Chapter 3: Itzbal Family Dinner

Setelah selesai belajar bersama ibunya, seperti biasa Reinherz ingin berjalan keliling rumah, kemudian Reinherz pamit ke ibunya.

"Ibu seperti biasa aku akan berkeliling rumah"

"Baiklah, Tapi jangan menggangu pekerjaan para maid"

"Baik Ibu" Reinherz sambil mengganguk

Kemudian reinherz berjalan keluar perpustakaan, Rumah keluarga Itzbal terbilang tidak besar dan juga tidak kecil, keluarga Itzbal mementingkan skill para anak-anaknya, fasilitas untuk menunjang skill untuk berginner, seperti Training Ground atau lapangan latihan yang cukup luass untuk berlatih, Taman yang lumayan besar dimana ada banyak tanaman hias dan juga obat-obatan untuk berlatih Alchemist, Perpustakan tersusun dengan rapih terdapat buku untuk panduan skill seperti Alchemist, Magician, Merchant dan yang lain-lain, tapi rumah keluarga yang Reinherz tempati adalah rumah pribadi yang dibangun ayahnya, ada rumah untuk tempat tinggal pemimpin di dekat kota, tapi Baron Raven tidak menempatinya, rumah tersebut dijadikan tempat administrasi kota, tapi ruang tempat tidur masih ada, dan juga dijadikan tempat tidur untuk para karyawan dan maid disana karena saking besarnya, Baron Raven kadang menginap disana jika lembur.

Tapi hari ini semua keluarga Itzbal berkumpul, Reed yang sibuk menjadi Merchant di ibu kota datang dan juga mengajak adiknya Avianna yang masih berlatih di Knight Academy di ibu kota, Reinherz sangat senang jika para kakaknya berkumpul, karena mereka pasti akan membawakan cerita-cerita yang seru.

Pertama tama Reinherz ingin melihat lagi kakaknya berlatih sama ayahnya, Reinherz pun berjalan agak cepat semoga latihan mereka belum selesai, tak perlu waktu lama Reinherz tiba di training ground.

'Clang,clang' suara pedang beradu

Baron Raven sedang bertahan melawan kedua anaknya, tapi Reed dan Avianna terlihat kecapean sampai keringat berkucuran, sedangkan Baron Raven masih belum capek sama sekali.

'ha..ha..ha..' Reed dan Avianna bernapas berat

"Hhhmmm, apakah kalian sudah capek, padahal ayah belum menyerang sama sekali" Baron Raven sambil berdiri tegak

Reed yang berdiri agak membungkuk kecapen kemudian berdiri " ha..,ha.., Kenapa ayah sudah tua masih saja kuat, sial"

" Huh!, apa kau bilang?, apa kau ingin latihan ini tidak ada akhirnya?" Baron Raven sedikit kesal mendengar anaknya yang ngoceh

"hahaha, kakak reed hanya bercanda ayah" Avianna sambil tersenyum terpaksa dan berharap latihannya cepat selesai

Reinherz kemudian langsung menghampiri ayahnya dan kedua kakaknya yang kelihatannya sedang beristirahat, Baron Raven yang mengoceh ke kedua anaknya langsung mengalihkan pandangannya ke Reinherz yang datang menghampiri mereka.

Baron Raven yang berdiri kemudian merendahkan badannya agar sejajar sama Reinherz "Ooohh, Rein apakah kau sudah selesai belajar sama ibumu?"

Reinherz mendekati ayahnya dan Baron Raven meletakkan tangannya di kepala Reinherz sambil mengelus-ngelus kepala Reinherz.

"Sudah ayah, tadi aku belajar tentang peta dunia" Reinherz sambil tersenyum

"ooohhh"

Reed dan Avianna yang sedang melihat ayahnya berbicara sama adiknya, kemudian mereka langsung duduk di tempat, untuk beristirahat sejenak.

