"Da-sar gila! Tidak waras, psikopat!" jerit Lea lalu berbalik berlari kencang di ikuti oleh pria berbaju hitam itu.
Lea merutuki kebodohannya yang memilih berkeliling dari pada langsung pulang ke apartemen. Andai saja tadi Ia langsung pulang pasti tidak akan melihat kejadian mengerikan di depannya. Otomatis Lea juga tidak akan bertemu dengan pria psikopat tersebut.
Tidak ada orang di sekitar Lea, karena malam sudah larut.
"Huwaa … siapa pun tolong aku!" Lea berteriak histeris seraya berlari kencang.
"Tolong … siapa pun tolong aku! Aku di kejar psikologi eh psikopat maksudnya!" Lea menangis sesenggukan membuat pria berbaju hitam yang mengejarnya itu menarik sudut bibirnya di balik masker hitam yang menutupi wajahnya.
Hap.
Pria berbaju hitam itu berhasil menarik rambut Lea dari belakang membuat Lea yang sedang berlari langsung jatuh ke belakang menabrak dada bidang pria berbaju hitam itu.
"Ahhh … "
Tubuh Lea membeku dengan jantung yang berdegup kencang saat merasa dirinya sudah tak lagi bisa berlari karena sekarang rambutnya di tarik oleh pria berbaju hitam itu. Bahkan lengan pria itu melingkar di perut rata Lea.
"Halo, Nona manis!" bisik pria itu menatap lekat wajah cantik Lea yang mendongak menatap wajahnya.
"Aku pahit, enggak manis!"
Lea mengedipkan matanya polos di ikuti linangan air mata mengalir di pipinya. Bibir Lea mengerucut menahan Isak tangisnya menatap mata biru milik pria psikopat itu.
Pria psikopat itu tersenyum penuh arti di balik maskernya. Baru kali ini pria itu bertemu dengan mangsa yang cerewet seperti Lea.
"Tapi menurutku, kamu sangat manis. Apalagi gigi gingsul mu itu sangat unik! Rasanya sangat menarik bila menjadi koleksi ku!" Pria psikopat itu berbisik di telinga Lea sembari mengeratkan pelukannya.
Nafas Lea tercekat mendengar ucapan pria psikopat itu. Rasa takut membelenggu dirinya. Air mata Lea luruh membasahi pipinya.
"Jangan ambil gigi ku! Gigi ku gak unik, gak cantik. Gigi ku busuk dan mulut ku bau!" Lea berucap dengan bibir bergetar.
"Tapi aku suka." Pria itu mengeluarkan pisau kecil dari sakunya membuat tubuh Lea semakin bergetar ketakutan.
"Tuan psiko! Tolong jangan bunuh saya! Saya janji akan tutup mulut." Lea menangis sesenggukan memberontak dalam pelukan pria psikopat itu.
"Tapi … " Suara pria itu terhenti saat melihat mobil polisi berlalu lalang di depan lorong tersebut. Lea yang melihatnya pun langsung berteriak.
"Tolong!"
"Tolong!" Lea berteriak meminta tolong membuat polisi yang sedang berpatroli itu memutar setir ke arahnya.
Pria psikopat itu mengeraskan gerahamnya karena niatnya ingin membunuh Lea terpaksa Ia urungkan.
"Sampai jumpa lagi, nona manis! Saat itu tiba jangan harap kau bisa lari dari ku lagi." Pria itu pun m*r*mas kencang dada kanan Lea membuat gadis cantik itu meringis kesakitan.
"Sakit!"
"Anggap ini sebagai hadiah pertemuan kita." Pria itu pun segera berlari pergi meninggalkan Lea.
Tubuh Lea ambruk ke aspal. Tatapan gadis cantik itu berubah kosong, seolah tak ada kehidupan di dalamnya. Air mata Lea turun semakin deras membasahi pipinya. Secara sadar Lea baru saja di lecehkan oleh orang asing.
"Nona, Anda baik-baik saja!" Seorang polisi turun dari mobilnya berlari menghampiri Lea yang terduduk di atas aspal.
