3 Kelas Tiga

Sepulang sekolah, Freya sudah menunggu Rei di depan gerbang. Mereka menaiki angkot untuk sampai ke pasar.

"Kamu naik sepeda ke sekolah, memangnya rumah kamu dekat dari sekolah?" tanya Freya.

"Lumayan sih, enggak jauh-jauh banget."

"Aku juga kadang naik sepeda, tapi sampai sekolah udah keringatan. Rumahku jauh dari sekolah."

Mereka tiba di pasar, tempat yang lebih dulu mereka datangi adalah toko sepeda. Freya memilihkan sepeda yang ada keranjangnya. Setelah itu mereka membeli box kue dan tas untuk Rei.

"Masih ada lebihnya kok," Freya memberi tahu sambil menunjukkan uang itu pada Rei.

Setelah membeli semua kebutuhan yangbdirasa perlu, Freya lalu mengajak Rei makan di warteg.

"Tapi ...."

"Aku yang traktir, anggap aja ini salam kenal dari aku. Kamu kelas berapa?"

"Aku kelas dua, sekelas sama Arby."

"Oh, sekelas sama pasukan kunyuk."

Rei antara ingin tertawa tapi juga meringis. Adik kelasnya ini memang terkenal tak pernah akur dengan senior mereka yang selalu dipuja kaum hawa itu.

"Pilih saja menu yang kamu mau. Aku baru dapat job tambahan, jadi punya uang lebih."

Job tamabahan? Dia tidak bekerja yang aneh-aneh, kan?

Rei lalu memilih nasi putih dengan sayur kangkung dan telur dadar saja.

"Kenapa hanya itu?"

"Iya, gak apa."

"Dah ambil saja ikan, atau kalau kamu alergi ikan, kamu pilih ayam.bJangan sungkan sama aku. Kamu kan senior aku, selama kamu enggak nyari masalah sama aku, aku juga bakalan baik sama kamu."

Rei tersenyum haru. Selama di sekolah, dia memang tak memiliki teman. Kemiskinan membuat dirinya minder, selain itu yangvada dalam pikirannya hanya bekerja dan belajar, agar bisa membahagiakan neneknya yang sakit-sakitan.

"Nanti pulangnya aku antarin, biar enggak ribet bawa belanjaannya."

Rei menggonceng Freya hingga rumahnya.

"Aku tinggal di sini."

Freya melihat kontrakan petakan itu. Pintu dibuka, muncul seorang nenek yang terlihat rapuh.

"Ini nenek aku, aku tinggal berdua saja dengan nenek."

Freya tersenyum pada nenek itu.

"Kamu mau main dulu di sini?"

Entahlah, Rei sangat ingin Freya mau main di rumahnya yang kecil ini. Dia ingin merasakan bagaimana ada seorang teman yang bermain di rumahnya, meski rumahnya kecil.

"Memangnya boleh?"

"Boleh."

Rei mengangguk dengan penuh semangat.

"Ya sudah, tapi tunggu dulu ya, nanti aku ke sini lagi."

Freya lalu berlari pelan. Sekitar dua puluh menit kemudian, dia kembali dengan membawa kantong belanjaan.

"Buat kita ngemil."

Rei jadi merasa malu, seharusnya dia yang menyuguhkan makanan untuk tamunya. Kan dia yang mengundang.

Freya masuk ke dalam kontrakan kecil itu, dilihatnya kasur lipat yang sudah tipis dan usang. Ada kardus yang berisikan baju Rei dan neneknya. Tidak ada kipas angin, apalagi TV.

"Maaf ya, keadaannya seperti ini."

"Enggak apa. Kontrakan aku juga kecil."

Freya tahu Rei tidak ingin dikasihani, sama seperti dirinya.

"Oya, ini sisa uang kamu."

Freya memberikan sisa uang yang dia rampas dari preman tadi. Tangan putihnya lalu merapihkan uang yang lecek itu dan menghitungnya.

"Ada lima ratus delapan puluh tiga ribu."

"Ko banyak?"

"Ya bagus lah, bisa buat kebutuhan kamu dan nenek kamu," jawab Freya enteng.

"Tapi uang ini ...."

"Dah, enggak usah dipikirkan, uang ini juga dia rampas dari orang-orang."

Tidak lama kemudian datang seorang pria.

"Rei, sudah ada uang buat nyicil kontrakan belum?"

"Iya Pak, saya bayar satu bulan dulu ya."

Rei lalu mengambil uang yang tadi di kasih Freya, lalu menambahkan dengan uangnya sendiri.

"Ya sudah, berarti masih nunggak enam bulan, ya."

Rei menunduk malu, karena Freya jadintahu bahwa dia menunggak kontrakan selama enam bulan. Namun Freya terlihat biasa-biasa saja.

Menjelang magrib Freya baru pulang.

"Ini, makanan kamu."

"Buat kamu aja, ribet nanti aku bawanya naik-naik bis."

"Makasih, ya."

"Hm. Oya, kalau ada yang gangguin kamu lagi, bilang saja sama aku."

Selepas kepergian Freya, Rei melihat makanan yang dibeli Freya.

Ada susu kotak berbagai rasa. Roti sobek, wafer, biskuit, permen, mi instan, roti tawar, selai, teh, gula, sosis, nuget, bakso, dan makanan lainnya.

Bukannya tersinggung, Rei justru merasa terharu. Dia menyeka sudut matanya yang basah. Setidaknya dia tidak pusing memikirkan makanan untuk besok. Dia bisa berhemat, dan makanan ini cukup untuk satu minggu ke depan.

Dia lalu melihat tumpukan barang belanjaan yang tadi mereka beli di pasar. Tanpa sepengetahuan Rei, sebenarnya Freya sudah menambahkan uang itu dengan uang Freya.

.

.

.

Rei ingin menegur Freya saat melihat gadis itu. Namun dia merasa canggung saat melihat Frrya bersama sahabat-sahabatnya yang kaya. Bahkan sast ini mereka kembali membuat kerusuhan dengan Arby cs.

Dia dan Freya memang jalan bersama, bahkannFreya kemaren bermain di rumahnya, tapi bukan berarti kini mereka telah berteman, kan? Rei melangkahkan kakinya ke kelas, duduk di pojokan sambil memandang jendela.

Matanya melirik tas yang kemarin dia beli, dalam hatinya dia berjanji akan selalu menyimpan tas itu. Ini sebagai tanda bahwa dia pernah mengajak seseorang ke rumahnya, bukan pacar, melainkan seorang yang dia anggap teman secara sepihak, entah Freya benar-benar menganggapnya teman atau tidak.

🌺🌺🌺

Waktu berlalu, kini dia sudah naik ke kelas tiga. Di depan gerbang, Rei melihat Nuna, Aruna, dan Nania berteriak heboh.

"Freya, kamu ke mana saja?"

"Kami mencarimu ke mana-mana."

Rei tersenyum kecil, negitubkahnrasanya kangen-kangenan setelah tak bertemu dengan sahabat?

Memasuki kelas, dia menghela nafas karena kembali satu kelas dengan Arby dan sahabat-sahabatnya.

.

.

.

Aku harus mencari uang tambahan untuk biaya berobat nenek dan uang kontrakan yang masih menunggak lima bulan.

Sudah tiga minggu Rei menjadi murid kelas tiga, dia sibuk tes ini itu untuk mendapatkan beasiswa kuliah. Sebenarnya Rei juga mendapat beasiswa kuliah di luar negeri, tapi dia tolak karena tidak ingin meninggalkan neneknya yang sakit, juga karena di kuar negeri biaya hidup jauh lebih mahal.

Rei menghela nafas berkali-kali. Hampir delapan belas tahun hidupnya terasa berat. Dia ingin rehat sejenak dari beban yang menggunung.

Brak!

Suara gebrakan membuat kantin mendadak sunyi. Rei melihat Freya yang memandang marah pada Arby, juga pada Nuna sahabat Freya.

Rei menatap dari ujung kantin, sambil memegang air miberal gelas yang dia beli karena kehabisan bekal minumnya. Dilihatnya Freya yang pergi dan disusul oleh Nania saja.

🌺🌺🌺

"Jadi kapan kamu mau bayar uang kontrakan?"

"Iya, nanti saya bayar kalau sudah daoat uang lebih. Nenek saya juga harus verobat ke rumah sakit."

