Episode 10

Diperjalanan, Erfin menyuruh supir taxi untuk meningkatkan kecepatan

10 menit berlalu, kemudian Erfin baru sampai dikampus, 5 menit lagi mata kuliah akan berlangsung tapi tiba-tiba suara lembut seorang wanita memanggil namanya "Erfin, tunggu" ucap wanita itu

Seketika Erfin merasakan ditelinganya seperti ada suara merdu wanita yang sedang menahan goncangan malam yang indah

Seketika Erfin berbalik dan melihat kesumber suara, dia mendapati wanita itu tidak lain adalah Nisa.

Setelah pulang istrahat sejenak dirumahnya dan sekalian juga memberitahu ayahnya meluangkan waktunya untuk bertemu Erfin. Nisa kembali lagi kekampus karena dia juga ada mata kuliah sore ini

"Nisa..bagaimana soal ayahmu" tanya Erfin

Kali ini dia harus bisa membuat kesepakatan dengan ayah Nisa ini karena ini menyangkut lancarnya berbisnis dan mendapatkan koneksi

"Aku sudah memberi tahu ayahku, dan besok dia akan pulang untuk meluangkan waktu untukmu dan aku yang akan mengantarkanmu kepadanya" ucap Nisa sambil tersenyum

"Secepat itu? bahkan ini belum cukup 1 hari" Sepertinya Nisa bekerja dengan baik dan bertanggung jawab

"Aku bisa diandalkan kan? kalau begitu bisakah kau mentraktirku sebagai ucapan terimakasih? kali ini aku mau beli pakain bersamamu" ucap Nisa dan tersenyum lagi

Dia sudah berhasil mendapatkan kepercayaan dari ayahnya. Perihal nantinya dia setuju atau tidak soal membuat kesepakatan, itu urusan belakangan.

Yang penting sekarang, dia bisa dekat lagi dengan Erfin, kali ini dia sudah membulatkan tekadnya dan harus mendapatkan Erfin agar selalu berada disisinya dan selalu merasakan perasaan nyaman itu lagi

'Senyum wanita ini sepertinya beracun, tak ada angin tak ada hujan dia senyum-senyum sendiri, apakah dia gila?' batin Erfin

Jika Nisa mengetahui Erfin berpikir seperti ini, dia akan membenturkan kepala Erfin ditembok agar dia peka

"Celaka!" ucap Erfin spontan dan membuat Nisa kaget

"Apanya yang celaka, jangan membuatku kaget" ucap Nisa. Bahkan sepertinya Nisa juga lupa kalau sore ini dia juga ada mata kuliah

"Sudah terlambat 10 menit, aku harus masuk kelas" ucap Erfin sambil berlari menunggalkan Nisa

Sementara Nisa juga baru sadar kalau sore ini dia juga ada mata kuliah. Jadi dia berjalan menuju kelasnya dan tidak panik sedikitpun

Siapa coba dosen yang berani menghukumnya atau tidak membiarkannya masuk? apakah dosen itu ingin dipecat?

Ayah Nisa adalah pemberi bantuan terbesar di kampus ini, walaupun begitu, Nisa sebelumnya juga tidak pernah terlambat, hanya karena hari ini dia dengan semangatnya mau bertemu Erfin sampai dia melupakan jam kuliahnya

Sore itupun berlalu seperti biasanya. Setelah selesai kuliah, waktu menunjukkan pukul 5:20, Erfin ingin menghentikan taxi tapi tiba-tiba dia melihat mobil Ferari melewatinya, setelah kacanya diturunkan terlihat wajah cantik merona Nisa.

"Ayo masuk!" ucap Nisa sambil memberikan senyum manisnya

Dan asal kau tahu, senyum manisnya ini hanya diberikannya kepada Erfin, bahkan orang tuanya tidak mendapatkannya.

Setelah Erfin masuk kedalam mobil, Nisa berkata lagi

"Sekarang bisakah kau mentraktirku membelikanku pakaian?" tanya Nisa lagi

Tadi sudah mau berhasil eh ternyata ada kuliah sore. Jadi kali ini harus berhasil

'Semangat Nisa'. Nisa menyemangati dirinya sendiri, dia tidak mau kehilangan orang yang bisa membuatnya nyaman

"Baiklah, aku padamu malam ini" Erfin sedikit melunak dan mengatakan itu dengan mengikuti judul lagu yang sering diputarnya pada saat SMA nya, karena pada saat itu dia masih berpacaran sama wanita la'nat itu, nama pacarnya, eh salah, maksudnya nama mantannya itu adalah Ika

Mendengar perkataan Erfin barusan, dada nya berdegup kencang disertai dengan keringat dingin. Perasaan apa ini? kata-kata itu seakan pria mengatakan kepada wanitanya.

