Benua Timur, Kekaisaran Ju,
Benua Timur tengah mengahadapi hujan badai petir yang begitu hebat, angin yang begitu hebat di sertai hujan, dan juga petir yang saling bersahutan satu sama lain.
Bukan hanya di Benua Timur, melainkan seluruh Alam Fana tengah menghadapi bencana yang sama.
Alam Fana atau dikenal juga dengan Dunia Kultivasi, dimana kekuatan akan menjadi kunci dari segalanya. Karena di dunia ini, kuatlah yang menjadi Penguasa sedangkan yang lemah akan ditindas oleh mereka orang-orang yang mempunyai kekuatan, kekuasaan, keserakahan, dan kesombongan.
Sudah biasa bagi dunia kultivator yang kuat menjadi penguasa, jika para kultivator mempunyai kekuatan untuk menundukkan Surga, mereka bisa mendapatkan segala yang mereka inginkan. Wanita? Kekayaan? Kekuasaan? Semuanya bisa di dapatkan dengan mempunyai kekuatan.
Di Alam fana, terdapat 5 Benua yang menjadi bagian terpenting bagi para kultivator, di setiap Benua terdapat sebuah Kekaisaran yang di pimpin oleh seorang Kaisar di setiap Benua-nya.
Benua Timur Kekaisaran Ju, Benua Barat Kekaisaran Su, Benua Selatan Kekaisaran Lu, Benua Utara Kekaisaran Xu, dan Benua Tengah Kekaisaran Tang.
Bukan hanya keluarga Kekaisaran, di Alam Fana terdapat juga kerajaan yang dibawah kepemimpinan seorang Kaisar Benua, ada juga dari keluarga besar, Sekte besar, Sekte menengah, Sekte kecil.
Benua Timur, bagian Timur, Kota Awan Giok, Klan An.
Di kediaman An, tepatnya di sebuah ruangan yang terdapat beberapa orang tengah sibuk mengurus apa yang dibutuhkan, di sisi lain, tepatnya di atas tempat tidur, terlihat seorang wanita berparas cantik yang tengah terbaring lemas, wanita itu adalah Lingxi, istri dari Patriak An Guo.
Di luar kediaman yang tengah mengahadapi badai hujan yang mengguyur seluruh wilayah Alam fana, banyak orang-orang yang bersibukan untuk menyelamatkan diri dari badai tersebut, ada yang kembali ke rumah masing-masing untuk bersembunyi, ada pula yang masih tengah santai minum secangkir kopi di pinggir jendela.
Sedangkan di luar kediaman tempat wanita tadi terbaring lemas, disana terlihat Patriak An yang tengah duduk di kursi dengan wajah begitu cemas, karena hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh Patriak An atas kelahiran anak pertamanya.
Jderr! Jderr! Jderr!
Suara dua belas kali petir menyambar bumi bisa terdengar di gendang telinga orang-orang, suara petir tersebut hingga menggema di seluruh daratan yang ada, Patriak An yang cemas, karena pada hari kelahiran anaknya, malah terjadi sebuah bencana badai seperti ini.
Dua belas sambaran petir menandakan kelahiran keajaiban Alam yang tidak pernah terjadi dalam 100 Juta tahun terakhir, karena leluhur para Dewa telah bangkit dari kematian menjadi seorang anak kecil yang baru lahir.
Suara tawa anak kecil menggema di ruangan tersebut, suara itu bahkan keluar dari ruangan hingga mengagetkan para Panatua, dan sekaligus Patriak yang tengah cemas tadi.
Patriak An mendengar suara tawa anak kecil di dalam ruangan, ia sontak berdiri dengan cepat, karena mendengar suara tawa tersebut dari dalam ruangan, dimana istrinya yang tengah melahirkan.
Para Panatua mendengar suara tawa anak kecil, mereka lalu mengepalkan kedua tangannya di depan, lalu satu-persatu mengucapkan selamat kepada Patriak An.
