"System beli satu buah cincin ruang dengan luas seratus meter, dan beli satu set peralatan memasak juga bahan-bahannya sekalian. Taruh semua itu didalam cincin penyimpanan", ucap Bai Long dengan ekspresi tenang. Ia tidak ingin teman-temannya melihatnya mengambil benda-benda dari udara kosong karena itu akan menggemparkan mereka.
[Membeli satu buah cincin ruang]
[Membeli satu set alat memasak dan bahan memasak]
[Mengurangi 26 Ps]
Sebuah cincin muncul di udara kosong. Bai Long mengambil cincin itu dan mengalirkan qi-nya ke cincin. Ia melihat barang yang diinginkannya sudah ditaruh oleh Systemnya di cincin. Setelah selesai memeriksa, Bai Long mulai memakai cincin yang dipegangnya
Sedangkan di sisi lain.
"Kakak, apakah ranting-ranting ini akan cukup untuk dijadikan sebagai kayu bakar ?", Ruo Ning menunjuk ranting pohon yang bertebaran di tanah. Ranting itu berukuran cukup besar sehingga cocok untuk dijadikan sebagai kayu bakar
"Sepertinya itu akan cukup. Mari kita kumpulkan dan segera bawa ke Bai Long". Ruo An dan Ruo Ning mengumpulkan ranting itu untuk mereka bawa ke Bai Long. Sesampainya di sana mereka melihat Bai Long yang tengah menata beberapa batu untuk dijadikan sebagai tempat pembakaran.
"Bai Long, aku dan kakakku sudah mendapatkan kayu bakar yang sepertinya cukup untuk kamu gunakan memasak", ucap Ruo Ning. Kayu bakar yang sudah mereka dapatkan kini mereka taruh di dekat Bai Long.
"Baiklah kalian duduk saja, aku akan membuat api untukku memasak". Bai Long mulai menata ranting pohon itu di tengah batu yang sudah ia susun. Setelah itu ia menjentikkan jarinya seketika keluar api dari jarinya. Api itu langsung dilemparkan ke tumpukan ranting pohon tadi.
"Apakah kalian tadi melihat Luo Ji ?", tanya Bai Long yang sedari tadi belum melihat batang hidung Luo Ji.
"Aku dan adikku tadi melihat Luo Ji sedang menangkap ikan di sungai dekat sini. Seharusnya sebentar lagi dia akan segera kembali", jawab Ruo An.
Tak selang lama terdengar suara Luo Ji yang memanggil mereka. "Hei kalian, lihat apa yang aku tangkap". Luo Ji berlari menghampiri mereka sambil mengangkat ikan hasil tangkapannya. Ikan yang ia tangkap adalah ikan Arapaima dengan panjang satu setengah meter. "Bagaimana, dengan ini perut kita akan merasa kenyangkan ?", ia langsung menyerahkan ikan itu ke Bai Long. Ikan itu masih hidup dan bergerak-gerak ditangan Bai Long.
Bai Long hanya tersenyum melihat ikan besar ditangannya yang bergerak-gerak. "Tangkapan yang bagus kawan. Baiklah sekarang giliranku untuk memasak". Bai Long mulai mengeluarkan pisau dapur dari cincin ruang. ia menggunakan pisau itu untuk membersihkan kotoran dari ikan itu. Setelah bersih Bai Long mulai memisahkan tulang dengan dagingnya. Daging ikan itu ia potong menjadi ukuran persegi panjang.
Luo Ji, Ruo An, dan juga Ruo Ning merasa kagum karena melihat keahlian Bai Long dalam menangani ikan. "Wow, bro Long aku tidak tahu kalau kamu sangat handal dalam membersihkan ikan", ucap Luo Ji sambil memandang tangan Bai Long.
"Ini baru permulaannya saja, tunggulah kalian akan lebih terkejut lagi ketika mencicipi masakanku". Bai Long tersenyum sambil terus memotong-motong daging ikan. Setelah selesai memotong selesai memotong, Ia mengeluarkan wajan dari cincinnya dan ia taruh di atas kayu bakar yang telah ia nyalakan tadi.
