Memasuki mobil milik Rangga, Nayara mulai cemas. Gadis itu takut kalau Rangga akan mengusirnya saat tahu dirinya tidak sedang hamil anak Rangga. Sementara Rangga tampak diam saja semenjak selesai berdebat dengan seorang pria yang Nayara tidak mengenalnya.
"Untunglah kau tidak langsung hamil sebelum kita menikah," ucap Rangga pada akhirnya.
"Oh iya, itu tadi Andre saudara sepupuku," lanjut Rangga.
"Emm ... apa kau tidak kecewa karena aku belum hamil?" tanya Nayara sembari mengangkat satu alisnya.
Pria yang sedang memegang stir kemudi itu menoleh sejenak kearah Nayara. Sebuah senyuman tipis terlintas pada wajahnya yang tampan. Kemudian dia berkata, "Justru aku merasa senang karena artinya kau belum hamil diluar nikah."
"Apakah kau akan mengusirku karena itu?" sahut Nayara.
"Hah? Mengusir kamu bagaimana sih Sayang?" balas Rangga balik bertanya.
"Bukankah itu lebih baik? Jadi kita menikah dulu baru deh punya anak," ungkap Rangga.
"Karena Si Andre sudah memergoki hubungan kita. Pasti sebentar lagi anak itu akan mengadukan kejadian tadi pada papa dan mamaku. Nah sebelum Andre lebih dulu mengadukan. Aku akan membawamu ke rumahku untuk bertemu mama dan papa."
Yang awalnya Nayara sedikit bernapas lega karena Rangga tidak memermasalahkan kehamilan. Tetapi pada akhirnya Rangga akan mengajaknya untuk bertemu orang tuanya. Padahal Nayara sendiri sangat menghindari bertemu dengan kedua orang tua Rangga.
"Sayang apakah kau tidak ingat aku belum bisa menikah," ucap Nayara.
"Siapa yang mengajakmu menikah dalam waktu dekat? Aku hanya ingin mengajakmu bertemu dengan orang tuaku. Akan aku kenalkan kamu sebagai pacar sekaligus calon istriku," imbuh Rangga.
"Aku tidak mau Si Andre yang lebih dulu ember ke orang tuaku."
Sudah bisa dipastikan Andre akan membocorkan kejadian tadi kepada papa dan mama Rangga. Makanya saat itu juga mobil yang mereka tumpangi menuju ke kediaman Rangga beserta orang tuanya.
"Apakah kau yakin akan mengajakku bertemu kedua orang tuamu?" ulang Nayara memastikan.
"Sangat yakin, Sayang," balas Rangga dengan senyuman manisnya.
Jawaban yakin dari Rangga mampu membuat Nayara gusar. Otak gadis tersebut sedang sibuk memikirkan alasan apa yang akan dia keluarkan dari mulutnya. Dia benar-benar tidak mau diajak bertemu dengan orang tua Rangga secepat ini.
Tidak lama kemudian, Nayara tampak mengeluarkan keringat dingin. Dua tangannya merem*as perutnya yang rasanya seperti dililit-lilit. "Aw! Sepertinya perutku sakit karena terlalu grogi."
"Sayang, sepertinya aku ingin ke toilet sebentar," lanjut Nayara menahan perutnya yang semakin sakit.
Mobil yang mereka tumpangi berhenti disebuah rest area. Nayara segera turun dan berlari masuk ke salah satu toilet yang kosong. Lama Nayara di dalam toilet untuk buang air besar. Biasalah kalau sedang grogi seperti itu, apalagi mau bertemu dengan calon mertua.
"Aku harus pakai alasan apalagi ya?" gumam Nayara di dalam toilet.
"Pokoknya aku enggak mau bertemu dengan keuda orang tuanya. Titik."
Disaat Nayara menyelesaikan urusannya dengan perutnya. Otaknya pun terus berputar mencari alasan yang tepat. Dan waktu pun terasa berjalan dengan sangat cepat. Sampai-sampai suara Rangga mengetuk pintu terdengar olehnya.
"Iya. Sebentar lagi," teriak Nayara dari dalam toilet.
"Tunggu saja di dalam mobil." lanjutnya.
Selang beberapa menit Nayara keluar dari dalam toilet. Rencananya mengulur waktu gagal karena Rangga yang terus meneleponnya untuk segera keluar dari dalam toilet.
"Nayara!" panggil seseorang menghampiri.
"Apakah kau bisa membawaku pergi dari sini?" pinta Nayara.
"Tentu saja. Ayo!" lanjut orang itu seraya menarik lengan tangan Nayara.
###
Ada yang bisa tebak siapa yang menolong Nayara kabur dari Rangga? Dan mau kemana mereka?
🌱 Halo teman-teman jangan lupa klik favorit, like dan komentar ya. 🌱
Terima kasih sudah mampir di novel aku. Sehat, sukses, dan bahagia selalu 🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments