Lady Lizbeth bersama Avianna berjalan masuk ke gedung administrasi untuk melihat anaknya sebelum menjalani misi, akan tetapi Baron Raven yang melihat Lady Lizbeth nyawanya menjadi sangat terancam karena Reinherz saat ini sedang hilang, sementara Lady Lizbeth tau kalau Reinherz bersama ayahnya.
"Arrrrggghhhhh, sialan aku akan mati jika dia tau Reinherz tidak ada bersamaku" bilang Baron Raven sambil panik
Baron Raven kemudian memegang armor Kapten Arnor dan mengoyang-goyagkan armornya "Arnor!!, sialan kau!, dimana anak ku sekarang?!"
Kapten Arnor juga sudah mulai panik karena kelalaian dia karena tidak mengawasi Reinherz dengan baik, dia sudah tahu apa yang terjadi juga jika Lady Lizbeth sudah marah, apalagi jika masalah anaknya.
"ahahaha..., aku juga tidak tau Tuan Reinherz ada dimana"
Baron Raven mulai kesal dengan Kapten Arnor karena dia tidak tau keberadaan pasti Reinherz, tapi ketika Baron Raven sibuk memarahi Kapten Arnor, Lady Lizbeth pun mendekat dan menyapa Baron Raven.
"Suami ku apakah kau sudah selesai dengan urusan mu?"
Baron Raven dan Kapten Arnor pun langsung bersikap seolah tidak terjadi apa-apa, Baron Raven berharap istrinya tidak menanyakan dimana Reinherz untuk sekarang.
"Ya istriku, aku sudah selesai rapat dengan para ketua divisi Night Hawk, kami sudah diskusi langkah yang akan kami ambil untuk kedepannya"
"Bagus kalau begitu, semoga tidak terjadi apa-apa dengan mereka"
Baron Raven berkeringat dingin berharap istrinya masih tidak menanyakan Reinherz "(Semoga istriku tidak menanyakan anaku, Semoga istriku tidak menanyakan anaku)" bilang Baron Raven dalam hati.
Lady Lizbeth datang kemari untuk menemani dan mempersiapkan keberangkatan anak perempuannya Avianna, untuk Reed dia tidak perlu di temani karena Reed sudah tau apa yang harus dia lakukan, Lady Lizbeth menayakan persiapan Reed dan yang lainnya ke ibu kota.
"Reed apakah kapan kau berangkat ke ibu kota?"
"Sekitar malam ini ibu"
"baiklah, jaga lah adik mu ini karena dia seorang perempuan"
"sebenarnya Avianna sudah bisa menjaga dirinya sendiri, tapi ya sudahlah"
Avianna yang tidak mau dimanjakan mengomel ke ibunya karena dia sudah bukan anak kecil lagi dan sudah besar serta bisa menjaga diri sendiri
"Dasar ibu, aku sudah bukan anak kecil lagi!"
Baron Raven menenangkan Avianna yang marah karena terlalu dimanja sama ibunya yang terlalu protective
"aahh sudah.. sudah..., ibu mu sangat khawatir dengan mu karena bahaya akhir-akhir ini sangat tidak terkontrol"
Avianna sudah terbilang sangat kuat, bahkan dia masuk 10 Elite siswa-siswi Knight Academy terkuat masih diperlakukan seperti anak kecil dikeluarganya, itu yang membuat dia merasa aneh dengan keluarganya, karena keluarganya terlalu protektif kepadanya makannya dia agak sedikit kesal.
"hhhmmppphhh, ayah juga sama saja"
Baron Raven dan Lady Lizbeth tersenyum melihat anaknya yang sudah tidak mau di manja, tapi kekhawatiran itu tidak terpungkiri karena Avianna belum berhadapan langsung dengan para Assasins handal yang mempunyai trick yang sangat licik, selama di academy Avianna hanya bertempur dengan para monster kuat, sementara yang mempunyai pengalaman berhadapan dengan para manusia yaitu para anggota Night Hawk, Reed salah satunya jadi dia tau cara menghadapi berbagai macam musuh.
Avianna yang sudah mulai meredam kemudian melihat sekitar, dia menyadari sepertinya ada yang kurang, Avianna kemudian bertanya
"hhhmmm ibu, apakah ibu merasa ada yang kurang ketika kita datang kesini"
"hhhhmmm, ibu juga merasa ada yang kurang"
Lady Lizbeth baru teringat kalau Reinherz pergi bersama ayahnya untuk membuat Dagger of Moonlight Stone untuknya
"oohh iya, suami ku aku dari tadi tidak melihat anak kecilku Reinherz"
Baron Raven sudah mulai merasa teracam, Baron Raven belum mempersiapkan apa yang akan terjadi, dia melihat Kapten Arnor tapi Kapten Arnor hanya menunjukan ekpresi menagis dan mengacungkan jempol karena ini sudah tak terhindarkan lagi, dia melihat para ketua divisi Night Hawk mereka hanya menggelengkan kepala seolah tidak mau membantu Baron Raven, Baron Raven berfikir dia yang terkena amukan terparah dari istrinya
"(SIIIIIAAALLLLAAANNNNN!!!)" bilang Baron Raven dalam hati sambil menangis.
