Simpanan Duda (2)

Rangga semakin nyaman memiliki Nayara sebagai simpanannya. Meskipun saat ini hubungan mereka layaknya kakak dan adik yang saling melengkapi. Setiap hari Rangga menyempatkan diri ke apatermen untuk menemui Nayara. Hari-hari mereka penuh dengan canda tawa bersama, bersenang-senang, saling curhat, dan lain sebagainya.

"Bagaimana sekolahmu?" tanya Rangga seraya menyisir rambut Nayara dengan jari jemarinya.

"Semuanya lancar," jawab gadis itu dengan mata fokus ke layar televisi.

"Aku tidak mau kau mecam-macam di sekolahan," ucap Rangga.

Gadis yang duduk bersandar pada bahu Rangga itu pun menoleh. Alisnya mengernyit, "Macam-macam bagaimana maksudnya?"

"Gak boleh ada cowok di sekolahan yang deketin kamu," sambungnya.

"Oh, cemburu?" goda Nayara.

"Awas saja ya kalau sampai ada cowok yang deketin kamu," pesan Rangga dengan mengepalkan tangannya.

"Jangan cemburuan gitu, ah," balas Nayara seraya menyandarkan tubuhnya kembali ke bahu Rangga.

Setelah siang tadi menemani anak perempuannya main ke playground. Agenda rutin Rangga saat akhir pekan tiba adalah mengajak anaknya ke playground. Sore hingga malam harinya gantian waktunya dia berikan untuk Nayara. Dan sore itu mereka memutuskan untuk nonton film di apatermen sembari mencurahkan hati satu sama lain.

"Aku kira mencintai pria dewasa terbebas dari rasa cemburu," celetuk Nayara.

"Hei, aku juga manusia pada umumnya. Punya perasaan sama seperti pria lain saat pasangannya digoda," sahut Rangga.

"Kau pikir aku robot? Enggak punya rasa cemburu?" sambungnya dengan gemas seraya mengacak-acak rambut Nayara.

"Kau terlalu cantik dan seeksi untuk ukuran anak SMA."

Wajar saja Rangga cemburu dengan Nayara. Karena dia masih muda dan teman-temannya pun masih sangat muda. Biasanya diusia-usia mereka saatnya mengeksplor cinta, makanya Rangga sangat khawatir jika Nayara didekati cowok lain. Apalagi cowok yang seumuran dengan gadis itu.

"Oh, iya. Bagaimana kabar kehamilan kamu?" celetuk Rangga yang membuat Nayara terperangah kaget.

Sontak gadis itu duduk tegap dengan pandangan menatap pria yang menjadi sandarannya semenjak tadi. Wajahnya tampak bingung dengan pertanyaan yang baru saja dilontarkan Rangga itu.

"Nanti kalau waktunya melahirkan aku akan meminta cuti masuk sekolah kepada gurumu," sambung Rangga.

"Eh iya. Kira-kira kapan calon anak kita lahiran?" lanjut Rangga.

"Dan kenapa kau tidak pernah memeriksakan kandunganmu ke dokter?"

Pertanyaan-pertanyaan itu mampu membuat tubuh Nayara mendadak kaku. Otaknya seakan tidak memiliki jawaban lagi untuk pertanyaan itu. Yang dipikirannya hanyalah terkejut saat mengetahui bahwa Rangga ternyata percaya dengan kejadian saat itu. Dan selama ini pria itu mengira dia mengandung anak buah cinta mereka.

"Ngomong-ngomong apa jenis kelamin anak kita?" tanya Rangga dengan santainya.

"Kau mau anak perempuan atau laki-laki? Aku sudah memiliki anak perempuan. Tetapi apa pun jenis kelamin anak keduaku, dengan senang hati aku menerimanya," lanjut Rangga panjang lebar.

"Oh iya. Meskipun kita belum bisa menikah dalam waktu dekat. Kau harus bertemu dengan orang tuaku segera. Mereka harus tahu tentang kelahiran anak keduaku. Dan mama pasti akan membantumu mengurus calon bayi kita."

Pria itu tampak sangat excited menantikan calon buah hatinya dengan Nayara. Sedangkan hadis itu hanya mampu terdiam dengan sesekali menunjukkan senyuman yang sangat kaku.

"Besok kita akan ke dokter kandungan terbaik di kota ini," ajak Rangga.

"Aku mau yang terbaik untuk calon anak kita," imbuhnya seraya menarik Nayara ke dalam pelukannya.

"Emm ... ta-tapi---" ucapan Nayara tercekat.

"Tidak ada penolakan!" tegas Rangga.

Belum sempat meredakan jantungnya yang berdegub kencang. Kini Nayara harus kembali dibuat mikir keras dengan ajakan Rangga. Batinnya bergejolak tidak tenang memikirkan besok yang akan mengunjungi dokter kandungan.

"Giila! Hubung*an b*adan saja belum pernah. Mana mungkin ada bayi di dalam perut gue," gumam Nayara dalam hati.

"Bagaimana kalau dia tahu kalau tidak ada bayi di rahim gue? Apa aku akan diusir?" lanjutnya.

"TIDAK!"

###

Apakah mereka benar-benar akan ke dokter kandungan? Lalu bagaimana hasil pemeriksaan pada kandungan Nayara. Apakah Rangga akan kecewa?