"ha..,ha..., Akhirnya, untung saja Rein datang, akhirnya kita bisa beristirahat lebih lama" Reed sambil duduk kecapean

Avianna kemudian berbaring di sebelah Reed sambil mengoceh juga "ha..,ha.., tangan dan kakiku sudah tak kuat lagi bertarung dengan ayah"

"Bagus rein belajar lah yang rajin biar menjadi lebih pintar dan kuat, jangan contoh seperti kakak-kakak mu yang baru latihan sebentar sudah kecapean" Baron Raven sambil melihat Reed dan Avianna

Reed dan Avianna langsung memalingkan pandangan mereka agar tidak mendapatkan masalah lagi ke ayah mereka, Baron Raven melihat jam yang di gantung di dinding rumah yang sudah menunjukan hari sudah siang.

Kemudian Baron Raven berdiri dan meregangkan badannya sedikit "Baiklah latihan hari ini sudah selesai, sebentar lagi kita akan makan siang bersama"

Reed dan Avianna menjadi sangat lega setelah ayahnya mengatakan hal itu.

"Akhirnya sudah berakhir, sekarang aku bisa beristirahat dengan tenang" Reed sangat lega dan melepaskan dagger yang dia pegang

"Rein sebentar lagi kita makan siang, tolong panggil kakakmu Chealsea di lab Alchemist, dan suruh kakak mu berhenti sejenak"

"Baiklah ayah" Reinherz pun langsung pergi dengan sangat cepat menuju lab Alchemist untuk menemui Chelasea

----------------------------------

Di suatu tempat di lab Alcehmist, seorang gadis sedang memetik beberapa tanaman herbal untuk di jadikan bahan eksperimen obat, dia adalah Chealsea Itzbal.

"la..,la..,laa, bahan untuk membuat obat selanjutya yaitu Blue Flower, Red Gingger, Polate Leave, dan.."

Tak lama suatu pintu terbuka disertai kemunculan Reinherz yang sedang mencari kakaknya.

"Kakak Chealsea kau dimana?" Reinherz berteriak

Disisi lain Chealsea yang mendengar suara adik tersayangnya mencarinya, tersenyum lebar seperti predator mencari mangsanya, Reinherz yang mencari-cari kakaknya kemudian merasakan hawa predator dari belakang.

"Rein adik ku yang manis" Chealsea sambil melompat ke arah Reinherz

Reinherz yang melihat kakaknya seperti itu langsung refleks menghindar, Chelasea yang tidak menangkap Reinherz kemudian tersungkur jatuh di lantai.

"Rein manioeskbfks"

"Aahhh, seperti biasa kau selalu begitu kakak, makannya aku malas memanggilmu jika bukan karena ayah" Reinherz sambil mengusap kepalanya

"Aaahhh, jangan malu-malu sayang sini peluk kakak" Chelasea sambil tersenyum lebar

"simpan untuk nanti, ayah menyuruhku memanggil kakak untuk makan siang bersama"

"kakak tidak mau makan!, kakak mau sama Rein aja berdua" Chealsea sambil menggulingkan badan seperti anak manja di lantai

Reinherz yang melihat kakaknya seperti kemudian membuat ekpresi wajah mengancam "Apa kau ingin aku laporkan ke ibu?, kau tau apa yang terjadi jika ibu marah?".

Chelsea yang mendengar kalimat langsung menjadi seperti anjing yang nurut " mmm, ba.. ba.. baiklah kalau begitu, aku akan kesana"

"Baiklah aku akan pergi lagi, sampai jumpa"

Reinherz langsung pergi meninggalkan lab Alchemist, dan kemudian Reinherz berjalan-jalan lagi sampai waktu makan siang bersama.

Beberapa saat kemudian..

-----------------------------------

Di ruang makan keluarga Itzbal, terdapat meja panjang untuk makan keluarga, makanan yang akan disediakan koki di rumah keluarga Itzbal terbilang sederhana, hidangan hari ini yaitu soup, nasi, dan ikan bakar Red Tuna, Baron Raven dan Lizbeth tidak mau memanjakan anaknya dengan makanan mewah, karena ketika survive di dunia luar, mau tidak mau suka tidak suka makanan apa yang didepan anak mereka harus disyukuri asalkan layak dimakan.

