episode 3

Tri dan para bodyguard Lanzi itu sampai di rumah Leonard, kakek Lanzi, setelah satu jam perjalanan. Tri tidak memperhatikan jalan, entah ke daerah mana mereka pergi. Tri tidak ambil pusing, karena dia juga berpikir hanya akan kemari sekali ini saja. Pria tua itu membawa Tri memasuki rumah mewah bak istana.

 

Kepala asisten rumah tangga disana menghampiri dan menyambut Tri dengan sopan.

 

"Selamat datang, Nona," ucap Seorang wanita paruh baya yang menjadi kepala asisten rumah tangga. Tri hanya mengangguk dan tersenyum. Wanita itu lalu menunjukkan jalan ke kamar kakeknya Lanzi.

"Mari ikuti saya. Tuan sudah tidak sabar bertemu Nona," ucap wanita itu.

Ceklek.

pintu kamar itu terbuka.

"Silahkan Nona, mari masuk," ucap kepala ART.

"Oh, cucu mantuku sudah datang rupanya, uhukk uhukk," Kakek Lanzi memang sudah sakit-sakitan, karena itulah dia ingin mengalihkan semua harta warisannya untuk Lanzi.

"Sore, Kek," sapa Tri ramah lalu menghampiri kakek Leo.

"Sore. Sini, Kakek mau ngomong sama kamu," ucap Kakek sambil melambaikan tangannya. Tri mendekat lalu duduk disamping tempat tidur, ia menggenggam tangan kakek yang sedang berbaring.

"Namamu Triana, benar?" tanya kakek.

"Iya, Kek, benar," jawab Tri dengan terus tersenyum.

"Seperti apa Lanzi menurut pendapatmu?" tanya Kakek.

"Mas Lanzi, baik dan bertanggung jawab, Kek," ucap Tri.

(*A*ndai kau tahu kek kalo aku bahkan tidak tau wajahnya. Dan aku ini menantu palsumu, hanya menantu di atas surat nikah) batin Tri.

"Hmm, dia memang baik dan bertanggung jawab, Kakek senang dia mempunyai istri yang baik juga sepertimu. Cantik lagi," ucap kakek Leo.

"Kakek terlalu memuji. Aku tidak sebaik yang Kakek pikir," jawab Tri dan kakek Leo hanya tersenyum.

"Uhuk, uhuukk, uhukk." Kakek Leo terbatuk.

"Aku ambilkan Kakek minum ya, Kek," Tri mengambilkan air minum di meja, yang terdapat di pojok kamar kakek Leo.

"Ini Kek, diminum dulu." Tri membantu kakek Leo bangun dan menyodorkan gelas berisi air putih. Kakek Leo meminumnya, lalu Tri membantu Kakek Leo berbaring kembali.

"Kakek... Maaf, tapi ini sudah sore. Tri takut Mas Lanzi keburu pulang dari kantor. Jadi Tri pamit pulang," pamit Tri pada kakek Leo.

"Kapan-kapan menginaplah disini dengan Lanzi. Temani Kakek mengobrol," ucap kakek Leo. Tri hanya mengangguk dan mengundurkan diri, lalu ia pulang ke rooftop pemandian dengan diantar mobil yang sama, dengan yang tadi menjemputnya. Tri merasa lelah seharian ini bolak balik tanpa henti, saking lelahnya, Tri sampai tertidur selama perjalanan.

 

Satu jam kemudian, Tri sampai di depan pemandian, dan pria tua itu membangunkannya.

 

"Nyonya, kita sudah sampai," ucapnya.

"Ehmm, huwaah," Tri terbangun dan mengucapkan terima kasih lalu turun. Sampai di dalam rumah Ike langsung menghampiri Tri, Tri duduk bersandar di sofa. Ike sangat iba melihat Tri.

"Maaf, Tri, aku sudah membuatmu susah. Aku sudah mengorbankan hidupmu karena ulahku, hikss hikss." Ike menyesal karena ide dialah mereka jadi diancam akan dipenjara.

"Ike, sayang... aku dah bilang, aku ikhlas. Kamu bukan cuma sahabatku, tapi kamu dah aku anggap saudariku. Jangan menangis begini," ucap Tri sambil mengusap air mata Ike.