Tetapi seketika Nisa mengubah ekspresi mukanya dan menjalankan mobilnya.

Tujuannya kali ini adalah toko baju milik ayahnya, walaupun dia bilang Erfin harus mentraktirnya, tetapi sebenarnya dia hanya ingin ditemani Erfin dan selalu ingin berada didekat Erfin.

Merekapun sampai ditoko Rembulan, toko milik ayah Nisa

"Disini tempatnya, sekalian aku juga akan memilihkan pakaian untukmu" ucap Nisa

"Tidak perlu, aku hanya akan menemanimu berbelanja" ucap Erfin

Jika Nisa yang memilihkan pakaian, bukankah yang bermerk? dia belum siap untuk berhadapan dengan publik sebelum membangun pertahannya dan menyembunyikan latar belakangnya.

...

Disisi lain, Pak Seno sudah mendapatkan gedung untuk dijadikannya gedung perusahaan investasi yang diminta oleh Erfin, sekalian sudah dengan karyawannya, itupun sebagian dari karyawan diperusahan ini adalah karyawannya dieperusahaan sebelumnya.

Sepertinya Pak Seno ini cukup bisa diandalkan. Tidak salah Erfin menjadikannya orang kepercayaannya

"Kalian harus bekerja dengan baik, karena bos besar tidak suka dengan orang yang lelet dan tidak bertanggung jawab" ucap Pak Seno dengan tegas

Kali ini yang dipilihnya semua orang-orang yang bertanggung jawab dan orang kepercayaannya diperuaahaan sebelumnya. Tentunya bukan orang yang punya jabatan penting diperusahaannya sebelumnya.

Para karyawan yang berjumlah 25 orang itu menjawab dengan serentak "Siap laksanakan" seperti pemimpin upacara saja

...

Kembali kesisi Erfin dan Nisa

Nisa sedang memilih pakaian ditemani dengan Erfin dibelakangnga tiba-tiba seorang manager toko terkejut "Nona, mengapa tidak memberitahu saya dulu jika ingin datang? saya bisa menyambutmu" ucap manager itu dengan keringat dingin

Jika Tuan besar tau bahwa dia tidak menyambut Nona mudanya dengan baik, jabatannya saat ini tidak bisa diselamatkan

"Apakah harus? mengapa? siapa yang memberitahumu tentang peraturan itu?" tanya Nisa

Manager toko tersebut mendengar rentetan pertanyaan dari Nisa itu terdiam.

Memang itu bukanlah peraturan melainkan inisiatif nya sendiri

Mengetahui bahwa Nisa membawsnya ketoko milik ayahnya, Erfin mau tidak mau bertanya "Katanya minta ditraktir? mengapa membawaku ketoko ayahmu? Disini bahkan kamu mengambil semuanya juga tidak masalah" tanya Erfin

Katanya minta ditraktir, bukankah ini hanya kebohongannya saja?

"Tetapi walau begitu, aku akan membayarkannya untukmu" ucap Erfin lagi

Nisa merasa bersalah telah membohongi Erfin, dia kemudian mengatakan "Sebenarnya a...aku hanya ingin berjalan-jalan bersamamu, entah mengapa ak..aku ingin selalu berada disisimu" ucap Nisa malu-malu, wajahnya memerah bagai tomat masak

Mendengar ini, manager tadi melihat pakaian Erfin dari atas sampai bawah dan dia menemukan pakaiannya bahkan tidak sampai 300 ribu, siapa anak muda yang beruntung ini?. Tapi manager itu tidak mau ikut campur dengan urusan Nona mudanya dan pergi diam-diam.

Erfin yang mendengar perkataan Nisa mengerutkan kening dan kemudian berkata "Kalau begitu mungkin ada magnet ditubuhmu, mau periksa?" ucap Erfin tidak peka

Mendengar jawaban Erfin, seketika Nisa bagai singa lapar yang melihat mangsanya, siap menerkam kapan saja. Nisa bahkan sudah susah-susah mengatakan itu dan menanggung malu yang sudah meledak. Tapi pihak lain bahkan tidak menangkap perasaannya sama sekali. Perkataan seperti itu berani dikatakan hanya sekali tahu, dia bahkan menyia-nyiakannya.

Erfin juga tidak bisa disalahkan, karena perasaannya kini sudah lama tumpul, jadi dia tidak bisa peka lagi oleh kode-kode wanita.

Terpopuler

Comments

Harman LokeST

Harman LokeST

sweet author lanjut terus

2022-11-06

0

KAISAR SUPREME PRIMODIAL CHAOS

KAISAR SUPREME PRIMODIAL CHAOS

tenang bro lu gak sendiri,gua sama kaya elu kok hahaha

2022-06-17

0

♡~Yuki.nur019

♡~Yuki.nur019

Sungguh Ni Orang ga Peka Banget -_-

2022-03-19

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!