...
Setelah sudah menguasai keterampilan mengemudi, secara kebetulan juga Pak Kiki menelpon "Nak Erfin, aku sudah mendapatkannya, dan harganya tidak kurang dari dua ratus miliar, aku akan membawakannya 4 hari lagi karena ribetnya mengurus izin impor dari luar negeri, ini pun aku mengirimnya dengan menggunakan layanan prioriry" ucap Pak Kiki
Pak kiki menggunakan nama perusahaannya untuk meminta izin atas pengiriman mobil ini. Prosedur yang begitu sulit saat mendatangkan mobil dari luar negeri ini biayanya ditaksir mencapai sekitar dua kali lipat dari harga mobilnya.
"Baiklah, aku harus berterima kasih kepada Pak Kiki kali ini" ucap Erfin sambil tersenyum
"Untuk sisa uangnya, aku akan mentrasfer-" ucap Pak Kiki tapi dengan cepat dipotong oleh Erfin.
"Tidak perlu, lagian dimasa depan, aku akan membuat kerja sama antar perusahaan kita" ucap Erfin lagi
Pak Kiki juga tidak bisa membantahnya dan berkata "Baiklah, aku menerimanya" ucap Pak Kiki
Itu kurang lebih 800 miliar loh, dia dengan santainya memberikan uang itu kepadanya? benar-benar anak konglomerat.
Setelah menutup telepon, Erfin bersiap ke kampus dengan menahan taxi tapi Abi menahannya dan bertanya "Maaf Tuan muda, karena sudah bisa mengemudi sendiri, bukankah lebih baik pakai mobilku saja? atau mau saya antar?" tanya Abi
"Tidak perlu, aku masih ingin naik taxi sampai mobilku tiba nanti" ucap Erfin
Dia mau meresmikan keterampilan mengemudinya di mobilnya sendiri.
"Ohh iya, karena sudah ada mobil sport mahal, seharusnya rumahnya juga harus yang layak yang bisa bersanding dengan harga mobil bukan?" gumam Erfin kemudian menelpon Seno, seharusnya dia bisa membelikan rumah nomor satu di kediaman Internasional Kejora yang dilihatnya tempo hari.
"Haloo Seno!" Erfin tidak memanggilnya dengan sebutan Pak lagi karena sekarang dia sudah menjadi bawahannya "Sore nanti bantu aku melihat-lihat rumah nomor satu di kediaman Internasional Kejora itu, aku ingin melihatnya sendiri dulu baru membelinya" ucap Erfin. Dia memang banyak uang, tapi jika rumah yang dia beli ternyata tidak sesuai keinginannya bukankah itu buang-buang uang? mubazir.
"Aku hanya pergi melihatnya, jika sudah pas, kamu yang akan mengurus semua berkas pembayarannya, harusnya dengan statusmu yang sekarang sebagai manager perusahaan investasi yang baru-baru ini mengguncang kota puhul bisa dengan cepat mengurusnya" ucapnya lagi
Seno juga tidak banyak tanya karena Erfin maunya rumah yang nomor satu di kediaman Internasional Kejora berarti yang paling mahal di antara perumahan yang lain. Dia kemudian menjawab "Baik Tuan muda aku mengantarnu" ucap Seno lalu mematikan telepon
...
Dikantor manager perusahaan investasi Mulia, Seno sedang duduk dikursinya dan bergumam "Memang dengan statusku yang sekarang yang punya aset triliunan sudah bisa tinggal disana, yaa orang-orang mengetahuinya seperti itu. Tapi sebenarnya itu bukanlah aset pribadiku, melainkan aset Tuan muda Erfin"
Orang-orang yang tinggal di Kediaman Internasional Kejora itu hanya orang-orang yang berada dikalangan atas yang punya aset diatas sepuluh triliun, karena harga rumah yang paling murah di situ kisaran lima ratus miliar.
Untuk Seno yang sebelumnya, bahkan harga asetnya belum sampai di kisaran itu, Seno tidak berani memikirkan untuk tinggal di perumahan yang mahal seperti itu.
Dia kemudian menelpon anaknya, Riko. Terdengar suara di seberang telepon "Halo ayah? ada apa?" tanya Riko
"Sore ini aku akan pergi mengantar Tuan muda Erfin membeli rumah di Kediaman Internasional Kejora, sore ini kamu tidak ada kelas kan?" tanya Seno
"Sore ini aku tidak ada kelas, jadi ayah direpotkan lagi sama si Erfin itu ya?" tanya balik Riko
"Aku sudah berkali-kali memberi tahumu, jangan memanggilnya seperti itu, dia itu dari keluarga konglomerat yang tersembunyi. Sudah berkah kita di jadikan orang kepercayaannya" ucap Seno dengan menaikkan nada bicaranya
"Kenapa ayah marah? Erfin bahkan tidak mempermasalahkannya jika aku memanggilnya seperti itu" ucap Riko dengan santai. Dia sudah menjadi temannya Erfin, dan Erfin juga menganggapnya temannya bukan bawahannya
"Jadi ayah akan menyuruhku lagi untuk mengikuti asisten ayah untuk mengurus proyek pembangunan hotel di timur kota itu?" tanya Riko lagi
"Iya, kamu harus belajar berbisnis, karena hanya kamu satu-satunya anak ayah serta pewaris keluarga nantinya"
"Jika kamu tidak cepat belajar, kamu tidak akan bisa berdiri bersama Tuan muda Erfin lagi di masa depan" ucap Seno
Mendengar itu, Riko langsung melunak dan berkata "Baiklah ayah, aku akan pergi" ucap Riko singkat dan langsung menutup telepon
Erfin adalah temannya yang dengan susah payah membujuknya, jika dia tidak belajar berbisnis maka di masa depan dia tidak bisa berdiri berdampingan lagi dengan Erfin
...