"Itu terus yang kamu bilang. Saya ini sudah bermurah hati, loh, ngurangin uang sewa. Yang lain saja uang sewanya lebih mahal dari kamu. Mau sampai kapan? Saya juga butuh uang!"

"Maaf ya, Pak."

"Maaf mulu ujung-ujungnya, tapi tetap saja enggak lunas-lunas. Dah saya enggak mau tahu, mulai hari ini kamu pergi dari kontrakan saya."

Terpopuler

Comments

Rose Mustika Rini

Rose Mustika Rini

aga curiga sama Frea, apa pura2 jadi org biasa atau.....

2022-08-05

0

nurjen

nurjen

masih sangat salut gua
sukses selalu

2022-07-31

0

🐰Far Choinice🐰

🐰Far Choinice🐰

Halo kak othoorr.. salam kenal..

marry to me bawa like ama favorit... ^^

2022-03-27

0

lihat semua
Episodes
1 1 Bukan Murid Populer
2 2 Diganggu Preman
3 3 Kelas Tiga
4 4 Keluarga Besar Arthuro
5 5 Doa Nenek
6 6 Tragedi
7 7 Tawaran
8 8 Memikirkan
9 9 Perjanjian
10 10 Pilihan
11 11 Tiga Hati
12 12 Dua Istri
13 13 Jalan-Jalan
14 14 Gelisah
15 15 Mama Mertua
16 16 Pertama
17 17 Mengantar
18 18 Membuat Sarapan
19 19 Anggap Saja Pembantu
20 20 Berakhir Sia-Sia
21 21 Majikan
22 22 Makan Berdua
23 23 Jalan Berdua
24 24 Bertengkar
25 25 Es Doger
26 26 Tertangkap Basah
27 27 Gosip
28 28 Gosip 2
29 29 Pingsan
30 30 Bangun Tengah Malam
31 31 Merasa Disindir
32 32 Rumah Sakit
33 33 Tidak Ribet
34 34 Usaha Viola
35 35 Mengunci Pintu
36 36 Sadar Diri
37 37 Omongan ART
38 38 Isi Hati Rei
39 39 Mereka Kembali
40 40 Setan Cemburu
41 41 Keinginan Viola
42 42 Kegelisahan Rei
43 43 Pembicaraan Frans Dan Carles
44 44 Harus Memilih
45 45 Di Depan Pintu Ruang Operasi
46 46 Dunia Milik Bertiga
47 47 Bagaimana Cara Mengatakannya?
48 48 Nama Mereka
49 49 Doa Yang Tidak Akan Pernah Putus
50 50 Pilihan
51 51 Keputusan
52 52 Selamat Tinggal
53 53 Memulai Hidup Baru
54 54 Selingkuh
55 55 Cerita Rei
56 56 Pengawas
57 57 Mirip Bunda
58 58 Aroma Kamar
59 59 Kutukan
60 60 Calon Istri
61 61 Selangkah Di Depan
62 62 Tegang
63 63 Licik
64 64 Buaya
65 65 Buaya Darat
66 66 Freya, Sang Ratu Kompor
67 67 Tidak Melakukan Apa-Apa
68 68 Doa Untuk Si Kembar
69 69 Freya VS Viola (Pembelaan Rei)
70 70 Siapa Yang Dilukai, Mana Yang Disakiti
71 71 Rumit
72 72 Sama-sama Salah
73 73 Pelakor
74 74 Permintaan Marva
75 75 Berjanjilah
76 76 Memanfaatkan Anak-Anak
77 77 Pembicaraan
78 78 Beristri Dua
79 79 Diam-Diam
80 80 Jangan Berharap Terlalu Banyak
81 81 Jangan Membuat Masalah
82 82 Yang Ideal
83 83 Harus Banyak Belajar
84 84 Bahagialah
85 85 Gagal Move On
86 86 Tidak Suka
87 87 Karena Lagu
88 88 Lebih Memilih Merebut Mereka
89 89 Iri Dengan Mereka
90 90 Merayuku?
91 91 Tetap Keluarga
92 92 Seperti Keluarga Yang Sebenarnya
93 93 Sisi Egois
94 94 Rumah Yang Bukan Rumah
95 95 Dokter Favoritku
96 96 Cemas Berlebih
97 97 Nasehat Dari Freya
98 98 Tukar Posisi
99 99 Pusing Dengan Urusan Dunia
100 100 Merebut Mommy Chiro
101 101 Perjodohan Anak-Anak
102 102 Pihak Ketiga
103 103 Sebuah Pelukan
104 104 Kegelisahan Marva
105 105 Keputusan Marva
