Reinkarnasi Leluhur Para Dewa
Benua Timur, Kekaisaran Ju,
Benua Timur tengah mengahadapi hujan badai petir yang begitu hebat, angin yang begitu hebat di sertai hujan, dan juga petir yang saling bersahutan satu sama lain.
Bukan hanya di Benua Timur, melainkan seluruh Alam Fana tengah menghadapi bencana yang sama.
Alam Fana atau dikenal juga dengan Dunia Kultivasi, dimana kekuatan akan menjadi kunci dari segalanya. Karena di dunia ini, kuatlah yang menjadi Penguasa sedangkan yang lemah akan ditindas oleh mereka orang-orang yang mempunyai kekuatan, kekuasaan, keserakahan, dan kesombongan.
Sudah biasa bagi dunia kultivator yang kuat menjadi penguasa, jika para kultivator mempunyai kekuatan untuk menundukkan Surga, mereka bisa mendapatkan segala yang mereka inginkan. Wanita? Kekayaan? Kekuasaan? Semuanya bisa di dapatkan dengan mempunyai kekuatan.
Di Alam fana, terdapat 5 Benua yang menjadi bagian terpenting bagi para kultivator, di setiap Benua terdapat sebuah Kekaisaran yang di pimpin oleh seorang Kaisar di setiap Benua-nya.
Benua Timur Kekaisaran Ju, Benua Barat Kekaisaran Su, Benua Selatan Kekaisaran Lu, Benua Utara Kekaisaran Xu, dan Benua Tengah Kekaisaran Tang.
Bukan hanya keluarga Kekaisaran, di Alam Fana terdapat juga kerajaan yang dibawah kepemimpinan seorang Kaisar Benua, ada juga dari keluarga besar, Sekte besar, Sekte menengah, Sekte kecil.
Benua Timur, bagian Timur, Kota Awan Giok, Klan An.
Di kediaman An, tepatnya di sebuah ruangan yang terdapat beberapa orang tengah sibuk mengurus apa yang dibutuhkan, di sisi lain, tepatnya di atas tempat tidur, terlihat seorang wanita berparas cantik yang tengah terbaring lemas, wanita itu adalah Lingxi, istri dari Patriak An Guo.
Di luar kediaman yang tengah mengahadapi badai hujan yang mengguyur seluruh wilayah Alam fana, banyak orang-orang yang bersibukan untuk menyelamatkan diri dari badai tersebut, ada yang kembali ke rumah masing-masing untuk bersembunyi, ada pula yang masih tengah santai minum secangkir kopi di pinggir jendela.
Sedangkan di luar kediaman tempat wanita tadi terbaring lemas, disana terlihat Patriak An yang tengah duduk di kursi dengan wajah begitu cemas, karena hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh Patriak An atas kelahiran anak pertamanya.
Jderr! Jderr! Jderr!
Suara dua belas kali petir menyambar bumi bisa terdengar di gendang telinga orang-orang, suara petir tersebut hingga menggema di seluruh daratan yang ada, Patriak An yang cemas, karena pada hari kelahiran anaknya, malah terjadi sebuah bencana badai seperti ini.
Dua belas sambaran petir menandakan kelahiran keajaiban Alam yang tidak pernah terjadi dalam 100 Juta tahun terakhir, karena leluhur para Dewa telah bangkit dari kematian menjadi seorang anak kecil yang baru lahir.
Suara tawa anak kecil menggema di ruangan tersebut, suara itu bahkan keluar dari ruangan hingga mengagetkan para Panatua, dan sekaligus Patriak yang tengah cemas tadi.
Patriak An mendengar suara tawa anak kecil di dalam ruangan, ia sontak berdiri dengan cepat, karena mendengar suara tawa tersebut dari dalam ruangan, dimana istrinya yang tengah melahirkan.
Para Panatua mendengar suara tawa anak kecil, mereka lalu mengepalkan kedua tangannya di depan, lalu satu-persatu mengucapkan selamat kepada Patriak An.
"Selamat Patriak An, atas kelahiran putra anda ... "
"Selamat Patriak An ... "
Mereka satu-persatu memberikan selamat kepada Patriak An, karena mengucapkan selamat atas kelahiran anak pertamanya dengan istri kesayangannya.
Walaupun masih ada tanda kebingungan dengan suara tersebut, namun itu terdengar dari dalam ruangan yang menandakan bahwa istri Patriak An telah melahirkan.
Patriak An, ia lalu mengelus janggut miliknya, "Hahaha ... , Terimakasih para tetua ... " Balas Patriak An dengan tertawa senang, karena anaknya telah lahir, walaupun badai menerjang Alam Fana.
"Kalau begitu, para tetua sekalian, saya permisi terlebih dahulu untuk melihat istri dan anak saya terlebih dahulu ... " Ucap Patriak An Xian Mo dengan suara senang.
"Silahkan Patriak, kami semua akan menunggu disini." Balas mereka.
"Benar Patriak, temuilah istri anda,"
Patriak An lalu melangkahkan kakinya untuk masuk kedalam ruangan, karena ia ingin menemui istri tercintanya, dan juga sang buah hatinya yang baru saja lahir.
Sedangkan di dalam ruangan tersebut, Lingxi yang tengah terbaring di atas tempat tidurnya, disampingnya terlihat seorang anak kecil laki-laki yang tampan rupawan, dengan senyuman yang manis tengah baring di sampingnya.
Dimana ini? Kenapa tanganku menjadi kecil? Apa aku terlahir kembali menjadi seorang bayi kecil?
Didalam hatinya ia berbicara, tapi di luarnya ia hanya terdiam dengan tangannya yang melambai-lambai ke langit, Lingxi yang melihat putra kesayangannya melambai-lambai ke atas langit membuat ia merasa senang.
Ia lalu menyentuh tangannya, dan memeluknya dengan lembut kepada anaknya, setelah cukup lama memeluknya, ia mencium keningnya dengan kehangatan seorang ibu.
Tidak berselang lama setelah mencium keningnya, suara pintu ruangan tiba-tiba terbuka dengan lambat, perlahan-lahan dari luar masuk seorang pria dengan pakaian merah dengan motif naga di pakaiannya.
"Sayang ... " Ucap An Guo yang dengan berjalan masuk untuk melihat keadaan istrinya, dan sekaligus anaknya yang baru saja lahir.
Lingxi mendengar suara yang dikenalnya, lalu melirik ke arah pintu, dan terlihat An Guo tengah berjalan masuk ke dalam. "Lihat ... Putra kita sangat tampan seperti mu, aku takut para gadis tidak akan bisa lepas melihat putra kita ... Dia lahir tanpa menangis, dia sangat kuat sepertimu. " Ujar Lingxi yang sambil melihat putranya yang tampan di sampingnya.
"Hahaha ... Tentu saja! Putraku memang tampan dan kuat, karena dia adalah putraku, bahkan wanita secantik dirimu bisa aku luluhkan ... " Qin Guo tertawa senang sambil menggoda istrinya.
Mendengar godaan suaminya, ia menjadi malu dengan wajahnya yang memerah, sedangkan An Guo sedang tertawa senang sambil melihat putranya.
Lingxi lalu bersuara kembali. "Sayang ... apa kamu sudah mempunyai sebuah nama untuk putra kita? Karena kamu sekarang adalah seorang ayah." Tanya Lingxi dengan suara pelan.
"Tentu saja, aku telah menyiapkan nama untuk putra kita, namanya An Xian Mo, An Xian Mo yang akan menjadi orang hebat kelak nantinya ... " Ujarnya sambil melihat ke arah An Xian Mo.
Mendengar nama tersebut, Lingxi tersenyum sambil melihat An Xian Mo. "Nama yang bagus, aku menyukainya ... " Balas Lingxi.
An Guo tersenyum senang, karena nama untuk putranya di sukai oleh istrinya. "Baguslah, sekarang kamu istirahat disini, agar kondisi tubuhmu kembali seperti semula, aku akan kembali ke Aula untuk mempersiapkan hadiah atas kelahiran putra kita ... " Ucap An Guo dengan mengelus kepala istrinya dengan sangat lembut.
"Hmmm ... Jangan lama-lama ... " Balas Lingxi.
Mendengar perkataan istrinya, Patriak An lalu menundukkan kepalanya, dengan sebuah kecupan di kening istrinya, ia lalu mengelus kepalanya dengan lembut.
Setelah itu, ia mengangkat selimutnya untuk menyelimuti istri dan putranya agar tidak kedinginan, karena cuaca di luar masih dalam badai.
An Guo yang telah selesai menyelimuti istrinya, ia lalu berjalan keluar menuju tempat Aula Klan, karena ia ingin menyiapkan sesuatu untuk hari kelahiran putranya.
Kelahiran An Xian Mo di tandai dengan fenomena aneh di atas langit, yang dimana cuaca berubah menjadi badai hujan petir yang menyambar kemana-mana, hingga membuat ketakutan orang-orang di belahan Benua.
Setelah kelahirannya, bencana tersebut menjadi cerah kembali membuat orang-orang menjadi bingung dengan cuaca yang terjadi sekarang ini, dimana tiba-tiba menjadi bencana, dan sekarang terang menampilkan cahaya matahari menyinari bumi.
Sedangkan An Xian Mo yang tengah tertidur di dalam kamar, ia tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya, karena terlahir kembali dengan menjadi seorang anak kecil dari keluarga An di bagian Timur, Benua Timur.
Disana Patriak An meminta para Panatua untuk menyiapkan hadiah atas kelahiran putranya dengan istrinya. Patriak An meminta bantuan kepada para Panatua untuk menyiapkan apa yang ia rencanakan.
...
*See You Again :)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
XIAO WANG LIN TIAN
tawa ato nangis Thor ngk ngerti gw masa anak baru lahir tertawa asli gjls
2024-01-22
0
abdillah musahwi
novel baru bukan serialnya Qin Chen lagi ternyata 🤔👍
2023-09-09
1
wak-Kat
a
2022-09-25
0