Episode 15

Keesokan harinya, pagi-pagi sekali Erfin baru bangun dan menggosok matanya, dia kemudian terpikir dengan masalah tadi malam diap pun memyeringai "Ternyata sudah mulai ada orang yang mencari masalah denganku, tapi sayangnya dia mencari masalah dengan orang yang salah" gumam Erfin kemudian pergi mandi

Kemarin sore, Erfin membawa Abi kevilanya dan memilihkan kamar untuknya. Jadi hari ini Erfin cukup pergi dengannya saja untuk memberi pelajaran ke si bajingan Mardin itu, soal orang-orang yang dibelakangnya, nanti dia menyuruh organisasi The Dragon King untuk mengurusnya

Setelah mandi dan berpakaian, Erfin kemudian memanggil Abi untuk membawanya ke perusahaan Investasi terlebih dahulu untuk memanggil Pak Seno untuk mengantarnya pergi menemui Mardin

"Abi, bersiaplah, hari ini adalah misi pertamamu, ikutlah bersamaku" ucap Erfin

"Baik Tuan muda" ucap Abi dan tidak menanyakan detailnya karena didalam organisasinya mengajarkannya hanya untuk mengikuti perintah dan tidak boleh bertanya yang tidak perlu.

Karena sudah terbiasa membunuh, hatinya bahkan sudah keras, hanya menerima perintah apapun yang diperintahkan dan membuang perasaannya sendiri, karena perasaan tidak dibutuhkan dalam pembunuhan dan malah akan merusak misi.

Merekapun berangkat dengan taxi, Erfin berniat membeli mobil setelah ini, sepertinya dia harus menyusahkan Pak Kiki kali ini untuk mencarikannya mobil termahal dan terkeren pokoknya yang ada ter ter nya.

Setelah sampai, mereka ditahan oleh penjaga keamanan, 'Bukannya ini perusahaan yang dibilang Pak Seno? lokasi yang dia kirim tempatnya disini, ini juga ada tertulis Perusahaan Investasi Mulia' batin Erfin sambil mendongak melihat tulisan besar yang terpampang di tengah gedung 'Sepertinya benar' batin Erfin lagi

Erfin tidak mempermasalahkan penjaga keamanan ini karena mereka hanya menjalankan tugas, dia kemudian menelpon Pak Seno. Setelah telpon tersambung "Pak Seno, aku sudah didepan perusahaan, cepat turun, aku harus cepat karena siang ini aku ada kuliah" ucap Erfin

Penjaga keamanan itu seketika marah mendengar pemuda didepannya ini berpura-pura menelpon dan menyuruh bosnya untuk turun seakan menyuruh bawahannya. Sementara pemuda didepannya ini terlihat seperti orang miskin hanya memakai pakaian biasa.

"Hei anak muda, beraninya kamu berpura-pura menelpon bosku dan menyuruhnya turun untuk menemuimu, memangnya kamu siapa? lihat pakaianmu itu, apakah pantas mengatakan hal seperti itu?" ucap penjaga keamanan itu. Dia tidak memperdulikan orang dibelakang Erfin, walaupun dia terlihat seram dengan badan yang penuh otot, bukankah hanya teman pemuda miskin ini?

"Oh? apakah aku terlihat seperti sedang berpura-pura? sudah jangan ikut campur, kamu sudah melakukan pekerjaanmu dengan baik" ucap Erfin lagi. Dia masih menoleransi penjaga keamanan ini, siapa coba yang tidak marah jika bosnya diperlakukan seperti itu oleh bocah miskin?, salah Erfin juga tidak memakai pakaian formalnya.

Tapi untuk apa memakai pakaian formal hanya untuk bertemu cecunguk bajingan itu?, bukankah hanya pergi memberikan pelajaran?

"Sudahlah pergi saja dari sini, kamu berdiri di situ hanya mengganggu pemandangan, orang miskin sepertimu tidak pantas berdiri disitu apalagi masuk" ucap penjaga keamanan itu dengan sarkasme

Cecunguk sialan ini, sudah dikasi hati malah minta digantung, sudah berkah baginya langsung bertemu dengan bos besar secara langsung, malah dia hina mentah-mentah, sepertinya dewa pun tidak bisa menolongnya kali ini

"Sepertinya Seno ini tidak mengajar bawahannya dengan baik" gumam Erfin tapi didengar oleh penjaga keamanan itu

"Kamu bahkan memanggil bos seno dengan namanya saja? nak kamu tidak bisa terselamatkan kali ini" ucap penjaga keaman itu dan langsung memanggil teman-temannya yang lain "Hei teman-teman, ada orang miskin yang menghina bos kita, apakah kalian diam saja?" ucap penjaga keamanan itu

'Sepertinya kamu yang tak terselamatkan kali ini cecunguk sialan' batin Erfin, dia tersenyum penuh arti

Mendengar ini, para penjaga keamanan juga langsung marah, siapa orang miskin yang berani hina bosnya?.

