Di salah satu ruangan di gedung administrasi...
Amaris duduk dengan pose sexy di paha Reinherz yang sedang duduk di sofa, gairah Amaris sudah sampai puncaknya, Amaris kemudian membuka sebagian baju yang membuat salah satu ****** Reinherz kelihatan, Amaris pun menjilat-jilati, dan mencium ****** Reinherz sehingga ada bekas kecupan bibir dibagian ****** Reinherz.
"Aaaahhhhh, Adikku yang yang manis saatnya kamu menikmati nikmatnya dunia ini"
Reinherz menjadi ereksi sangat keras sampai menyentuh bagian bawah baju Amaris, Amaris yang merasakan sentuhan Reinherz yang sangat keras menjadi sangat bergairah, kemudian tangan Amaris perlahan-lahan turun ke celana Reinherz untuk mengeluarkan penisnya Reinherz, ketika sedikit lagi menyentuh Amaris menyentuh ***** Reinherz...
BAAMMM!!!
Pintu pun terbuka dengan paksa yang berarti ada orang yang mendobrak pintu kamar, Amaris pun sangat marah karena ada orang yang menggangu ketika dia ingin menikmati mangsanya.
"Bajingan!!!, siapa yang berani menggan...."
Tak sempat menyelesaikan kata-katanya, ada orang dari belakang Amaris yang memegang erat kepalanya.
"Oi!, siapa yang bajingan?!..., HUH!!"
Suara tersebut sangat tak asing di telingan Amaris, itu adalah suara Baron Raven yang ternyata memegang kepala Amaris, Amaris pun menjadi ciut dalam seketika, kemudian Amaris melihat ke belakang.
"ha..ha..ha.., Sir Raven apa kabar?"
"Apa yang kau lakukan sama anakku?!, HUH!!"
Amaris pantas saja melihat wajah Reinherz seperti kenal dengan seseorang tapi tanpa diduga Reinherz adalah anak dari Baron Raven.
"apa ada kata-kata terakhir Amaris..?!" bilang Baron Raven sambil mengepalkan tangannya
"tolong Ma..af kan aku Sir Raven"
"Tidak untuk kali ini...!"
"Sir Raven tolong maafkan ak..., Arrrrggghh.........!"
Amaris pun habis dihajar Baron Raven, Amaris sangat bernafsu setiap melihat anak kecil yang dia sukai, Baron Raven pun tau, tapi Baron Raven mengigatkan Amaris untuk menahannya, walaupun dia sudah tidak tahan dan menculik anak kecil untuk memangsanya, Baron Raven bilang jangan terlalu berlebihan itupun kalau tidak ketahuan sama Baron Raven atau tidak ada yang melaporkannya, kalau ketahuan tetap Baron Raven akan hukum, tapi kali ini berbeda anaknya yang disikat, Baron Raven agak marah tapi agak sedikit menahan amarahnya, karena Amaris tidak tau kalau Reinherz adalah anak dari Baron Raven, kalau Amaris tau dia pasti tidak berani sedikit pun menyentuh Reinherz.
Tak lama yang lainnya pun datang, Baron Raven belum memulihkan Reinherz tapi dia mengurus dulu Amaris, Lady Lizbeth melihat Reinherz masih terkena efek [Lovely Breath] Succubus dan juga Reinherz masih ereksi, Lady Lizbeth sedikit kesal melihat anak akan diperkosa Succubus tapi dia sedikit bersabar karena Amaris tidak tau kalau itu anaknya, kemudian Lady Lizbeth menetralisir dulu efeknya.
"[Dispel]"
Setelah Lady Lizbeth membacakan mantra [Dispel] ke Reinherz, Reinherz pun menjadi sadar, dia pertama melihat ibunya, kepala Reinherz masih sedikit pusing karena bekas terkena efek [Lovely Breath], Reinherz pun bertanya ke ibunya dimana dia.
"uuugghhh..., ibu aku dimana?"
"Kamu masih di gedung administrasi nak"
Reinherz kemudian melihat sekelilingnya, dia melihat ada kakaknya Reed dan Avianna juga ada 3 orang yang dia tidak kenal yaitu Orlom, Ragnar, Zerith, Reinherz pun penasaran siapa mereka.
"Ibu..? mereka bertiga siapa?"
"oohhh!, mereka bertiga adalah bawahan ayahmu?"
Lady Lizbeth memberikan sinyal kepada mereka untuk memperkenalkan diri dihadapan anaknya, mereka bertiga kemudian membungkukan badan mereka, dimulai dari seorang Dark Elf
"Salam kenal tuan Reinherz, Namaku adalah Orlom"
Kemudian gadis Elf yang berpenampilan cantik dan misterius
"Salam kenal tuan Reinherz, namaku adalah Zerith"
Dan yang terakhir Human Beast Werewolf yang berbulu dengan suara bernada tegas.
"Salam kenal tuan Reinherz, namaku adalah Ragnar"
Reinherz kemudian memberikan sinyal untuk tidak membungkuk lagi dan seperti biasa lagi, Reinherz melihat Reed dan Avianna belum mendekat ke dia, biasanya mereka suka menempel ke adiknya yang masih kecil ini, kemudian Reinherz melihat dibelakang ibunya ayahnya sedang memarahi Amaris yang babak belur, Reinherz pun heran kenapa ayahnya marah sama Amaris, Reinherz penasaran kenapa ayahnya memarahi Amaris, padalah Amaris yang menuntunnya ke kamar ini untuk beristirahat, tapi itu yang difikirkan Reinherz.
"Ibu kenapa ayahnya memarahi Kakak Amaris?"