"Tapi Tri kamu tidak boleh menikahi siapapun lagi.Sedangkan dia sama sekali tidak kau ketahui rupanya.Hidupmu akan seperti janda sendirian tapi kau tidak bisa menikah karena statusmu bersuami.Aku benar benar telah memenjarakan jiwamu aku menyesal Tri hikss hiks.Kita pulang kampung saja Tri kita kabur"ucap Ike

"Ke..mereka bukan orang sembarangan.Jika kita melarikan diri,semua akan menjadi lebih rumit.Ike percayalah aku tidak apa apa"ucap Tri

 

Tri lalu memeluk Ike yang terisak pilu.Tri mengusap ngusap punggung Ike agar Ike segera berhenti menangis.Setelah Ike merasa baikan,Tri pergi mandi dan segera masuk ke kamarnya

 

"Tri..kau sudah tidur?"ucap Ike diluar kamar Tri.Karena tak mendengar jawaban Tri maka Ike pun pergi dan masuk ke kamarnya.Tri sebenarnya belum tidur tapi sudah sangat lelah seharian ini.Tri sudah bisa menebak jika Ike akan terus menerus membahas hal yang sama

(seandainya aku tidak menikah seperti ini pun aku tak yakin aku akan mempunyai pasangan yang baik.Jalan ini murni keputusanku meski awalnya Ike yang menawarkan tapi tetap aku yang menentukan.Aku tak kan menyesali keputusanku saat ini,esok dan untuk selamanya)batin Tri terus bergumam hingga kantuknya menyerang dan dia tertidur

^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^

Keesokan hari

 

Tri bangun lebih awal dihari jum'at ini.Tri mengambil kuliah hari senin sampai jum'at,Tri hanya mengambil kelas pagi.Biasanya dihari sabtu dan minggu dia banyak pelanggan yang menyewa jasa pacar sewaan.Jadi Tri ingin sabtu dan minggu dia gunakan untuk mencari uang.Triana mungkin terlihat seperti budak uang,tapi sebenarnya uang hanyalah alasa kedua.Alasan pertama dia bekerja seperti itu adalah karena dia muak merasa tidak dibutuhkan selama dia hidup dengan ibu dan ayah tirinya

Dengan menjadi pacar sewaan dia merasa jika hidupnya masih dibutuhkan oleh orang lain meski orang tuanya tak membutuhkannya.Bahkan saat dirinya difitnah merayu ayah tirinya,ibunya lebih percaya pada ucapan ayah tirinya.Ibunya bahkan menyebutnya ****** yang tidak tahu malu karena merayu ayah tirinya sendiri

 

"Huwaahhmm.Tri kamu sudah siap berangkat kuliah?"tanya Ike saat keluar kamar dia melihat Tri sudah siap dengan dandanan cupunya.Tri menggunakan kemeja kotak kotak berwarna merah dan memakai celana longgar berwarna hitam,rambutnya seperti biasa dikuncir dua dan dibiarkan tertarik ke depan pundaknya.Tri celingukan mencari kaca matanya

"Kamu cari apa Tri"tanya Ike yang melihat Tri kebingungan

"Ke.. kamu lihat kaca mataku tidak?"tanya Tri pada Ike

"Saat kemarin kau pulang kau tidak memakai kaca matamu!"jawab Ike

"Hmm apa mungkin tertinggal ya?"Tri mencoba mengingat ingat dan dia ingat

"Ah..pasti saat aku bertabrakan dengan seorang lelaki di kampus.Ok aku berangkat ya Ke!"pamit Tri.Tri menaiki mobil merahnya dan berangkat ke kampus tanpa kaca mata

 

Tri berencana menanyakan kaca matanya pada pria yang kemarin ditabraknya.Tri sampai dikampus 20 menit kemudian,Tri sampai di parkiran tapi tak segera keluar.Tri menunggu sepi baru dia keluar dari mobil,Tri tidak ingin menarik perhatian.Dia ingin kuliah dengan tenang

 

Tri mencari cari pria kemarin tapi tak dia temukan dimanapun.Saat melewati kantor dosen diapun melihat pria itu sedang duduk di salah satu meja dosen

 

 

(apa dia dosen disini?)pikir Tri dalam hati

 

Tri melangkah masuk ke kantor dan mengetuk pintu yang terbuka

 

tok tok tok

"Permisi pak boleh saya masuk?"tanya Tri

"Silahkan.Ada masalah apa?"tanya Aryan

"Saya ingin bertanya pada bapak,apakah kemarin saat saya menabrak bapak.hmm"Tri gugup melanjutkan ucapannya

"Apa kau ingin menanyakan kaca matamu?"tanya Aryan

"Iya pak benar"jawab Tri

"Apa ada sama bapak?"tanya Tri kembali

"Saya lihat matamu tidak bermasalah meski tidak memakai kaca mata.Lalu kenapa kau harus kelabakan seperti itu saat tak memakai kaca mata"tanya Aryan menyelidik