"Selamat Patriak An, atas kelahiran putra anda ... "
"Selamat Patriak An ... "
Mereka satu-persatu memberikan selamat kepada Patriak An, karena mengucapkan selamat atas kelahiran anak pertamanya dengan istri kesayangannya.
Walaupun masih ada tanda kebingungan dengan suara tersebut, namun itu terdengar dari dalam ruangan yang menandakan bahwa istri Patriak An telah melahirkan.
Patriak An, ia lalu mengelus janggut miliknya, "Hahaha ... , Terimakasih para tetua ... " Balas Patriak An dengan tertawa senang, karena anaknya telah lahir, walaupun badai menerjang Alam Fana.
"Kalau begitu, para tetua sekalian, saya permisi terlebih dahulu untuk melihat istri dan anak saya terlebih dahulu ... " Ucap Patriak An Xian Mo dengan suara senang.
"Silahkan Patriak, kami semua akan menunggu disini." Balas mereka.
"Benar Patriak, temuilah istri anda,"
Patriak An lalu melangkahkan kakinya untuk masuk kedalam ruangan, karena ia ingin menemui istri tercintanya, dan juga sang buah hatinya yang baru saja lahir.
Sedangkan di dalam ruangan tersebut, Lingxi yang tengah terbaring di atas tempat tidurnya, disampingnya terlihat seorang anak kecil laki-laki yang tampan rupawan, dengan senyuman yang manis tengah baring di sampingnya.
Dimana ini? Kenapa tanganku menjadi kecil? Apa aku terlahir kembali menjadi seorang bayi kecil?
Didalam hatinya ia berbicara, tapi di luarnya ia hanya terdiam dengan tangannya yang melambai-lambai ke langit, Lingxi yang melihat putra kesayangannya melambai-lambai ke atas langit membuat ia merasa senang.
Ia lalu menyentuh tangannya, dan memeluknya dengan lembut kepada anaknya, setelah cukup lama memeluknya, ia mencium keningnya dengan kehangatan seorang ibu.
Tidak berselang lama setelah mencium keningnya, suara pintu ruangan tiba-tiba terbuka dengan lambat, perlahan-lahan dari luar masuk seorang pria dengan pakaian merah dengan motif naga di pakaiannya.
"Sayang ... " Ucap An Guo yang dengan berjalan masuk untuk melihat keadaan istrinya, dan sekaligus anaknya yang baru saja lahir.
Lingxi mendengar suara yang dikenalnya, lalu melirik ke arah pintu, dan terlihat An Guo tengah berjalan masuk ke dalam. "Lihat ... Putra kita sangat tampan seperti mu, aku takut para gadis tidak akan bisa lepas melihat putra kita ... Dia lahir tanpa menangis, dia sangat kuat sepertimu. " Ujar Lingxi yang sambil melihat putranya yang tampan di sampingnya.
"Hahaha ... Tentu saja! Putraku memang tampan dan kuat, karena dia adalah putraku, bahkan wanita secantik dirimu bisa aku luluhkan ... " Qin Guo tertawa senang sambil menggoda istrinya.
Mendengar godaan suaminya, ia menjadi malu dengan wajahnya yang memerah, sedangkan An Guo sedang tertawa senang sambil melihat putranya.
Lingxi lalu bersuara kembali. "Sayang ... apa kamu sudah mempunyai sebuah nama untuk putra kita? Karena kamu sekarang adalah seorang ayah." Tanya Lingxi dengan suara pelan.
"Tentu saja, aku telah menyiapkan nama untuk putra kita, namanya An Xian Mo, An Xian Mo yang akan menjadi orang hebat kelak nantinya ... " Ujarnya sambil melihat ke arah An Xian Mo.
Mendengar nama tersebut, Lingxi tersenyum sambil melihat An Xian Mo. "Nama yang bagus, aku menyukainya ... " Balas Lingxi.
An Guo tersenyum senang, karena nama untuk putranya di sukai oleh istrinya. "Baguslah, sekarang kamu istirahat disini, agar kondisi tubuhmu kembali seperti semula, aku akan kembali ke Aula untuk mempersiapkan hadiah atas kelahiran putra kita ... " Ucap An Guo dengan mengelus kepala istrinya dengan sangat lembut.
