Keesokan harinya
Dikos-kosan mawar
"Halo, baiklah..aku akan menunggumu" ucap Erfin
Yang menelponnya tadi adalah Riko yang sedang dalam perjalanan menuju kos-kosan mawar
Setelah menutup telepon, Erfin mencari pakaian terbaiknya yang lain, karena yang sebelumnya dia sudah memakainya ke acara tadi malam di hotel Dragon.
Setelah memilah-milah, nampaknya sudah tidak ada lagi, jadi Erfin berencana sekalian membeli baju yang lebih layak untuk dia pakai jika ingin bertemu dengan seseorang yang penting.
Jadi dia memakai pakaian sederhana, yang biasa dia pakai untuk kekampus
Setelah berpakaian, Erfin berdiri didepan gerbang kos-kosan mawar untuk menunggu Riko menjemputnya
20 menit kemudian, Riko sampai dan merekapun berangkat ke kediaman internasional Kejora
Diperjalanan, Erfin meminta Riko untuk mencarikan pakian yang biasa dipakai oleh orang kaya pada umumnya
"Kita akan singgah ke toko terdekat, aku akan memilihkanmu setelan yang pantas" usul Riko
Pada saat mobil mereka sampai ditempat parkir, Erfin melihat seorang pemuda yang menendangkan bola takraw dimukanya pada tempo hari di kampus
"Minggirkan mobil jelekmu, aku mau parkir disini" ucap pemuda itu
"Hei Safran, aku duluan yang memarkir mobilku disini, jangan mentang-mentang kamu memakai mobil mahal, dengan sembarangan menyuruh orang untuk pindah" ucap Riko marah
Keluarga Safran sama kedudukannya dengan keluarga Riko, hanya saja keluarga Safran mementingkan reputasi sehingga dia membeli mobil BMW serie 5, itupun hanya mobil itu batas kemampuannya
"Ada Erfin rupanya, mukamu sudah sembuh ya? hahha" Safran tertawa memikirkan kejadian tempo hari
Erfin memegang mukanya, dan hanya tersenyum tipis. Itu sudah biasa, saking sudah biasanya, sudah tidak terasa sakit lagi jika hanya dicium oleh bola takraw yang kecil itu
Tiba-tiba turun seorang wanita dari mobil Safran. Wanita itu cantik, tapi kecantikannya hanya karena menggunakan make up, bukan alami
"Dengan mobil jelek ini kamu mau berdebat dengan pacarku? emang kamu siapa?" Ucap wanita itu
Wanita itu bernama Luna, dia kuliah di universitas yang sama dengan Safran hanya beda jurusan, dia berada dijurusan kedokteran fakultas kedokteran
"Sudahlah, kita parkir ditempat lain saja. Disana" ucap Erfin sambil menunjuk tempat yang sedikit luas di depan gerbang. Tapi itu wilayah untuk parkiran motor
"Ya kalian pantasnya disana saja, diparkiran motor. Lagian harga mobil kalian juga setara dengan harga motor haha" Safran dengan senangnya meledek mobil Riko
Setelah meledek mobil Riko, kedua sejoli itu masuk kedalam toko.
Riko memarkir mobilnya diparkiran motor dan mendatangi tukang parkirnya dan meminta izin untuk mamarkir mobilnya.
Setelah mendapatkan izin, keduanya pun masuk kedalam toko yang sama dengan Safran dan pacarnya itu.
Baru juga sampai didalam, terdengar suara wanita dengan suara manjanya
"Wah sayang, ini bagus banget, aku mau yang ini yaa?" ucap wanita itu
Wanita itu tidak lain adalah Luna, pacar Safran
Erfin mengabaikannya dan mengikuti Riko untuk mencarikan pakaian untuknya
Riko mengambil beberapa setelan Armani dan memperlihatkan kepada Erfin untuk dicobanya terlebih dahulu
Safran melihat Riko mengambilkan setelan jas Armani untuk Erfin seketika mengejek
"Riko, kamu taukan setelan jas itu harganya berapa, kamu pikir dia punya uang untuk membayarnya?"
"Oh atau apakah kamu yang akan membayarkannya? setauku bahkan kamu pun harus berpikir dua kali untuk membelikannya" ucap Safran dengan mengejek
Walaupun keluarga Riko orang berada, tapi untuk mengeluarkan uang 100 juta juga bukan uang sedikit
"Aku hanya memilihkannya, bukan aku yang membayarnya" ucap Riko santai
Erfin memegang setelan Jas Armani itu dan bersiap untuk mencobanya, tiba-tiba Safran menahannya
"Tunggu, apakah kamu pantas mencobanya? jika kamu tidak berniat membelinya jangan mencobanya, nanti pakaiannya bisa rusak"
"Mbak" Safran memanggil pramuniaga "Apakah toko ini bisa dimasuki oleh sembarang orang? lihat pakaiannya, apakah dia mampuh membayar jas ini?"