"Saya rasa tugas bapak cukup mengajar.Soal pribadi saya itu biar jadi urusan saya!"jawab Tri ketus

"Kamu anak fakultas apa?"tanya Aryan

"Fakultas seni?"jawab Tri

"Aku tidak melihatmu kemarin.kamu bolos di hari pertama kuliah.Namamu Triana Safitri apa benar?"tanya Aryan sambil bangkit dari duduknya dan menghampiri tempat Tri berdiri.Tri gemetar tegang melihat Aryan menghampirinya

"Asal kamu tahu saya adalah dosen di fakultas seni dan kamu bolos di kelas saya.Jadi kaca mata kamu saya sita sebagai hukuman.Sekarang cepat keluar dan masuk ke ruangan seni dan bawa buku buku saya kesana.Tri menatap tajam pada Aryan

"Kamu berani melotot ke saya,hah?"bentak Aryan.Tri terlonjak kaget dan memberanikan diri bernegosiasi dengan dosen ganteng tapi galak menurut Tri

"Pak bisakah anda hukum saya dengan hukuman yang lain.kaca mata itu adalah separuh hidup saya.Tolong saya,tolong kembalikan kaca mata saya?"pinta Tri

"Bisa diatur,asal kamu pegang kata kata kamu yang bilang mau melakukan hukuman apapun?"jawab Aryan

"Ya saya janji,dan akan pegang janji saya!"jawab Tri mantap

"Jadilah asisten saya selama 6 bulan kedepan!"ucap Aryan

"Apaa..ee naamm bulan.apa tidak keterlaluan bapak menghukum saya selama itu hanya karena satu kali bolos"jawab Tri tak percaya

"Kamu sudah janji,apa kamu akan menarik janjimu sendiri?"ucap Aryan

"Pagi pak Aryan"sapa pak Dibyo dosen fakultas ekonomi.Tri dan Aryan menoleh

"Selamat pagi pak"jawab Aryan

"Ada masalah apa dengan mahasiswi ini pak Aryan?"tanya pak Dibyo

"Oh ..dia menawarkan diri menjadi asisten saya.dan saya menerimanya"Aryan melirik ke arah Tri

"Sudah cepat bawa buku buku saya"perintah Aryan pada Tri dan melangkah keluar.Tri mengambil buku buku itu dan mengangguk pada pak Dibyo lalu keluar menyusul Aryan

"Mana kaca mata saya?"pinta Tri ketus

"Apa kau tidak bisa berbicara sopan pada dosenmu?"tanya Aryan sambil terus berjalan

"Maaf pak,bisakah saya minta kaca mata saya?"ucap Tri dengan nada dibuat sesopan mungkin.Aryan mengambil kaca mata Tri dan memberikannya,Tri mengambil kaca matanya lalu memakainya.Setelah dia memakai kaca matanya dia berjalan cepat mendahului Aryan dan langsung masuk ke ruangan seni dan membanting buku buku Aryan ke mejanya lalu segera duduk di barisan paling belakang

 

Sesaat kemudian banyak mahasiswi yang masuk ke ruang seni termasuk Nancy and the genks.Aryan bangun dan bertanya pada mereka

 

"Kenapa kalian masuk kesini?"tanya Aryan

"Kita kan mau belajar melukis sama pak dosen ganteng hehe"ucap salah satu mahasiswi dan mendapat sorakan meriah dari yang lain

"huuuuhhhhh"mereka bersorak ramai sekali

(ganteng buat apa kalo resek.kalian semua gila kalo milih pindah kesini.aku aja nyesel milih fakultas ini)

 

Aryan lalu melihat daftar absennya bertambah dari yang tadinya 23 menjadi 48.

 

"Baik saya akan sebutkan satu persatu yang harus masuk di kelas saya"Aryan lalu mengabsen satu persatu termasuk Nancy dan Mela

"Yang saya sebutkan silahkan duduk dan yang tidak terdaftar silahkan keluar"tegas Aryan.Terdengar desahan kecewa dari mahasiswi yang keluar dari ruang seni

 

Nancy dan Mela menuju bangku paling belakang dekat Tri

 

"Heh cupu minggir lo!"usir Mela pada Tri

"Saya lebih dulu duduk disini!"jawab Tri tegas

"Wah dia ga tau gue.Eh gue kasih tau sama lo gue pemilik gedung kampus ini!sekarang lo nyingkir sana atau gue bikin perhitungan sama lo!"ancam Mela

