Clangg....!
Slaassshhh..... Slaassshhh...
"[Divine Barier]"
Barier berwarna putih yang sangat luas mengitari para prajurit, para prajurit selamat dari serangan Elemental Basilisk.
"syukurlah kami datang tepat waktu" bilang wanita memakai zirah silver.
Wanita tersebut adalah Avianna yang memakai magic barier tingkat menengah, didepan Avianna ada Lady Lizbeth dan Reed, sementara para kapten divisi Night Hawk sedang menuju ke lokasi.
Lady Lizbeth melihat dari atas benteng Kapten Arnor berdiri sendiri dan berhasil menahan beberapa serangan dari Elemental Basilisk.
"Kerja bagus Arnor"
Kapten Arnor yang mendengarnya tidak sempat menoleh ke belakang melihat Lady Lizbeth karena tiga Elemental Basilisk sedang mengincarnya, dia harus fokus dengan musuhnya.
"Terimakasih Lady Lizbeth, maaf saya tidak bisa melihat anda sekarang"
Lady Lizbeth yang mendengar itu langsung turun dari atas benteng bersama Reed dan Avianna, Lady Lizbeth kemudian menghampiri Kapten Arnor.
"tidak apa-apa, simpan saja dulu, kita akan mengurus para kadal ini terlebih dahulu".
"Yes Madam!".
Reed dan Avianna menghampiri ibunya yang sedang berbincang dengan Kapten Arnor.
"Ibu bagaimana kita membagi-bagi monsternya?" bilang Reed yang sudah tak sabar.
Lady Lizbeth ingin ini menjadi bahan untuk latihan untuk para prajurit dan anaknya jadi Lady Lizbeth sudah memutuskan monster mana yang akan dilawan.
"kau dan yang lainnya lawan saja yang Basilisk Earth, biar ibu yang akan menghabisi Basilisk Lava dan Ice, kalian akan susah melawan Basilisk Lava dan Ice".
Lady Lizbeth tau kalau mereka lawan Basilisk Lava dan Ice akan sangat merepotan karena Basilisk Lava dan Ice menggunakan skill Area, sedangkan Basilisk Earth skillnya fokus dengan pertahanan karena badan Basilisk Earth sangat keras dibandingankan Lava dan Ice.
Sebenarnya jika ada Ragnar, Zerith dan Orlom pertarungan ini menjadi mudah untuk selesai, tapi Kapten Arnor, Reed dan Avianna harus bisa menahannya agar Elemental Basilisk tidak menembus gerbang, tapi disisi lain mereka juga bisa melawan 15 Basilisk walaupun hanya empat orang karena Lady Lizbeth cukup kuat.
Reed sudah tak sabar ingin memulainya, dia ingin menyerang balik makhluk yang menggangu rumahnuya.
"apakah kita bisa mulai ibu?" bilang Reed yang tidak sabar
"Sabar kakak.., apakah kakak takut kalau aku membunuh lebih banyak?' bilang Avianna dengan santai.
Lady Lizbeth yang melihat anak-anaknya yang bersemangat sudah tidak sabar juga untuk menghabisi kadal-kadal yang menggangu ini.
"Baiklah ayo kita akan mulai"
Semuanya serentak berkata "Yes Madam".
-------------------------
di suatu tempat di dekat gerbang selatan...
Ragnar dan Orlom sedang bersantai di sebuah bar di gerbang selatan, Ragnar suka minum bir kota Phantom Harlow yang memiliki rasa unik, Orlom seperti biasa wajahnya terlalu serius untuk dipandang orang.
"*Glup...* *Gulp...*\, puaahhhhh....\, seperti biasa bir di kota ini sangat enak"
"emang benar, tapi bisakah kau jangan mabuk lagi?, sangat merepotkan jika kau mabuk"
"Hahahaha...., maaf orlom"
Ragnar dan Orlom mengobrol dengan santai di bar, tak lama mereka mendengar suara gagak dari luar.