Setelah tiba di kampus menggunakan taxi, Erfin langsung pergi menuju kelasnya.
Tapi di dalam kelas itu seperti ada yang aneh, semua orang mengerumuni satu orang.
Setelah dia lihat dengan seksama, orang itu adalah teman SMA nya, Liven. Tentunya hanya namanya saja teman, tapi sebenarnya adalah musuhnya.
Liven adalah salah satu pacar mantannya, Ika. Tapi Liven lah pacarnya yang sebenarnya, yang lainnya hanya dimanfaatkan. Dia juga yang menyuruh Ika untuk memutuskan dirinya. Karena dia anak dari keluarga kaya, dia bisa dengan mudah memacari Ika. Tentunya karena Ika cantik, dia hanya ingin menidurinya saja.
Setelah lulus SMA, Liven melanjutkan kuliah di Universitas Mekar Jaya, yang berada di kota Mekar. Yaa yang berkuliah disana hanya anak-anak orang kaya kelas atas. Dia datang ke sini karena pertukaran pelajar.
Setelah puas di tanya-tanya oleh teman sekelas Erfin, Liven melihat Erfin dibalik kerumunan. Dia kemudian berdiri mendekati Erfin sambil memasukkan satu tangannya kedalam sakunya "Erfin..sudah lama tidak bertemu, aku tidak menyangka bisa bertemu kamu di sini" ucap Liven sambil menjulurkan tangannya kearah Erfin
Erfin tidak menjabat tangannya bahkan tidak meliriknya dan langsung menarik kursi untuk duduk sambil menunggu dosen masuk.
Liven ini yang membuatnya malu, setelah berhasil mendapatkan Ika, dia menyebarkan rumor keseluruh teman sekolah bahwa Erfin hampir menangis setelah diputuskan oleh Ika.
Dan Ika hanya memanfaatkannya saja, bahkan dia masih mau berpacaran walaupun Ika tidak pernah memberikan perasaannya, panggilan sayang pun tidak pernah didengarnya dari Ika.
Seketika seluruh siswa disekolah itu bahkan juniornya sering menyebutnya dengan sebutan 'Sad Boy'.
Pada saat ini, Liven menarik kembali tangannya, seketika teman sekelas Erfin marah, hanya Riko yang masih diam.
Salah satu teman Erfin yang perempuan berkata "Erfin..kamu tidak sopan sekali sama Tuan muda Liven, dia pertukaran pelajar dari Universitas Mekar Jaya kau tau?" dia tidak peduli dengan Erfin kenal dimana dengan Liven ini. Yang jelasnya Erfin ini sudah keterlaluan sampai membiarkan tangan Tuan muda Liven bergantung di udara.
Semua teman sekelas Erfin selain Riko menghinanya dengan pedis. Kemudian Fiki juga berbicara "Sudah berkah bagimu bisa menjabat tangan Tuan muda Liven, malah sok-sok an jual mahal" ucapnya. Dia membela Liven karena kekayaan Liven jauh di atasnya.
"Sudah..sudah..maklumi saja, dia tidak mau berjabat tangan denganku karena mungkin dia masih sadar diri dengan kemiskinannya"
Kemudian dia melihat Erfin lagi dan berkata "Kamu masih dendam padaku? sudahlah, aku juga sudah tidak membutuhkan Ika lagi, dia sudah tidak penting lagi buatku" ucap Liven dengan angkuh. Dia berbicara begitu karena sudah bosan bercocok tanam dengannya.
"Ohh ya? sayang sekali, aku lebih tidak membutuhkannya" ucap Erfin sambil tersenyum
Tidak lama kemudian, dosen masuk dan memperkenalkan kembali mahasiswa yang menjadi ketua dari perwakilan pertukaran pelajar, yaitu Liven dan setelah itu, seperti biasa perkuliahan dimulai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Harman LokeST
laaaaaaaaaaaaaajjjjjjjjuuuuuuuuuuuutttttt
2022-11-06
0
Lee Min Kyoo
Kaya tapi low profile ini mah ngikutin novel cina gak sih
2022-02-23
7
Darman Driver
lanjurkan
2022-02-12
0