"Mel jangan kasar gitu dong gak enak sama pak dosen.Tolong maafin Mela ya,tapi bisakah aku duduk disini?"ucap Nancy.Tri tau jika Nancy ini adalah iblis berwujud dewi dan Tri malas untuk terus berdebat.Tri bangun dan akan duduk di bangku seberang tapi Nancy menyilangkan kakinya untuk menjegal Tri.Tapi Tri bukanlah wanita yang lemah,dia tau Nancy berniat menjegalnya jadi Tri malah sengaja menghentakan kakinya dan menginjak kaki Nancy

"Awwwkkh,heh lo gak bisa liat apa ada kaki gue sakit tau?"teriak Nancy marah dan membuat Aryan menoleh ke belakang

"Kenap ribut sekali"tanya Aryan

"Ini pak kaki Nancy diinjak dia nih"Mela menunjuk Tri

"Triana apa benar?"tanya Aryan

"Saya gak sengaja pak"ucap Tri membela diri.Aryan tau Tri berbohong tapi Aryan justru merasa tertarik dengan Tri.Bagaimana mungkin anak yang terlihat cupu tapi justru malah menindas balik orang yang berniat menindasnya

"Sudah sudah saya minta kalian duduk diam atau keluar kalian semua dari kelas saya"ancam Aryan.merekapun memilih duduk dan diam.Saat Aryan sedang menerangkan proses melukis dari layar proyektor,Mela dan Nancy justru asyik berbisik menyusun rencana untuk menggoda dosen itu

 

Tri yang mendengar rencana mereka tersenyum geli.Satu setengah jam kemudian pelajaran selesai semua murid fakultas seni sudah keluar hanya tinggal Nancy,Mela dan Tri.Ponsel Tri berdering dan Tri segera berlari keluar sedang Nancy dan Mela justru mendekati Aryan.Aryan yang melihat Tri berlari mengangkat telpon menjadi penasaran dan ingin mengikutinya tapi dihadang Nancy dan Mela

 

"Pak Aryan ada yang bisa kubantu?"tanya Nancy dengan lembut

"Oh kebetulan tolong kalian bawa buku saya ke kantor,saya ada urusan!"Aryan langsung berlari keluar mencari Tri.Sedangkan Nancy kesal karena rencananya menggoda Aryan gagal

 

Aryan menemukan Tri di tangga dan Aryan diam diam mendengarkan obrolan Tri entah dengan siapa di seberang telpon

 

"Hmm aku berangkat sekarang juga.Sampai jumpa di rumah bye!"Tri menutup telponnya dan berjalan ke arah toilet.Aryan terus mengikuti dan melihat Tri masuk ke dalam toilet wanita hingga 50 menit belum juga keluar

"Apa yang dia lakukan di toilet kenapa hampir satu jam tak kunjung keluar"gumam Aryan pelan sambil melirik jamnya.Lalu Aryan melihat seseorang keluar menggunakan dress sepaha berwarna peach dengan rambut ikal digerai indah,dandanannya sangat cantik.Tapi Aryan yakin sedari tadi tidak ada siswi lain yang masuk

"Dandanan dan bajunya sangat sexy tapi postur tubuhnya aku yakin itu Triana"gumam Aryan melangkah dan mengikuti Ana dari jauh agar tidak ketahuan.Lalu Aryan sampai di parkiran dan melihat Ana masuk ke mobil merah dan melaju meninggalkan kampus

"Aku jadi semakin penasaran padamu"ucapnya lalu berbalik masuk kembali ke dalam kampus

^^^^^////////^^^^^^^^^^^^^^^

please like n komen readers

smoga kalian ttap mendukung karyaku

maaf readers ada kesalahan teknis mohon dimaafkan dan dimaklumi

Terpopuler

Comments

Wida Ningsih

Wida Ningsih

dosen kepo....

2020-02-14

1

Yuli Yati

Yuli Yati

koq diulang sih thorrr?

