Ternyata Tri mendapat telpon dari Ike yang memberitahu bahwa di tempat pemandian ada yang mencari Ana.Tri sampai ke pemandian setengah jam kemudian.Dia segera turun dengan gaya anggun dan masuk ke dalam
"Hai Ana ya?"tanya pria itu
"Hai..saya Ana senang berkenalan denganmu"ucap Ana sambil berjabat tangan dengan pria itu
"Hai..saya Suryana kamu bisa panggil saya Surya!"ucap pria itu
"Baiklah Surya,ada apa mencariku?"tanya Ana
"Jadi begini An.Ibuku ingin aku pergi ke acara undangan koleganya,tapi dia menyuruhku membawa pasangan.Apakah Ana bisa membantuku?"tanya Surya
"Tapi kamu tahu kan tarifku dihitung perjam?"tanya Ana
"Soal itu aku tahu!hanya saja kita akan undangan keluar kota.Apakah kau bisa?"tanya Surya
"Tak masalah jika kau setuju dengan bayarannya.Memangnya ke kota mana?"tanya Tri
"Kota B"jawab Surya
"Kapan?"tanya Tri kembali
"Hari ini.Dan acaranya itu memakai konsep perkemahan.Jadi kita akan berkemah disana semalam baru pulang esok harinya!"ucap Surya
"Apa kau bisa berjanji untuk tidak melakukan apapun padaku?"tanya Tri yang khawatir.Ini pertama kalinya Tri harus menginap dengan pria yang menyewanya
"Aku janji dan kamu bisa pegang janjiku sebagai pria terhormat yang tidak akan ingkar janji"ucap Surya tegas
"Oh iya satu hal lagi.Kita nanti berangkat bertiga karena temanku tidak punya pasangan jadi dia akan ikut dengan kita semobil"ucap Surya
"Ya udah kamu tunggu aku sebentar.Aku akan menyiapkan bajuku dulu!"ucap Tri lalu bangun dari sofa dan pergi ke kamarnya
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
**Dimobil sedan hitam depan kampus Tri
"Hallo tuan"sapa pria tua yang mengantar Tri kemarin
("hmm bagaimana keadaan kakekku") ucap pria diseberang telpon
"Tuan Leo sangat menyukai istri anda tuan"
("memangnya seperti apa rupa istri sewaan itu")
"Dia hanya gadis sederhana yang rambutnya dikuncor dua kedepan.Wajahnya memang manis jika dilihat"prià tua itu tidak menggambarkan secara jelas rupa dari wajah Tri karena sudah janji
("apa kau punya fotonya")
"Tidak tuan.karena dia meminta syarat untuk tuan jangan sampai tau wajahnya.mungkin karena dia tidak tahu wajah tuan jadi dia juga ingin tuan tidak boleh tau wajahnya"ucap pria tua
("apa dia memakai kaca mata?")
"Tidak tuan"
("baiklah asalkan kakek sudah percaya aku sudah menikah itu sudah cukup")
Pria diseberang telpon sudah menutup panggilan telponnya.
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
***dirooftop
Tri selesai berkemas,karena acaranya berkemah jadi Tri membawa baju baju tebal dan jaket
"Ayo Surya,aku sudah selesai berkemas"ucap Tri
"Ya,mari kita berangkat"jawab Surya
"Ke..aku berangkat dulu.Kamu jaga diri baik baik selama aku pergi ok"ucap Tri sambil pamit pada Ike
"Ya.. tenang saja.Kamu yang harus hati hati,aku takut kamu diterkam singa"ucap Ike sambil melirik Surya
"Haha kamu nyindir aku singa Ike.Jahat sekali.Tenang saja aku akan menjaga saudarimu ini baik baik.Percayalah"ucap Surya dengan sungguh sungguh
"Aku pegang kata kata kamu!"ucap Ike menunjuk Surya
Lalu mereka pergi menaiki mobil Carry silver milik Surya.
"Aku harus panggil kamu apa.Mas,sayang,baby,darling?"tanya Tri setelah masuk ke mobil dan mobil melaju cepat
"Terserah kamu aja Ana"ucap Surya
"Aku terbiasa memanggil sesuai keinginan pelanggan!"kata Ana sambil melihat ke arah Surya
"Bahkan ada yang memintaku memanggilnya 'suamiku' jadi katakan aku harus panggil apa?"ucap Tri bertanya pada Surya.