"Jika setelan jas ini rusak, bukankah bisa merugikan kalian juga?" ucap Safran sambil menunjuk jas yang dipegang Erfin
"Tuan, jika tidak ingin membeli setelan jas itu lebih baik simpan kembali ditempatnya dan cari pakaian yang lebih murah, karena jika setelan jas itu rusak, kami akan kena tegur oleh manager kami dan akan disuruh ganti rugi" ucap pramuniaga itu dengan nada rendah tapi masih terlihat jika dia meremehkan Erfin
Pikirnya, Erfin tidak akan mampuh membeli setelan jas itu, tapi sebagai pramuniaga dia harus bersikap sopan kepada pelanggan
"Siapa bilang aku tidak akan membelinya? aku mau membelinya tapi aku mau mencobanya terlebih dahulu agar tahu pas dengan tidaknya, apakah salah?" tanya Erfin menatap pramuniaga itu.
Pramuniaga itu terdiam. Memang pada umumnya jika pelanggan mau membeli baju bukankah harus mencobanya dulu?
Erfin berpikir pramuniaga ini tidak salah, dia bersikap begini karena dia sangat hati-hati terhadap barang yang dijualnya agar tidak rusak, karena jika rusak mereka juga yang akan mengganti rugi bukan?
"Baiklah, aku tidak akan mencobanya, tapi langsung membelinya, lagian kalau dilihat sepertinya cocok denganku" ucap Erfin lagi dan menyerahkan kartu atm nya "Aku akan mengambil 5 setelan jas ini" setelah mengatakan itu, Erfin memberikan 5 setelan jas itu kepada pramuniaga untuk membungkusnya
Tidak seperti karakter kebanyakan yang berdebat panjang kali lebar kali tinggi kemudian membayar. Erfin tidak banyak bertele-tele langsung memberikan atm nya untuk membayar
Melihat Erfin yang sok kaya didepannga, Safran bergumam "Cih..dia bertingkah seolah anak orang kaya, dia ingin sekali mempermalukan dirinya sendiri"
Pramuniaga itu juga tidak bisa berkata-kata dan langsung menggesek kartu atmnya dan melakukan pembayaran tiba-tiba
"Ding" mesin pembayaran berbunyi
Pramuniaga itu terkejut sejenak, lanjut..terlalu banyak bac** didepan dunia maya, seranganmu tak berbobot tapi kau banyak gaya
Teringat dengan sebuah lagu, yang mewakili keadaan saat ini haha
"Haa? apakah pembayarannya berhasil? nggak mungkin kan?" ucap Safran dengan terkejut
Bagaimana tidak, total harga 5 jas Armani itu adalah 500 juta
Pramuniaga itu memperbaiki ekspresi mukanya dan menggantinya dengan senyuman "Ini barangnya tuan, dan ini atm nya" ucap pramuniaga itu dengan sopan
Safran terkejoed, bukan karena harganya tapi karena yang membayarnya adalah Erfin, bocah miskin yang terkenal dikampus yang hanya mengandalkan uang beasiswanya.
Uang segitu memang dia punya, tapi dia tidak akan membuang-buang uangnya hanya dengan 5 setelan jas bukan?
Safran dengan malu meninggalkan toko tersebut diikuti oleh pacarnya dibelakang
"Sayang, apakah nggak jadi beli bajunya?" ucap Luna dengan kesal
Kesal karena gagal mempermalukan Erfin dan malah mempermalukan pacarnya. Dan kesal karena tidak jadi dibelikan baju oleh pacarnya.
Beralih kedalam toko. Setelah mengambil barang yang dibelinya, Erfin memakai salah satunya kemudian keluar bersama Riko ketoko sebelah untuk mencari sepatu yang cocok dengan setelan armaninya.
Setelah setelannya sudah pas beserta sepatu kulitnya, waktu sudah menunjukkan pukul 11 siang, mereka berdua berangkat ke Kediaman Internasional Kejora.
Selama kejadian tadi, Riko hanya diam, karena dia cukup puas dengan tingkah laku Erfin yang bertingkah layaknya orang kaya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Jaka Mulia
wah parah naif banget nih MC
2025-03-17
0
Chaca Sunday
MC naif
2025-01-28
0
Harman LokeST
sekarang Erfin tidak mau lagi hidup seperti orang miskin
2022-11-06
1