106 106 Jangan Ikut Campur
107 107 Kado Untuk Ibu
108 108 Tertangkap Basah
109 109 Percaya Padamu
110 110 Dukungan Sahabat
111 111 Penguntit
112 112 Ulah Arby
113 113 Menyiapkan Jawaban
114 114 Masih Perempuan Yang Sama
115 115 Dimarahi Freya
116 116 Royalti
117 117 Perempuan Beraura Kuat
118 118 Wali Dan Pengacara
119 119 Panggil Aku Bunda
120 120 Untuk Yang Kedua Kalinya
121 121 Berita Heboh
122 122 Komentar
123 123 Gara-Gara Pisang
124 124 Rahasia Anak-Anak
125 125 Tuduhan
126 126 Situ Waras?
127 127 25%
128 128 Kompor Dari Freya
129 129 Di Hatimu
130 130 Siapa Yang Akan Menjadi Jodohnya?
131 131 Bikin Baper
132 132 Frans Dilema
133 133 Gara-Gara Kakek
134 134 Isi Hati Marva
135 135 Permintaan Vio
136 136 Tentang Vio (Itu Karena Aku ....)
137 137 Apa Bisa Berjanji?
138 138 Mengerti Perasaannya
139 139 Fakta
140 140 Pertengkaran
141 141 Semua Karena Chiro
142 142 Kamar
143 143 Biar Saja
144 144 Curhatan Para Pria
145 145 Kenapa Aku, Bukan Dia.
146 146 Balasan
147 147 Tidak Berhak Bahagia
148 148 Bisakah Ikhlas?
149 149 Pesan Freya
150 150 Merenungi
151 151 Panggil Saja Mama
152 152 Apa Seperti Ini Rasanya?
153 153 Foto Ilegal
154 154 Bukan Biro Jodoh
155 155 Rasanya Kehilangan
156 156 Pamitan
157 157 Mungkin Freya
158 158 Tahun Baru Duka
159 159 Tidak Sanggup
160 160 Teman Mommy Nakal
161 161 Diam Kalian!
162 162 Membesarkan Anak Bersama
163 163 Ijinkan Aku Menjaga Kamu
164 164 Ternyata Sama Sakitnya
165 165 Berubah Pikiran
166 166 Pesan Dari Freya.
167 167 Surat
168 168 Licik
169 169 Akan Bahagia Di Sini
170 170 Maafkan Aku, Vio
171 171 Alsannya Hanya Satu
172 172 Membantah
173 173 Kenangan
174 174 Mico Yang Menyebalkan
175 175 Kenapa Tidak Tinggal Bersama?
176 176 Melamar
177 177 Saling Mendoakan
178 Info
179 178 Hasutan Arby
180 179 Syukurin
181 180 Nasehat Dokter Agam
182 181 Takdir Jadi Pelakor
183 182 Berhenti Bekerja
184 183 Cuek
185 184 Merasa Tertohok
186 185 Ratapan Pilu
187 186 Ratapan Frans
188 187 Marva Atau Arby?
189 188 Oh
190 189 Maaf
191 190 Menghubungi Dokter Agam
192 191 Lagi, Dan Lagi
193 192 Apa?
194 193 Lagi, Kedua Kalinya
195 194 Menangis Darah
196 195 Diusir
197 196 Ekstrim
198 197 Tidak Ingin Mengalah lagi
199 198 Dicubit
200 199 Jangan Pulang
201 200 Pesan Dari Freya
202 201 Bisikan Freya
203 202 Andai Saja
204 203 Dia Kembali
205 204 Konflik Batin Marva
206 205 Merenungi Masa Lalu
207 206 Siapa Perempuan Itu?
208 207 Terlalu Jujur
209 208 Sayang
210 209 Sudah Enggak Musuhan?
211 210 Dulu Dan Sekarang Berbeda
212 211 Siapa Pria Itu?
213 212 Dibandingkan
214 213 Menyindir
215 214 Masak Bersama
216 215 Musuh Dalam Selimut
217 216 Sindiran
218 217 Always Happy
219 218 Berbeda
220 219 Extra Part
221 220 Extra Part 2
222 221 Extra Part 3
223 222 Extra Part 4
224 223 Extra Part 5
225 224 Extra Part 6
226 225 Extra Part 7
227 226 Extra Part 8
228 227 Extra Part 9
229 228 Extra Part 10
230 INFO
Episodes