Lady Lizbeth pun menghela nafasnya dan memberikan isyarat ke Reinherz untuk melihat ke bawahnya, Reinherz melihat dia sedang ereksi, Reinherz tidak menyadarinya sama sekali ketika dia sudah sadar juga, Reinherz pun malu dan menutupi bagian bawahnya dengan tangannya sampai ereksi sudah reda.
"uuuggghhh...., kenapa aku bisa seperti ini" bisik Reinherz dalam hati
Lady Lizbeth kemudian memberikan pelajaran secara umum tentang Succubus ke Reinherz yang belum tau.
"kau seperti itu karena Amaris adalah Succubus, Amaris ingin mengambil cairan mu untuk dijadikan core mana Succubus, tapi untungnya kami menyelematkan mu tepat waktu"
Reinherz masih bingung cairan apa yang dimaksud ibunya mungkin fikir reinherz adalah darah, tak lama Baron Raven selesai memarahi Amaris, Baron Raven menyuruh Amaris untuk meminta maaf ke Reinherz, Amaris pun berlutut di hadapan Reinherz untuk meminta maaf, Reinherz agak kasihan melihat Amaris yang babak belur dihajar sama ayahnya.
"Maaf kan aku tuan Reinherz, aku tak tau itu adalah kau" bilang Amaris sambil menunjukan wajah kasihan seperti anak anjing yang ingin diadopsi.
Reinherz yang berfikir dia masih belum terluka sama sekali tidak terlalu memikirkannya, jadi Reinherz memaafkan Amaris dan juga Amaris tidak tau kalau Reinherz adalah anak dari tuannya.
"Baiklah aku maafkan tapi lain kali kau tidak boleh menculik anak kecil lagi, apakah kau mengerti"
"Terimakasih tuan Reinherz yang baik, lain kali aku tidak melakukannya lagi" bilang Amaris sambil tersenyum lebar ke Reinherz
Amaris merasa sudah lega Reinherz memaafkan Amaris jadi Baron Raven tidak mempermasalahkannya lagi, tapi ada wanita yang menepuk pundak Amaris yang sebenarnya belum Amaris sadari bahaya dari wanita ini.
"oho.., Amaris apa kau fikir hal ini sudah selesai?, masih ada aku disini"
Wanita tersebut tak lain adalah Lady Lizbeth, Lady Lizbeth mengeluarkan aura jahat ke Amaris yang memegang pundaknya, Amaris merasa merinding dan tak berani melihat Lady Lizbeth, hukuman dari Lady Lizbeth biasanya lebih parah dari Baron Raven apalagi jika sudah berurusan denhan masalah anaknya.
Amaris menengok ke Ragnar berharap dia membantunya, Amaris merupakan bawahan Ragnar tapi kali ini Ragnar tidak bisa membantu Amaris, Ragnar langsung memalingkan mukanya, Amaris menengok ke Reinherz untuk meminta bantuan, Reinherz tidak bisa membantu karena ibunya kalau sudah marah tidak ada yang bisa melawannya bahkan Baron Raven pun tidak bisa menolong.
"aha..aha.., Madam Lizbeth seperti yang anda lihat masalahnya sudah selesai" bilang Amaris sambil berkeringat dingin
"oho.. oho.., begitu menurut mu Amaris?, tapi masalah dengan ku belum selesai sama sekali?"
"ti..dak Lady Lizbeth, aaarrrrggghhhhhh......"
Amaris langsung pingsan seketika setelah kena hukuman Lady Lizbeth di tempat, setelah semua masalah selesai semuanya pergi ke aula gedung administrasi.
Hari pun sudah mulai sore, Kapten Arnor yang tadi pingsan sudah bangun menunggu Lady Libzeth dan Baron Raven dia pamit pergi untuk pergi kesuatu tempat, Baron Raven ingin membawa Reinherz ke tempat Blacksmith andalan ayahnya untuk membuat "Dagger of Moonlight Stone", Reed dan ketua Night Hawk lainnya pergi pamit untuk menyusun strageti mereka sendiri, Lady Lizbeth dan Avianna akan menunggu Reed sampai selesai persiapannya karena Reed dan Avianna akan pergi ke ibu kota bersama-sama, Baron Raven pun pamit ke istrinya untuk pergi bersama Reinherz ke Blacksmith.
"Istriku aku pergi ke tempat Zeke dulu"
"Baiklah hati-hati, awas jika anakku hilang lagi aku akan bekukan kau!"
"i..i..ya istriku itu tidak akan terjadi lagi"
Baron Raven melihat Avianna dan pamit untuk pergi
"Avianna ayah pergi dulu, kau persiapkan apa saja yang mau kamu bawa selama di perjalanan ke ibu kota"
"Baik ayah"
Mereka akhirnya berpisah, Baron Raven dan Reinherz pergi ke tempat Blacksmith untuk membuat belati untuk Reinherz pribadi, yaitu Dagger of Moonlight Stone.
--------------
Skill Dictionary
Name: Dispel
Type: Magic
Requirement : Magician Level Expert
Description: Spell [Dispel] digunakan untuk menetralisir semua bentuk sihir yang bersifat Immobolize (melumpuhkan) seperti [Paralyze], [Sleep] atau yang lain-lain, berbeda dengan [Purify] yang hanya menetralisir racun atau sejenisnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Claire
lah , kalau bukan anakmya dibiarin aja gitu? kacau , terlalu berat sebelah
2024-04-12
0
NOTE
alurnya terlalu lambat, chapter 9 MCnya belum ngapa2in, berlatih aja belum, ngebangkitin kekuatannya aja belum, milih class aja blm, seenggaknya chapter 9 tuh udah mulai latihan kek, banyak pembahasan yang gak penting, boleh sih sekali2 ada naskah yng gak masuk cerita utama, tapi jgn terlalu banyaklah, fokus aja sama perkembangan cerita utama dan perkembangan MC
2022-12-03
1