"Kalo gitu.Panggil 'sayang' saja"jawab Surya
"Ok sayang"ucap Ana sambil tersenyum manis.Surya terpana dengan senyuman manis Ana
(Ana!rasanya aku ingin kamu menjadi kekasihku.Kau sudah membuatku jatuh cinta padamu hanya dengan sebuah senyuman.Seteĺah acara ini selesai,aku akan mengejar cintamu Ana!"gumam Surya dalam hati sambil tersenyum tipis
drrtttt drrttt...ponsel Surya bergetar di dashboard mobil
"Ana tolong kau angkat.Di loudspeak ya!"pinta Surya pada Ana.Ana mengangkat lalu menekan tombol loudspeaker dan membantu Surya memegangi ponselnya
("Halo Surya.Kamu jemput di halte saja")
"Halte mana bos?"jawab Surya
("halte dekat pom bensin arah ke rumahku")ucap pria diseberang telpon
"Oh ok aku tahu"jawab Surya
("Ok aku tunggu disini") tut tut tut pria diseberang mematikan panggilan telponnya.Tri menyimpan ponsel itu kembali ke dashboard
"Makasih ya An"ucap Surya
"Sama sama sayang"jawab Ana
"Senangnya ada yang manggil sayang haha"ucap Surya berkelakar
"Hahahah"Ana ikut tertawa.Lima menit kemudian mereka sampai di depan halte.Surya menekan klakson,orang yang sedang menunduk di halte itu mendongak melihat ke arah mobil Surya
Deg
(aku pasti salah lihat kan?)batin Ana
Surya turun menghampiri pria yang ternyata adalah temannya yang akan ikut bersama mereka.Mereka berjalan mendekati mobil dan Surya menyuruh Aryan duduk di kursi belakang.Setelah Aryan duduk di dalam mobil,Surya pun segera melajukan mobilnya
"Oh ya aku lupa mengenalkan kalian berdua.Aryan ini kekasihku Ana dan Ana ini teman baikku Aryan Navis"ucap Surya
(tidak,tidak,tidak dia beneran Aryan dosen resek itu,gimana ini kalau dia mengenaliku)Ana membatin dengan rasa frustasi.Demi kesopanan Ana pun menoleh ke kursi belakang dan mengulurkan tangannya dengan senyum semanis mungkin
(ini cewek yang aku lihat dikampus tadi siang kan?ternyata dia pacarnya Surya)Aryan memjabat tangan Ana yang berkeringat dingin dan gemetar karena gugup
(tangannya dingin dan gemetar seperti ketakutan.Ada yang disembunyikan cewek ini dari Surya dan dia takut aku mengetahui sesuatu tentangnya...hmm unik sekali rasanya.Karena kebetulan aku juga penasaran kenapa wanita ini keluar dari toilet tapi tidak terlihat masuk ke toilet.Apa mungkin dia ini Tri?)Aryan bergumam dalam hatinya
Ana menarik tangannya tapi Aryan justru menggengam erat jabatan tangan Ana.Ana menoleh ke arah Surya,karena khawatir Surya curiga jika Ana mengenal Aryan.Ana menarik tangannya lebih kuat dan berhasil terlepas.Mereka bertiga hanya diam selama perjalanan sampai mereka tiba di tempat tujuan.Di sebuah bukit perkemahan yang asri dengan banyak pepohonan hijau sejauh mata memandang
"Ayo sayang kita turun"Surya membuka pintu mobil untuk Ana dan Aryan sudah turun lebih dulu bersama Surya tadi.Ana tersenyum dan melangkah turun,mereka lalu menghampiri sang pengantin dan Om Eko teman bisnis ibunya Surya
"Selamat ya"ucap Ana dan Surya pada kedua mempelai lalu menyalami om Eko
"Terima kasih Surya sudah datang.Ini kekasihmu?"tanya Eko saat berjabatan dengan Ana
"Iya om,saya Ana pacar mas Surya"jawab Ana
"Oh.Kamu cantik dan ramah om rasa Surya pasti merasa sangat beruntung punya pacar seperti Ana ini!"ucap Eko
"Ah om terlalu memuji saya jadi malu"ucap Ana tersipu
"Ya sudah kalian cari tenda kalian yah.Kalau tidak ketemu coba kalian tanya pelayannya saja"ucap Eko
