Gunung seribu pedang,
100 Tahun yang lalu, Fraksi Putih, dan Fraksi Hitam saling mengangkat senjata mereka ke atas dan saling bertukar serangan. Perang antara dua Fraksi tersebut menghebohkan Benua Changlong.
Dalam peperangan antar dua Fraksi, banyak korban jiwa yang berjatuhan karena ulah mereka. Awalnya hanya melibatkan orang-orang dalam Fraksi, namun serangan mereka meluas dan membuat orang-orang disekitarnya yang menonton ikut terlibat.
Seribu pedang di ambil dari seribu orang kuat dari dua aliran, dimana mereka seperti memiliki jabatan lebih hebat di bandingkan murid. Tentunya, pedang tersebut bukanlah pedang biasa, mereka semua memiliki pedang Level Kuning tahap tinggi.
Meskipun terdapat dari ribuan pedang, namun nama tersebut hanya mengambil dari seribu orang hebat yang memiliki kemampuan untuk mengucang Benua Changlong.
Mulai dari awal masuk ke gunung, para petualang akan langsung di manjakan oleh bekas peperangan 100 tahun yang lalu. Jika ini adalah bumi, maka bekas peperangan ini akan di segel segera untuk menjadi bahan penelitian.
***
An Xian Mo yang telah keluar dari Kota, ia lalu melangkah kaki menuju pegunungan yang tidak jauh dari Kota tersebut.
Jarak mereka hanya 75 km, jadi itu membutuhkan waktu cukup lama karena An Xian Mo juga belum bisa terbang. Karena untuk terbang, ia setidaknya di ranah Kesengsaraan.
Sepanjang perjalanan menuju gunung, An Xian Mo melihat kanan dan kirinya hanyalah rumput dan pohon yang tidak terlalu banyak berjejer. Untuk monsternya sendiri, di sana belum terasa Aura Monster yang keluar dari hutan.
"Jika bukan karena penyakit abadi, aku mungkin tidak akan jatuh ke titik terendah seperti sekarang ini ... Penyakit ini seperti sebuah kutukan yang aku dapatkan setelah menciptakan Alam Semesta ini ...
Karena aku terlahir kembali dengan seluruh ingatan yang aku ketahui, aku akan meningkatkan kekuatanku kembali, dan melawan kutukan tersebut agar tidak terjadi lagi runtuhnya kultivasi yang kumiliki sekarang ini ...
Dengan tubuh Divine Holy Spirit di sampingku, maka aku tidak perlu membuang tenagaku untuk meningkatkan kekuatanku. Namun, bahan-bahan untuk menyembuhkan racun tersebut sangatlah langka di Alam Fana ini ...
Jika aku memiliki koneksi yang hebat, maka peluang untuk menyembuhkannya akan meningkat. Tapi sebelum itu, aku akan mencari seseorang yang memiliki koneksi hebat di Alam Fana."
Selama jalan, An Xian Mo berbicara sendiri seperti orang gila. Ia tidak memikirkan hal sekitarnya, karena baginya tubuh Divine Holy Spirit sangatlah penting baginya sekarang ini, tidak ada yang lebih penting dibandingkan harta kelas Surga sekalipun.
Senjata di Alam ini dibagi menjadi 5 kelas. Kuning, Bumi, Langit, Dewa, dan Surga. Setiap kelas memiliki tiga tingkat. Rendah, Menengah, dan Tinggi.
Langit mulai berubah, awan mulai menghilang dengan perlahan dan menampilkan warna biru muda membentang luas di langit, cahaya matahari seakan-akan membakar Alam Fana.
An Xian Mo berjalan sudah menghabiskan waktu 5 jam lamanya, ia bahkan belum sampai di kaki gunung seribu pedang. Saat berjalan, An Xian Mo tidak merasakan kehausan maupun kelaparan di bawah teriknya matahari.
Jika kultivator biasa, mereka sudah akan kehausan di tengah jalan, namun An Xian Mo sudah mengaturnya dengan energi dalam dirinya, agar ia tidak membutuhkan makan ataupun minum.
***
Sudah 8 jam berlalu, akhirnya An Xian Mo sampai di gunung seribu pedang, setelah sampai di gunung tersebut, ia berhenti di depan hutan dengan mengamati sekitarnya.
