Chapter 8: Reinherz is Missing!!!!

Lady Lizbeth bersama Avianna berjalan masuk ke gedung administrasi untuk melihat anaknya sebelum menjalani misi, akan tetapi Baron Raven yang melihat Lady Lizbeth nyawanya menjadi sangat terancam karena Reinherz saat ini sedang hilang, sementara Lady Lizbeth tau kalau Reinherz bersama ayahnya.

"Arrrrggghhhhh, sialan aku akan mati jika dia tau Reinherz tidak ada bersamaku" bilang Baron Raven sambil panik

Baron Raven kemudian memegang armor Kapten Arnor dan mengoyang-goyagkan armornya "Arnor!!, sialan kau!, dimana anak ku sekarang?!"

Kapten Arnor juga sudah mulai panik karena kelalaian dia karena tidak mengawasi Reinherz dengan baik, dia sudah tahu apa yang terjadi juga jika Lady Lizbeth sudah marah, apalagi jika masalah anaknya.

"ahahaha..., aku juga tidak tau Tuan Reinherz ada dimana"

Baron Raven mulai kesal dengan Kapten Arnor karena dia tidak tau keberadaan pasti Reinherz, tapi ketika Baron Raven sibuk memarahi Kapten Arnor, Lady Lizbeth pun mendekat dan menyapa Baron Raven.

"Suami ku apakah kau sudah selesai dengan urusan mu?"

Baron Raven dan Kapten Arnor pun langsung bersikap seolah tidak terjadi apa-apa, Baron Raven berharap istrinya tidak menanyakan dimana Reinherz untuk sekarang.

"Ya istriku, aku sudah selesai rapat dengan para ketua divisi Night Hawk, kami sudah diskusi langkah yang akan kami ambil untuk kedepannya"

"Bagus kalau begitu, semoga tidak terjadi apa-apa dengan mereka"

Baron Raven berkeringat dingin berharap istrinya masih tidak menanyakan Reinherz "(Semoga istriku tidak menanyakan anaku, Semoga istriku tidak menanyakan anaku)" bilang Baron Raven dalam hati.

Lady Lizbeth datang kemari untuk menemani dan mempersiapkan keberangkatan anak perempuannya Avianna, untuk Reed dia tidak perlu di temani karena Reed sudah tau apa yang harus dia lakukan, Lady Lizbeth menayakan persiapan Reed dan yang lainnya ke ibu kota.

"Reed apakah kapan kau berangkat ke ibu kota?"

"Sekitar malam ini ibu"

"baiklah, jaga lah adik mu ini karena dia seorang perempuan"

"sebenarnya Avianna sudah bisa menjaga dirinya sendiri, tapi ya sudahlah"

Avianna yang tidak mau dimanjakan mengomel ke ibunya karena dia sudah bukan anak kecil lagi dan sudah besar serta bisa menjaga diri sendiri

"Dasar ibu, aku sudah bukan anak kecil lagi!"

Baron Raven menenangkan Avianna yang marah karena terlalu dimanja sama ibunya yang terlalu protective

"aahh sudah.. sudah..., ibu mu sangat khawatir dengan mu karena bahaya akhir-akhir ini sangat tidak terkontrol"

Avianna sudah terbilang sangat kuat, bahkan dia masuk 10 Elite siswa-siswi Knight Academy terkuat masih diperlakukan seperti anak kecil dikeluarganya, itu yang membuat dia merasa aneh dengan keluarganya, karena keluarganya terlalu protektif kepadanya makannya dia agak sedikit kesal.

"hhhmmppphhh, ayah juga sama saja"

Baron Raven dan Lady Lizbeth tersenyum melihat anaknya yang sudah tidak mau di manja, tapi kekhawatiran itu tidak terpungkiri karena Avianna belum berhadapan langsung dengan para Assasins handal yang mempunyai trick yang sangat licik, selama di academy Avianna hanya bertempur dengan para monster kuat, sementara yang mempunyai pengalaman berhadapan dengan para manusia yaitu para anggota Night Hawk, Reed salah satunya jadi dia tau cara menghadapi berbagai macam musuh.

