Lautan api penderitaan adalah kobaran api yang sangat luas dan juga sangat panas. Api itu berwarna merah oraange menggambarkan panas api' yang membara. Orang yang melewati lautan api penderitaan akan merasakan haus juga panas dalam tubuh mereka, sehingga para pengawas dalam membolehkan orang-orang untuk memakai sebuah artefak dalam melewati lautan api penderitaan tersebut.
Setelah melewati susunan pembatas orang-orang akan disuguhkan dengan pemandangan yang membuat mereka merasa ngeri. Di sana juga terlihat ada dua orang pengawas yang tengah melayang untuk mengawasi jalannya ujian pertama untuk masuk ke Sekte Nui. Dua pengawas itu berada di ranah Gold Core yang sama dengan pengawas di luar susunan pembatas.
"Sepertinya lautan api ini agak aneh. Kita tidak bisa melewati lautan api ini dengan kekuatan kita yang sekarang", ucap Luo Ji. "Bai Long, apakah kamu sudah menyiapkan artefak untuk melewati lautan api ini ?", tanya Ruo An. "Tenang saja aku tidak butuh yang namanya artefak, karena tubuhku memiliki ketahanan tinggi terhadap elemen api", jawab Bai Long dengan penuh percaya diri. "Apa kamu yakin ?", tanya Ruo An dengan rasa khawatir. "Ya aku yakin sekali", jawab Bai Long sambil mengangguk.
Semua orang kini mulai mengeluarkan artefak mereka. Rata-rata orang menggunakan artefak perak untuk membantu mereka dalam melewati lautan api penderitaan ini. Luo Ji mengeluarkan artefak perak tingkat menengah sedangkan Ruo An dan Ruo Ning mengeluarkan artefak perunggu tingkat atas dan perak. Mereka berempat kini mulai memasuki lautan api yang panas itu.
Seperti yang sudah di duga oleh Bai Long. Tubuhnya tak merasakan rasa panas apapun dari api yang tengah ia lewati ini. Bai Long hanya berjalan seperti biasa karena api ini baginya hanya seperti hembusan udara yang menerpanya saat musim panas. Tapi tak dipungkiri ia tetap harus melindungi bajunya menggunakan Qi miliknya agar pakaiannya tidak terbakar habis.
Sedangkan di atas api. "Sepertinya sekte kita kedatangan orang penting", ucap pengawas satu. "Apa maksudmu pangeran dan putri Kerajaan Shui ?", tanya pengawas dua. "Ya, lihat mereka menggunakan artefak emas tingkat menengah hanya untuk melewati ujian ini", jawab pengawas satu. "Namanya juga keluarga kerajaan, mereka harus tampil memukau agar tidak mempermalukan nama keluarga mereka", sahut pengawas dua.
Tak berselang lama perhatian pengawas ke-dua mulai teralihkan ke seorang remaja yang terlihat sedang berjalan tanpa bantuan artefak. "Siapa pemuda itu ? Dia melewati lautan api ini tanpa bantuan sebuah artefak", ucap pengawas dua. Pengawas satu mulai mengalihkan pandangannya ke pemuda yang disebut oleh pengawas dua tadi. "Entahlah, aku juga baru melihatnya pertama kali ini. Aku takjub dengan pemuda itu karena berani melewati lautan api ini tanpa sebuah artefak", jawab pengawas satu.
Bai Long saat ini sudah keluar dari lautan api, dan ia tengah menunggu teman-temannya yang akan keluar dari sana juga. Yang pertama Bai Long lihat adalah Luo Ji dan diikuti oleh Ruo Ning dan sekarang tinggal Ruo An yang belum keluar dari sana. Sudah satu menit ia menunggu tapi Ruo An tak kunjung keluar dari api itu. "Ruo Ning apakah kamu tahu kenapa kakakmu belum kunjung keluar ? Bukankah kalian tadi bersama saat berjalan melewati apinya ?", tanya Bai Long.
"Aku dan kakak tadi memang berjalan bersama tapi di tengah-tengah jalan kobaran api menjadi besar hingga memisahkan kami berdua", Ruo An mengingat kembali kejadian saat ditengah jalan. "Kakak kakak dimana ?" teriak Ruo Ning dengan panik. "Adik aku tidak apa-apa kamu terus saja jalan kita akan bertemu lagi saat sudah sampai diluar", sahut sang kakak yang memberitahu adiknya.
