hay readers
berhubung kemarin2 author Darting
jadi maaf agk lama bru lanjut
Selamat membaca
smoga readers suka
*****************************
Triana dan Lanzi sampai di kamar hotel.Triana membaringkan Lanzi di ranjang,Triana mencari es batu di lemari pendingin dan juga handuk kecil.Triana membungkus es batu dengan handuk dan mengompres bibir dan pipi Lanzi yang lebam
"Aawww,,pelan pelan sayang!" rengek Lanzi.Sebenarnya luka Lanzi tak parah,dia hanya berpura pura sakit untuk membuat Triana simpati.Karena jika tidak berpura pura sakit sudah bisa di pastikan Triana akan mengusir Lanzi
"Maaf mas!," ucap Triana
"Sayang,, maafin mas soal foto itu mas bisa jelaskan sama kamu sayang!" ucap Lanzi
"Mas,aku tidak mau membahas hal itu!" ucap Triana
"Tapi kamu harus dengar penjelasanku!" ucap Lanzi
"Mas kalo mas maksa,aku pergi!!" ucap Triana. Dia berjalan menuju pintu dan Lanzi berpura pura jatuh mengejar Triana
"Tunggu sayang!,," ucap Lanzi
bruukkk
"Awwhhh.." Lanzi berpura pura terjatuh.Triana yang sudah didepan pintu tidak jadi pergi karena mendengar rintihan Lanzi yang terjatuh. Triana menghampiri Lanzi yang terduduk ditepi ranjang
"Kalau sakit kenapa gak diam aja disini, malah maksain bangun,mau ngapain sih!!" Triana mengomel sambil membantu Lanzi naik kembali ke ranjang
"Aku mau ngejar kamu lah sayang,, kalo gak aku kejar nanti kamu ninggalin aku lagi!" ucap Lanzi dengan wajahnya yang penuh gurat kesedihan.Triana tidak tega melihat Lanzi tapi Triana tidak bisa menerima status Lanzi yang masih mempunyai istri
"Sudah malam, tidurlah mas!,,aku tidur di sofa!" ucap Triana sambil melangkah menuju sofa
"Aku tidak mau kamu tidur di sofa jadi aku pergi jika kamu tidak nyaman.Aku pulang saja ke rumah!" ucap Lanzi bersiap bangun dan berdiri. Triana yang memang tak tegaan akhirnya tidak jadi tidur di sofa. Triana tidur di ranjang bersama Lanzi tapi tidak mau dekat dekat dengan Lanzi.Triana tidur ditepi ranjang berjauhan dengan Lanzi. Lanzi tidak bisa memejamkan mata dan Lanzi tidak tahu bahwa Triana yang tidur membelakanginya juga tidak bisa tidur
"Sayang,, kamu sudah tidur?" tanya Lanzi pelan. Triana tidak menjawab jadi Lanzi berpikir Triana sudah tidur
"Sayang, aku ingin sekali menjelaskan dan menceritakan semuanya padamu.Tentang hidupku,Casandra dan Aryan.Menceritakan kenapa aku memakai nama Aryan,cerita tentang siapa Aryan dan Casandra.Juga menceritakan kenapa aku membayarmu untuk menjadi istriku dan bagaimana aku jatuh cinta padamu" ucap Lanzi. Triana mendengar dengan seksama dalam diam.
"Tapi sepertinya sangat sulit berbicara padamu.Jadi aku hanya bisa bicara saat kamu tidur!" ucap Lanzi.
"Aku,Aryan dan Surya adalah sahabat sedari kecil,bahkan melebihi hubungan saudara.Aryan meninggal karena kanker dan sebelum meninggal Aryan ingin aku menikahi adiknya Casandra.Casandra pergi dengan membawa berkas berkas penting perusahaan dimalam setelah kami menikah.Semasa hidup Aryan sangat ingin menjadi seorang dosen karena itu saat ada dosen yang cuti panjang,aku menawarkan diri menjadi dosen pengganti menggunakan nama Aryan" Lanzi bercerita panjang lebar lalu bergumam
"Chh..aku berani berbicara tanpa kau dengar, entah apa kamu akan mendengarkannya atau tidak jika aku bicara saat kau terjaga!" gumam Lanzi menatap langit langit kamar
"Aku dengar dari awal!" ucap Triana tanpa membalikkan badannya.Lanzi terkejut karena ternyata Triana mendengar semua ucapannya.Tapi melihat Triana tidak mau membalikkan badannya membuat Lanzi sadar,Triana mungkin masih marah
"Kamu belum tidur sayang?" tanya Lanzi tapi meski terjaga Triana tidak mau menjawab pertanyaan Lanzi
"Ceritakan semua yang ingin kamu ceritakan.Setelah itu tidurlah!" ucap Triana
Lanzi menceritakan semua yang pernah terjadi dimasa lalunya pada Triana, setengah jam dia bercerita dan Triana tidak memberi respon apa pun.Saat Lanzi selesai bercerita barulah Triana angkat bicara
"Sudah selesai ceritanya?,kalau sudah cepat tidur. Aku ngantuk!" ucap Triana dengan nada datar membuat Lanzi merasa sedih.Lanzi dan Triana tidur saling membelakangi dengan pikiran masing masing
(Triana aku sudah mendengar ceritamu tapi kamu tetap suami orang lain mas,,aku belum bisa mengatakan ini padamu)
(Lanzi semoga saja setelah aku berkata jujur padamu,kamu akan memaafkanku.kedepannya aku tidak ingin merahasiakan apa pun darimu)
Mereka berdua melamun dan tidak bisa memejamkan mata. Triana bangun dan pergi ke kamar mandi karena ingin buang air kecil tapi karena tidak hati hati Triana terjatuh
"Aakkhhh..!"Triana berteriak
Bruukkk,,Lanzi mendengar suara sesuatu yang terjatuh. Lanzi bergegas bangun membuka pintu kamar mandi dan melihat Triana terduduk dilantai memegangi tangannya.Triana menahan dengan tangannya saat akan terjatuh, akhirnya tangannya yang terkilir
" Kamu tidak apa apa sayang? "tanya Lanzi
" Tidak, hanya tanganku sepertinya terkilir!"jawab Triana. Tapi saat akan berdiri ternyata bukan hanya tangannya tapi juga kakinya ikut terkilir
"Aawwwhh,," Triana meringis merasakan kakinya yang sakit
"Triana sayang, kita ke rumah sakit sekarang!" ucap Lanzi lalu membopong Triana keluar dari hotel dan membawanya ke rumah sakit dengan mobil Lanzi.Setelah selesai mereka kembali ke hotel. Tangan Triana di gips dan kakinya yang bengkak diperban setelah dioles krim untuk mengobati radang.Lanzi membaringkan Triana di ranjang
"Jika butuh sesuatu bilang saja, aku akan menjagamu disini!" ucap Lanzi lalu duduk di sofa.Triana sangat ingin buang air kecil karena tadi belum sempat dan terjatuh. Triana bingung karena dia tidak bisa berjalan dan tidak tahu bagaimana cara mengatakannya pada Lanzi. Lanzi memperhatikan wahah Triana yang sedang kebingungan.Lanzi menghampiri Triana
"Kenapa?,apa butuh sesuatu?" tanya Lanzi
"Emm,,ituu" Triana ragu untuk bicara
"Bilang saja!" ucap Lanzi
"Aku ingin buang air kecil!" ucap Triana dengan ragu ragu
"Oh,aku antar kalau gitu!" ucap Lanzi lalu menggendong Triana ke kamar mandi lalu meninggalkan Triana. Karena hanya satu tangan dan satu kaki yang bisa bergerak Triana kesulitan saat hendak berdiri dan menyenggol kran shower,Triana tidak bisa menghindar alhasil tubuhnya basah kuyup
"Ahhh,,," Triana kaget saat shower air menyala dan menyiram tubuhnya.Lanzi bergegas masuk karena takut Triana jatuh lagi. Saat Lanzi masuk Triana malu dan menunduk.Triana malu karena tidak bisa mengurus dirinya sendiri. Lanzi mematikan kran air dan membantu Triana bangun dari kloset duduk
"Kamu tidak perlu malu sama mas,,ini kan bukan keinginan kamu tapi kecelakaan.Biar aku bantu kamu ganti baju!" ucap Lanzi. Triana melebarkan matanya mendengar Lanzi akan mengganti bajunya
"Tidak perlu!" ucap Triana
"Kamu mau tidur dengan baju basah,lagipula setiap inci tubuhmu sudah pernah aku lihat,jadi tidak perlu malu. Paling juga yang harus kamu takutkan itu jika aku membuka bajumu tapi tidak menggantinya hehe!" ucap Lanzi menggoda Triana. Wajah Triana bersemu merah mendengar ucapan Lanzi yang membuat jantungnya berdebar tak karuan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Santi Santi
ga tau perasaan ku saja atau aku kurang minum AQUA,,perasaan d bab atas waktu triana liat foto album d situ kata yah lanzi cium Casandra,,tapi d bab ini d jelaskan kalau Casandra kabur setelah mlm pernikahan,,aku jdi bingung apa aku kurang konsentrasi baca apa benar yah🤔🤔🤔yag benar yg mana kaka author sekar tersayang
2021-03-30
1
Ria_💞💞
perjelas author klu mreka udh cerai biar tri gc mrh sma lanzi kasian.. huhu baper...
2019-11-04
7