2020-02-13

4

Nur Hayati

Nur Hayati

ini dosen kepo bgt y, hhhhh

2020-02-11

1

lihat semua
Episodes
1 episode 1
2 episode 2
3 episode 3
4 episode 3
5 episode 4
6 episode 5
7 episode 6
8 episode 7
9 episode 8
10 episode 9
11 episode 10
12 episode 11
13 episode 12
14 episode 13
15 episode 14
16 episode 15
17 episode 16
18 Jalan jalan
19 jalan jalan part 2
20 Pura pura
21 mengungkapkan isi hati
22 Casandra kembali
23 Casandra tinggal di rumah Lanzi
24 Casandra tinggal di rumah Lanzi part 2
25 Surya dan Casandra
26 Aku hamil
27 pesta pernikahan
28 Hari yang bahagia
29 Surya dan Casandra
30 Akhir perjalanan mencari cinta
31 KPH (S2)
32 KPH (2)
33 KPH (3)
34 KPH (4)
35 KPH (5)
36 KPH (6)
37 KPH (7)
38 KPH (8)
39 KPH (9)
40 KPH (10)
41 KPH (11)
42 KPH (12)
43 KPH (13)
44 KPH (14)
45 KPH (15)
46 KPH (16)
47 KPH (17)
48 KPH (18)
49 KPH (19)
50 KPH (20)
51 KPH (21)
52 KPH (22)
53 KPH (23)
54 KPH (24)
55 KPH (25)
56 KPH (26)
57 KPH (27)
58 KPH (28)
59 KPH (29)
60 KPH (30)
61 KPH (31)
62 KPH (32)
63 KPH (33)
64 KPH (34)
65 KPH (35)
66 KPH (36)
67 KPH (37)
68 KPH (38)
69 KPH (39)
70 KPH (40)
71 KPH (41)
72 KPH (42)
73 KPH (43)
74 KPH (44)
75 KPH (45)
76 KPH (46)
77 KPH (47)
78 KPH (48)
79 KPH (49)
80 KPH (50)
81 KPH (51)
82 KPH (52)
83 KPH (53)
84 KPH (54)
85 KPH (55)
86 KPH (56)
87 KPH (57)
88 KPH (58)
89 KPH (59)
90 KPH (60)
91 KPH (61)
92 KPH (62)
93 KPH (63)
94 KPH (64)
95 KPH (65)
96 KPH (66)
97 KPH (67)
98 KPH (68)
99 KPH (69)
100 KPH (70)
101 KPH (71)
102 KPH (72)
103 KPH (73)
104 KPH (74)
105 KPH (75)
106 KPH (76)
107 Ektra part 1
108 Ekstra part 2
109 Pengumuman
Episodes

Updated 109 Episodes

1
episode 1
2
episode 2
3
episode 3
4
episode 3
5
episode 4
6
episode 5
7
episode 6
8
episode 7
9
episode 8
10
episode 9
11
episode 10
12
episode 11
13
episode 12
14
episode 13
15
episode 14
16
episode 15
17
episode 16
18
Jalan jalan
19
jalan jalan part 2
20
Pura pura
21
mengungkapkan isi hati
22
Casandra kembali
23
Casandra tinggal di rumah Lanzi
24
Casandra tinggal di rumah Lanzi part 2
25
Surya dan Casandra
26
Aku hamil
27
pesta pernikahan
28
Hari yang bahagia
29
Surya dan Casandra
30
Akhir perjalanan mencari cinta
31
KPH (S2)
32
KPH (2)
33
KPH (3)
34
KPH (4)
35
KPH (5)
36
KPH (6)
37
KPH (7)
38
KPH (8)
39
KPH (9)
40
KPH (10)
41
KPH (11)
42
KPH (12)
43
KPH (13)
44
KPH (14)
45
KPH (15)
46
KPH (16)
47
KPH (17)
48
KPH (18)
49
KPH (19)
50
KPH (20)
51
KPH (21)
52
KPH (22)
53
KPH (23)
54
KPH (24)
55
KPH (25)
56
KPH (26)
57
KPH (27)
58
KPH (28)
59
KPH (29)
60
KPH (30)
61
KPH (31)
62
KPH (32)
63
KPH (33)
64
KPH (34)
65
KPH (35)
66
KPH (36)
67
KPH (37)
68
KPH (38)
69
KPH (39)
70
KPH (40)
71
KPH (41)
72
KPH (42)
73
KPH (43)
74
KPH (44)
75
KPH (45)
76
KPH (46)
77
KPH (47)
78
KPH (48)
79
KPH (49)
80
KPH (50)
81
KPH (51)
82
KPH (52)
83
KPH (53)
84
KPH (54)
85
KPH (55)
86
KPH (56)
87
KPH (57)
88
KPH (58)
89
KPH (59)
90
KPH (60)
91
KPH (61)
92
KPH (62)
93
KPH (63)
94
KPH (64)
95
KPH (65)
96
KPH (66)
97
KPH (67)
98
KPH (68)
99
KPH (69)
100
KPH (70)
101
KPH (71)
102
KPH (72)
103
KPH (73)
104
KPH (74)
105
KPH (75)
106
KPH (76)
107
Ektra part 1
108
Ekstra part 2
109
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!