"Ya om terima kasih"ucap Surya
"Ayo sayang kita cari tenda kita"Surya memeluk pinggang Ana dan berjalan menuju tenda mereka.Ana mendengar sekilas obrolan Aryan dan om Eko
"Hei Lan..Om senang sekali kamu bisa hadir.Bagaimana keadaan kakekmu?"tanya om Eko pada Aryan
"Kakek masih belum stabil om kondisinya"jawab Aryan.Ana semakin jauh dari tempat Aryan berdiri dengan om Eko dan Ana tak mendengar lagi pembicaraan mereka berdua.Ana dan Surya sudah menemukan tenda mereka.Aryan menuju tendanya yang ternyata bersebelahan dengan tenda Ana dan Surya
Mereka keluar dari tenda berbarengan dengan Aryan yang juga keluar dari tenda setelah menyimpan tasnya di dalam tenda.Mereka bertiga lalu menuju tenda besar yang disediakan untuk perasmanan.Mereka duduk bertiga dimeja yang sama.Membuat Ana makin gelisah
"Sayang kamu tunggu aku disini ya.Aku ambilkan makanan untukmu!Yan kamu gak ambil makanan?"Surya menyuruh Ana menunggunya dan mengajak Aryan
"Kau duluan saja.Aku nanti saja!"jawab Aryan
Setelah Surya pergi,Aryan pun beraksi menginterogasi Ana
"Nama panjangmu apa Ana?"tanya Aryan dan pertanyaan itu membuat Ana harus putar otak untuk berkelit
"Bukan urusan anda kan?"jawab Ana datar
"Memang bukan!hanya saja penasaran karena tidak ada orang yang mempunyai nama sependek itu.Jadi aku berpikir mungkin nama panjangmu 'Karenina' 'Diana' atau 'TRI ANA'"ucap Aryan menekankan nama terakhir yang disebutnya yang sontak membuat Ana terpaku
"Jadi yang mana nsma panjangmu Ana?"ucap Aryan kembali
"Saya udah bilang bukan urusan anda!"ucap Ana dengan sedikit meninggikan suaranya.Surya yang sudah selesai mengambil makanan segera menghampiri Ana dan Surya
"Ada apa sayang ko teriak?"tanya Surya pada Ana
"Kamu apain Yan pacarku sampai marah begini?"tanya Surya pada Aryan.Karena tidak mungkin Ana marah tanpa sebab
"Pacar kamu ini sok misterius Sur!Masa aku tanya nama panhangnya aha dua marah"ucap Aryan
"Aku gak lapar sayang.Aku balik ke tenda aja!"Ana lalu pergi ke tendanya.Untung Ana sudah terbiasa berkemah saat kecil,jadi dia tahu juga untuk membawa cemilan ditasnya.Ana memilih memakan biskuit gandum dan air lemonnya di tenda.Sedangkan Surya yang sudah terlanjur membawa dua piring akhirnya menyerahkan piring Ana pada Aryan
"Kamu tahu nama panjang Ana Sur?"tanya Aryan pada Surya.Aryan merasa ada yang Ana sembunyikan dari Surya.Aryan hanya kasihan pada sahabatnya itu
"Sudahlah cepat makan.Ini sudah mulai gelap.Aku tidak mau gelap gelapan sama jones disini.mending di tenda sama Ana,anget lagi hahaha!"Surya mengalihkan pertanyaan Aryan karena Surya juga tidak tahu nama panjang Ana
Selesai makan Surya kembali ke tenda begitupun dengan Aryan.Surya melihat Ana sudah memakai jaketnya karena hawa dingin perbukitan ini memang sudah mulai terasa.Ana menyalakan lampu neon kecil yang sudah disiapkan di setiap tenda.Aryan ingin merokok dan keluar kembali dari tenda lalu duduk di kursi kecil didepan tendanya
Sedang Ana dan Surya memilih diam di dalam tenda
"An..aku denger kalian para pacar sewaan kalo kalian mengijinkan pelanggannya mencium.Bagaimana kalo aku ingin menciummu?"tanya Surya ragu karena takut Ana marah
