Episode 16

Didepan perusahaan investasi Mulia, para penjaga keamanan menunduk dan merasa bersalah atas kelakuan mereka yang terlalu sembrono, bahkan tidak melihat bos besar mereka sendiri.

Mereka hanya menilai orang dari pakaian, jelas mereka tidak akan mengenal orang-orang kaya yang rendah hati yang tidak ingin mengepost kekayaan mereka sendiri.

Erfin sebenarnya tidak begitu, dia hanya tidak nyaman memakai pakaian formal, kalau soal tidak terlihat kaya, nanti ada saatnya tidak lama lagi dia akan gemparkan kota puhul dengan keberadaannya.

"Kalian semua, minta maaf sekarang kepada Bos besar, sudah berkah bagi kalian tidak dipecat olehnya. Jika kalian dipecat, bahkan seluruh perusahaan yang berada di kota puhul tidak akan menerima kalian" ucap Seno kemudian melanjutkan dan menaikkan suaranya "Cepat!"

Para penjaga keamanan itu kemudian saling pandang, setelah itu mereka berbicara serentak "Bos besar, kami salah, mohon maafkan kami, kami tidak akan mengulangi kejadian seperti ini lagi" kata-kata itu seperti sudah diajarkan oleh atasan mereka sehingga bisa serentak.

"Sudah, kalian kembali bekerja, setelah aku kembali aku akan menyuruh seseorang untuk menyiksa kalian semua" ucap Erfin kemudian berbalik melihat Abi. Abi juga kemudian sedikit paham dengan maksud Tuan mudanya

Mendengar ini para penjaga keamanan semuanya terheran. Apakah mereka tidak dimaafkan? jadi maksud dari kata jangan dipecat itu akan disiksa? bahkan Seno juga merasa linglung.

Tapi maksud Erfin bukan seperti itu, yang dia maksud adalah dia akan membawa mereka kemarkas organisasi The Dragon King untuk melatihnya menjadi kuat, agar kejadian seperti kemarin tidak terulang lagi, dimana mereka dikalahkan hanya dengan lima orang.

Tapi para penjaga keamanan itu hanya bisa pasrah, karena jika mereka tidak setuju, mereka akan dipecat bahkan seluruh perusahaan yang ada dikota puhul tidak akan menerima mereka.

"Ambil mobilmu, kita berangkat sekarang" ucap Erfin singkat

Seno pergi kegarasi perusahaan dan membawa mobil MPV AVANZA, seketika Erfin memarahinya lagi " Apa-apaan ini? mobil siapa yang kamu curi?" tanya Erfin mengerutkan kening. Maksudnya adalah masa iya manager perusahaan investasi yang baru mekar yang sudah mengguncang satu kota puhul naik mobil murah?. Sementara saat ini Abi masih berdiri dengan tegak dibelakang Erfin

Seketika Seno panik lalu menjelaskan "Tapi Tuan muda, aku tidak berani menngunakan uang perusahaan..aku..aku-" Seno berhenti berbicara

Mendengar itu seketika Erfin tersedak dan kemudian berkata "Ohh aku belum memberimu gaji tahunanmu ya?" ucap Erfin sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Kemudian dia melanjutkan "Yaa walaupun begitu sebagai pengusaha yang akan menjadi orang kaya nomor 1 dikota puhul, harusnya kamu punya mobil mahal seperti Bentley, kan bisa memakai uang perusahaan dulu, nanti setelah itu baru kamu memberitahuku" ucap Erfin lagi

Seketika Seno terharu dengan perkataan Erfin. Para Bos diluar sana biasanya melarang para bawahannya mengambil uang perusahaan, Erfin ini malah menyuruhnya. Memang tidak salah jika dia mengikuti Tuan mudanya ini

"Baik Tuan muda, setelah masalah Mardin ini, aku akan langsung membeli mobil Bentley" ucap Seno

Tapi di bantah lagi oleh Erfin "Jangan hanya mobil Bentley, sebagai orang kepercayaanku dan sebagai calon orang kaya dikota puhul, kamu harus memiliki semua merk mobil mahal. Tentunya semuanya milikku, kamu hanya boleh memakainya saja. Jika kamu ingin membeli mobil pribadi ya pakai uangmu sendiri lah" ucap Erfin sedikit bercanda

"Baik Tuan muda, tapi masih pakai uang perusahaan kan?" tanya Seno lagi dengan menyeringai

"Tidak perlu, aku akan transfer gajimu tahun ini" ucap Erfin kemudian membuka profil sistemnya dan mengirimkan gaji Seno tahun ini

Setelah uangnya masuk, Seno bertanya lagi "Jadi ini..Tuan muda bagaimana sekarang?"

"Pakai saja yang ada, nanti setelah ini baru beli mobil" ucap Erfin kemudian bersiap ingin membuka pintu mobil tiba-tiba Abi sudah membukakannya duluan. Biarlah, sebenarnya bukan tugasnya, dia akan menurunkan harga dirinya dengan turun provesi dari anggota organisasi yang terkuat menjadi tukang buka pintu mobil.

Setelah mereka masuk, Seno sendirilah yang mengemudikan mobilnya. Jelas, apakah dia berani menyuruh Abi? jika dia sudah siap meninggalkan keluarganya.

...

Setelah beberapa menit perjalanan

Mereka sampai didepan sebuah perusahaan, Karena Erfin belum punya banyak koneksi, hanya tinjulah yang bisa dia gunakan saat ini untuk memberi pelajaran pada si cecunguk ini.

Terlihat dari jauh, Mardin baru keluar dari perusahaan diikuti oleh lima pengawalnya. Melihat ada mobil super murah didepan perusahaannya, dia kemudian mendatanginya dengan memasukkan kedua tangannya kedalam saku celananya.

"Ohh? bukankah ini Seno? manager perusahaan investasi yang mengguncang kota puhul itu?" Mardin tidak memperdulikan dua orang dibelakang Seno, "Mobil siapa ini yang kamu pakai ini? mana mobilmu? aku tidak percaya loh jika ini mobilmu" ucap Mardin sambil menyeringai

"Tapi sayangnya memang seperti itu" Seno juga berbicara sambil tersenyum

Erfin masih berdiri disebelah mobil dan bersandar kemudian mengatakan "Sudah mau hancur tapi masih bersikap sombong?" ucap Erfin

Hmm?. Jika Erfin tidak berbicara Mardin tidak akan tau jika ada orang disebelah mobil itu

"Oh? siapa kau anak muda? apakah pantas berbicara seperti itu kepada orang yang lebih tua?, Seno anakmu tidak tau sopan santun sama sekali" ucap Mardin, dia mengira Erfin adalah anak dari Seno ini

"Dia Tuan mudaku, apakah pantas juga kau berbicara seperti itu kepada Tuan mudaku?" balas Seno mengulangi kata-kata Mardin

"Sudahlah, aku tidak ingin berurusan dengan anak kecil itu lagi, sekarang apakah kau sudah menarik investasi diperusahaan itu?" tanya Mardin kemudian melanjutkan "Tadinya aku mau keperusahaanmu untuk menanyakannya, tapi karena kau sudah disini, itu bisa menghemat waktuku. Ingat!, jika kau tidak menariknya taukan konsekuensinya?" tambah Mardin lagi

"Sayang sekali mengecewakanmu, aku tidak akan menarik investasi itu karena proyek itu berpeluang besar. Jadi apa yang bisa kau lakukan sekarang?" tanya Seno

Erfin sudah menyuruh Abi untuk bersiap jika pihak lain langsung menyerang Seno

Abi berdiri disamping Seno dengan tenang, menurutnya ini hanya seekor semut kecil didepan gajah yang besar

"Kau sudah menyiapkan semuanya ternyata" ucap Mardin sambil melihat Abi lalu melanjutkan "Tapi memangnya satu orang bisa melawan lima orang? kau terlalu meremehkanku Seno" ucap Mardin lagi dengan senyum dingin

"Bahkan dia sendiri saja sudah lebih tinggi statusnya dari pada kamu tahu, tentu saja dia juga lebih tinggi dariku karena dia adalah pengawal pribadi Tuan Mudaku" ucap Seno. Dia sudah tau Abi ini adalah pengawal pribadinya Erfin karena dari tadi tidak berbicara jika Erfin tidak bertanya padanya itupun hanya menjawab secukupnya

"Seberapa agungnya Tuan mudamu itu? bahkan kau masih membohongiku dengan mengatakan kata-kata seperti itu? Jika kau ingin membohongiku, setidaknya belikan pakaian yang sedikit mahal untuknya, dengan otakmu ini kau belum cocok untuk menjadi pengusaha, setelah ini aku akan menghancurkan perusahaan investasimu itu" ucap Mardin

Mardin tidak mau membuang-buang waktunya lagi dan menyuruh lima pengawalnya untuk menyerang "Patahkan kakinya" ucap Mardin sambil menunjuk Seno dan melanjutkan melihat kearah Abi "Jika pengawal ini menghalangi patahkan juga kakinya" ucap Seno lagi

Erfin juga tidak senang mendengar kata-kata sombong dari Mardin ini, beraninya dia mengatakan kata-kata seperti itu. Mau menghancurkan perusahaanku? sepertinya dirumahnya dia sering tidur dan bermimpi

"Abi, hancurkan alatnya yang suka merusak banyak wanita itu, jika pengawalnya menghalangi hajar saja asal jangan membunuhnya" ucap Erfin mengembalikan kata-kata Mardin (ComeBack)

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***