Avianna yang sudah mulai meredam kemudian melihat sekitar, dia menyadari sepertinya ada yang kurang, Avianna kemudian bertanya

"hhhmmm ibu, apakah ibu merasa ada yang kurang ketika kita datang kesini"

"hhhhmmm, ibu juga merasa ada yang kurang"

Lady Lizbeth baru teringat kalau Reinherz pergi bersama ayahnya untuk membuat Dagger of Moonlight Stone untuknya

"oohh iya, suami ku aku dari tadi tidak melihat anak kecilku Reinherz"

Baron Raven sudah mulai merasa teracam, Baron Raven belum mempersiapkan apa yang akan terjadi, dia melihat Kapten Arnor tapi Kapten Arnor hanya menunjukan ekpresi menagis dan mengacungkan jempol karena ini sudah tak terhindarkan lagi, dia melihat para ketua divisi Night Hawk mereka hanya menggelengkan kepala seolah tidak mau membantu Baron Raven, Baron Raven berfikir dia yang terkena amukan terparah dari istrinya

"(SIIIIIAAALLLLAAANNNNN!!!)" bilang Baron Raven dalam hati sambil menangis.

"Reinherz sedang berkeliling di sekitar gedung nanti dia akan kembali sebentar lagi"

Lady Lizbeth sedikit curiga dengan gerak-gerik yang tidak biasa dari suaminya, biasanya anak-anaknya dijaga oleh suaminya atau dengan Kapten Arnor, tapi kenapa Reinherz dibiarkan sendiri berkeliling gedung?, itu yang membuatnya sedikit curiga

"Tanpa ada yang menjaga?"

"Yaahhh kalau itu aku menyuruh para maid mengawasi Reinherz"

Mata Lady Lizbeth tertuju ke Kapten Arnor, melihat dari postur tubuh yang tidak biasa diperlihatkan Kapten Arnor membuat Lady Lizbeth curiga dengan dia juga.

"Arnor!, apakah kau melihat anakku?"

"Yaahhh tadi sedang berjalan-jalan di sekitar gedung melihat-lihat taman" bilang Kapten Arnor dengan nada yang mengeles

Lady Lizbeth semakin curiga akhirnya dia memanggil para pelayan untuk mencari Reinherz di sekitar gedung.

"Pelayan!!!"

Dua orang pelayan laki-laki dan satu orang perempuan menghampiri Lady Lizbeth, Lady Lizbeth pun bertanya ke salah satu dari mereka.

"apakah kalian kenal anakku?"

"Yes Madam, tadi Kapten Arnor memperkenalkan Tuan Reinherz kepada kami"

Lady Lizbeth melihat Kapten Arnor tapi dia memalingkan mukanya seolah tidak tau apa-apa, akhirnya Lady Lizbeth bertanya lebih detail ke pelayan.

"apakah kau tau dimana anakku sekarang?"

"Mohon Maaf kami tidak tau Madam, terakhir kami lihat tuan Reinherz bersama Kapten Arnor di aula pintu masuk menunggu Baron Raven"

Setelah mendengar yang dikatakan salah satu maid, Lady Lizbeth menjadi sangat marah, Lady Lizbeth melihat Kapten Arnor dan suaminya memalingkan mukanya seolah-olah tidak tau apa-apa.

"AARRRNNNORRR!!!, RAAVVVEENN!!!, aku ingin dengar semuanya dari kalian!!!!"

Kapten Arnor dan Baron Raven terlibat dengan masalah yang besar, apalagi menyangkut masalah anaknya Lady Lizbeth pasti marah besar, tapi pada akhirnya Baron Raven dan Kapten Arnor menjelaskan semuanya ke Lady Lizbeth.

"Dasar suami tidak berguna!, menjaga anak saja tidak benar"

Lady Lizbeth langsung menyuruh para untuk mencari Reinherz di semua sisi gedung.

"pelayan cepat cari anakku Reinherz di semua sisi gedung ini"

"Baik Madam"

Baron Raven dan Kapten Arnor dimarahi abis-abisan sama Lady Lizbeth, Reed dan para ketua divisi Night Hawk saling menatap, mereka harus mencari celah untuk tidak ikutan dengan masalah ini, Reed pun mengambil inisiatif untuk pamit pergi.

"Maaf ibu, sepertinya aku dan lainnya ada urusan penting jadi aku ingin pamit per-..."

Sebelum Lady Lizbeth menjawab Baron Raven memberikan tatapan dan mengeluarkan aura mengancam jika Reed dan yang lainnya pergi, itu bertanda "kalau kalian pergi, kalian akan tau akibatnya nanti, bantulah raja kalian jangan pergi kemana-mana!", Reed dan yang lainnya tak punya pilihan lain untuk ikut campur masalah ini.

"ahahaha, tapi sepertinya kami lebih baik membantu mencari Reinherz ibu" bilang Reed yang masih merasa diancam oleh ayahnya sendiri

Para ketua divisi Night Hawk pun mengganguk-ganguk, mereka terpaksa setuju walaupun didalam hati mereka sedang menangis ingin keluar dari situasi ini.

"semakin banyak orang, semakin cepat mencari untuk Reinherz istriku, ahahaha...."

Lady Lizbeth yang mendengar suaminya berkata santai menjadi semakin kesal, tangan kanan Lady Lizbeth membentuk percikan listrik yang bersiap untuk menyerang suaminya, Baron Raven yang melihatnya istrinya mengeluarkan sihir hanya pasrah.

"DIAM!!!, dasar suami tidak berguna, [Dragon Lighting]"

Petir yang berbentuk kepala naga langsung menyambar Baron Raven.

"Aaarrrrgggghhhhh...."

"hmph, rasakan itu!"

Kapten Arnor yang melihat Baron Raven terkapar lemas tersambar petir menjadi merinding, mata Lady Lizbeth pun tertuju ke Kapten Arnor dengan tangan yang masih mengeluarkan percikan petir.

"AAARRNNOORR!!, kau selanjutnya!"

"ti..ti.. tidak Lady Lizbeth aku...."

"[Dragon Lighting]"

"aaaarrrrgggghhhh...."

"Dasar laki-laki tidak berguna" bilang Lady Lizbeth sambil menatap Kapten Arnor dan Baron Raven terkapar lemas di sambar petir.

Tak lama seorang pelayan pun datang tergesah-gesah dan memperlihat lihatkan wajah panik, Lady Lizbeth sepertinya tau apa yang akan terjadi.

"ha... ha...., maaf Madam kami sudah mencari disetiap sisi gedung tapi tidak ada tuan Reinherz"

"seperti yang kuduga, ujung-ujungnya aku harus mencari sendiri anakku"

Pelayan pun ingin mengatakan sesuatu yang ternyata ada salah satu lorong yang belum mereka cari disitu, yang

"tapi madam.."

Pelayan tersebut terdiam ditengah-tengah, seperti ingin mengatakannya tapi sepertinya takut dia juga ikut kena amukan Lady Lizbeth, Lady Lizbeth yang melihat pelayan ingin mengatakan sesuatu kemudian dia memaksanya.

"Apa yang ingin kau katankan?, jika suami ku marah aku yang bertanggung jawab"

"Sebenarnya Madam ada satu lorong yang kami para pelayan bisa boleh masuki, itu tempat yang kami belum cari, sebenarnya kami tidak tau Tuan Reinherz ada disana atau tidak"

Mendengar pelayan berbicara itu Lady Lizbeth dan yang lainnya berserta para ketua divisi Night Hawk, langsung pergi ke lorong tempat para Night Hawk beristirahat untuk sementara, Lady Lizbeth menyuruh Reed untuk membopong ayahnya untuk ikut bersama mereka, sesampai dilorong Ragnar mencium wangi yang tau asing yaitu wangi bekas Succubus melepaskan Passive [Lovely Breath], hanya Ragnar yang bisa menciumnya karena Human Beast memiliki indra penciuman yang sangat tajam.

"Ugh..., kenapa ada wangi Succubus?"

Lady Lizbeth dan yang lainnya belum curiga karena mungkin saja anggota Succubus tak sengaja melepaskan passivenya, tak lama ada salah satu pria yang merupakan anggota Night Hawk yang keluar kamar, pria yang melihat Lady Lizbeth dan para ketua divisi berada di lorong langsung berlutut dan memberikan hormat ke Lady Lizbeth, Lady Lizbeth pun bertanya ke pria tersebut

"Apakah kau melihat anak kecil sekitar umut 6 tahun datang kesini?"

"apakah anaknya berambut hitam dan berpakaian seperti warga pada umumnya?"

"Iya betul!"

"ah.., kalau tidak salah dia tadi bersama Amaris"

Semua orang pun langsung kaget terkecuali Avianna yang tidak tau apa-apa tentang Amaris, Baron Raven langsung bangun dari pingsannya setelah mendengar nama Amaris.

"apa kau bilang Amaris si penggoda Anak kecil itu!!" bilang Baron Raven yang terkejut

Tak lama-lama Lady Lizbeth mengeluarkan Magic Level Expert [Detect Area] untuk melihat area sekitar.

"[Detect Area]"

Lady Lizbeth melihat Reinherz dan Amaris berada di salah satu ruangan yang terjaga oleh beberapa mantra pelindung dan peredam, dan Amaris sedang duduk di kaki Reinherz yang duduk disofa dan sudah ingin melakukan hubungan *** Reinherz yang tak berdaya terkena skill [Lovely Breath].

"Sialan dasar Succubus pelacur!!!, Amaris sudah ingin memakan Reinherz"

Mereka semua langsung menuju ruangan tempat Reinherz dan Amaris berada, kemudian Baron Raven mendobrak paksa pintu dan menghancurkan beberapa pelindung dan...

BAAMM!!!

--------------------------

Skill Dictionary

Name: Detect Area

Type: Magic

Requirement: Level Expert

Description: Skill ini memperlihatkan segala sesuatu yang hidup di area yang dijangkau, semakin kuat Level Magic seseorang semakin luas jangkauannya, tapi skill ini tidak terlalu ampuh melawan Assasins yang mempunyai skill [Stealth] yang sangat tinggi, karena Assasins masih bisa menyembunyikan hawa keberadaan mereka.