Di samping Kanan meja makan ada Baron Raven, Lizbeth dan Reinherz, disamping kanan ada Reed, Avianna, dan Chealsea, sebelum mereka makan, seperti biasa mereka berbagi cerita dan keluhan dengan ayah dan ibu mereka.

Baron Raven membuka diskusi "sebelum makan, apa ada yang mau diceritakan atau melaporkan sesuatu?"

Masing-masing anak memikirkan apa yang mau diceritakan, tapi seperti biasa Chealsea dan Reinherz tidak berbicara karena mereka masih tinggal di kediam keluarga Itzbal.

Reed yang tinggal di ibukota sebagai seorang Merchant pasti setiap pulang ke rumah melaporkan sesuatu "Bagaimana kalu aku dulu ayah?"

"Silahkan Reed" Baron Raven mempersilahkan Reed

Keluarga Itzbal walaupun laporan tentang pembunuhan, black market, atau musuh, semua keluarga harus mendengarkan, karena biar bisa melihat bagaimana kondisi dunia di luar sana.

"akhir-akhir ini di black market underground ramai rumor tentang rencana pembunuhan keluarga kerajaan Oakleigh, salah satu organisasi yang merencanakan pembunuhan besar-besaran merekrut assasins dengan jumlah lumayan banyak, dengan hadiah yang cukup fantastis"

Semua keluarga yang mendengarkan itu terkejut, black market yang biasa mereka hanya menjual barang illegal, akan tetapi di black market underground disana berkumpul organisasi-organisasi jahat, dan di black market underground mendapatkan informasi-informasi detail sangat mungkin, karena disana para Assasins Stalker sering menjual berbagai macam informasi.

"Apa kau bilang?!, apakah itu ternyata benar?" Baron Raven terkejut

"Benar ayah, salah satu anggota Night Hawk telah mengkonfirmasinya, aku dan yang lainnya setelah dari sini langsung memauntau pergerakan mereka"

Baron Raven mengalihkan pandangan ke Avianna " Avianna, awasi pergerakan mereka bersama Reed dan beberapa Night Hawk, cari informasi seakurat mungkin"

"Baik ayah" Avianna sambil menggangukan kepala

"Tidak ada yang boleh melukai salah satu teman kita, aku juga akan begerak sesegera mungkin sebelum itu terjadi" Raven sambil mengepalkan tangan

"haa, mudah-mudahan mereka akan baik-baik saja, sudah beberapa lama kita tidak bertemu mereka" Lizbeth yang pusing mendengarnya menghela nafas.

Lizbeth kemudian mengarahkan pandangan ke Chealsea dan Reinherz " Chealsea Rein, beginilah dunia luar jika kalian lemah maka kalian akan cepat mati, jika kalian kuat kalian akan bertahan hidup, maka dari itu jadi lah kuat, karena banyak pembunuhan di luar sana berkedok politik"

"Iya Bu" Chealsea dan Reinherz menjawab sambil menganguk

"Baiklah apa tidak yang mau dilaporkan?"

"Tidak ada ayah" semua anaknya menjawab

"Baiklah untuk yang terakhir" Baron Raven melihat Reinherz

"Rein, besok ayah akan mengajak mu ke kota"

"Yay!, akhirnya aku bisa pergi ke kota" Reinherz sangat gembira

Di keluarga Itzbal sampai umur usia tertentu tidak boleh masuk ke kota, itulah kenapa Reinherz sangat gembira diajak ke kota oleh ayahnya.

"Kita mau pergi kemana ayah?"

"Kita akan pergi ke Blacksmith untuk membuat Dagger khusus"

"Untuk siapa Dagger itu?"