"Boleh.tapi hanya ciuman tidak lebih dari itu!"ucap Ana dan Surya pun mengangguk lalu mendekati Ana yang duduk didepannya.Aryan yang sedang duduk gelap gelapan di depan tenda menoleh dan melihat bayangan Surya dan Ana di dalam tenda yang hendak berciuman.Aryan berpaling ke depan dan menyulut rokoknya
Surya didalam tenda sedang memegang tengkuk Ana dan menciumnya lembut,Surya juga melumat bibir Ana dengan lembut.Di luar Aryan merasa penasaran dan menoleh kembali lalu tak sadar menjatuhkan rokoknya ke tanah dan melongo melihat bayangan dua orang yang sedang berciuman mesra di dalam tenda
Kembali kedalam tenda.Surya menarik pinggang Ana dan mendudukan Ana di pangkuannya.Ana melingkarkan tangannya di leher Surya.Mereka berciuman hampir setengah jam lebih dan itu cukup untuk membuat Aryan yang mengintip mereka dari depan tendanya itu gelisah.Melihat pemandangan seperti itu membuat Aryan merasakan sesuatu yang keras di bawah sana
"Ahh sial.Ngapain sih mereka bermesraan tanpa mematikan lampu!"gumam Aryan pelan.Karena merasa jengah dengan pemandangan yang tak berhenti itu akhirnya Aryan berteriak
"Hei Surya kenapa lampunya masih menyala.Itu menggangguku"teriaknya
Surya menghentikan lumatannya pada bibir Ana lalu mengusap lembut bibir Ana dengan ibu jarinya.Ana tersenyum lalu mematikan lampu dan turun dari pangkuan Surya lalu tiduran dikasur lantai Surya pun berbaring di samping Ana.Aryan masuk ke tendanya yang gelap karena dia sengaja tidak menyalakan lampunya sejak tadi
Aryan gelisah terbayang adegan ciuman Ana dan Surya.Aryan mencoba memejamkan matanya tapi tidak bisa.Tak lama kemudian Aryan malah mendengar desahan Ana
Surya tiba tiba menindih tubuh Ana dan mencekal kedua tangan Ana disamping kiri dan kanan kepala Ana.
"Kamu ngapain.kamu dah janji gak macam macam"ucap Ana dengan berbisik agar tidak terdengar orang lain
"Aku janji gak ngapa ngapain.Aku cuma masih ingin menyesap madu di bibir manismu Ana"ucap Surya lalu mencium Ana kembali kali ini dia tidak mencium dengan lembut tapi mencium Ana dengan penuh gairah membuat Ana mau tak mau mendesah
"Emm eehhhmm"desahan Ana terdengar oleh Aryan yang makin gelisah.Aryan menutup telinganya dengan earphone dan memutar musik dari ponselnya
"Hah akhirnya tidak terdengar.Apa nafsu mereka berdua sebesar itu setiap hari ckckck.Tapi seharusnya aku juga melakukan itu kan dengan istriku.Atau sebaiknya aku cari dia saja ya setelah pulang dari sini?"Aryan bergumam sambil mendengar musik dan lama kelamaan Aryan mulai terlelap menuju ke alam mimpi hingga matahari terbit menyapa bumi di pagi hari
Surya sudah merapikan barang barang milik Ana dan juga miliknya.Mereka menunggu Aryan tapi tak keluar keluar juga dari tenda
"An..aku akan berpamitan pada om Eko.Kamu tolong bangunin Aryan ok!"Surya pergi setelah mengatakan itu
"Duh macam macam aja sih si Surya.Masa aku suruh bangunin tuh dosen resek"rutuk Ana pelan tapi tetap melangkah menuju tenda Aryan
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
halo readers
jangan lupa tinggalkan like n komen kalian ya.
Maaf jika updatenya lambat
karena tim MT lom acc kan naskahku
ttp stay ya readers menunggu aq up
makasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Maryana Fiqa
jangan jangan si Aryan suami ana
2022-04-21
1
Marisya
mulai suka jalan ceritanya thor
2022-01-25
1
Sandisalbiah
thor... jgn bilang kalau Lanzi n Aryan adalah orang yg sama..?
2022-01-18
1