Penjelasan

Istirahat.

"Manda, ayuk ikut aku" ajak Radit.

"Iya bentar aku mau rapiin meja aku dulu"

Selesai rapiin meja

"Ayuk dit" mereka berjalan berdua menuju perpus.

"Kamu nggak milih buku?" Tanya Radit.

"Baru kemarin cari buku nya" jawab Amanda.

"Naah aku udah menemukan bukunya nih" sambil mengangkat satu buku.

"Lho kok cepet banget?"

"Ini langsung ketemu hehe, yaudah yuk ke taman"

"Ngapain ke taman?"

"Duduk duduk aja. Udah ayuk".

Di taman.

"Kita duduk di pojok sana aja ya" ajak Radit sambil menunjuk bangku pojok kanan dengan telunjuk nya.

"Yaudah ayuk"

"Man, aku mau ngmng sesuatu"

"Ngomong aja" kata manda dengan gugup

"Aku mau kita kayak tari sama revan, taaruf an"

"Kamu serius Van?"

"Aku serius, serius banget malah"

"Tapi kita masih muda, van"

"Ini kan masih taaruf, belum nikah" memberi jeda "kamu mau kan?"

"Hmm... k-kenapa enggak kita coba aja" jawab amanda dengan gugup.

"Makasih, Man. Aku nggak bakal ngekang kamu dengan larangan. Karena aku yakin kamu tau mana yang baik dan mana yang nggak baik"

"Makasih juga, Van. Kamu mengerti aku"

Di tempat yang sama.

"Tari,.. ada apa Tar?" Tanya revan

"Aku mau ngomong sama kamu"

"Iya, kita duduk disana dulu Tar"

Di bangku

"Aku to the point aja van, sebenarnya aku tau tentang virly".

"Emang kenapa dengan virly ?"

"Kamu laki laki kan Van. Seharusnya kamu tau perasaan virly ke kamu" nada sedikit tinggi

"Perasaan apa sih Tar. Aku nggak ngerti" revan bingung

"Kamu berteman lama sama virly, semua perlakuan kamu terhadap virly membuatnya mempunyai perasaan yang lebih dari teman. Dan kamu tidak menyadari itu?. Aku perempuan Van, aku tau gimana rasa nya virly saat ini". Jelas Tari dengan nada tinggi.

"Apa maksud kamu?"

"Sebelum kamu mengajak aku taaruf, virly bercerita ke manda kalau dia menyukaimu tanpa aku ketahui. Dan aku sekarang tau, kalau perasaan virly ke kamu lebih besar dari pada perasaan ku ke kamu"

"Kamu tidak menyukaiku?"

"Aku menyukaimu, Van. Kalau kita berjodoh pasti kita akan dipersatukan oleh Allah, percaya itu"

"Tar.. tolong jangan pergi" lirih Revan

"Kita sudah i saja ini semua. Sekarang kita ngga ada apa apa" ucap Tari dngan mata berkaca kaca

"Aku yakin itu bukan dari hati kamu" ucap revan tidak yakin

"Aku ingin sendiri"

"Tar.."

"Tolong tinggalin aku"

Revan menyerah dan meninggalkan Tari sendirian di bangku taman.

Di sisi lain.

"Lho Dit, itu kan Tari". Amanda terkejut dengan keberadaan Tari yang sedang menangis.

"Iya itu Tari.. kenapa ya kok dia sendirian??"

"Ayo kita samperin"

"Tar.. lho kk kamu nangis sih. Kamu kenapa Tar??" Nada khawatir dengan Tari

"Aku gapapa Man," kata tari sambil mengusap air mata nya.

"Gimana ngga papa, kamu nangis kok ngga papa sih"

"Kemana Revan? Bukannya tadi kamu bersama nya?" Tanya Radit.

"Aku udah ngga ada apa apa lagi sama revan"

"Aku akan menemui nya" Radit dengan berjalan mencari Revan.

"Kamu ada apa Tar?"

"Aku mengambil keputusan yang benar Man, aku ngga mau menyakiti virly terus menerus" dengan tangisan

"Aku faham itu, kamu akan bahagia dengan cara mu sendiri Tar. Kamu benar" dukung Amanda

"Terima kasih , Man" memeluk Manda dengan tangisan yang pecah.

"Udah udah jangan nangis terus. Ayo kita ke toilet bersihin muka kamu tuh"

Di sisi lain Radit mencari Revan.

"Ah mana sih Revan!!"

Radit menemukan Revan. "Nah itu anak nya"

"Van, jelasin ini ada apa sih?" Tanya Radit.

"Aku bingung Dit" smbil mengacak acak rambut nya kasar.

"Nanti aja deh jelasinnya," sambil mengangkat tubuh revan agar berdiri

"Yaudah pulang aja gua antar, nanti gua yg izin in"

Revan hanya menurut dengan Radit.

Terpopuler

Comments

Icha Ririn

Icha Ririn

klu menurut dugaan aku sih jodoh nya lestari feri kayak nya.iya apa g thor????????

2020-06-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!