Pada sore hari, Erfin sedang istrahat berbaring sepulang dari kampus, seiring berjalannya waktu Erfin pun tertidur.
Erfin bermimpi berada di dalam sebuah gua dan ada seorang lelaki tua yang menghampirinya.
Lelaki tua itu menjulurkan dua kepalan tangannya dan tanpa basa basi langsung memberi pilihan kepada Erfin untuk memilih tangan kanan atau tangan kiri.
Erfin pun memilih tangan kanan tanpa berpikir dua kali, ya iyalah tangan kanan, karena yang baik-baik selalu di dahulukan yang kanan bukan?
Setelah Erfin memilih tangan kanan, lelaki tua pun membuka kepalan tangan kanannya dan memperlihatkan selembar kertas kecil dan berderet 17 digit angka.
Kemudian lelaki tua itupun berbicara "Nak, kamu beruntung memilih tangan kanan dan tidak memilih tangan kiri. Yang ada di tangan kiri ini adalah kamu tidak akan melihat duniamu yang sebelumnya lagi atau disebut dengan kematian".
"Sedangkan yang ada di tangan kanan adalah uang dengan 17 digit angka, dengan sistem yang akan membantumu mengelolanya" Ucap lelaki tua itu, dan langsung menghilang
Erfin pun langsung terbangun dari tidurnya, dan waktu sudah menunjukkan pukul 8 malam.
Erfin merasa didalam perutnya sudah menyebar cabai dengan pedas level 1 juta.
Melihat ke reskuker, nasinya sudah dingin dan menarik papan *** untuk memanaskannya kembali.
Erfin merogoh dompetnya, kemudian membukanya dan terlihat uang 50rb dua lembar. Erfin mengambil satu lembar uang 50rb itu dan bersiap membeli mi instan di warung dekat kosnya. Tiba-tiba " DING" Ponselnya berbunyi
Erfin merogoh saku celananya dan melihat dilayar ponsel :
Profil Sistem
Nama : Erfin
No Rek : 78934656548xxxxxx
Saldo : 5300000000000000
Bank : BRI
Transaksi : Semua jenis Bank
Alat Transaksi : (Masukkan nomor rekening) Kirim
(Scan kode QR)
Erfin berpikir sejenak, 'bukankah aku tadi bermimpi mendapatkan uang dengan sistem?'
Tapi Erfin tidak menghiraukannya lagi karena itu hanya mimpi kan?
Erfin menutup kembali panel sistem tersebut dan mengabaikannya dan pergi membeli mi instan dengan uang 50rb nya tadi.
Setelah makan, Erfin mengambil ponselnya dan melihat grub lagi untuk memastikan kalau ada tugas kuliah.
Setelah membuka grub, yang terlihat bukannya tugas melainkan teman-temannya sedang mendiskusikan tentang acara malam minggu nanti.
Karena ini hari kamis dan malam jumat, berarti 2 hari lagi acara tersebut diselenggarakan
Seorang teman kelas Erfin yang bernama Fiki mengetikkan kalimat 'Aku yang akan menyewa kamar VIP pada malam minggu nanti, tempatnya di hotel dragon. Tapi untuk makannya, kalian hanya perlu membayar 1 juta perorang'
Fiki yang akan menyelenggarakan acara malam minggu nanti dan mengundang semua teman sekelasnya.
Sementara Erfin sebenarnya tidak suka dengan keramaian, kecuali hanya proses perkuliahan tidak ada pilihan lain kan?
Lagian uang yang ada didompetnya hanya tinggal selembaran 50 ribu.
Seketika dalam grub pecah dengan sanjungan terhadap Fiki
"Fiki, kamu memang teman terbaik!"
"Fiki memang tidak pelit!"
"Dia kan orangnya memang tidak pelit!"
Segala macam sanjungan pecah didalam grub kelas B
"Sudah, sudah, kalian tidak perlu memujiku seperti itu, aku hanya ingin kita berkumpul saja malam minggu. Dari pada dirumah kan?" Ucap Fiki dengan pura-pura rendah hati
Fiki ini suka cari muka, karena di kelas B ada wanita incarannya yaitu ketua kelas.
Fiki juga lumayan tampan, tapi tidak sebanding dengan Erfin
Ketua kelas ini bernama Ica, dialah yang sering menghubungi dosen tentang mata kuliah. Ica juga sedikit cantik tapi juga orangnya pemilih, memilih teman pergaulannya sendiri yaitu orang-orang kaya.
Tapi kalau soal tugasnya sebagai ketua kelas ya harus menyeluruh bukan?
Erfin yang malas ikut acara karena tidak punya uang, dan alasan lain yaitu tidak suka keramaian berniat mematikan ponselnya, tiba-tiba ada panggilan whatsapp dari riko.
"Halo riko, ada apa?" tanya Erfin setelah mengangkat panggilan
"Malam minggu kamu mau ikut keacara kan?" tanya Riko
"Kalau soal membayar 1 juta, nanti aku bayarin" tambah riko
Riko ingin menjemput Erfin untuk pergi bersama, walaupun rumahnya jauh dengan kos Erfin, tapi dia berfikir Erfin tidak punya kendaraan jadi biarlah walaupun jauh, dia tidak tega juga tidak mengajak Erfin.
Tapi jawaban Erfin membuatnya melongo
"Aku tidak suka dengan keramaian, kalian pergilah" ucap Erfin dengan sedikit tegas
Riko yang sudah tau temperamen Erfin, tidak menyalahkannya dan berkata "Biarkan aku menjadi temanmu yang baik, kamu kan sudah menganggapku teman bukan?"
"Jadi biarkan aku menjemputmu, nanti kita berangkat bersama" ucap Riko
Kemudian Riko menutup telepon tanpa menunggu jawaban dari pihak lain.
Riko mempunyai mobil walaupun cuman MPV Avanza yang harganya hanya 206 juta.
Erfin melihat layar ponselnya seketika baper dengan perkataan Riko tadi
"Hanya dia yang seperhatian ini sama aku, baiklah aku akan menjadi temannya" ucap Erfin sambil tersenyum penuh arti
Erfin melihat dompetnya seketika tidak enakan sama Riko. Tiba-tiba dia teringat dengan sistem
Dia membuka profil sistemnya melihat jika sistemnya terkait dengan atm nya, berarti uang yang ada disistem ini semuanya ada di dalam atm nya?
Dia berniat untuk menarik uang di bank terdekat.
Erfin bersiap dengan memakai setelan andalannya, baju kemeja yang sudah luntur dan celana kain hitam dengan sepatu hitamnya. Kemudian meninggalkan kos-kosannya yaitu kos-kosan mawar.
Erfin naik angkutan umum untuk pergi ke bank terdekat
Erfin turun dari mobil dan pergi ke bagian atm untuk mengecek saldonya.
Setelah melihat nominal saldo yang tertera dilayar, Erfin membelalakkan matanya,
"5300000002352000"
"Lima ratus tiga puluh juta"
Dia tidak menghitung 2 jutanya karena itu uangnya sebelumnya, bukan dari sistem.
"Lima miliar tiga ratus juta"
"Lima puluh tiga miliar"
"Lima ratus tiga puluh miliar"
"Lima triliun tiga ratus miliar"
"Lima ratus tiga puluh triliun"
"Lima ribu tiga ratus triliun"
"Ahh sampai tidak tau lagi bagaimana membacanya" ucap Erfin kagum
Erfin tidak berhenti membelalakkan matanya, untung saja ada seseorang yang menegurnya karna harus mengantri.
Kemudian Erfin menarik 5 juta untuk isi dompetnya. Erfin belum biasa memegang uang banyak, jadi dia hanya bisa menarik 5 juta.
Setelah menrik uang, Erfin kembali ke kos-kosannya dan masih dengan dadanya berdegup kencang seperti habis melihat hantu.
Sesampainya dikos, Erfin langsung tidur.
Keesokan harinya, Erfin bangun jam 7 pagi dan bersiap ke kampus karena jam 8 ada mata kuliah.
Setelah mengikuti perkuliahan, tidak ada lagi mata kuliah.
1 hari kemudian, tibalah malam minggu dan Riko datang menjemput Erfin di kosnya.
Dijalan, Erfin tidak banyak bicara karena masih syok. Sedangkan Riko hanya bisa memaklumi karena dia pikir biasanya Erfin juga pendiam
Sesampainya dihotel Dragon, Erfin dan Riko dikejutkan dengan suara bogar dari mobil Marcedes benz G 400 L yang telah dimodifikasi
Dan yang turun adalah Fiki dengan satu temannya
Riko pun menyapa Fiki "Fiki, ruangan berapa yang kamu pesan? ayo masuk bersama" Ucap Riko
Riko sebenarnya tidak terlalu akrab dengan Fiki, tapi mau gimana lagi? dia yang menyelenggarakan acara kali ini
"Di ruang VIP nomor 11, kalian masuklah dulu, aku ada urusan sebentar" ucap Fiki
Kemudian dia baru sadar kalau ada Erfin dibelakang Riko. Melihat Erfin bersiap masuk kedalam, Fiki mencibir "Ternyata kamu datang, kamu tidak pantas memasuki hotel Dragon dengan pakaianmu seperti ini, aku tidak berharap atas kedatanganmu kali ini" ucap Fiki dengan jijik
"Fiki jaga omonganmu, dia teman kita juga"
"Lagian aku yang memaksanya tadi, sebenarnya dia tidak mau datang"
"Kamu niat tidak sih undang kita?" Riko berbicara dengan nada tinggi, tidak terima dengan perkataan Fiki sebelumnya.
Melihat Riko yang naik darah, Fiki sedikit melunak "Baiklah.. kalian masuklah lebih dulu" ucap Fiki
Mereka berduapun masuk dan mencari kamar VIP nomor 11.
Diperjalanan, Riko menenangkan Erfin "Kamu tidak perlu menganggapnya serius, cukup acuh tak acuh seperti biasanya saja, dia memang seperti itu" ucap Riko menenangkan Erfin
"Iya terimakasih" ucap Erfin singkat
Dalam hatinya 'baru juga memesan kamar VIP sudah sesombong itu, bagaimana dia melihat nominal uangku? aku saja masih syok hehe'.
Merekapun masuk dikamar VIP nomor 11 dan sudah banyak orang didalamnya
Kemudian seseorang bertanya "Kapan Fiki akan sampai?"
"Tadi sudah sampai tapi katanya ada sedikit urusan" jawab Riko
"Eh Riko, kamu datang sendirian?" ucap salah satu temannya dengan berpura-pura tidak lihat
"Senov, aku datang dengan Erfin, jangan berpura-pura deh" Riko marah, tadi Fiki sekarang Senov
Apakah sebenci itu mereka kepada Erfin?
Didalam ruangan hanya ada 25 orang termasuk Erfin dan Riko
...
Diluar hotel
"Ayah, aku sudah memesan kamar VIP dengan teman-temanku dengan harga 10 juta, belum lagi untuk biaya makanan mereka, pokoknya 500juta harus ada" ucap Fiki dengan tegas
Ayah fiki adalah seorang pengusaha, tapi hanya pengusaha kecil. Tapi untuk uang 500 juta tidak terlalu berat baginya, apalagi untuk anak tercintanya
"Ding" bunyi ponsel Fiki
Dia melihat notifikasi dan ternyata ayahnya mentransfernya uang 500juta, seketika Fiki melompat dengan senang.
Kemudian Fiki memasuki kamar VIP nomor 11
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Chaca Sunday
MC naif
2025-01-28
0
Aneuk Perley Perhatian
dikasih titik om... ribet hitungnya.. hh
2024-03-18
1
HARIS (KOMENTATOR)
terkesan simpel dan praktis
2023-06-04
0