🌱 Halo teman-teman jangan lupa klik favorit, like dan komentar ya. 🌱

Terima kasih sudah mampir di novel aku. Sehat, sukses, dan bahagia selalu 🤗

Terpopuler

Comments

Rikar Rei

Rikar Rei

kamu di bohong

2022-02-10

0

Stefani Pandita

Stefani Pandita

nay makaqnya jgn bohong akhirnya kejebak sendirikan.

2022-02-06

0

Sri RahayuNingsih

Sri RahayuNingsih

tuh bingung kan kamu nay.... huhahaha

2022-02-01

2

lihat semua
Episodes
1 Kabur
2 Ajakan Menikah
3 Pertemuan Pertama
4 Apartemen
5 Cerdik
6 Penyesalan
7 Ternyata Duda
8 Simpanan Duda
9 Simpanan Duda (2)
10 Dokter Kandungan
11 Pertolongan
12 Klub Malam
13 Pergaulan Bebas
14 Kepergok
15 Menggadukan
16 Segera Menikah
17 Tanggapan Nayara
18 Jadi Selingkuhan
19 Pernikahan Dingin
20 Rayuan Kevin
21 Cowok Matre
22 Bawa Cowok ke Apartemen
23 Mengalihkan Perhatian
24 Menaklukkan Anak Duda
25 Memata-matai
26 Pelakor (?)
27 Duda Mapan
28 Tawaran
29 Pencarian Bukti
30 Ancaman
31 Bersekongkol
32 Curhat
33 Pecah P3r4wan
34 After Party
35 Awal Baru
36 Kesempatan
37 Marahnya Rangga
38 Memihak
39 Meremehkan Duda
40 Suara Aneh
41 Duda Lebih Menggoda
42 Sudah Hamil?
43 Adik Untuk Gressa
44 Dijemput Mama
45 Kakak Cantik
46 Serunya Bermain
47 Kepergok Bocil
48 Tamu Tak Diundang
49 Mama Datang!
50 Kecurigaan Mama
51 Waspada!
52 Terganggu
53 Masih Nekad
54 Penjelasan Rangga
55 Ada Mata-mata
56 Ketahuan (?)
57 Diintrogasi
58 Jarang Pulang
59 Tentang Kakak Cantik
60 Mengakhiri Hubungan
61 Rumah Baru
62 Gugatan Cerai
63 Jadi Duda Lagi
64 Alasan Menggugat Cerai
65 Selalu Diselingkuhi
66 Sosok Selingkuhan
67 Kegenitan
68 Adegan Panazzz
69 Salah Menilai
70 Di luar
71 Masih SMA (?)
72 Masih SMA (?)
73 Keluarga Nayara
74 Bertemu Camer
75 Bertemu Camer (2)
76 Pacaran Ala Anak Muda
77 Rindu Mama
78 Ingin Tahu
79 Sejumlah Permintaan
80 Main Peluk
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Kabur
2
Ajakan Menikah
3
Pertemuan Pertama
4
Apartemen
5
Cerdik
6
Penyesalan
7
Ternyata Duda
8
Simpanan Duda
9
Simpanan Duda (2)
10
Dokter Kandungan
11
Pertolongan
12
Klub Malam
13
Pergaulan Bebas
14
Kepergok
15
Menggadukan
16
Segera Menikah
17
Tanggapan Nayara
18
Jadi Selingkuhan
19
Pernikahan Dingin
20
Rayuan Kevin
21
Cowok Matre
22
Bawa Cowok ke Apartemen
23
Mengalihkan Perhatian
24
Menaklukkan Anak Duda
25
Memata-matai
26
Pelakor (?)
27
Duda Mapan
28
Tawaran
29
Pencarian Bukti
30
Ancaman
31
Bersekongkol
32
Curhat
33
Pecah P3r4wan
34
After Party
35
Awal Baru
36
Kesempatan
37
Marahnya Rangga
38
Memihak
39
Meremehkan Duda
40
Suara Aneh
41
Duda Lebih Menggoda
42
Sudah Hamil?
43
Adik Untuk Gressa
44
Dijemput Mama
45
Kakak Cantik
46
Serunya Bermain
47
Kepergok Bocil
48
Tamu Tak Diundang
49
Mama Datang!
50
Kecurigaan Mama
51
Waspada!
52
Terganggu
53
Masih Nekad
54
Penjelasan Rangga
55
Ada Mata-mata
56
Ketahuan (?)
57
Diintrogasi
58
Jarang Pulang
59
Tentang Kakak Cantik
60
Mengakhiri Hubungan
61
Rumah Baru
62
Gugatan Cerai
63
Jadi Duda Lagi
64
Alasan Menggugat Cerai
65
Selalu Diselingkuhi
66
Sosok Selingkuhan
67
Kegenitan
68
Adegan Panazzz
69
Salah Menilai
70
Di luar
71
Masih SMA (?)
72
Masih SMA (?)
73
Keluarga Nayara
74
Bertemu Camer
75
Bertemu Camer (2)
76
Pacaran Ala Anak Muda
77
Rindu Mama
78
Ingin Tahu
79
Sejumlah Permintaan
80
Main Peluk

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!