Satu unit apatermen mewah telah menjadi milik Nayara sejak satu tahun hubungannya dengan Rangga. Bukan hanya apatermen saja, tetapi barang-barang mewah lainnya. Mulai dari mobil mewah, pakaian mewah, gadget mewah, tas branded, sepatu branded, perhiasan, dan lainnya.
“Sayang apa sih yang belum aku belikan untuk kamu?” tanya Rangga.
“Apa masih ada sesuatu yang ingin kamu miliki tetapi aku belum memberikannya?” lanjutnya heran.
“Kamu mau apa? Rumah mewah? Mobil lagi? Jalan-jalan ke luar negeri? Atau apa? Katakan saja Sayang.”
Tidak hanya kebutuhan barang-barang mewah saja yang dipenuhi oleh Rangga. Pria itu juga membayar semua kebutuhan kuliah dan kebutuhan sehari-hari Nayara. Jadi maklum saja perempuan yang masih duduk dibangku kelas sebelas SMA itu bergaya hedon di depan teman-temannya.
“Kamu bisa memiliki semua yang aku punya kok. Kalau kamu sudah menikah denganku nantinya,” sambung Rangga.
“Apa kau tidak ingin menjadi nyonya besar Rangga Purnama? Kau bebas membeli apa pun yang kau mau tanpa sembunyi-sembunyi seperti sekarang ini Sayang.”
Rangga sampai heran sendiri dengan Nayara yang tidak mau membahas mengenai pernikahan. Perempuan muda itu malah senang menjadi simpanan daripada istri sah. Bukankah impian banyak perempuan diluar sana adalah menikah dengan orang kaya raya dan mapan seperti Rangga.
“Aku masih nyaman berhubungan sembunyi-sembunyi kaya gini kok Sayang,” terang Nayara.
“Apa kau malu menikah dengan pria yang berstatus duda sepertiku?” tebak Rangga.
“Enggak kok!” sahut Nayara dengan cepat.
“Lalu kenapa?” tandas Rangga menoleh kaarah kekasihnya.
Rangga menghembuskan napas kasar, “Kita sudah menjalin hubungan ini selama satu tahun Sayang.”
“Aku ingin menikah denganmu. Aku ingin kau menjadi ibu dari anakku dan mengenalkan kamu ke publik,” ucap Rangga berterus terang.
“Ayolah Sayang,” pinta Rangga memohon dan sudah bersimpuh di kaki Nayara yang duduk di tepi ranjang.
Nayara berpikir sejenak lalu menarik tangan Rangga dan dia taruh di pahanya. Kasian juga melihat raut wajah kekasihnya yang sangat memelas seperti itu. Tetapi Nayara tetap pada pendiriannya untuk tidak menikah dulu dalam waktu dekat.
“Aku belum siap Sayang. Aku baru saja masuk kuliah. Aku masih ingin belajar,” ungkap Nayara.
“Aku tidak akan menghalangi kamu belajar kok. Kamu juga tiak perlu mengurus keperluan rumah tangga,” sahut Rangga.
“Kamu hanya perlu menamani aku berumah tangga saja,” imbuhnya tetap memohon.
Dengan dalih takut berumah tangga selalu keluar dari bibir Nayara. Alasan lainnya adalah takut bertemu dengan keluarga Rangga dan anaknya. Takut kalau mereka tidak menyukai kehadiran Nayara di dalam kehidupan mereka.
“Aku sangat mencintaimu Sayang. Kamu harus segera menjadi milikku secara utuh,” ucap Rangga lagi.
“Dan orang tua aku juga menuntut supaya aku segera membawamu bertemu mereka,” imbuhnya.
“Kalau tidak mereka memaksa untuk datang ke rumah orang tua kamu secara langsung. Aku harus berkata apa nanti?”
Digenggamnya dua tangan Rangga yang masih berada di atas paha mulusnya. Satu tangannya pun beralih ke atas kepala Rangga dan mengusap lembut rambut hitam pria itu. Mata mereka saling bertatapan dengan intens dengan mata Rangga yang menyiratkan harapan penuh kepada Nayara.
“Tunggu aku siap dulu ya Sayang. Aku mohon,” ujar Nayara yang kembali membuat Rangga merasa kecewa.
“Terima kasih sudah sabar membantuku selama kurang lebih satu tahun belakangan,” lanjutnya.
Ya, kejadian satu tahun lalu selalu membuat Nayara berterimakasih kepada Rangga. Dan mulai sejak saat itulah rasanya Nayara ingin berbalas budi. Namun, tidak untuk menikah secara resmi dengan duda anak satu itu.
###
Memangnya ada kejadian apa satu tahun yang lalu? Hingga Nayara sangat berterima kasih kepada Rangga?
🌱 Halo teman-teman jangan lupa klik favorit, like dan komentar ya. 🌱
Terima kasih sudah mampir di novel aku. Sehat, sukses, dan bahagia selalu 🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Liliput
otw
2022-03-03
0
Sitti Waroli
masih nyimak
2022-02-05
2
Nurlela Aritonang
cinta banget si babang sama Naraya
2022-02-04
0