"Hmmm ... Jangan lama-lama ... " Balas Lingxi.
Mendengar perkataan istrinya, Patriak An lalu menundukkan kepalanya, dengan sebuah kecupan di kening istrinya, ia lalu mengelus kepalanya dengan lembut.
Setelah itu, ia mengangkat selimutnya untuk menyelimuti istri dan putranya agar tidak kedinginan, karena cuaca di luar masih dalam badai.
An Guo yang telah selesai menyelimuti istrinya, ia lalu berjalan keluar menuju tempat Aula Klan, karena ia ingin menyiapkan sesuatu untuk hari kelahiran putranya.
Kelahiran An Xian Mo di tandai dengan fenomena aneh di atas langit, yang dimana cuaca berubah menjadi badai hujan petir yang menyambar kemana-mana, hingga membuat ketakutan orang-orang di belahan Benua.
Setelah kelahirannya, bencana tersebut menjadi cerah kembali membuat orang-orang menjadi bingung dengan cuaca yang terjadi sekarang ini, dimana tiba-tiba menjadi bencana, dan sekarang terang menampilkan cahaya matahari menyinari bumi.
Sedangkan An Xian Mo yang tengah tertidur di dalam kamar, ia tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya, karena terlahir kembali dengan menjadi seorang anak kecil dari keluarga An di bagian Timur, Benua Timur.
Disana Patriak An meminta para Panatua untuk menyiapkan hadiah atas kelahiran putranya dengan istrinya. Patriak An meminta bantuan kepada para Panatua untuk menyiapkan apa yang ia rencanakan.
...
*See You Again :)
12 Tahun Kemudian.
Sudah 12 Tahun berlalu, An Xian Mo yang telah tumbuh menjadi pemuda tampan yang di idolakan banyak wanita-wanita di kota, tidak hanya sepantaran umurnya, bahkan di umur di atasnya juga tidak kalah banyak.
Sepanjang hari, ia hanya membaca buku di perpustakaan Klan An, ia membaca banyak buku-buku.
Para kultivator baru bisa berkultivasi jika mereka sudah beranjak usia 12 tahun, karena itulah selama 12 tahun ini ia menghabiskan waktu dengan membaca buku.
Di sebuah hutan yang tidak jauh dari Kota Awan Giok, terlihat seorang pemuda tampan yang tengah duduk lotus di atas batu dengan sikap tubuh yang tegap, disana ia sedang memulai kultivasi pertama setelah kemunduran selama sembilan ratus juta tahun.
"Akhirnya, aku berusia 12 tahun, sekarang aku bisa berkultivasi dengan mengandalkan pengetahuanku dulu, dan pengetahuan dunia sekarang." Ucapnya dengan suara senang.
An Xian Mo memejamkan matanya untuk mencari seni pembentukan tubuh lamanya, ia menelusuri ingatan lamanya untuk mencari tahu keberadaan Seni tubuh tersebut.
Hingga beberapa waktu terlewatkan, akhirnya An Xian Mo mendapatkan Seni yang ia cari, Seni itu adalah Ancestral God Divine Body. Seni pembentukan tubuh pertama miliknya, seni itu adalah Seni terkuat yang pernah ia buat, karena gabungan dari darah para Dewa.
Perlahan energi Langit dan Bumi mulai terasa di sekitarnya, energi tersebut mengalir masuk kedalam tubuh An Xian Mo dengan aliran sungai yang tenang.
Saat merasa energi yang cukup besar masuk kedalam tubuhnya, ia mulai menempa tubuh leluhur Dewa dengan energi yang ada. Tidak tahu apakah berhasil, tapi yang jelas ia akan mencobanya.
Krakk!
Suara tulang dalam dirinya mulai retak, suara retakan tersebut terdengar oleh dirinya. Mulutnya yang awalnya biasa saja, kini berubah menjadi sangat pucat dengan banyak darah mengalir di mulutnya.
