Rangga semakin nyaman memiliki Nayara sebagai simpanannya. Meskipun saat ini hubungan mereka layaknya kakak dan adik yang saling melengkapi. Setiap hari Rangga menyempatkan diri ke apatermen untuk menemui Nayara. Hari-hari mereka penuh dengan canda tawa bersama, bersenang-senang, saling curhat, dan lain sebagainya.
"Bagaimana sekolahmu?" tanya Rangga seraya menyisir rambut Nayara dengan jari jemarinya.
"Semuanya lancar," jawab gadis itu dengan mata fokus ke layar televisi.
"Aku tidak mau kau mecam-macam di sekolahan," ucap Rangga.
Gadis yang duduk bersandar pada bahu Rangga itu pun menoleh. Alisnya mengernyit, "Macam-macam bagaimana maksudnya?"
"Gak boleh ada cowok di sekolahan yang deketin kamu," sambungnya.
"Oh, cemburu?" goda Nayara.
"Awas saja ya kalau sampai ada cowok yang deketin kamu," pesan Rangga dengan mengepalkan tangannya.
"Jangan cemburuan gitu, ah," balas Nayara seraya menyandarkan tubuhnya kembali ke bahu Rangga.
Setelah siang tadi menemani anak perempuannya main ke playground. Agenda rutin Rangga saat akhir pekan tiba adalah mengajak anaknya ke playground. Sore hingga malam harinya gantian waktunya dia berikan untuk Nayara. Dan sore itu mereka memutuskan untuk nonton film di apatermen sembari mencurahkan hati satu sama lain.
"Aku kira mencintai pria dewasa terbebas dari rasa cemburu," celetuk Nayara.
"Hei, aku juga manusia pada umumnya. Punya perasaan sama seperti pria lain saat pasangannya digoda," sahut Rangga.
"Kau pikir aku robot? Enggak punya rasa cemburu?" sambungnya dengan gemas seraya mengacak-acak rambut Nayara.
"Kau terlalu cantik dan seeksi untuk ukuran anak SMA."
Wajar saja Rangga cemburu dengan Nayara. Karena dia masih muda dan teman-temannya pun masih sangat muda. Biasanya diusia-usia mereka saatnya mengeksplor cinta, makanya Rangga sangat khawatir jika Nayara didekati cowok lain. Apalagi cowok yang seumuran dengan gadis itu.
"Oh, iya. Bagaimana kabar kehamilan kamu?" celetuk Rangga yang membuat Nayara terperangah kaget.
Sontak gadis itu duduk tegap dengan pandangan menatap pria yang menjadi sandarannya semenjak tadi. Wajahnya tampak bingung dengan pertanyaan yang baru saja dilontarkan Rangga itu.
"Nanti kalau waktunya melahirkan aku akan meminta cuti masuk sekolah kepada gurumu," sambung Rangga.
"Eh iya. Kira-kira kapan calon anak kita lahiran?" lanjut Rangga.
"Dan kenapa kau tidak pernah memeriksakan kandunganmu ke dokter?"
Pertanyaan-pertanyaan itu mampu membuat tubuh Nayara mendadak kaku. Otaknya seakan tidak memiliki jawaban lagi untuk pertanyaan itu. Yang dipikirannya hanyalah terkejut saat mengetahui bahwa Rangga ternyata percaya dengan kejadian saat itu. Dan selama ini pria itu mengira dia mengandung anak buah cinta mereka.
"Ngomong-ngomong apa jenis kelamin anak kita?" tanya Rangga dengan santainya.
"Kau mau anak perempuan atau laki-laki? Aku sudah memiliki anak perempuan. Tetapi apa pun jenis kelamin anak keduaku, dengan senang hati aku menerimanya," lanjut Rangga panjang lebar.
"Oh iya. Meskipun kita belum bisa menikah dalam waktu dekat. Kau harus bertemu dengan orang tuaku segera. Mereka harus tahu tentang kelahiran anak keduaku. Dan mama pasti akan membantumu mengurus calon bayi kita."
Pria itu tampak sangat excited menantikan calon buah hatinya dengan Nayara. Sedangkan hadis itu hanya mampu terdiam dengan sesekali menunjukkan senyuman yang sangat kaku.
"Besok kita akan ke dokter kandungan terbaik di kota ini," ajak Rangga.
"Aku mau yang terbaik untuk calon anak kita," imbuhnya seraya menarik Nayara ke dalam pelukannya.
"Emm ... ta-tapi---" ucapan Nayara tercekat.
"Tidak ada penolakan!" tegas Rangga.
Belum sempat meredakan jantungnya yang berdegub kencang. Kini Nayara harus kembali dibuat mikir keras dengan ajakan Rangga. Batinnya bergejolak tidak tenang memikirkan besok yang akan mengunjungi dokter kandungan.
"Giila! Hubung*an b*adan saja belum pernah. Mana mungkin ada bayi di dalam perut gue," gumam Nayara dalam hati.
"Bagaimana kalau dia tahu kalau tidak ada bayi di rahim gue? Apa aku akan diusir?" lanjutnya.
"TIDAK!"
###
Apakah mereka benar-benar akan ke dokter kandungan? Lalu bagaimana hasil pemeriksaan pada kandungan Nayara. Apakah Rangga akan kecewa?
🌱 Halo teman-teman jangan lupa klik favorit, like dan komentar ya. 🌱
Terima kasih sudah mampir di novel aku. Sehat, sukses, dan bahagia selalu 🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Rikar Rei
kamu di bohong
2022-02-10
0
Stefani Pandita
nay makaqnya jgn bohong akhirnya kejebak sendirikan.
2022-02-06
0
Sri RahayuNingsih
tuh bingung kan kamu nay.... huhahaha
2022-02-01
2