"Tadi a-da orang yang ingin membu-nuh ku! Di-a … dia baru saja melecehkan ku." Lea berucap dengan terbata-bata, membuat polisi tersebut langsung menoleh kiri-kanan guna mencari orang yang di maksud oleh Lea.
"Tidak ada orang di sini selain Anda, Nona!" Polisi itu berucap lembut sembari menepuk halus pundak Lea guna berusaha menenangkan Lea.
"Ada … aku tidak berbohong! Baru saja tadi dia mengancam ku. Bahkan dia melecehkan ku dengan m*r*mas dada ku!" Lea menangis sesenggukan menggoyang lengan polisi tersebut, seolah polisi di depannya ini dewa penolongnya.
"Tapi, Nona."
"Aku tidak berbohong! Bahkan pria itu baru saja membunuh orang di dalam lorong sana!" Lea berteriak keras di depan polisi itu.
Mendengar hal tersebut polisi yang berumur kisaran 30 tahun itu memasang wajah serius.
"Apa yang Anda katakan benar, Nona?" tanya polisi berwajah tampan itu serius.
"Apa aku terlihat seperti pembohong? Apa ada orang yang berbohong saat nyawanya merasa terancam? Aku baru saja berhasil melewati jurang kematian ku, goblok! Dan kau masih saja meragukan perkataan ku!"
Lea berteriak marah memukul dada bidang polisi tampan itu bertubi-tubi. Gadis cantik itu meluapkan emosinya dengan menjadikan dada bidang polisi tersebut sebagai samsak tinju nya.
Polisi tampan itu meringis kesakitan karena pukulan Lea lumayan kuat.
Nih, cewek cantik tapi galak batin polisi tampan itu.
"Hey, Nona! Tenanglah, aku percaya padamu!" Polisi tampan itu mencekal lembut kedua tangan Lea.
Lea mendongakkan kepalanya menatap polos wajah tampan polisi itu dengan bola mata yang berair. Mendengar hal tersebut seolah ada secercah harapan untuk Lea berlindung pada polisi tampan itu.
"Aku tidak bohong!" Lea berucap serak membuat polisi itu merasa gemas.
Uh … andai aku tidak memakai baju dinas, sudah ku karungin nih cewek langsung ku bawa ke apartemen batin polisi tampan itu.
"Iya, kamu tidak bohong! Jadi, ayo tunjukkan padaku kalau yang kamu katakan benar! Di mana mayat itu sekarang? Bawa aku ke sana!" Polisi itu berucap lembut namun penuh ketegasan.
"Ayo." Lea ingin bangkit berdiri namun langsung terjatuh, karena kakinya masih bergetar. Lea masih sangat ketakutan.
Polisi tampan itu pun menahan tubuh Lea dengan melingkarkan tangannya di pinggang Lea.
"Kamu baik-baik saja?" tanya polisi tampan itu khawatir.
"Aku gak bisa jalan! Kaki ku udah jadi puding karena masih shock." Lea berucap serak dengan mata yang kembali berair.
"Puding? Apa maksud mu?" tanya polisi itu dengan dahi berkerut.
"Maksudnya kaki ku kenyal seperti puding. Gak punya tenaga untuk berdiri atau berjalan, Bapak!" Lea kembali menangis sesenggukan karena memang mood nya sedang dalam mode sedih.
"Iya-iya maaf. Jangan menangis lagi! Kalau begitu naik ke punggung saja aja" Polisi itu merasa pusing menanggapi sikap Lea yang sangat menjengkelkan.
**Bersambung.
Jangan lupa like coment vote dan beri rating 5 yah 🥰🥰
Biar author semakin semangat crazy up nya.
Salem Aneuk Nanggroe Aceh ❤️🥰❤️**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Yunerty Blessa
🤦
2024-09-04
0
Yunerty Blessa
takut nya
2024-09-04
0
Yuli Silvy
🤣🤣🤣 Lea
2023-07-08
0