Episode 6

Diperjalanan

"Aku sangat puas melihat muka malu mereka berdua haha, siapa suruh mereka bertindak seolah merekalah yang terkaya dikota puhul ini" ucap Riko sambil menyetir

"Aku hanya membalaskan dendamku sebelumnya, karena dia dengan sengaja menendangkan bola takraw kewajahku, bahkan hidungku sampai berdarah"

"Itu hanya sebagian kecil dari pembalasanku, jika dia berani memprovokasiku lagi, bukan hanya sekedar malu yang akan dia dapatkan, bahkan patah tulang tidak bisa dihindari" ucap Erfin sambil mengepalkan tangannya

...

Diluar toko

Safran masih berada didalam mobil diparkiran, dia masih kesal terhadap kejadian tadi

"Yang aku tahu selama ini, Erfin itu orang miskin yang melarat, bahkan untuk kuliah saja dia masih menggunakan beasiswa" ucap Safran

"Apakah dia mencuri? atau menjadi simpanan wanita kaya?" tambah si make up tebal, Luna

Menurutnya hanya itu yang mungkin dilakukan Erfin untuk mendapatkan uang sebanyak itu, dia juga tampan kan? bisa saja ada wanita kaya yang menjadikannya sebagai algojonya.

"Aku harus mencari tahu kebenarannya, dia harus membayar atas kejadian hari ini" ucap Safran dengan tangan terkepal

...

Kembali kesisi Erfin

Untuk sekarang, dia harus memperluas koneksinya dan membangun pertahanannya sendiri, tapi harus selangkah demi selangkah. Untuk sekarang dia harus mencari tempat tinggal dulu

20 menit kemudian, mereka sampai di Kediaman Internasional Kejora

"Kelihatannya yang tinggal disini hanya orang-orang yang berstatus tinggi"

"Kalau aku tinggal disini bukankah terlalu berlebihan? ucap Erfin

Menurut Erfin, belum saatnya dia menjadi sorotan publik. Jadi lebih baik mencari rumah yang biasa-biasa saja

"Baiklah, kita cari ditempat lain saja"

"Ehh bagaimana kalau untuk sementara, kamu tinggal saja di vila keluargaku?" "Disana vilanya hanya vila biasa, itu dibeli oleh ayahku untuk hadiah ulang tahun kakekku, ayah dari ibuku pada saat itu, tapi ditolaknya karena vilanya memang hanya vila murah" Ucap Riko

Kebetulan Pak Seno tadi malam ingin menyarankan vila itu tapi mengurungkan niatnya karena dia pikir tidak sesuai dengan selera Erfin

"Aku ingin melihatnya terlebih dahulu, lagian kamu harus menanyakannya kepada ayahmu, karena itu hadiah yang dibelinya untuk kakekmu" ucap Erfin yang tidak enakkan karena bagaimanapun vila itu adalah hadiah dari ayahnya untuk kakeknya, walaupun kakeknya menolaknya.

"Kamu tidak perlu menghawatirkannya, karena vila itu sudah ditolak oleh kakeku, jadi masih milik keluargaku. Ayo kita kesana terlebih dahulu, biar kuberi tahu ayahku nanti" ucap Riko kemudian memasuki mobilnya

...

Timur kota didaerah miskin

Ayah Riko yaitu Pak Seno sedang mengawasi pekerjaan proyek pembangunan hotel, dia berharap hotel ini bisa menjadi sumber pendapatan utamanya, jadi dia mengerjakannya dengan hati-hati

Tiba-tiba datang seorang lelaki paruh baya mendekati Pak Seno

"Pak Seno, aku tidak berharap kamu mendapatkan pinjaman secepat ini, apakah kamu yakin akan membangun hotel disini?"

"Nampaknya Pak Seno tidak pintar melihat peluang, sebagai seorang pengusaha, sebelum membangun proyek, kita harus melihat peluang keberhasilannya terlebih dahulu bukan?" ucap lelaki paruh baya itu

"Pak Ramli" Nama lelaki paruh baya itu adalah Pak Ramli "Aku sebenarnya aku sudah melihat peluang dimana didaerah miskin timur kota ini, hanya ini yang akan menjadi satu-satunya hotel disini"

"Mungkin 5 tahun kedepan sudah bisa mengembalikan modal, bahkan tidak menutup kemungkinan akan mendapatkan laba" ucap Pak Seno

"Semoga seperti yang kamu katakan hahah" ucap Pak Ramli sambil menggelengkan kepalanya

Setelah mengatakan itu, Pak Ramli pun pergi meninggalkan Pak Seno

...