Reed kemudian mengeluarkan Dagger bewarna biru cerah yang indah jika dilihat, dengan dibalut kain berwarna merah "Rein di keluarga kita di usia tertentu ayah dan ibu akan memberikan Dagger ini sebagai bentuk solidaritas keluarga"

Rein yang mendengarkan penjelasan kakaknya, agak kurang mengerti tapi asalkan dia pergi ke kota, Reinherz sangat senang.

'tok..,tok...,tok...' suara maid mengetuk pintu

"Makanan sudah siap semuanya" terdengar suara maid perempuan

Lizbeth menepuk kedua tangannya "Ok baiklah untuk pembicaraan hari ini sudah cukup, sekarang waktunya kita makan siang"

Lizbeth langsung mempersilahkan para maid masuk " Silahkan masuk"

Tiga maid membuka pintu, dan langsung menepatkan makanan di tengah-tengah meja makan dengan sangat hati-hati, aroma makanan yang lezat membuat semakin lapar, setelah di tempatkan dengan rapih, keluarga Itzbal langsung menyantap makanan mereka dengan lahap, pada saat makan Reinerz tidak sabar menunggu hari esok untuk mengunjungi kota Phantom Harlow.

"Aku tidak sabar menunggu besok" Reinherz sambil berbisik di hatinya.