Tahan! Aku tidak boleh berteriak!
Suara hati berkata jangan, tapi rasa sakit mengatakan ya. An Xian Mo menggertak giginya untuk menahan rasa sakit, saat proses penempaan tubuh leluhur Dewa.
Di dunia ini, para kultivator meningkatkan kekuatan dengan cara menyerap energi atau bisa dikatakan Qi, dalam peningkatan kekuatan untuk menjadi seorang Immortal, setidaknya mereka harus melewati 13 Alam budidaya.
Alam budidaya tersebut di bagi menjadi 10 bagian, Pembersihan Qi, Pemurnian Qi, Kondensasi Qi, Transformasi, Kesengsaraan, Kaisar, Jiwa, Nirwana, Mahayana, Half Way Saint.
Setiap Alam budidaya memiliki sub level yang harus di lalui para kultivator, sub level tersebut dibagi menjadi 9 bagian, 1 hingga 9, untuk Alam Half Way Saint sendiri, ia hanya memiliki 3 tahap, yaitu, Awal, Menengah, dan Puncak.
Di dunia ini Seni bela diri di bagi menjadi 5 kelas, Kuning, Bumi, Langit, Dewa, dan Surga. Setiap Seni memiliki Sub level yang antara lain, Awal, Menengah dan Tinggi.
Sedangkan untuk Seni tubuh leluhur Dewa yang dipraktekkan oleh An Xian Mo, itu adalah bukanlah Seni jajaran kelas Surga, melainkan Seni yang diciptakan dirinya dulu.
Kembali ke sisi An Xian Mo, ia yang tidak bisa menahan rasa sakit, An Xian Mo di sana mulai berteriak keras. "Argghhkkk!"
An Xian Mo terus berteriak keras di kedalaman hutan, bahkan hewan-hewan di sekitarnya berlarian menjauh dari tempat An Xian Mo berada, ia merasakan bahwa darahnya seperti mendidih, dan tulang-tulang hancur di gantikan oleh yang baru.
Tubuhnya beberapa kalia hancur, tapi di pulihkan kembali oleh Seni tersebut, ia yang merasakan rasa sakit yang mendalam membuat ia tidak bisa bertahan lagi.
***
Alam Fana adalah Alam ditingkat terendah, dimana di Alam Fana hanya terdapat ras manusia, iblis, dan monster. Namun, di Alam Fana adalah tempat pertama bagi para kultivator untuk menjadi seorang Immortal Cultivation.
Alam Semesta yang di singgahi oleh para mahkluk hidup, dulu diciptakan oleh Leluhur Dewa, dimana dulunya ia menciptakan sebuah Semesta untuk menghilangkan kebosanannya.
Setelah menciptakan sebuah Semesta, ia lalu menciptakan berbagai ras seperti, manusia, iblis, monster, malaikat, naga, suci, peri, roh, dan Dewa. Dan mahkluk hidup lainnya yang tidak terukur jumlahnya.
Lima ratus juta tahun yang lalu, setelah Alam Semesta diciptakan, Leluhur Dewa yang mencipta keberadaan tersebut tiba-tiba ia menghilang dari pandangan para mahkluk hidup lainnya.
Kehilangan Leluhur Dewa dimana membuat sebuah gejolak besar-besaran di tanah Surga, gejolak itu mengakibatkan perang hingga ratusan ribu tahun lamanya.
Setelah 1 Million tahun berlalu, Leluhur Dewa bereinkarnasi ke Alam Fana, dimana ia terlahir kembali menjadi seorang bayi dari keluarga An, kelahirannya kembali membuat dirinya ingin menjadi penguasa kembali.
Ia yang terlahir kembali, kini masih dalam proses penempaan tubuhnya yang dimana, rasa sakit yang begitu hebat terus bergejolak di dalam dirinya. Rasa sakit itu membuat ia kehilangan kesadaran hingga beberapa jam berlalu.
2 Jam kemudian.
Setelah ia pingsan selama 2 jam, akhirnya An Xian Mo terbangun dengan pandangan yang sedikit buram, perlahan pandangan kembali membaik dengan sendirinya.