"Kuakhkkk....., Kuaahhkkkk...."
Suara gagak itu sangat nyaring tapi memiliki frekuensi yang khas dari gagak itu, gagak tersebut adalah gagak dari Red Eye Crow Night Hawk, Orlom yang mendengarnya langsung keluar, sedangkan Ragnar melanjutkan minumnya sebab satu orang saja cukup untuk membaca pesan.
Orlom keluar dari bar kemudian bersiul untuk membuat gagaknya menghampirinya, Red Eye Crow kemudian menghampiri orlom dan bertengger di tangan Orlom, Orlom kemudian membuka surat yang diikat di kaki gagak dan Orlom membacanya.
Setelah membaca Orlom bergegas menghampiri Ragnar yang sedang duduk kemudian menarik Ragnar keluar bar, Ragnar yang melihat Orlom memasang wajah yang serius pasti ada sesuatu yang tidak beres.
"Oi, Orlom bisakah kau santai sedikit?!" bilang Ragnar dengan ekspresi agak kesal
Ragnar tidak mengira Orlom sangat terburu-buru ketika dia di kota Phantom Harlow, Ragnar tau kalau setiap ada masalah yang tejadi di kota Phantom Harlow Orlom tidak pernah terburu-buru.
"Apa yang terjadi?, kau tidak seperti biasanya Orlom?"
"segerombolan Elemental Basilisk akan menyerang gerbang Barat kota ini?"
Ragnar yang mendengar kaget "AAAPPPAAAA?"
"Bukankah Elemental Basilisk adalah monster yang individu dan tidak pernah mereka menyerang bergerombolan"
"Aku juga tidak tau apa yang terjadi"
"Cih...., akhir-akhir masalah semakin banyak"
"ngomong-ngomong siapa yang menulis suratnya"
"Reed yang menulis"
"kau terlalu banyak bertanya ayo pergi!" bilang Orlom yang kesal
"aahh..., baiklah"
Ketika Ragnar dan Orlom baru mau pergi ke gerbang barat, mereka mendengar suara Lady Lizbeth untuk para penduduk kota Phantom Harlow.
"Itu adalah suara Lady Lizbeth" bilang Ragnar
"Ya, ayo kita harus pergi menyusul Lady Lizbeth"
Ragnar dan Orlom pergi dengan cepat untuk menyusul Lady Lizbeth dan yang lainnya, tak lama mereka berjalan menuju gerbang barat, Orlom dan Ragnar mendengar mendengar suara pertarungan sudah terjadi di gerbang barat. Ragnar dan Orlom berharap mereka datang tepat waktu
"Sialan.., pertarungannya sudah terjadi" bilang Ragnar
Sesampainya mereka ditengah kota, Ragnar dan Orlom mendengar suara ledakan yang datang dari gerbang selatan.
Duaaarrr..... Duuuaaaarrr.......
Setelah suara ledakan muncul suara monster yang meraung sampai Ragnar bisa mendengarnya.
Roooaarrrr...... Gggrraaaawwww......
Ragnar dan Orlom kemudian langsung berhenti seketika.
"Orlom...!, apakah kau dengar itu!"
"ya aku mendengarnya".
Orlom kemudian berfikir sejenak, jika dia pergi ke gerbang barat dulu para prajurit pasti tidak bisa menahannya, Orlom tidak punya pilihan lain selain pergi ke gerbang barat, dan Orlom percaya juga di gerbang selatan Lady Lizbeth dan yang lainnya bisa mengatasinya.
Orlom kemudian menarik Ragnar untuk pergi ke gerbang selatan karena situasinya telah berubah.
"Oi, Orlom apa yang kamu lakukan!" bilang Ragnar yang kesal di tarik
"kita akan pergi ke gerbang selatan!"
"Apa kau yakin Orlom?"
"Ya, aku yakin Lady Libzeth bisa mangatasinya"
"uuummm..., baiklah.., apa kau tau monster apa yang muncul di gerbang selatan?"
