Terpaksa Rangga harus menunggu beberapa bulan lagi untuk membawa Nayara ke pelaminan. Sementara gadis itu tetap tinggal di apatermen mewah milik Rangga. Selain itu Rangga juga mendaftarkan Nayara ke salah satu sekolah swasta yang terletak tidak jauh dari apatermen.
"Bawa saja kartu debit ini. Aku sengaja membuatnya untukmu," ucap Rangga menyodorkan kartu berwarna biru.
"Dan bawa juga kartu ini. Jika sewaktu-waktu kau membutuhkannya," lanjut Rangga menyodorkan kartu berwarna hitam.
Nayara membelalakkan mata tak percaya seraya meraih kartu yang disodorkan oleh Rangga. Gadis itu berkata, "Bukankah ini kartu tanpa limit seperti milik orang-orang kaya itu?"
"Kau bisa menggunakannya. Tetapi harus tahu batasan supaya tidak terlalu konsumtif," pesan Rangga.
"Terima kasih," ucap Nayara langsung merentangan tangan dan memeluk Rangga.
"Jika kau membutuhkan sesuatu katakan saja kepadaku," sambung Rangga.
"Hidupmu terjamin selama ada aku. Ini adalah bukti pertanggung jawabanku," lanjutnya.
Nayara menganggukkan kepalanya seraya tersenyum manis mendengar kabar gembira itu. Dia senang karena hidupnya sudah berubah drastis. Dari gadis yang tidak bersekolah dan hamir dijual oleh ibunya. Dan kini menjadi gadis simpanan duda tampan sekaligus tajir melintir.
"Terima kasih banyak," ulang Nayara.
Perlahan Rangga mulai menerima keadaan. Biar bagaimana pun dia-lah yang bersalah sudah meniduri gadis itu. Karena saat ini dia tidak bisa menikahi Nayara, maka wujud tanggungjawabnya adalah dengan memberikan kehidupan yang layak untuk gadis itu.
"Sekolah-lah yang benar biar menjadi orang yang berguna untuk orang lain," pesan Rangga seraya mengusap puncak kepala gadis itu.
"Jika kau mau aku akan membelikan mobil beserta supir untuk menjemputmu pulang sekolah," lanjutnya.
Setiap pagi Rangga menghampiri Nayara ke apatermen dan mengantarkannya ke sekolahan. Kebetulan memang kantor dan sekolahan Nayara satu arah. Tetapi untuk pulang sekolah Nayara harus pulang sendiri menggunakan taksi.
"Hati-hati," pesan Nayara saat sudah keluar dari mobil. Gadis itu melambaikan tangannya mengiringi kepergian mobil lamborgini berwarna hitam milik Rangga.
Baru satu minggu sekolah, tetapi Nayara sudah mendapatkan banyak sekali teman. Alasannya karena semua barang yang digunakan Nayara selalu bermerek. Karena kaya maka banyak teman-temannya yang mendekat dan mau berteman dengannya.
"Nayara boleh juga mobil Lo," ucap Rere bersama gengnya menghampiri Nayara.
"Siapa tadi yang nganterin Lo?" lanjut Tyas.
"Hmm ... kakakku," jawab Nayara bohong.
Mereka adalah geng sosialita di sekolahan itu. Sudah terkenal dengan anak-anak bad girl yang kerjaannya main dan bikin onar di sekolahan. Karena tahu Nayara siswa baru di sekolahan itu dari keluarga kaya. Maka mereka langsung mendekat dan berteman dengannya.
"Hai ... boleh kenalan?" sapa seorang siswa cowok yang baru saja memarkirkan motornya.
"Nama gue Kevin," ucapnya setelah membuka helm full face-nya.
Nayara melihat tangan cowok itu yang disodorkan kehadapannya. Kemudian matanya melihat dari bawah sampai ke atas kepala cowok itu. Memang dari penampilannya dia tampak ganteng dan keren. Tidak lama Nayara menyambut uluran tangan cowok tersebut.
"Gilla juga ini cewek bisa membuat Kevin dengan mudahnya mengajak kenalan," gumam Rere dalam hati.
Kevin adalah salah satu siswa populer di sekolahan itu. Dimana sangat jarang cowok itu mengajak kenalan lebih dulu dengan cewek baru. Karena dia adalah tipe orang gengsian, sok jual mahal dan sok cool.
"Eh tapi. Kesempatan bagus nih," gumam Rere tersenyum sinis.
"Mangsa baru," bisik Tyas.
###
Btw ada apa nih mereka? Bau-baunya akan ada kejahatan ya?
🌱 Halo teman-teman jangan lupa klik favorit, like dan komentar ya. 🌱
Terima kasih sudah mampir di novel aku. Sehat, sukses, dan bahagia selalu 🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Rikar Rei
lanjut
2022-02-10
0