An Xian Mo beranjak duduk untuk melihat apa dia berhasil dalam menempa tubuhnya, pada saat ia mengecek kedalam tubuhnya. An Xian Mo menampilkan senyuman yang sangat lebar, ia tersenyum karena penempa tubuh berhasil ia lakukan.
"Basis kultivasi di ranah Kondensasi Qi tingkat 5, dimana aku sudah menjadi terhebat di Kota, di tambahkan dengan fisik dan fondasi yang aku miliki sekarang ini, 3 ranah di atasku bukanlah apa-apa, kekuatan ini akan meningkat seiring berjalannya waktu ... " Ucap An Xian Mo dengan suara yang terdengar mendominasi.
"Sekarang waktunya aku mempelajari beberapa Seni, yang dimana membantuku meningkatkan kekuatan dengan begitu cepat!" Gumamnya.
An Xian Mo sekali lagi menelusuri ingatannya, karena ia tengah mencari Seni yang cocok untuknya, sekarang ia menelusuri ingatannya. Dimana ia memiliki semua Seni bela diri, dari rendah hingga tingkat tertinggi.
Ia yang pada akhirnya mendapatkan 3 Seni yang menurutnya bagus, kini ia menariknya keluar dari ingatannya.
Pada saat ia menariknya keluar, terlihat cahaya emas dimana itu adalah Seni Kelas Surga tingkat tinggi, "Seni Pemurnian Roh, Seni Tarian Pedang Iblis Mawar Merah, dan terkahir, Seni Penghisap Yin!" Ucapnya dengan senyuman licik di sertai matanya yang berbinar terang.
Ketiga buku yang ia pilih adalah buku Seni Bela Diri kelas surga, dimana buku tersebut adalah incaran para Dewa, jika para Dewa menemukan buku tersebut. Mereka semua akan saling bertarung satu sama lainnya untuk mendapatkan buku tersebut.
An Xian Mo yang tersenyum licik, karena sudah mendapatkan tiga buku yang begitu hebat dalam beberapa waktu. Ia lalu memulai mempelajari ketiga Seni tersebut untuk mempelajarinya.
Boom!
Tiba-tiba suara ledakan dalam diri An Xian Mo bisa terdengar keras, kini yang bisa ia lakukan adalah bertahan atas beberapa percobaan yang telah terjadi padanya.
Selang beberapa menit berlalu, kini An Xian Mo yang telah mempelajari semua buku yang ia pilih, perlahan dirinya berdiri dari sana untuk duduk di kursinya.
An Xian Mo tersenyum puas dengan hasil yang ia pelajari dari sekarang. Ia yang telah duduk di atas tanah, kini perlahan berdiri untuk melanjutkan perjalanan menjadi terkuat.
Ia yang beranjak berdiri, kini meregangkan otot-otot yang tegang karena penempa tubuh, ia juga berdiri dengan kaki yang bergetar hebat mungkin karena penempa tadi.
...
*See You Again :)
Dalam hutan, An Xian Mo tengah berdiri dengan senyuman puas di wajahnya. Ia lalu melihat tangannya sudah kuat dari pada sebelumnya, ia juga telah mempelajari Tiga seni yang saling menyeimbangkan.
Seni Pemurnian Roh, adalah Seni Iblis, dimana An Xian Mo bisa menggunakan jiwa-jiwa orang yang telah mati untuk meningkatkan kekuatannya, atau ia juga bisa menggunakan energi negatif untuk meningkatkan kekuatan.
Seni Tarian Pedang Iblis Mawar Merah, adalah Seni pedang kelas Surga, dimana setiap gerakan yang An Xian Mo berikan nantinya, gerakan tersebut akan sangat mematikan bagi lawannya.
Seni Penghisap Yin, adalah Seni Iblis maupun Surga, dimana Seni ini melibatkan dua hal yang saling bertolak belakang, dimana An Xian Mo bisa meningkatkan kekuatan dengan menyerap Yin wanita muda.