Bai Long yang sudah mendengar cerita dari Ruo Ning pun langsung mengalihkan pandangannya ke kobaran lautan api. Dia mulai berlari kedalam kobaran api itu untuk mencari keberadaan dari Ruo An. 'Semoga aku aku masih sempat' batin Bai Long yang mengharapkan agar Ruo An baik-baik saja. Detak jantungnya kini meningkat tanpa ia tahu.
Qi mulai di edarkan untuk mencari keberadaan dari Ruo An. Setelah beberapa detik Bai Long menemukan lokasi Ruo An. Terlihat kondisinya kini sedang tidak baik. Artefak yang digunakan Ruo An tidak bisa menghadapi kobaran api yang sangat panas sehingga ia harus melapisi dirinya dengan air. Qi Ruo An kini terasa perlahan-lahan mulai berkurang karena terus digunakan untuk mempertahankan pelindung airnya.
'Kumohon tetap bertahanlah', Bai Long berlari kearah Ruo An. Ia masih mengedarkan Qi untuk mengetahui kondisi dari Ruo An, disaat itu ia mengetahui kalau Ruo An kini mulai pingsan. Sekali lagi detak jantung Bai Long meningkat. 'Aku tak punya pilihan lain', Bai Long mulai menggunakan teknik gerakan kilatnya. Dalam sekejap ia sampai di lokasi Ruo An pingsan.
Dua pengawas di atas terkejut karena melihat remaja yang berambut putih dalam sekejap bisa sampai di lokasi perempuan yang tengah pingsan itu.
"Ruo An bangun ! Ruo An !", teriak Bai Long yang tengah memangkunya. Perlahan mata Ruo An terbuka, ia melihat Bai Long yang tengah mengkhawatirkannya. Tapi tak berlangsung lama mata Ruo An mulai menutup kembali. Bai Long yang melihat itu langsung membawanya pergi keluar dari lautan api.
"Aku harap kakak baik-baik saja", ucap Ruo Ning yang mengkhawatirkan kakaknya. Luo Ji pun juga mengkhawatirkan keadaan dari dua temannya itu. Dihadapan dua orang itu tiba-tiba muncul Bai Long yang tengah memangku Ruo An. Setelah melihat kemunculan dari Bai Long mereka berdua pun langsung menghampirinya.
"Apa yang terjadi dengan kakak ?", tanya Ruo Ning yang melihat kakaknya sedang pingsan. "Sepertinya dia mengalami kondisi kekurangan Qi sehingga menyebabkannya pingsan", jawab Bai Long. "Hiks... seharusnya aku membiarkan kakak saja yang menggunakan artefak perak ini", ucap Ruo Ning sambil menangis. "Tenanglah ini bukan salahmu, kalau kamu tidak menggunakan artefak perak bukankah malah kamu yang akan pingsan". Luo Ji mencoba menenangkan Ruo An agar tidak menangis dan menyalahkan dirinya sendiri.
Sedangkan Bai Long masih memangku Ruo An yang masih pingsan diperlukannya. 'System belikan aku obat cair yang dapat menyembuhkan Ruo An' perintah Bai Long kepada System.
[Membeli cairan spritual tingkat kaisar]
[Mengurangi 150 Ps]
Bai Long kini mengambil cairan spritual yang ada didepannya, ia membuka dan memasukkan cairan itu kemulutnya untuk diminumkan ke Ru An. Bai Long kini meminumkan cairan itu ke Ruo An dengan cara mencium bibirnya. Kedua bibir mereka saling menempel sehingga bisa menyebabkan salah paham bagi yang melihat.
"Ha... bro Long apa yang sedang kamu lakukan ?", Luo Ji kaget melihat Bai Long yang mencium bibir Ruo An. Ruo Ning yang juga melihat adegan dihadapannya itu hanya bisa menutup wajahnya dengan kedua tangan untuk menutupi rasa malu karena melihat itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
algore
wah wah
2022-03-09
0
Hamdan Nst
pasti komix
2022-03-06
0
XiaoYan
semangat rajin up
2022-01-30
1