'System, belikan aku dua liter air dan taruh di cincin ruangku', batin Bai Long. Karena ia belum membangkitkan elemen airnya sehingga mengharuskannya untuk beli di System.
[Membeli dua liter air]
[Mengurangi 1 Ps]
Bai Long mengisi wajan itu dengan air. Sesudah air mendidih, daging ikan ia masukan ke wajan tersebut hingga setengah matang. Setelah itu bumbu-bumbu Bai Long masukan sambil ia aduk-aduk. Bumbu itu meresap sampai ke seluruh daging. Uap airyang keluar dari rebusan itu menimbulkan aroma yang tak tertahankan.
Aroma rebusan ikan tercium oleh hidung mereka. Aroma itu seketika membuat napsu makan mereka muncul. "Aku tidak tahu kalau rebusan ikan baunya bisa seharum ini", ucap Ruo Ning yang mencium bau itu sambil memejamkan matanya. Ruo An dan Luo Ji juga sama mereka menghirup dan memejamkan mata mereka untuk merasakan sensasi dari aroma rebusan Bai Long.
Rebusan ikan yang di buat Bai Long kini sudah jadi. Bai Long mulai mengeluarkan empat buah mangkok yang terbuat dari kayu dengan sendoknya sekalian. Ia mulai membagi-bagikan rebusannya kepada Luo Ji, Ruo An, dan Ruo Ning. "Nah, silahkan kalian cicipi masakanku", ucap Bai Long sambil tersenyum.
Mereka bertiga mulai mencicipi rebusan ikan buatan Bai Long. Saat mereka menyeruput supnya mereka terkejut. "Baru.. baru kali ini aku bisa merasakan makanan yang seenak ini". Luo Ji mengusap air matanya yang terus menerus keluar.
Rasa sup itu seperti kehangatan yang mengobati tubuh serta jiwa mereka. Memakan dengan lahap dan penuh kegembiraan bersama dengan teman membuat makanan itu jauh lebih enak dibanding makan sendiri tanpa adanya orang yang menemani.
Mereka semua terus tambah makanan sampai sup ikan yang ada di wajan tersebut habis dimakan oleh mereka semua. "Fiuh... aku kenyang", ucap Luo Ji sambil menepuk-nepuk perutnya. "Aku tidak menyangka kalau kamu bisa membuat makanan seenak ini Bai Long", ucap Ruo An. "Ya, dan yang aku tau biasanya seorang kultivator hanya fokus berlatih untuk meningkatkan kekuatan mereka. Tapi baru kali ini aku melihat seorang kultivator yang pandai dalam urusan memasak", ucap Ruo Ning.
"Sebenarnya aku belajar memasak hanya untuk mengingatkanku agar aku tidak melupakan kampung halamanku". Bai Long mulai menatap langit malam yang penuh dengan bintang. Ia teringat tentang adiknya yang masih berada di bumi.
Ruo An dan Luo Ji hanya bisa tersenyum ketika mendengar perkataan dari Bai Long. "Bai Long, memangnya dimana tempat kamu berasal ", ucap Ruo Ning dengan polosnya. Ruo An dan Luo Ji kaget karena Ruo Ning bertanya tanpa tahu perasaan dari Bai Long.
Bai Long menoleh ke arah Ruo Ning dan berkata "Ha.. tempatku itu sangat jauh bahkan jika kamu berlari beberapa bulan tanpa henti. Kamu tetap tidak akan pernah sampai", jawab Bai Long.
"Ah.. baiklah mari kita beristirahat karena kita akan melanjutkan perjalanan kita esok hari nanti. Biarkan aku dulu yang bertugas dalam menjaga setelah itu dilanjut Bai Long, Ruo An, terus Ruo Ning", ucap Luo Ji untuk memecah suasana .
Mereka pun setuju untuk beristirahat, sedangkan Luo Ji bertugas pertama untuk berjaga. Suasana malam hari itu terasa hangat. Hembusan angin menerpa mereka dengan kehangatan dari api unggun yang memeluk menghangatkan tubuh mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
algore
bolong ikannya enak
2022-03-09
0
Ewe
..
2022-03-06
0
Amelia putri
ganti nama segala mlh jd aneh menurutku.emmg ada yg ngenalin gtu kalo pke nama asli
2022-02-24
4