Mereka tiba di rumah sakit jam delapan pagi. Sudah tak ada jalan untuk mundur bagi Rei. Viola memberikan kebaya putih kepada Rei dengan tangan bergetar, dan tanpa senyum. Rei sangat tahu bagaimana perasaan Viola.
Dirinya saja merasa sedih, apalagi Viola yang akan diduakan.
"Nenek, hari ini Rei akan menikah. Rei meminta doa restu dari nenek. Tolong doakan Rei, semoga Rei bisa menjadi istri yang baik."
Walau pun dia menikah hanya sementara saja, tapi dia tetap harus menjadi istri yang baik, kan?
Marva yang mendengar itu, membuatnya berpikir.
Apa aku juga bisa menjadi suami yang baik untuknya, walau ini hanya sementara saja?
Lalu dia menatap Viola, wanita yang sudah menjadi istrinya selama tiga tahun ini. Dia sadar, dirinya belum bisa menjadi suami yang baik bagi Viola, kini malah menambah istri lagi. Bukan membuat dirinya bangga memiliki dua istri sekaligus, justru membuatnya terbebani. Bukan beban secara materi, karena dirinya sangat mampu menafkahi mereka berdua.
Rei berganti baju, dan kini yelah memakai kebaya putih sederhana itu. Dirinya hanya memakai bedak bayi tipis dan selendang putih untuk menutupi kepalanya.
Penghulu telah duduk di depan Marva, dia yang akan menikahkan Rei karena Rei tidak memiliki wali yang akan menikahkannya.
"Sah," ucap saksi setelah proses ijab kabul itu selesai.
Dua wanita meneteskan air matanya.
Air mata duka.
Rei mencium punggung tangan Marva, dan Marva mengecup kening Rei secepat kilat.
Bram sudah mendokumentasikan acara akad nikah yang dilakukan di dalam ruangan ICU itu, lalu mereka ke ruang tunggu yang ada di luar.
Neneknyaemang telah dioindahkan ke ruang ICU yang memang memiliki ruang tunggu bagi keluarga, yang bagai apartemen dengan fasilitas lengkap.
"Begitu donor didapatkan, nenekmu akan segera dioperasi."
"Saya saja yang menjadi pendonor untuk nenek saya."
"Tidak boleh. Kamu sendiri juga harus menjaga kesehatan kamu agar proses kehamilan bisa berjalan cepat."
Benar, bukankah tujuan pernikahan ini adalah memberikan keturunan untuk keluarga Arthuro?
"Mulai hari ini, kamu akan tinggal bersama kami di mansion."
"Nenek ...."
"Akan ada perawat dan dokter khusus yang menjaganya."
Tak ada alasan bagi Rei untuk menolaknya. Ibarat menjual barang, Rei sudah mendapat DP. Biaya perawatan neneknya yang masih menunggak, telah dibayar, neneknya juga sudah dipindahkan ke ruangan khusus, yang sama sekali tidak oernah Rei bayangkan akan mendapat ruangan berfasilitas selengkap ini. Bahkan jika dirinya menginap, dia bisa tidur dinkasur empuk ruang keluarga.
Dia tak perlu mengkhawatirkan lagi soal biaya rumah sakit, hanya tinggal menunggu kapan pendonor ginjal itu ada, menunggu dengan sabar neneknya sadar, sembuh, dan berkumpul kembali dengannya.
Rei menatap cincin berlian yang tadi disematkan Marva di jari manisnya.
Untuk pertama kalinya dia memiliki dan memakai perhiasan, bahkan semahal ini, namun tak membuatnya bahagia.
Juga mengingat mas kawin yang tadi disebutkan oleh Marva, uang senilai tiga ratus juta rupiah.
Dulu, untuk mengumpulkan uang seratus ribu saja, dirinya harus banting tulang, dan uang itu juga tak lama berada di dompetnya, karena harus membayar uang kontrakan atau biaya oengobatan neneknya.
Sekarang, saat tahu dirinya memiliki uang sebanyak itu, lagi-lagi tak membuatnya bahagia.
Dia tidak bisa memikirkan untuk apa uang sebanyak itu. Selama tinggal di kontrakan Freya, pemilik kontrakan tak pernah datang untuk menagih uang sewa.
Dirinya juga mendapat beasiswa untuk sekolah dan kuliahnya nanti.
"Kalau begitu, ayo kita kembali ke mansion," ajak Frans yang membuyarkan lamunan Rei.
.
.
.
Rei, Marva dan Viola ada dalam satu mobil. Suasana hening, tak ada yang mau membuka pembicaraan walau hanya sekedar basa-basi saja.
Marva yang menyetir mobil, sedangkan Viola duduk di sebelah Marva dan Rei yang duduk di belakang sendirian.
Sebenarnya tak ingin, tapi Rei tak bisa berhenti memikirkan bagaimana nanti malam pertamanya. Tanpa sadar Rei mengusap tengkuknya, merasa cemas dan ingin kabur saja.
Mereka tiba disambut oleh para pelayan yang berbaris rapih.
"Ini adalah Rei, mulai sekarang dia akan tinggal di mansion ini," ucap Frans tanpa mengatakan status Rei secara jelas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 230 Episodes
Comments
Rose_Ni
buruan MP,biar cepat hamil
2022-08-09
0
Cucut Hayati
g kebayang ada di posisi mereka..
2022-08-07
2