Terpopuler

Comments

Sandra Siregar

Sandra Siregar

survive😆😆😆

2022-05-17

2

Sandra Siregar

Sandra Siregar

waduhh huruf 'h' menganggu

2022-05-17

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 0: The Weakest and The Strongest Family
2 Chapter 1: The Birth of the Fourth Son of the Itzbal Family
3 Chapter 2: World Map
4 Chapter 3: Itzbal Family Dinner
5 Chapter 4: Let's Visit Phantom Harlow Town
6 Chapter 5: Night Hawk dan Lord Crimson Meeting
7 Chapter 6: Boy Who Got Very Excited
8 Chapter 7: Reinherz and Lewd Succubus
9 Chapter 8: Reinherz is Missing!!!!
10 Chapter 9: We Saved Him in Time
11 Chapter 10: Zeke The Blacksmith
12 Chapter 11: Magic Circulation Lesson
13 Chapter 12: Infuse Mana
14 Chapter 13: Elemental Basilisk Raid
15 Chapter 14: Elemental Basilisk Raid 2
16 Chapter 15: Elemental Basilisk Raid 3
17 Chapter 16 : Elemental Basilisk Raid 4
18 Chapter 17: Elemental Basilisk Raid 5
19 Chapter 18: Wrath of Asura
20 Chapter 19: Raven The Blood Crimson
21 Chapter 20: The Beginning Of The Hunt
22 Chapter 21: Solo Hunt
23 Chapter 22: Unexpected Effect
24 Chapter 23: The Beginning After The End
25 Chapter 24: The First Time I Woke Up
26 Chapter 25: As Guild Master and As Mother
27 Chapter 26: Troublesome Guild Member
28 Chapter 27: The Solid Family
29 Chapter 28: The Lesson For Survival
30 Chapter 29: The Way To Be A Magician
31 Chapter 30: Mental Training.
32 Chapter 31: Land Acquisition
33 Chapter 32: Battle Through The Night
34 Chapter 33: The Golden Assassins
35 Chapter 34: The Revenge For The Weak
36 Chapter 35: Still A Long Way To Go
37 Chapter 36: Valmar Nest And The Black Dragon King.
38 Chapter 37: Loyalty And Trust
39 Chapter 38: A Lonely Son
40 Chapter 39: Birthday Surprise
41 Chapter 40: Watch And Learn
42 Chapter 41: Samurai Magician VS Assassins
43 Chapter 42: The Twins Blood Mary
44 Chapter 43: The Hero We Need
45 Chapter 44: Choose Your Class
46 Chapter 45: Assasins Magician
47 Chapter 46: Survival In The Wild
48 Chapter 47: All I Can Do Is Survive
49 Chapter 48: The Will To Be Strong
50 Chapter 49: Blood Serpent
51 Chapter 50: No Pain No Gain
52 Chapter 51: The Terrifying Aura
53 Chapter 52: Corrupted Nuckelavee
54 Chapter 53: The Form Of The Void Magic, Lyx
55 Chapter 54: High Risk Battle, Father VS Lyx
56 Chapter 55: The Trial Of The Void
57 Chapter 56: Death Count: One
58 Chapter 57: Endless Death
59 Chapter 58: The Lyx Contract
60 Chapter 59: I'm Glad To Be Alive
61 Chapter 60: Messy Mana Circulation
62 Chapter 61: Goat Voice In The Morning
63 Chapter 62: The Blacksmith Promise
64 Chapter 63: The Auction
65 Chapter 64: Take A High Risk To Win
66 Chapter 65: Unknown Assassins
67 Chapter 66: Safe And Kill
68 Chapter 67: Devil Mentor
69 Chapter 68: Lyx Artifact, Varmound Spear
70 Chapter 69: Mana Clash
71 Chapter 70: Void Born
72 Chapter 71: The Caladrius And The Mad Alchemist.
73 Chapter 72: Travel To West, Farookh Forest
74 Chapter 73: Ancient Beast, Fenrir
75 Chapter 74: Kids And A Doctor
76 Chapter 75: Worried Sister
77 Chapter 76: Manifest The Lyx
78 Chapter 77: Marie Rose, The Duke Of Blood
79 Chapter 78: Lyx Hierarchy
80 Chapter 79: One And A Half Year
81 Chapter 80: Go To The Mine
82 Chapter 81: Haroldene Cliff
83 Chapter 82: A Noble Become Miner
84 Chapter 83: Something From The Depth
85 Chapter 84: Heart Of A Smith
86 Chapter 85: Unexpected Guest
87 Chapter 86: Surprise Attack
88 Chapter 87: Blade Demon Dancer
89 Chapter 88: Head And Master Of Ryujin Clan
90 Chapter 89: He Came Back
91 Chapter 90: The High Level Meeting
92 Chapter 91: Short Peace
93 Chapter 92: Unexpected Visitor
94 Chapter 93: Long Journey To Fight
95 Chapter 94: Who The Fu*k Are You?!
96 Chapter 95: Power Of Rage
97 Chapter 96 : More Than Friend Or Teacher
98 Chapter 97: Unwelcome Guest
99 Chapter 98: No Work No Food
100 Chapter 99: Friend VS Four Commander
101 Chapter 100: Win?
102 Pemberitahuan Untuk Update Chapter
103 Chapter 101: Dragon Of Glory Qilin
104 Chapter 102: Dragon Fight Flow
105 Chapter 103: Fight Between Two Monster