Episodes
1 Chapter 0: The Weakest and The Strongest Family
2 Chapter 1: The Birth of the Fourth Son of the Itzbal Family
3 Chapter 2: World Map
4 Chapter 3: Itzbal Family Dinner
5 Chapter 4: Let's Visit Phantom Harlow Town
6 Chapter 5: Night Hawk dan Lord Crimson Meeting
7 Chapter 6: Boy Who Got Very Excited
8 Chapter 7: Reinherz and Lewd Succubus
9 Chapter 8: Reinherz is Missing!!!!
10 Chapter 9: We Saved Him in Time
11 Chapter 10: Zeke The Blacksmith
12 Chapter 11: Magic Circulation Lesson
13 Chapter 12: Infuse Mana
14 Chapter 13: Elemental Basilisk Raid
15 Chapter 14: Elemental Basilisk Raid 2
16 Chapter 15: Elemental Basilisk Raid 3
17 Chapter 16 : Elemental Basilisk Raid 4
18 Chapter 17: Elemental Basilisk Raid 5
19 Chapter 18: Wrath of Asura
20 Chapter 19: Raven The Blood Crimson
21 Chapter 20: The Beginning Of The Hunt
22 Chapter 21: Solo Hunt
23 Chapter 22: Unexpected Effect
24 Chapter 23: The Beginning After The End
25 Chapter 24: The First Time I Woke Up
26 Chapter 25: As Guild Master and As Mother
27 Chapter 26: Troublesome Guild Member
28 Chapter 27: The Solid Family
29 Chapter 28: The Lesson For Survival
30 Chapter 29: The Way To Be A Magician
31 Chapter 30: Mental Training.
32 Chapter 31: Land Acquisition
33 Chapter 32: Battle Through The Night
34 Chapter 33: The Golden Assassins
35 Chapter 34: The Revenge For The Weak
36 Chapter 35: Still A Long Way To Go
37 Chapter 36: Valmar Nest And The Black Dragon King.
38 Chapter 37: Loyalty And Trust
39 Chapter 38: A Lonely Son
40 Chapter 39: Birthday Surprise
41 Chapter 40: Watch And Learn
42 Chapter 41: Samurai Magician VS Assassins
43 Chapter 42: The Twins Blood Mary
44 Chapter 43: The Hero We Need
45 Chapter 44: Choose Your Class
46 Chapter 45: Assasins Magician
47 Chapter 46: Survival In The Wild
48 Chapter 47: All I Can Do Is Survive
49 Chapter 48: The Will To Be Strong
50 Chapter 49: Blood Serpent
51 Chapter 50: No Pain No Gain
52 Chapter 51: The Terrifying Aura
53 Chapter 52: Corrupted Nuckelavee
54 Chapter 53: The Form Of The Void Magic, Lyx
55 Chapter 54: High Risk Battle, Father VS Lyx
56 Chapter 55: The Trial Of The Void
57 Chapter 56: Death Count: One
58 Chapter 57: Endless Death
59 Chapter 58: The Lyx Contract
60 Chapter 59: I'm Glad To Be Alive
61 Chapter 60: Messy Mana Circulation
62 Chapter 61: Goat Voice In The Morning
63 Chapter 62: The Blacksmith Promise
64 Chapter 63: The Auction
65 Chapter 64: Take A High Risk To Win
66 Chapter 65: Unknown Assassins
67 Chapter 66: Safe And Kill
68 Chapter 67: Devil Mentor
69 Chapter 68: Lyx Artifact, Varmound Spear
70 Chapter 69: Mana Clash
71 Chapter 70: Void Born
72 Chapter 71: The Caladrius And The Mad Alchemist.
73 Chapter 72: Travel To West, Farookh Forest
74 Chapter 73: Ancient Beast, Fenrir
75 Chapter 74: Kids And A Doctor
76 Chapter 75: Worried Sister
77 Chapter 76: Manifest The Lyx
78 Chapter 77: Marie Rose, The Duke Of Blood
79 Chapter 78: Lyx Hierarchy
80 Chapter 79: One And A Half Year
81 Chapter 80: Go To The Mine
82 Chapter 81: Haroldene Cliff
83 Chapter 82: A Noble Become Miner
84 Chapter 83: Something From The Depth
85 Chapter 84: Heart Of A Smith
86 Chapter 85: Unexpected Guest
87 Chapter 86: Surprise Attack
88 Chapter 87: Blade Demon Dancer
89 Chapter 88: Head And Master Of Ryujin Clan
90 Chapter 89: He Came Back
91 Chapter 90: The High Level Meeting
92 Chapter 91: Short Peace
93 Chapter 92: Unexpected Visitor
94 Chapter 93: Long Journey To Fight
95 Chapter 94: Who The Fu*k Are You?!
96 Chapter 95: Power Of Rage
97 Chapter 96 : More Than Friend Or Teacher
98 Chapter 97: Unwelcome Guest
99 Chapter 98: No Work No Food
100 Chapter 99: Friend VS Four Commander
101 Chapter 100: Win?
102 Pemberitahuan Untuk Update Chapter
103 Chapter 101: Dragon Of Glory Qilin
104 Chapter 102: Dragon Fight Flow
105 Chapter 103: Fight Between Two Monster
106 Chapter 104: War Machine