"Reinherz sedang berkeliling di sekitar gedung nanti dia akan kembali sebentar lagi"
Lady Lizbeth sedikit curiga dengan gerak-gerik yang tidak biasa dari suaminya, biasanya anak-anaknya dijaga oleh suaminya atau dengan Kapten Arnor, tapi kenapa Reinherz dibiarkan sendiri berkeliling gedung?, itu yang membuatnya sedikit curiga
"Tanpa ada yang menjaga?"
"Yaahhh kalau itu aku menyuruh para maid mengawasi Reinherz"
Mata Lady Lizbeth tertuju ke Kapten Arnor, melihat dari postur tubuh yang tidak biasa diperlihatkan Kapten Arnor membuat Lady Lizbeth curiga dengan dia juga.
"Arnor!, apakah kau melihat anakku?"
"Yaahhh tadi sedang berjalan-jalan di sekitar gedung melihat-lihat taman" bilang Kapten Arnor dengan nada yang mengeles
Lady Lizbeth semakin curiga akhirnya dia memanggil para pelayan untuk mencari Reinherz di sekitar gedung.
"Pelayan!!!"
Dua orang pelayan laki-laki dan satu orang perempuan menghampiri Lady Lizbeth, Lady Lizbeth pun bertanya ke salah satu dari mereka.
"apakah kalian kenal anakku?"
"Yes Madam, tadi Kapten Arnor memperkenalkan Tuan Reinherz kepada kami"
Lady Lizbeth melihat Kapten Arnor tapi dia memalingkan mukanya seolah tidak tau apa-apa, akhirnya Lady Lizbeth bertanya lebih detail ke pelayan.
"apakah kau tau dimana anakku sekarang?"
"Mohon Maaf kami tidak tau Madam, terakhir kami lihat tuan Reinherz bersama Kapten Arnor di aula pintu masuk menunggu Baron Raven"
Setelah mendengar yang dikatakan salah satu maid, Lady Lizbeth menjadi sangat marah, Lady Lizbeth melihat Kapten Arnor dan suaminya memalingkan mukanya seolah-olah tidak tau apa-apa.
"AARRRNNNORRR!!!, RAAVVVEENN!!!, aku ingin dengar semuanya dari kalian!!!!"
Kapten Arnor dan Baron Raven terlibat dengan masalah yang besar, apalagi menyangkut masalah anaknya Lady Lizbeth pasti marah besar, tapi pada akhirnya Baron Raven dan Kapten Arnor menjelaskan semuanya ke Lady Lizbeth.
"Dasar suami tidak berguna!, menjaga anak saja tidak benar"
Lady Lizbeth langsung menyuruh para untuk mencari Reinherz di semua sisi gedung.
"pelayan cepat cari anakku Reinherz di semua sisi gedung ini"
"Baik Madam"
Baron Raven dan Kapten Arnor dimarahi abis-abisan sama Lady Lizbeth, Reed dan para ketua divisi Night Hawk saling menatap, mereka harus mencari celah untuk tidak ikutan dengan masalah ini, Reed pun mengambil inisiatif untuk pamit pergi.
"Maaf ibu, sepertinya aku dan lainnya ada urusan penting jadi aku ingin pamit per-..."
Sebelum Lady Lizbeth menjawab Baron Raven memberikan tatapan dan mengeluarkan aura mengancam jika Reed dan yang lainnya pergi, itu bertanda "kalau kalian pergi, kalian akan tau akibatnya nanti, bantulah raja kalian jangan pergi kemana-mana!", Reed dan yang lainnya tak punya pilihan lain untuk ikut campur masalah ini.
"ahahaha, tapi sepertinya kami lebih baik membantu mencari Reinherz ibu" bilang Reed yang masih merasa diancam oleh ayahnya sendiri
Para ketua divisi Night Hawk pun mengganguk-ganguk, mereka terpaksa setuju walaupun didalam hati mereka sedang menangis ingin keluar dari situasi ini.
"semakin banyak orang, semakin cepat mencari untuk Reinherz istriku, ahahaha...."
Lady Lizbeth yang mendengar suaminya berkata santai menjadi semakin kesal, tangan kanan Lady Lizbeth membentuk percikan listrik yang bersiap untuk menyerang suaminya, Baron Raven yang melihatnya istrinya mengeluarkan sihir hanya pasrah.