106 Chapter 104: War Machine
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Chapter 0: The Weakest and The Strongest Family
2
Chapter 1: The Birth of the Fourth Son of the Itzbal Family
3
Chapter 2: World Map
4
Chapter 3: Itzbal Family Dinner
5
Chapter 4: Let's Visit Phantom Harlow Town
6
Chapter 5: Night Hawk dan Lord Crimson Meeting
7
Chapter 6: Boy Who Got Very Excited
8
Chapter 7: Reinherz and Lewd Succubus
9
Chapter 8: Reinherz is Missing!!!!
10
Chapter 9: We Saved Him in Time
11
Chapter 10: Zeke The Blacksmith
12
Chapter 11: Magic Circulation Lesson
13
Chapter 12: Infuse Mana
14
Chapter 13: Elemental Basilisk Raid
15
Chapter 14: Elemental Basilisk Raid 2
16
Chapter 15: Elemental Basilisk Raid 3
17
Chapter 16 : Elemental Basilisk Raid 4
18
Chapter 17: Elemental Basilisk Raid 5
19
Chapter 18: Wrath of Asura
20
Chapter 19: Raven The Blood Crimson
21
Chapter 20: The Beginning Of The Hunt
22
Chapter 21: Solo Hunt
23
Chapter 22: Unexpected Effect
24
Chapter 23: The Beginning After The End
25
Chapter 24: The First Time I Woke Up
26
Chapter 25: As Guild Master and As Mother
27
Chapter 26: Troublesome Guild Member
28
Chapter 27: The Solid Family
29
Chapter 28: The Lesson For Survival
30
Chapter 29: The Way To Be A Magician
31
Chapter 30: Mental Training.
32
Chapter 31: Land Acquisition
33
Chapter 32: Battle Through The Night
34
Chapter 33: The Golden Assassins
35
Chapter 34: The Revenge For The Weak
36
Chapter 35: Still A Long Way To Go
37
Chapter 36: Valmar Nest And The Black Dragon King.
38
Chapter 37: Loyalty And Trust
39
Chapter 38: A Lonely Son
40
Chapter 39: Birthday Surprise
41
Chapter 40: Watch And Learn
42
Chapter 41: Samurai Magician VS Assassins
43
Chapter 42: The Twins Blood Mary
44
Chapter 43: The Hero We Need
45
Chapter 44: Choose Your Class
46
Chapter 45: Assasins Magician
47
Chapter 46: Survival In The Wild
48
Chapter 47: All I Can Do Is Survive
49
Chapter 48: The Will To Be Strong
50
Chapter 49: Blood Serpent
51
Chapter 50: No Pain No Gain
52
Chapter 51: The Terrifying Aura
53
Chapter 52: Corrupted Nuckelavee
54
Chapter 53: The Form Of The Void Magic, Lyx
55
Chapter 54: High Risk Battle, Father VS Lyx
56
Chapter 55: The Trial Of The Void
57
Chapter 56: Death Count: One
58
Chapter 57: Endless Death
59
Chapter 58: The Lyx Contract
60
Chapter 59: I'm Glad To Be Alive
61
Chapter 60: Messy Mana Circulation
62
Chapter 61: Goat Voice In The Morning
63
Chapter 62: The Blacksmith Promise
64
Chapter 63: The Auction
65
Chapter 64: Take A High Risk To Win
66
Chapter 65: Unknown Assassins
67
Chapter 66: Safe And Kill
68
Chapter 67: Devil Mentor
69
Chapter 68: Lyx Artifact, Varmound Spear
70
Chapter 69: Mana Clash
71
Chapter 70: Void Born
72
Chapter 71: The Caladrius And The Mad Alchemist.
73
Chapter 72: Travel To West, Farookh Forest
74
Chapter 73: Ancient Beast, Fenrir
75
Chapter 74: Kids And A Doctor
76
Chapter 75: Worried Sister
77
Chapter 76: Manifest The Lyx
78
Chapter 77: Marie Rose, The Duke Of Blood
79
Chapter 78: Lyx Hierarchy
80
Chapter 79: One And A Half Year
81
Chapter 80: Go To The Mine
82
Chapter 81: Haroldene Cliff
83
Chapter 82: A Noble Become Miner
84
Chapter 83: Something From The Depth
85
Chapter 84: Heart Of A Smith
86
Chapter 85: Unexpected Guest
87
Chapter 86: Surprise Attack
88
Chapter 87: Blade Demon Dancer
89
Chapter 88: Head And Master Of Ryujin Clan
90
Chapter 89: He Came Back
91
Chapter 90: The High Level Meeting
92
Chapter 91: Short Peace
93
Chapter 92: Unexpected Visitor
94
Chapter 93: Long Journey To Fight
95
Chapter 94: Who The Fu*k Are You?!
96
Chapter 95: Power Of Rage
97
Chapter 96 : More Than Friend Or Teacher
98
Chapter 97: Unwelcome Guest
99
Chapter 98: No Work No Food
100
Chapter 99: Friend VS Four Commander
101
Chapter 100: Win?
102
Pemberitahuan Untuk Update Chapter
103
Chapter 101: Dragon Of Glory Qilin
104
Chapter 102: Dragon Fight Flow
105
Chapter 103: Fight Between Two Monster
106
Chapter 104: War Machine

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!