"Anak muda, sepertinya kamu belum paham situasi sekarang, apakah kamu tidak melihat kami disini ada berapa orang?" ucap salah satu penjaga yang lain sambil mendorong Erfin sampai jatuh

Mereka tidak tahu apa yang terjadi dan hanya tau endingnya saja, tapi mereka tetap saja menghina dan ingin menyudutkan Erfin bahkan mendorongnga? jadi mereka tetap bersalah dan memang harus disalahkan.

Bukan hanya penjaga keamanannya saja yang akan disalahkan kali ini, tetapi dengan si Seno ini karena tidak mengajar bawahannya dengan baik.

Abi maju untuk menghajar mereka semua tapi Erfin menahannya dan mengatakan "Tidak perlu, mereka masih penjaga keamanan diperusahaanku"

"Tapi Tuan muda, mereka bahkan pantas mati dengan menghina Tuan muda" ucap Abi

Para cecunguk ini bahkan tidak akan bisa menyentuh Abi, Abi geram dengan tingkah mereka semua, jika Erfin tidak menahannya kali ini mungkin penggali kubur akan dibuat kelelahan untuk menggali kubur dengan datangnya mayat-mayat ini.

"Sudah, tunggu si Seno turun dulu untuk dia mengurusnya sendiri" Erfin tidak lagi memanggil Pak Seno dengan sebuatan 'Pak' karena sudah terlalu emosi. Dia juga sebenarnya sudah geram melihat tingkah para penjaga keamanan ini, tapi yang penting saat ini bertanya kepada Seno mengapa tidak mengajari para bawahannya ini

Tidak lama setelah itu, para cecunguk itu masih sibuk dengan ancaman dan hinaan terhadap Erfin, Seno datang dengan tergesah-gesah dan melihat perilaku bawahannya menghina Tuan mudanya yang merupakan Bos besar diperusahaan ini, dia kemudian menggigil bahkan dahinya sudah mulai basah dengan keringat "Heii para cecunguk sialan hentikan" ucap Pak Seno sambil menendang satu persatu penjaga keamanan itu lalu melanjutkan "Kalian bahkan berani menghina dan ingin memukul Bos besar kalian? kalian pantas mati!" ucap Seno kemudian berbalik melihat Erfin dan membungkuk "Tuan muda, ini kesalahanku, aku siap menerima hukuman apa saja"ucap Seno, keringatnya yang jatuh ditanah sudah membentuk sebuah danau kecil.

Dia tidak mengatakan 'Aku pantas mati' yang biasa dikatakan oleh kebanyakan para bawahan karena masih sayang nyawa. Yaa hanya orang-orang elit yang bisa berbicara seperti itu.

"Seno, aku bahkan didorong oleh penjaga bajingan sialanmu itu, apa yang akan kau lakukan?" tanya Erfin bahkan tidak bersikap lembut lagi terhadap Seno

Mendengar Erfin memanggil namanya secara langsung, Seno mengetahui kali ini Tuan mudanya sudah marah besar. Kemudian dia berbalik kepada para penjaga keamanan itu dan bertanya "Siapa yang sudah mendorong Tuan Muda Erfin?" tanya Seno sambil berteriak kepada para bawahannya

Kemudian salah satu penjaga keamanan itu menunjuk kesatu orang "Dia yang telah mendorong Bos besar sampai jatuh" ucap salah satu penjaga keamanan itu

Penjaga keamanan yang mendorong Erfin itu seketika bersujud didepan Erfin "Bos besar, maafkan aku yang buta tidak mengenalmu, maafkan aku, kumohon jangan pecat aku..aku masih harus menghidupi keluargaku, karena hanya Bos Seno yang memberikan gaji tinggi" ucap penjaga keamanan itu sambil membenturkan kepalanya ketanah

Rupanya Seno ini sebebarnya sudah bekerja dengan baik, tapi salahnya dia tidak mengajar bawahannya dengan baik

Penjaga keamanan yang memanggil penjaga lainnya datang itu sudah merasakan kakinya lemas, mungkin kali ini dia tidak bisa berdiri lagi. Kemudian dia juga ikut bersujud sambil membenturkan kepalanya ditanah"Bos besar, maafkan aku..aku yang memanggil teman-teman penjaga itu tadi, aku mohon jangan memecatku" Seno sudah memberikan mereka gaji tinggi, dia tidak mau cari kerjaan lain lagi karena susahnya mencari pekerjaan.

Melihat kesungguhan para penjaga keamanan ini bahkan sampai bersujud, Erfin kemudian berkata kepada Seno "Sudah, jangan pecat mereka, cukup ajari mereka bertingkah laku yang baik dan tidak meremehkan orang lain lagi nanti, sekarang antar aku menemui cecunguk yang berani memporak-porandakan perusahaanku itu"

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***