"aku juga tidak tau makannya kita harus bergegas ke gerbang selatan, kita tidak punya waktu lagi, Baron Raven telah memberikan kepercayaan ke kita semua untuk menjaga kota ini!" bilang Orlom dengan wajah serius.
Ragnar yang melihat Orlom dengan wajah yang serius tidak punya pilihan lain, Orlom merupakan orang yang paling setia dan loyal ke Baron Raven, karena tuannya dia bisa seperti ini, Ragnar kemudian tersenyum dan tak sabar melawan monster yang menyerang kota tuannya.
"AHAHA..., baiklah kalau begitu Orlom, ayo kita pergi melawan hama yang datang ke kota ini"
"Baiklah.., ayo cepat"
-------------------------------------------------------------
Di gerbang selatan Kota Phantom Harlow...
Duarrr.... duaaarrr....
Ledakan muncul yang letaknya tidak terlalu jauh dengan gerbang, para prajurit yang melihatnya kaget, karena menurut informasi gerbang barat yang di serang Elemental Basilisk.
"AAAPPPAAAA!!!, bukankah gerbang barat yang diserang monster!" bilang salah satu prajurit
"Aku juga tidak tau"
Karena debu yang masih berhamburan dan monster yang muncul belum diketahui. Para prajurit yang menjaga gerbang selatan berharap monster yang muncul bukan Elemental Basilisk, karena para prajurit tidak mampu bisa melawannya.
Tak lama suara monster pun muncul dari dalam debu.
Rooooaaarrrr...... Grrrrrr...hhhhhh..
Debu pun menghilang, para prajurit tidak menyangka yang muncul adalah Elemental Basilisk, Elemental Basilisk berjumlah lima, dua Lava Basilisk, dua Ice Basilisk, dan satu Earth Basilisk.
Tapi prajurit teringat dengan tuannya Baron Raven yang telah memberikan mereka kehidupan yang layak, prajuit satu persatu menyemangati satu sama lain untuk berani untuk mati demi melindungi apa yang harus mereka lindungi yaitu rumah tercinta mereka.
Para prajurit yang seadanya dan dibantu dengan para Adventure yang ada di gerbang selatan siap dan berani maju untuk melawan Elemental Basilisk yang kuat, mereka pun membuka gerbang, para prajurit yang jumlahnya hanya kurang dari seratus orang dan para Adventure yang sekitar tiga puluh orang menunggu Elemental Basilisk menyerang.
Pintu gerbang pun di buka, salah satu orang yang merupakan pemimpin prajurit sementara maju di baris depan.
"Pertahankan kota yang kita cintai!, dan untuk Baron Raven!" pemimpin prajurit
"DEMI KOTA PHANTOM HARLOW DAN BARON RAVEN!!!!.." teriak semua prajurit
Dari kejauhan Earth Elemental Basilisk bersiap-siap untuk menyerang, sementara Ice dan Lava Basilisk tetap di belakang, Earth Basilisk pun maju dengan sangat cepat.
Para prajurit dalam posisi bertahan semua untuk menahan Earth Basilisk yang akan menerobos mereka.
Rooaarrr...... dumm... dumm.....
Earth Basilisk yang memiliki kulit yang sangat keras maju dengan kecepatan yang sangat cepat ke prajurit dan.
Duarrrr.... Kraaarrrkkkk....
Sebagian prajurit dan Adventure berterbangan karena tak bisa menahan serangan Earth Basilisk yang sangat kuat...
"AARRRGHHH......!!!!!"
Earth Basilisk menghancurkan barisan para prajurit dengan badannya yang keras dan ekornya yang sangat panjang, tapi prajurit yakin bantuan akan datang, mereka bangkit dan menyerang lagi, mereka tidak memperdulikan empat basilik lainnya karena mereka hanya diam, yang mereka fikirkan hanya yang ada didepan mereka
Uuuuoooooooo.......