Seni tersebut bisa dikatakan Dual Cultivation, dimana bisa kedua belah pihak saling menguntungkan, dan bisa hanya An Xian Mo yang menguntungkan. Dimana semuanya tergantung pada pengguna Seni tersebut.
"Lebih baik aku pulang, lalu meminta izin dari keluarga, agar aku bisa berpetualang luar untuk melihat dunia baru."
An Xian Mo berjalan pergi dari hutan tersebut menuju kediaman. Semua Seni yang ia pilih adalah untuk meningkatkan kekuatan dirinya agar lebih kuat secepat mungkin.
An Xian Mo adalah Pemuda berusia 12 tahun, dengan bentuk tubuh yang sempurna, tinggi 155 cm, ia memiliki rambut panjang berwarna hitam pekat, dan bola mata yang indah berwarna kuning cerah.
***
Kota Awan Giok, Klan An,
Dua jam sebelumnya, Kota Awan Giok kedatangan murid-murid dari Sekte Pedang Iblis. Kedatangan mereka bukan membawa kedamaian dunia, melainkan membawa bencana besar bagi umat manusia di Alam Fana.
Kemarahan yang tidak bisa terbendung akan menjadi malapetaka bagi para mahkluk hidup. Kedatangan mereka semua ke Kota, karena mereka sedang dalam perintah Pemimpin Sekte untuk menyerang kediaman An.
Dikediaman An, banyak murid-murid keluarga An berjatuhan, bahkan ada yang mati, dan terluka berat akibat serangan tersebut. Patriak, dan para Panatua juga ikut terluka dalam mempertahankan kehidupan keluarga.
Sayangannya, Ibu An Xian Mo terkena Racun Lotus Es Nine Sky Devil. Racun yang paling mematikan bagi mahkluk hidup, bahkan Dewa sekalipun akan mati terkena racun tersebut.
Di sebuah ruangan, terlihat seorang pria tengah terduduk lemas di samping wanita cantik jelita. Wanita itu terbaring dengan tubuhnya mengeluarkan Aura dingin.
"Kenapa ... Kenapa harus kamu yang terkena ... Seharusnya akulah yang terkena ... " Dalam tangis seorang suami, air matanya mengalir tanpa henti.
An Guo menggenggam erat tangannya, bagaimana bisa ia melihat wanita yang paling ia cintai seumur hidup, kini terbaring tidak berdaya di atas tempat tidur.
Lingxi, ia terbaring di atas tempat tidur, wajahnya terlihat sangat pucat. Racun yang sangat mematikan seperti itu mengenai seorang wanita lugu, dan cantik.
Di luar kediaman, An Xian Mo telah sampai di depan gerbang Klan An, di saat ia masuk kedalam. Alangkah terkejutnya An Xian Mo, saat ia melihat kediaman An telah porak-poranda menjadi hancur.
Melihat sekelilingnya, An Xian Mo hanya melihat darah di mana-mana. Pada saat itu, An Xian Mo berlari menuju ke kediaman Lingxi untuk memastikan keadaannya baik-baik saja.
Setibanya di depan kediaman ibunya, An Xian Mo berjalan mendekati pintu ruangan, dimana terdengar suara tangisan seorang pria di dalam ruangan.
An Xian Mo membuka pintu dengan pelan, lalu perlahan melangkahkan kaki masuk ke dalam ruangan. Pada saat itu, An Xian Mo melihat ayahnya terduduk lemas dengan luka-luka di tubuhnya.
Ia juga melihat di atas tempat tidur, terlihat ibunya terbaring pucat. Melihat dua hal tersebut, An Xian Mo berjalan mendekati ibunya dengan duduk di sampingnya tanpa suara.
"Mo'er ... "
"Hmmmm ... "
An Xian Mo masih bersikap tenang, meskipun hatinya terasa sakit. Jiwanya sudah bertahan miliaran tahun di Alam Semesta, kini melihat seorang wanita terbaring pucat di atas tempat tidur membuat An Xian Mo merasakan sakit.
"Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa dengan ibu?" An Xian Mo bertanya kepada ayahnya dengan suara lembut.
"Sekte Pedang Iblis datang menyerang, Ayah tidak tahu mengapa mereka menyerang ... Bahkan, ayah tidak pernah membuat masalah dengan Sekte Pedang Iblis."
Terdiam! An Xian Mo terdiam sesaat mendengar nama tersebut, ia dengan lembut menyentuh tangan ibunya untuk melihat racun apa yang menyerangnya.
Saat An Xian Mo melihat racun tersebut, ia terdiam tanpa suara. Racun Lotus Es Nine Sky Devil adalah racun yang bisa merusak jaringan pikiran seseorang, dimana mereka akan melupakan semua ingatan yang mereka kumpulkan selama ini.
'Tunggu! Tu-tubuh ini ... '
An Xian Mo terkejut dengan tubuh khusus milik ibunya, dimana Tubuh tersebut ada Tubuh Divine Holy Spirit, dimana memiliki kemampuan untuk melawan Ras kuat lainnnya.
'Sangat disayangkan jika Tubuh sebagus ini tidak di manfaatkan dengan baik ... Jika aku masih seorang leluhur dulu, sudah dipastikan akan ku jadikan dia Permaisuriku ... '
Melihat bahwa di hadapannya ada Tubuh Spesial, jika di biarkan begitu saja, kesempatan emas bagi An Xian Mo akan hilang. Dengan bantuan Tubuh tersebut, ia bisa meningkatkan kekuatannya terus-menerus.
'Tunggu ... Bagaimana jika aku membawanya, dengan bantuan Dimensi Waktu, aku bisa membawanya sambil mencari bahan-bahan untuk menyembuhkannya.'
Mendapatkan sebuah rencana jahat untuk membawa Lingxi dengannya, dengan rencana tersebut, An Xian Mo bisa meningkatkan kekuatan dirinya dengan sangat cepat.
Jahat? Dia adalah Leluhur para Dewa, sosok menciptakan Alam Semesta. Ia akan melakukan apa saja, selama ia bisa meningkatkan kekuatan miliknya untuk kembali ke puncak Semesta.
Sekarang, ia bersikap seperti anak kecil yang bersedih, dibalik sedihnya. An Xian Mo tersenyum jahat, meskipun hatinya merasa sedikit sakit oleh terlukanya Lingxi.
Setelah Penempaan Tubuh, An Xian Mo tidak memiliki garis dari keluarga An dari Alam Fana, seluruh darahnya telah digantikan oleh darah miliknya sendiri.
Dalam kasus ini, An Xian Mo sepenuhnya mengendalikan dirinya sendiri tanpa memiliki darah campuran, ia sekarang melihat wanita cantik sedang terbaring di atas tempat tidur.
'Sekte Pedang Iblis ... Tunggu kehancuran kalian semua!'
Dalam ruangan, An Xian Mo menyentuh tangannya dengan lembut, ia tidak bergerak sama sekali melihat pria di depannya terbaring dengan wajahnya yang pucat.
Akibat penyerangan Sekte Pedang Iblis, Keluarga An mengalami kemunduran dalam kekuatan, dan anggota. Banyak orang-orang dari keluarga An mati akibat serangan tersebut.
An Guo, ia bisa selamat akibat Lingxi menyelamatkannya dari serangan racun tersebut. Sekarang, An Guo depresi berat karena kejadian sebelumnya.
Bahkan, luka-luka di tubuhnya ia biarkan begitu saja, An Xian Mo melihat hal tersebut, ia hanya diam tanpa suara sedikitpun.
Waktu berganti malam, dimana An Guo masih memegang tangannya, karena racun tersebut bereaksi sedikit demi sedikit, dimana menyiksa orang yang terkena racun tersebut.
An Xian Mo, ia berada di dalam kamarnya, dimana di minta oleh An Guo untuk pergi ke kamarnya agar bisa beristirahat. Di dalam kamar, An Xian Mo melihat keluar jendela.
...
*See You Again :)
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!