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Chapter 0: The Weakest and The Strongest Family
2
Chapter 1: The Birth of the Fourth Son of the Itzbal Family
3
Chapter 2: World Map
4
Chapter 3: Itzbal Family Dinner
5
Chapter 4: Let's Visit Phantom Harlow Town
6
Chapter 5: Night Hawk dan Lord Crimson Meeting
7
Chapter 6: Boy Who Got Very Excited
8
Chapter 7: Reinherz and Lewd Succubus
9
Chapter 8: Reinherz is Missing!!!!
10
Chapter 9: We Saved Him in Time
11
Chapter 10: Zeke The Blacksmith
12
Chapter 11: Magic Circulation Lesson
13
Chapter 12: Infuse Mana
14
Chapter 13: Elemental Basilisk Raid
15
Chapter 14: Elemental Basilisk Raid 2
16
Chapter 15: Elemental Basilisk Raid 3
17
Chapter 16 : Elemental Basilisk Raid 4
18
Chapter 17: Elemental Basilisk Raid 5
19
Chapter 18: Wrath of Asura
20
Chapter 19: Raven The Blood Crimson
21
Chapter 20: The Beginning Of The Hunt
22
Chapter 21: Solo Hunt
23
Chapter 22: Unexpected Effect
24
Chapter 23: The Beginning After The End
25
Chapter 24: The First Time I Woke Up
26
Chapter 25: As Guild Master and As Mother
27
Chapter 26: Troublesome Guild Member
28
Chapter 27: The Solid Family
29
Chapter 28: The Lesson For Survival
30
Chapter 29: The Way To Be A Magician
31
Chapter 30: Mental Training.
32
Chapter 31: Land Acquisition
33
Chapter 32: Battle Through The Night
34
Chapter 33: The Golden Assassins
35
Chapter 34: The Revenge For The Weak
36
Chapter 35: Still A Long Way To Go
37
Chapter 36: Valmar Nest And The Black Dragon King.
38
Chapter 37: Loyalty And Trust
39
Chapter 38: A Lonely Son
40
Chapter 39: Birthday Surprise
41
Chapter 40: Watch And Learn
42
Chapter 41: Samurai Magician VS Assassins
43
Chapter 42: The Twins Blood Mary
44
Chapter 43: The Hero We Need
45
Chapter 44: Choose Your Class
46
Chapter 45: Assasins Magician
47
Chapter 46: Survival In The Wild
48
Chapter 47: All I Can Do Is Survive
49
Chapter 48: The Will To Be Strong
50
Chapter 49: Blood Serpent
51
Chapter 50: No Pain No Gain
52
Chapter 51: The Terrifying Aura
53
Chapter 52: Corrupted Nuckelavee
54
Chapter 53: The Form Of The Void Magic, Lyx
55
Chapter 54: High Risk Battle, Father VS Lyx
56
Chapter 55: The Trial Of The Void
57
Chapter 56: Death Count: One
58
Chapter 57: Endless Death
59
Chapter 58: The Lyx Contract
60
Chapter 59: I'm Glad To Be Alive
61
Chapter 60: Messy Mana Circulation
62
Chapter 61: Goat Voice In The Morning
63
Chapter 62: The Blacksmith Promise
64
Chapter 63: The Auction
65
Chapter 64: Take A High Risk To Win
66
Chapter 65: Unknown Assassins
67
Chapter 66: Safe And Kill
68
Chapter 67: Devil Mentor
69
Chapter 68: Lyx Artifact, Varmound Spear
70
Chapter 69: Mana Clash
71
Chapter 70: Void Born
72
Chapter 71: The Caladrius And The Mad Alchemist.
73
Chapter 72: Travel To West, Farookh Forest
74
Chapter 73: Ancient Beast, Fenrir
75
Chapter 74: Kids And A Doctor
76
Chapter 75: Worried Sister
77
Chapter 76: Manifest The Lyx
78
Chapter 77: Marie Rose, The Duke Of Blood
79
Chapter 78: Lyx Hierarchy
80
Chapter 79: One And A Half Year
81
Chapter 80: Go To The Mine
82
Chapter 81: Haroldene Cliff
83
Chapter 82: A Noble Become Miner
84
Chapter 83: Something From The Depth
85
Chapter 84: Heart Of A Smith
86
Chapter 85: Unexpected Guest
87
Chapter 86: Surprise Attack
88
Chapter 87: Blade Demon Dancer
89
Chapter 88: Head And Master Of Ryujin Clan
90
Chapter 89: He Came Back
91
Chapter 90: The High Level Meeting
92
Chapter 91: Short Peace
93
Chapter 92: Unexpected Visitor
94
Chapter 93: Long Journey To Fight
95
Chapter 94: Who The Fu*k Are You?!
96
Chapter 95: Power Of Rage
97
Chapter 96 : More Than Friend Or Teacher
98
Chapter 97: Unwelcome Guest
99
Chapter 98: No Work No Food
100
Chapter 99: Friend VS Four Commander
101
Chapter 100: Win?
102
Pemberitahuan Untuk Update Chapter
103
Chapter 101: Dragon Of Glory Qilin
104
Chapter 102: Dragon Fight Flow
105
Chapter 103: Fight Between Two Monster
106
Chapter 104: War Machine

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!