"Lebih baik aku mempelajari Ancient Demon-Destroying Eye. Dengan mata tersebut, kekuatan tempur yang aku miliki akan meningkat, namun mempelajari mata tersebut harus mempunyai darah iblis kuno ...
Jika aku menemukan setetes saja darah iblis kuno, aku bisa mengaktifkan mata tersebut, dan tentunya harus menggunakan bahan-bahan pendukung lainnya agar tidak memiliki kecacatan pada mata tersebut."
Sambil berjalan masuk ke dalam gunung seribu pedang, An Xian Mo melihat banyak pedang-pedang tertancap ke tanah, ia sekarang ini hanya memiliki belati dan tidak memiliki senjata panjang.
Karena hal itu, ia mencari-cari Pedang yang di anggapnya cocok digunakan, saat berjalan lebih ke dalam. An Xian Mo merasakan ada Aura gelap dan menarik dirinya berjalan.
"Aura ini ... " An Xian Mo terhenti saat ia merasakan Aura tersebut. "Aura ini mengandung Aura iblis, namun ini lebih pekat dibandingkan iblis biasa."
Melangkahkan kakinya berjalan kedepan mengikuti Aura yang dia rasakan, di gunung seribu pedang sekarang ini. An Xian Mo melihat di depannya terpancarkan Aura keluar dari dalam tanah.
'Aura keluar dari dalam tanah?'
An Xian Mo sedikit penasaran dengan Aura tersebut, jadi memutuskan diri untuk pergi melihat Aura tersebut sedekat mungkin.
Setibanya di depan Aura tersebut, An Xian Mo merasakan Aura negatif terpancar keluar dari dalam tanah. Ia lalu melihat kanan dan kirinya tidak ada satupun orang di sekitarnya, dan seluruh pedang tertancap tanpa ada Aura di sekitarnya.
"Sungguh aneh ... Sepanjang mata pengelihatanku, aku tidak melihat satupun Aura yang keluar dari pedang yang tertancap, dan disini ada Aura negatif keluar dari tanah ...
Setahuku, hanya senjata maupun artefak yang berada di kelas Bumi tinggi. Dibawah kelas tersebut, mereka hanya seperti barang biasa yang dibuat oleh tukang penempa."
Ia lalu menganti tanah di bawahnya, dan mengetes dengan kakinya terasa cukup keras, dan untuk mengangkat barang dibawah membutuhkan waktu yang cukup lama.
"Kondisi tanah keras, kedalaman 100 meter, untuk mengangkatnya membutuhkan waktu 3 sampai 5 jam dari sekarang."
An Xian Mo setelah mengukur kondisi disana, ia lalu berjalan di sekitarnya mencari senjata yang bisa digunakan untuk mengangkat barang di bawah. Melihat bahwa kebanyakan senjata disana adalah tombak, ia mengambil salah satu tombak.
Melihat tombak tersebut masih bisa digunakan untuk menggali, An Xian Mo lalu melihat sekitarnya hanya ada tombak dan sedikit pedang tertancap di sekeliling An Xian Mo.
"Tombak ini sudah cukup untuk membantuku untuk menggali barang di bawah tanah tersebut. Dan sepertinya sebelum menggali, lebih baik aku beristirahat sejenak di dekat sini."
Setelah mendapatkan senjata tombak, An Xian Mo pergi mencari tempat beristirahat sejenak untuk mengumpulkan energi yang akan ia gunakan untuk mengangkat barang di bawah tanah.
Setelah beberapa menit mencari, ia akhirnya menemukan pohon yang pas untuk melakukan meditasi menyerap energi di sekitarnya. An Xian Mo lalu duduk di bawah pohon dengan posisi bersila, dan mulai menyerap energi sekitarnya.
Secara perlahan, energi berwarna hijau transparan muncul dengan aliran sungai masuk ke dalam tubuh An Xian Mo, energi itu berjalan masuk kedalam Dantian miliknya, energi itu membulat membentuk bola kecil dengan kepadatan energi yang cukup kuat untuk energi setipis ini.
An Xian Mo benar-benar dalam fase meditasi.
...
*See You Again :)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Alan
Thanks Thor
2022-01-21
2
Dayat
sepertinya bakalan dpt barang bagus nih
2022-01-19
4
ベルゼブブ
g....
2022-01-10
6