Episode 17

Setelah Abi mendengar perintah dari Tuan mudanya, dia beralih menatap Mardin dan maju selangkah kemudian sudah dihadang oleh lima pengawalnya. Abi dihadang oleh lima orang seperti mereka? bahkan seratus orang seperti mereka pun Abi masih yakin menang.

Lima pengawal itu maju satu persatu, tapi selalu dikalahkan hanya dengan satu tendangan atau satu pukulan dari Abi

"Ayo serang bersama-sama, aku tidak percaya dia bisa menyerang lima orang sekaligus" ucap Mardin kepada pengawalnya

Tapi apakah Abi akan kalah? tentu tidak, dia dengan santainya menari ditengah-tengah lima orang pengawal itu sambil mengayunkan kakinya, sementara tangannya dimasukkan kedalam sakunya. Erfin yang melihat ini hampir tertawa, Abi bisa saja bercandanya.

Mardin yang melihat situasi yang buruk ini, seketika marah kepada pengawalnya "Kalian sudah kubayar mahal-mahal, biar satu bajingan ini kalian tidak bisa kalahkan?, dasar pecundang! tidak berguna!" ucap Mardin

Para pengawal itu sudah terkapar ditanah sambil memegang perut dan anggota badan lainnya yang ditendang oleh Abi. Tapi ketika mendengar cacian Mardin terhadap mereka, seketika mereka ingin menelan Mardin hidup-hidup. Lawannya ini yang terlalu kuat, bukan mereka yang lemah.

Tapi mereka hanya bisa pasrah dengan cacian bosnya, karena memang mereka sudah dibayar mahal-mahal sebelumnya.

Setelah menghabisi para pengawal itu, Abi kemudian beralih melihat Mardin sambil berjalan mendekatinya. Seketika Mardin panik "Apa..apa yang ingin kamu lakukan? Aku bisa membayarmu dua kali lipat dari yang dia bayar, tidak..10 kali lipat" ucap Mardin

Tapi apakah Abi akan setuju? tentu tidak, dia bahkan tidak ingin dibayar oleh Erfin, dan dia hanya membantu Erfin, bukan Seno.

Setelah Abi sampai didepan Mardin tanpa mendengarkan negosiasinya, Mardin berkeringat dingin dan terjatuh dibelakang, dia berkata sambil terbata-bata "Apa..apakah kalian tidak takut?..aku..aku punya banyak koneksi, aku bisa menghancurkan kalian semua" ucap Mardin sudah sedikit tenang

Ketika dia melihat Abi berhenti, dia kira Abi takut akan ancamannya, jadi dia melanjutkan "Jika kalian membiarkanku pergi, aku akan mengampuni kalian" tambah Mardin

Erfin berpikir Apakah bajingan ini tidak melihat situasi? dia bahkan ingin mengampuni kami? lelucon macam apa itu?'

Kemudian Abi pertama kalinya mengangkat bicara "Apakah kamu melihatku berhenti karena takut? aku berhenti karena aku sedang berpikir mengapa orang yang sudah tersudutkan masih berani mengancam?" ucap Abi tanpa ekspresi kemudian dia berbalik melihat Erfin, dan Erfin menganggukkan kepalanya

Abi kemudian mengangkat kakinya untuk menginjak induk burung bertelur dua itu

'Krakk' Abi menginjaknya kemudian Terdengae suara jeritan menyayat hati "Aaahh sakiit, bajingan!..aku tidak akan mengampunimu" ucap Mardin sambil menahan rasa sakit

Setelah itu Abi melihat kearah Erfin lagi dan bertanya "Tuan muda, mengapa tidak membunuhnya saja?" ucap Abi lagi-lagi tanpa ekspresi

"Jangan, kesalahannya tidak sampai sejauh itu sampai harus membunuhnya, biarkan dia hidup dan bertobat" Sebenarnya jika membunuhnya juga tidak masalah karena ada organisasi The Dragon King yang ada dibelakang Erfin. Tapi kesalahannya juga tidak sampai sejauh itu sampai harus membunuhnya.

Entah sejak kapan Erfin bisa sekejam ini, setelah bertemu dengan organisasi The Dragon King, kepribadiannya langsung berubah

Setelah Abi mendengar kata-kata Erfin, dia pun mundur kembali kebelakang Erfin. Sementara Mardin dia masih berteriak, bukan hanya sakitnya, tapi alat untuk mencetak keturunannya juga dirusak. Bagaimana dengan masa depannya nanti? sia sudah punya istri tapi belum punya anak.

Istrinya tidak mengetahui jika Mardin ini bermain perempuan dengan menggunakan trik liciknya dengan meng iming-iming menginvestasikan sejumlah uang keperusahaan tersebut. Jika istrinya tau dia melakukan perbuatan keji itu, dia akan menceraikannya dan membiarkan dia hidup miskin dan terlantar dijalanan.

Ya karena semua kekayaan yang dia miliki sekarang adalah milik istrinya. Dia hanya mengelolanya saja.

"Baik, mari kita pulang" ucap Erfin tanpa memperdulikan ancaman dari Mardin. Jika Mardin masih berani memprovokasinya lagi, dia tidak keberatan membunuhnya

Erfin kemudian memasuki Mobil di ikuti oleh Abi, dan Seno masuk dikursi kemudi dan kembali keperusahaan Investasi Mulia

...

Setelah sampai di depan perusahaan, Erfin ingin sekalian menyuruh Seno untuk mencarikannya mobil terkeren dan termahal untuknya, tapi dia berpikir Seno untuk saat ini masih belum banyak koneksi, jadi dia mengurungkan niatnya.

"Tuan muda, karena aku lagi senggang, aku akan membeli mobil terlebih dahulu, apkah Tuan muda ingin aku mencarikanmu mobil yang bagus?" tanya Seno tapi Erfin menolaknya "Tidak perlu, kamu beli saja untuk dirimu sendiri" ucap Erfin kemudian berbalik melihat Abi "Kamu bisa pulang sendiri divila kan?" tanya Erfin kepada Abi

"Bisa Tuan muda, tapi bagaimana dengan melindungi Tuan muda?" tanya Abi

"Ohh iya juga, Seno! sekalian belikan dengan Abi mobil, aku akan mentransfer uangnya" ucap Erfin kemudian melihat Abi dan berkata "Kamu ikut Seno untuk membelikanmu mobil, setelah itu kamu bisa kekampus, cukup menjagaku dari jauh saja oke?" ucap Erfin lagi

Setelah itu Seno, Erfin dan Abi berpisah. Seno pergi dengan Abi untuk membeli mobil baru, sementara Erfin memanggil taxi untuk pergi ke kampus, Karena tidak searah, Erfin hanya bisa naik taxi lagi.

Setelah sampai dikampus, Erfin mendapati Fauzan mengekor dibelakang Nisa, dia tidak mau pergi jika dia belum diterima menjadi pacarnya.

Setelah Nisa melihat Erfin, dia melompat dengan gembira dan pergi memeluk lengan Erfin sambil berkata "Sayang, akhirnya kamu datang juga" ucap Nisa sambil menoleh kebelakang untuk melihat Fauzan , kemudian melanjutkan "Fauzan, aku sudah punya pacar, kamu tidak usah mengangguku lagi" ucap Nisa memeluk lengan Erfin dengan erat

Erfin seluruh tubuhnya bergetar merinding melihat Nisa menempel padanya, sampai balonnya yang haluspun bisa dirasakannya, apalagi Nisa memanggilnya dengan sebutan 'sayang', bahkan mantannya yang dulu tidak pernah memanggilnya seperti itu.

"Erfin, aku sudah memperingatkanmu untuk tidak mendekati Nisa, enyah sekarang juga dari Nisa" ucap Fauzan dengan marah

"Sayang sekali, bukan aku yang mendekatinya, tapi dia yang mendekatiku. Lihat! dia yang berinisiatif untuk memeluk lenganku" ucap Erfin dengan menunjukkan seringainnya

Dia kemudian melihat Nisa yang memeluk lengannya dan berkata "Sayang! kamu cantik sekali hari ini, malam nanti mau kevilaku?" tanya Erfin kepada Nisa. Dia sengaja untuk mengompori Fauzan

Nisa juga dengan manjanya berkata "Tentu saja, bukankah setiap malam aku kevilamu?" ucap Nisa sambil mengintip muka Fauzan yang memerah

"Erfin tunggu saja, aku akan mematahkan tanganmu yang dipeluk oleh Nisa itu" ucap Fauzan kesal dan pergi

Dia kesal dengan sikap Nisa yang manja terhadap anak miskin itu. Dia tidak menyangka Nisa akan pergi setiap malam di vilanya Erfin.

Fauzan berjalan sambil bergumam " Mereka...berdua?? mereka... berbuat apa malam-malam di dalam vila?? ahh sial hatiku sampai sakit memikirkannya"

***

note : aku sibuk kuliah, mungkin kedepannya up nya agak sedikit, lagian novel ini seperti menutup mata dan telinga, sepi.

Terpopuler

Comments

forza 💫✨🎗️🪙👑

forza 💫✨🎗️🪙👑

mcnya goblok..tambah" masalah kemudian hari saja..jadi malas baca skiplah cerita pe'a

2023-11-30

0

Harman LokeST

Harman LokeST

laaaaaaaaaaaaaajjjjjjjjuuuuuuuuuuuutttttt teeeeeeeeerrrrrrrrrrruuuuuuuusssssssss authooooooooooooooorrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr

2022-11-06

0

Gunawan

Gunawan

lanjut

2022-05-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!