"DIAM!!!, dasar suami tidak berguna, [Dragon Lighting]"
Petir yang berbentuk kepala naga langsung menyambar Baron Raven.
"Aaarrrrgggghhhhh...."
"hmph, rasakan itu!"
Kapten Arnor yang melihat Baron Raven terkapar lemas tersambar petir menjadi merinding, mata Lady Lizbeth pun tertuju ke Kapten Arnor dengan tangan yang masih mengeluarkan percikan petir.
"AAARRNNOORR!!, kau selanjutnya!"
"ti..ti.. tidak Lady Lizbeth aku...."
"[Dragon Lighting]"
"aaaarrrrgggghhhh...."
"Dasar laki-laki tidak berguna" bilang Lady Lizbeth sambil menatap Kapten Arnor dan Baron Raven terkapar lemas di sambar petir.
Tak lama seorang pelayan pun datang tergesah-gesah dan memperlihat lihatkan wajah panik, Lady Lizbeth sepertinya tau apa yang akan terjadi.
"ha... ha...., maaf Madam kami sudah mencari disetiap sisi gedung tapi tidak ada tuan Reinherz"
"seperti yang kuduga, ujung-ujungnya aku harus mencari sendiri anakku"
Pelayan pun ingin mengatakan sesuatu yang ternyata ada salah satu lorong yang belum mereka cari disitu, yang
"tapi madam.."
Pelayan tersebut terdiam ditengah-tengah, seperti ingin mengatakannya tapi sepertinya takut dia juga ikut kena amukan Lady Lizbeth, Lady Lizbeth yang melihat pelayan ingin mengatakan sesuatu kemudian dia memaksanya.
"Apa yang ingin kau katankan?, jika suami ku marah aku yang bertanggung jawab"
"Sebenarnya Madam ada satu lorong yang kami para pelayan bisa boleh masuki, itu tempat yang kami belum cari, sebenarnya kami tidak tau Tuan Reinherz ada disana atau tidak"
Mendengar pelayan berbicara itu Lady Lizbeth dan yang lainnya berserta para ketua divisi Night Hawk, langsung pergi ke lorong tempat para Night Hawk beristirahat untuk sementara, Lady Lizbeth menyuruh Reed untuk membopong ayahnya untuk ikut bersama mereka, sesampai dilorong Ragnar mencium wangi yang tau asing yaitu wangi bekas Succubus melepaskan Passive [Lovely Breath], hanya Ragnar yang bisa menciumnya karena Human Beast memiliki indra penciuman yang sangat tajam.
"Ugh..., kenapa ada wangi Succubus?"
Lady Lizbeth dan yang lainnya belum curiga karena mungkin saja anggota Succubus tak sengaja melepaskan passivenya, tak lama ada salah satu pria yang merupakan anggota Night Hawk yang keluar kamar, pria yang melihat Lady Lizbeth dan para ketua divisi berada di lorong langsung berlutut dan memberikan hormat ke Lady Lizbeth, Lady Lizbeth pun bertanya ke pria tersebut
"Apakah kau melihat anak kecil sekitar umut 6 tahun datang kesini?"
"apakah anaknya berambut hitam dan berpakaian seperti warga pada umumnya?"
"Iya betul!"
"ah.., kalau tidak salah dia tadi bersama Amaris"
Semua orang pun langsung kaget terkecuali Avianna yang tidak tau apa-apa tentang Amaris, Baron Raven langsung bangun dari pingsannya setelah mendengar nama Amaris.
"apa kau bilang Amaris si penggoda Anak kecil itu!!" bilang Baron Raven yang terkejut
Tak lama-lama Lady Lizbeth mengeluarkan Magic Level Expert [Detect Area] untuk melihat area sekitar.
"[Detect Area]"
Lady Lizbeth melihat Reinherz dan Amaris berada di salah satu ruangan yang terjaga oleh beberapa mantra pelindung dan peredam, dan Amaris sedang duduk di kaki Reinherz yang duduk disofa dan sudah ingin melakukan hubungan *** Reinherz yang tak berdaya terkena skill [Lovely Breath].
"Sialan dasar Succubus pelacur!!!, Amaris sudah ingin memakan Reinherz"
Mereka semua langsung menuju ruangan tempat Reinherz dan Amaris berada, kemudian Baron Raven mendobrak paksa pintu dan menghancurkan beberapa pelindung dan...
BAAMM!!!
--------------------------
Skill Dictionary
Name: Detect Area
Type: Magic
Requirement: Level Expert
Description: Skill ini memperlihatkan segala sesuatu yang hidup di area yang dijangkau, semakin kuat Level Magic seseorang semakin luas jangkauannya, tapi skill ini tidak terlalu ampuh melawan Assasins yang mempunyai skill [Stealth] yang sangat tinggi, karena Assasins masih bisa menyembunyikan hawa keberadaan mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments