Pertarungan mereka berdua masih di lanjutkan di Aula kediaman Lingxi, dimana di tonton oleh para prajurit keluarga An. Pertarungan jarak dekat antara Patriak An dengan pemuda misterius membuat ketegangan tersendiri.
An Guo yang melesat dengan gerakan Harimau Pembunuh Setan, kini ia mendekati An Xian Mo sambil mengambil kuda-kuda untuk menyerangnya.
An Xian Mo, kini melihat hal tersebut, ia sedikit terkejut dengan gerakan yang diberikan oleh An Guo padanya, selama ini ia tidak pernah melihat gerakan tersebut.
'Apa Alam Semesta ini sudah berkembang selama aku menghilang? Jika benar, berarti ada banyak Seni baru yang bukan aku yang membuatnya ... '
Mendapatkan bahwa kemungkinan besar, ada banyak Seni baru yang tercipta oleh Dewa dan Dewi. Sedangkan untuk Seni yang di ciptakan oleh An Xian Mo, kemungkinan besar sudah menjadi buku kuno.
"Hoo ... Seni yang menarik! Kemarilah dan buktikan kepadaku, apa Seni itu layak untuk di koleksi atau hanyalah sampah belaka!" An Xian Mo mengucapkan dengan nada sinis.
"Kau akan tahu setelah aku membunuhmu!"
Suaranya penuh dengan emosi, amarah, dan kebencian terhadap An Xian Mo. Dengan kebencian tersebut, An Xian Mo mendapatkan keuntungan dari Aura negatif darinya, Aura tersebut ia serap masuk ke dalam tubuhnya.
Tiba-tiba, An Guo muncul di hadapan An Xian Mo dengan tangan ingin menghajar An Xian Mo. Pada saat itu, An Xian Mo melihat gerakan cepat dari An Guo sekarang ini.
An Xian Mo menghindarkan kepalanya ke kanan untuk menghindari dari pukulan tersebut, ia juga menggerakkan tangan kirinya di sana untuk menghajar perutnya.
Baamm!
Tertahan oleh sebuah tangan dari sampingnya, dimana An Xian Mo melihat Panatua pertama datang membantu, dengan cepat ia mundur kebelakang untuk berpura-pura takut.
"Dua lawan satu? Boleh juga! Asalkan jangan takut mati saja!"
An Xian Mo kini berinisiatif menyerang mereka berdua, dimana ia terbang melesat dengan rendah ke hadapan mereka, di saat itu tangan kanan An Xian Mo telah di gepalkan dengan erat.
Melihat dari bawah dengan kecepatan tinggi, An Xian Mo mengarahkan pukulannya ke bagian pusar perutnya. Pergerakan mereka tersentak berhenti, tidak bisa mengikuti kecepatan An Xian Mo.
Hingga tangannya dengan mudah mengenai pusar perutnya, pukulan An Xian Mo tidak menggunakan energi tubuh, melainkan fisiknya sendiri untuk menyerang.
Bang!
Dentuman keras membuat hembusan angin menyapu An Guo hingga terhempas kebelakang begitu jauh. An Guo lalu mengenai pagar kediaman Lingxi dengan begitu keras.
Krakk!
"Kuekk!"
Darahnya sekali lagi mengalir kebawah, Panatua pertama melihat kejadian tersebut, ia langsung menjadi lebih berwaspada melawan Pemuda di hadapannya.
An Xian Mo, ia lalu berdiri dengan tenang memutar tubuhnya ke kirinya, sekaligus kaki kanannya bergerak cepat untuk menghantam Panatua pertama di sebelah kiri.
Panatua pertama reflek dengan kedua tangannya menahan tendangan An Xian Mo yang begitu keras. Kedua tangannya bersatu membentuk pagar menahan tendangan tersebut.
Baamm!
Suara dentuman keras tersebut terdengar oleh para prajurit, dimana Panatua pertama terseret kebelakang dengan begitu cepat hingga menghancurkan tanah yang dipijaknya
"Urghh! Sungguh serangan yang mematikan! " Gumamnya sambil mengelap darah di bagian mulutnya.
An Xian Mo, kini berdiri di tengah-tengah antara dua orang di depannya dan belakangnya. Ia lalu melihat sekitarnya masih aman, belum berkumpul banyak orang.
Panatua pertama mengeluarkan pedang andalan miliknya, dimana pedang tersebut berada di kelas Bumi, tingkat rendah. Sedangkan Patriak An, ia menggunakan sarung tangan Harimau berwarna emas.
"Nak ... Kaulah yang memulainya, jangan harap kami bersikap lembut padamu!" Ucap Panatua pertama dengan nada tinggi.
"Cobalah jika kau bisa melukaiku! Jika tidak, kau akan mati di tanganku!"
"Hahaha ... Sungguh bocah yang arogan!"
Setelah mengatakan itu, mata Panatua pertama dan Patriak An saling memberikan sebuah kode untuk menyerang An Xian Mo. Tiba-tiba, mereka berdua menghilang dari pandangan mereka semua yang berada di sekitar sana.
An Xian Mo, untungnya dia adalah Reinkarnasi leluhur para Dewa, pergerakan mereka bisa dibaca oleh An Xian Mo. Panatua pertama bertugas menyerang bagian atas, sedangkan untuk Patriak An menyerang bagian bawah.
Melihat pergerakan mereka saling berkombinasi satu sama lain, An Xian Mo melakukan loncat ke atas dengan kedua kaki di rentangkan untuk menerjang mereka berdua.
Terhempas!
Ia menghempaskan dua orang kebelakang untuk menjauhkan dirinya dari mereka, karena energi An Xian Mo masih sedikit, sehingga ia harus menghemat waktu untuk mereka berdua.
Saat mereka terhentak di dinding, Panatua Pertama masih bisa bangkit dari tempatnya, ia disana membuang air liur berwarna merah, itu adalah darah!
"Kau cukup hebat juga." Kata Panatua Pertama.
An Xian Mo tersenyum, dimana Panatua pertama berlari dengan pedang di sebelah kanannya, melihat hal tersebut, An Xian Mo melempar belati ke arah Panatua pertama.
Balati tersebut melesat cepat menghampiri Panatua pertama, saat tepat di depan matanya, ia menghindar sedikit ke kanan. Fokus untuk menyerang, namun ia terlalu bodoh untuk hal tersebut.
An Xian Mo sedikit tersenyum, dimana ia tiba-tiba menghilang dari pandangan mereka semua, pada saat itu ia muncul di atas Panatua pertama dengan tangan kiri memegang belati yang ia lemparkan, dan tangan kanannya bergumpal energi murni.
"Mati!"
Satu kata yang An Xian Mo berikan, ia mengarahkan pukulan tempat di punggung Panatua pertama dengan begitu keras, terhantam tanah dengan begitu hebat, ia mengeluarkan banyak darah!
Panatua pertama pada akhirnya mati dalam satu kali serangan, An Xian Mo benar-benar manusia menjelma menjadi Iblis Tiran membunuh orang-orang demi keuntungan dirinya sendiri.
Bahkan, keluarga yang merawatnya dari kecil, kini ia tidak segan-segan membunuh An Guo atau ayahnya sendiri. Semuanya karena sifat alami dirinya kembali, dimana membuat ia menjadi seperti Iblis berdarah dingin.
An Xian Mo tengah berdiri menginjak kepalanya, ia lalu melirik ke arah para prajurit yang melihat dirinya sebelumnya. Dari sisi kanannya, serangan tangan di hentikan oleh satu jari An Xian Mo.
Pandangan tersebut membuat semuanya tercengang, dimana kekuatan Patriak An Guo sangatlah kuat, namun kini di tahan oleh satu jari oleh pemuda yang tidak dikenal.
"Kau sudah kalah, lebih baik menyerah dan aku akan mengambil nyawamu dengan tanpa suara sedikitpun yang bisa mereka dengar." Suaranya mengandung partikel dingin membuat sekitarnya menjadi merinding.
"Meskipun harus mati! Aku akan menyerangmu hingga titik darah penghabisan!" Balas Patriak An Guo bersikeras untuk melawan An Xian Mo.
"Baiklah, jika itu yang kau mau, maka aku akan melayani dirimu!"
An Xian Mo lalu mengepalkan tangan kanannya dengan keras, dan mengarahkan pukulan tersebut dengan cepat mengenai perut Patriak An Guo di depannya.
Pukulan tersebut sangat menyakitkan, suara tulang-tulang punggung terdengar patah, serangan energi yang menghancurkan bagian belakang tubuhnya berhasil.
...
*See You Again :)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Surmadi Muhammad
Ceritanya Cukup Mantap, Namun... Sadisnya Tidak Bertempat,
Seharusnya Jika Ingin Membantai, Klan-klan Yang Bersinggungan Dengan Klan Tempat Mc-nya Dilahirkan Yang Dibantai Bukan Malah Sebaliknya. Atau Kalau Memang Mau Bantai Dengan Alasan Kekuatan Ya Dibantai Semuanya, Jangan Tanggung-tanggung.
2022-03-06
1
Alan
Thanks Thor 🙏🙏🙏🙏
2022-01-21
3
Alan
Lanjuttttttt.....
2022-01-21
3