Setelah tiba divila yang dikatakan Riko, Erfin melihat jika vila ini hanya vila biasa dan tidak masalah dia tinggal disini untuk sementara waktu

"Ini lumayan, aku bisa kan tinggal disini untuk sementara waktu?" tanya Erfin

"Tidak masalah, agar kamu bisa tenang aku akan menelpon ayahku" Riko mengeluarkan ponselnya dan menelpon ayahnya

"Halo ayah, aku menyarankan Erfin untuk tinggal sementara di vila kita yang dijalan sakura, bisa kan?, apa? bahkan ayah juga menyarankannya? ya sudah kalau begitu" Riko menutup teleponnya

"Sudah kubilang kan? bahkan ayahku sebelumnya juga ingin menyarankannya, tapi dia takut tidak sesuai dengan seleramu karena terlalu biasa" tambah Riko lagi

Mendengar itu, Erfin sedikit tenang dan dia berencana memulai dengan membantu ayah Riko untuk memperluas bisnis dengan bantuan dana darinya, dia hanya akan menjadi orang dibalik layar.

Dengan begitu, uangnya bisa dikelola untuk sementara. Ketika dia sudah membangun pertahanan latar belakangnya barulah dia bisa mengambil alih semuanya.

Tentunya dengan mempekerjakan keluarga Riko sebagai orang kepercayaannya

"Mendengar itu aku sedikit tenang, besok setelah mata kuliah sudah usai, aku harus menemui ayahmu, aku mau membahasa sesuatu" ucap Erfin

Dia harus membuat kesepakatan dengan ayah Riko tentang menyokongi dana untuk memperluas bisnisnya. Tentunya dengan dia sebagai bos dibalik layar.

"Baiklah ini kunci vilanya" Riko kemudian memberikan kunci vila itu kepada Erfin kemudian menambahkan "Aku pulang dulu, kalau perlu apa-apa telfon saja oke?" ucap Riko lagi

...

Keesokan harinya, Erfin menghentikan taxi kemudian berangkat ke kampus karena jam 8 ini ada mata kuliahnya

Sesampainya dikampus, sudah jam 7 lewat 50. Riko menelponnya dan memperingatkannya jangan sampai telat dan memberitahunya ruang kelas yang dipakai untuk masuk mata kuliah yaitu B2.3, karena dosennya kali ini killer nya bukan main.

Erfin kemudian berlari menuju ruang kelas B2.3, saat sampai didepan ruang kelas kebetulan dosennya juga baru sampai didepan pintu. Erfinpun masuk dengan menundukkan kepalanya

Dosennya kali ini adalah wanita yang berumur 27 tahun, Namanya Anita dan wataknya sangat keras.

Dikabarkan semester lalu, ada pria yang menyatakan perasaan kepadanya di gedung jurusan dengan membawa seikat bunga mawar. Bunga itu entah bagaimana kabarnya diinjak oleh Anita begitu saja didepan pria itu dan kemudian meninggalkannya.

Ketika dia masuk untuk membawakan materi perkuliahan, tidak ada mahasiswa yang berani ribut bahkan ketika ditatap saja olehnya seakan ditatap oleh binatang uas yang siap menerkam.

...

Kuliahpun dimulai dan seperti biasa dosen membawakan materi dan mahasiswa menyimak.

Setelah kuliah selesai, siang ini tidak ada lagi kuliah dan hanya ada disore hari nanti

"Aku sudah memberi tahu ayahku tadi malam, dia akan meluangkan waktu untuk bertemu, bisa berangkat sekarang?" tanya Riko

Sebenarnya Erfin mau pergi sekarang tapi dia harus bertemu dengan nisa terlebih dahulu untuk bernegosiasi dengan ayahnya, kalau berhasil kan bisa lebih cepat untuk bisa mengelola uangnya

"Aku ada sedikit urusan, kamu pergi terlebig dahulu, cukup sharelok sja nanti aku pergi sendiri" ucap Erfin

"Aku menunggumu dirumah" ucap Riko kemudian pulang sendiri

Erfin mencari Nisa di setiap ruangan "Apakah kelas A hari ini tidak ada kuliah?" gumam Erfin

Dia tidak mempunyai nomor telepon Nisa, kalau bertanya kepada teman kelasnya juga apakah dijawab?

Ehh..tunggu, aku kan sudah mentraktir mereka kemarin malam, masa tidak ada rasa terimakasihnya sedikitpun kan?

Kemudian Erfin mengetik di grub kelas 'Apakah ada diantara kalian yang mempunyai kontaknya Nisa?'

Terpopuler

Comments

Chaca Sunday

Chaca Sunday

MC nya bego hadehhj kacawww

2025-01-28

0

dark sistem

dark sistem

beli mobil kek biar macho lol

2024-09-10

0

forza 💫✨🎗️🪙👑

forza 💫✨🎗️🪙👑

sistemnya kemna??

2023-11-30

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!