Updated 230 Episodes

1
1 Bukan Murid Populer
2
2 Diganggu Preman
3
3 Kelas Tiga
4
4 Keluarga Besar Arthuro
5
5 Doa Nenek
6
6 Tragedi
7
7 Tawaran
8
8 Memikirkan
9
9 Perjanjian
10
10 Pilihan
11
11 Tiga Hati
12
12 Dua Istri
13
13 Jalan-Jalan
14
14 Gelisah
15
15 Mama Mertua
16
16 Pertama
17
17 Mengantar
18
18 Membuat Sarapan
19
19 Anggap Saja Pembantu
20
20 Berakhir Sia-Sia
21
21 Majikan
22
22 Makan Berdua
23
23 Jalan Berdua
24
24 Bertengkar
25
25 Es Doger
26
26 Tertangkap Basah
27
27 Gosip
28
28 Gosip 2
29
29 Pingsan
30
30 Bangun Tengah Malam
31
31 Merasa Disindir
32
32 Rumah Sakit
33
33 Tidak Ribet
34
34 Usaha Viola
35
35 Mengunci Pintu
36
36 Sadar Diri
37
37 Omongan ART
38
38 Isi Hati Rei
39
39 Mereka Kembali
40
40 Setan Cemburu
41
41 Keinginan Viola
42
42 Kegelisahan Rei
43
43 Pembicaraan Frans Dan Carles
44
44 Harus Memilih
45
45 Di Depan Pintu Ruang Operasi
46
46 Dunia Milik Bertiga
47
47 Bagaimana Cara Mengatakannya?
48
48 Nama Mereka
49
49 Doa Yang Tidak Akan Pernah Putus
50
50 Pilihan
51
51 Keputusan
52
52 Selamat Tinggal
53
53 Memulai Hidup Baru
54
54 Selingkuh
55
55 Cerita Rei
56
56 Pengawas
57
57 Mirip Bunda
58
58 Aroma Kamar
59
59 Kutukan
60
60 Calon Istri
61
61 Selangkah Di Depan
62
62 Tegang
63
63 Licik
64
64 Buaya
65
65 Buaya Darat
66
66 Freya, Sang Ratu Kompor
67
67 Tidak Melakukan Apa-Apa
68
68 Doa Untuk Si Kembar
69
69 Freya VS Viola (Pembelaan Rei)
70
70 Siapa Yang Dilukai, Mana Yang Disakiti
71
71 Rumit
72
72 Sama-sama Salah
73
73 Pelakor
74
74 Permintaan Marva
75
75 Berjanjilah
76
76 Memanfaatkan Anak-Anak
77
77 Pembicaraan
78
78 Beristri Dua
79
79 Diam-Diam
80
80 Jangan Berharap Terlalu Banyak
81
81 Jangan Membuat Masalah
82
82 Yang Ideal
83
83 Harus Banyak Belajar
84
84 Bahagialah
85
85 Gagal Move On
86
86 Tidak Suka
87
87 Karena Lagu
88
88 Lebih Memilih Merebut Mereka
89
89 Iri Dengan Mereka
90
90 Merayuku?
91
91 Tetap Keluarga
92
92 Seperti Keluarga Yang Sebenarnya
93
93 Sisi Egois
94
94 Rumah Yang Bukan Rumah
95
95 Dokter Favoritku
96
96 Cemas Berlebih
97
97 Nasehat Dari Freya
98
98 Tukar Posisi
99
99 Pusing Dengan Urusan Dunia
100
100 Merebut Mommy Chiro
101
101 Perjodohan Anak-Anak
102
102 Pihak Ketiga
103
103 Sebuah Pelukan
104
104 Kegelisahan Marva
105
105 Keputusan Marva
106
106 Jangan Ikut Campur
107
107 Kado Untuk Ibu
108
108 Tertangkap Basah
109
109 Percaya Padamu
110
110 Dukungan Sahabat
111
111 Penguntit
112
112 Ulah Arby
113
113 Menyiapkan Jawaban
114
114 Masih Perempuan Yang Sama
115
115 Dimarahi Freya
116
116 Royalti
117
117 Perempuan Beraura Kuat
118
118 Wali Dan Pengacara
119
119 Panggil Aku Bunda