Clang... Clannggg......
Slaaassshhh.. Slaasshhhh.....
Suara pedang dan tombak yang tidak mempan ke Earth Basilisk karena sangat keras untuk ditembus dengan senjata biasa.
"AAARRRGHHHH...!"
Salah satu prajurit terjatuh tepat didepan Earth Basilisk, Earth Basilisk yang melihatnya kemudian menaikan salah satu kakinya untuk menginjak prajurit, prajurit tersebut pasrah dengan nyawanya dan memejamkan matanya.
Ketika dia memejamkan matanya, tak lama terdengar suara seorang pria didepan prajurit.
"Yo..., kau sudah dengan baik menahan kadal ini"
Prajurit kemudian membuka matanya dan melihat seorang Human Beast didepannya dengan badan yang sangat kekar, dia tak lain adalah Ragnar.
"Aarrrhhgghhh..., cepat pergi aku tak bisa menahannya lagi" bilang Ragnar sambil menahan kaki Earth Basilisk
"Terimakasih"
Prajurit pun lari ke tempat yang aman, dan Ragnar pun tersenyum dia sekarang dengan mudah menyerang balik Earth Basilisk.
Ragnar mengumpulkan mana ditangannya dan kemudian memukul Earth Basilisk dengan sangat keras.
"Rasakan ini kadal sialan".
Baaammm......
Roaaarrrr....
Earth Basilisk terpental beberapa meter ke belakang dan posisinya berdekatan dengan Basilisk lainnya.
"aarrrgghhh..., sialan tangan ku sedikit sakit karena aku tidak memakai Glove" bilang Ragnar sambil mengepakan tangannya.
"Ngomong-ngomong mana Orlom lama sekali datangnya".
Tak lama Orlom datang dari belakang Ragnar.
"Dari mana saja kau?!"
"Aku sedang memberikan perintah ke salah satu prajurit untuk melaporkan ke Lady Lizbeth"
"Aaaahhhh..."
Ragnar dan Orlom kemudian berdiri sejajar antara satu dan lainnya.
"Yo... Orlom, sudah lama kita tak melawan monster yang cukup kuat"
"Ya aku sudah lama tak melawan musuh kuat akhir-akhir, aku sudah tak sabar"
"AHAHAHA...., itulah teman ku Orlom!, jangan terlalu bersemangat kasih aku bagian nanti"
"*haaa....*\, simpan ocehan mu\, mari bereskan kadal-kadal ini"
"Ya.., aku juga sudah tak sabar"
Ragnar dan Orlom masuk ke pertempuran......
-----------------------------------------------------------------------------------
Skill Dictionary
Name: Divine Barier
Type: Magic
Type Magic: Light Magic
Requirement: Magician Tier Advance
Description: Barier (Pelindung) yang mampu menahan semua serangan yang datang, Divine Barier sangat efektif untuk memblokir beberapa tipe Magic terutama tipe Dark Magic, Divine Barier sangat rentan dengan serangan secara fisik
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
NOTE
lebayy, seharusnya chapter ini buat nunjukin ke pembaca seberapa kuat keluarga ini, karena sebelumnya cuma omongan doang, ehh tapi ternyata lebay, hanya 15 balistik m aja hebohhh banget, seluruh bawahan cemas, ragna dan lainnya cemas kayak ngehadapi 1000 hewan kuat, ibunya cemas karena gak ada suaminya, bla bla, lebay lu thor, mana lama lagi sampe beberapa chapter buat ngurusi 15 hewan ini doangg, banyak banget sudut pandang, semua sudut pandang di perlihatkan, dari si ibunya MC dari kakak2nya, dari penduduk, dari kapten dari ini dari itu, bertele2, semua kata2 lu awal2 tentang seberapa kuat keluarga ini lgsg hancur, saat ibunya MC cemas saat akan menghadapi 15 hewan, sambil bertanya2 dimana suaminya
2022-12-03
2