120
120 Untuk Yang Kedua Kalinya
121
121 Berita Heboh
122
122 Komentar
123
123 Gara-Gara Pisang
124
124 Rahasia Anak-Anak
125
125 Tuduhan
126
126 Situ Waras?
127
127 25%
128
128 Kompor Dari Freya
129
129 Di Hatimu
130
130 Siapa Yang Akan Menjadi Jodohnya?
131
131 Bikin Baper
132
132 Frans Dilema
133
133 Gara-Gara Kakek
134
134 Isi Hati Marva
135
135 Permintaan Vio
136
136 Tentang Vio (Itu Karena Aku ....)
137
137 Apa Bisa Berjanji?
138
138 Mengerti Perasaannya
139
139 Fakta
140
140 Pertengkaran
141
141 Semua Karena Chiro
142
142 Kamar
143
143 Biar Saja
144
144 Curhatan Para Pria
145
145 Kenapa Aku, Bukan Dia.
146
146 Balasan
147
147 Tidak Berhak Bahagia
148
148 Bisakah Ikhlas?
149
149 Pesan Freya
150
150 Merenungi
151
151 Panggil Saja Mama
152
152 Apa Seperti Ini Rasanya?
153
153 Foto Ilegal
154
154 Bukan Biro Jodoh
155
155 Rasanya Kehilangan
156
156 Pamitan
157
157 Mungkin Freya
158
158 Tahun Baru Duka
159
159 Tidak Sanggup
160
160 Teman Mommy Nakal
161
161 Diam Kalian!
162
162 Membesarkan Anak Bersama
163
163 Ijinkan Aku Menjaga Kamu
164
164 Ternyata Sama Sakitnya
165
165 Berubah Pikiran
166
166 Pesan Dari Freya.
167
167 Surat
168
168 Licik
169
169 Akan Bahagia Di Sini
170
170 Maafkan Aku, Vio
171
171 Alsannya Hanya Satu
172
172 Membantah
173
173 Kenangan
174
174 Mico Yang Menyebalkan
175
175 Kenapa Tidak Tinggal Bersama?
176
176 Melamar
177
177 Saling Mendoakan
178
Info
179
178 Hasutan Arby
180
179 Syukurin
181
180 Nasehat Dokter Agam
182
181 Takdir Jadi Pelakor
183
182 Berhenti Bekerja
184
183 Cuek
185
184 Merasa Tertohok
186
185 Ratapan Pilu
187
186 Ratapan Frans
188
187 Marva Atau Arby?
189
188 Oh
190
189 Maaf
191
190 Menghubungi Dokter Agam
192
191 Lagi, Dan Lagi
193
192 Apa?
194
193 Lagi, Kedua Kalinya
195
194 Menangis Darah
196
195 Diusir
197
196 Ekstrim
198
197 Tidak Ingin Mengalah lagi
199
198 Dicubit
200
199 Jangan Pulang
201
200 Pesan Dari Freya
202
201 Bisikan Freya
203
202 Andai Saja
204
203 Dia Kembali
205
204 Konflik Batin Marva
206
205 Merenungi Masa Lalu
207
206 Siapa Perempuan Itu?
208
207 Terlalu Jujur
209
208 Sayang
210
209 Sudah Enggak Musuhan?
211
210 Dulu Dan Sekarang Berbeda
212
211 Siapa Pria Itu?
213
212 Dibandingkan
214
213 Menyindir
215
214 Masak Bersama
216
215 Musuh Dalam Selimut
217
216 Sindiran
218
217 Always Happy
219
218 Berbeda
220
219 Extra Part
221
220 Extra Part 2
222
221 Extra Part 3
223
222 Extra Part 4
224
223 Extra Part 5
225
224 Extra Part 6
226
225 Extra Part 7
227
226 Extra Part 8
228
227 Extra Part 9
229
228 Extra Part 10
230
INFO

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!