Love At First Sight

Love At First Sight

Episode Prolog

Mendung di pagi hari mentari bersembunyi dibalik awan abu-abu. Suara alarm berbunyi kencang diatas portable kayu dengan lampu tidur yang masih redup menyala.

“Kali ini aku harus bangun dan segera ke kantor, ada hal besar yang akan terjadi.” Steven bersemangat menyongsong hari.

Setelah berbulan-bulan Steven mengamati pengusaha tanpa cela itu “Henry Elfred” kali ini tidak akan lepas lagi. Kenaikan karir menjadi ketua tim editorial akhirnya akan disandangnya tahun ini.

Aku yakin itu!

Sudah cita-citanya menyingkirkan si Brengsek Hoffman dari kursi ketua. Steven tidak perlu lagi bergelandangan dijalanan atas perintahnya.

Masuk kedalam mobil dan berangkat, aku melihat jam baru pukul 07.00, “tepat sekali,”. Tidak menyadari bahwa ada dua mobil berwarna hitam sedang mengikuti. Melewati beberapa blok pemukiman dengan kecepatan sedang, "akulah sang wartawan gosip terkemuka yang selalu berambisi untuk mengungkap kehidupan para pengusaha, politisi ataupun pejabat tinggi negara."

Dirinya tidak pernah takut untuk berurusan dengan mereka, semakin berbahaya semakin tinggi ketertarikannya. Pak Hoffman tentu saja sering memanfaatkannya untuk tugas-tugas berbahaya semacam itu.

Jalan ditutup ada perbaikan

Steven harus memutar arah, melewati jalan tikus, tiba-tiba sebuah mobil menghadangnya, rem mendadak. Sembari membuka jendela dan memaki pengendara yang menghalangi jalannya, “Pake otak dong, ini satu arah, minggir!”.

Tiba-tiba mobil lainnya juga menghadang dari arah belakang yang membuatnya terjebak. Tiga orang turun dari mobil tersebut dan melancarkan pukulan bertubi-tubi.

Tiga orang memakai pakaian dan jaket serba hitam dengan penutup kepala, mereka memakai

masker, sepertinya mereka sengaja agar tidak bisa dikenali. Ini jebakan!

“Apa-apaan nih … siapa yang mengirim kalian,” sahutnya mencoba bertahan dari serangan.

Mereka menariknya keluar dari mobil dengan paksa dan melakukan serangan bertubi-tubi tanpa ampun. Hingga Steven tersungkur ketika beberapa menerima tendangan kearah perut dan memukuli kepala dan wajahnya. Steve penuh luka dan tidak sadarkan diri.

Seorang yang berpakaian rapih memakai kacamata hitam turun dari mobil, Steven samar-samar melihatnya karena memar diantara matanya membuatnya tidak bisa melihat dengan jelas. Lalu mendekati pria itu dan berkata, “Enough!” sahut pemimpin penyerangan itu. Mereka segera berhenti setelah perintah tersebut.

“Never think of playing with fire!” Pemimpin itu berbisik ditelinganya.

“Leave him to die!”

Kemudian mereka meninggalkannya sendirian dengan luka dalam dan pendarahan yang parah. Mereka sengaja meninggalkan karena menginginkanku, mati. Namun, Steven beruntung karena masih bisa menggerakkan tangannya mengambil handphone  meminta pertolongan. Setelah mendapatkan penanganan, pria itu mengalami patah tulang rusuk, gegar otak ringan dan memar dibeberapa wajah.

Setelah beberapa minggu berada dirumah sakit, Steven berangkat ke kantor seperti biasanya. Setelah penayangan berita skandal dihotel pengusaha Henry dan Nyonya Thalif saingannya yang sempat menggemparkan. Kenapa tidak ada yang heboh.

Ini ada yang aneh semua terlihat tenang saja. Memasuki pintu kantor, beberapa rekan kerja melihatnya dengan terheran-heran. “Apa yang sudah terjadi? Aku kira kamu tidak masuk kerja karena ada tugas lapangan,” sahut mereka.

“Ini bukan apa-apa,” sahutnya.

“Steve ada dari media kriminal ingin meminta klarifikasi dari kau tentang pengeroyokan itu, apakah kau bersedia,” tanya Edward bagian humas.

“Damn, aku sudah katakan kepada petugas polisi dan media yang datang kerumah sakit bahwa ini hanya perkelahian kecil saja,” pungkas Steve. Mencoba untuk menutupi kejadian yang sebenarnya.

“Aku sudah mengatakannya Steve tapi mereka tidak percaya, mereka yakin ini ada hubungannya dengan skandal politisi dari partai nasionalis, “Baskoro Abadi”, masih ingat perselingkuhannya dengan artis,” seru Edward lagi.

“Are you sure ini tentang mereka?”

“Yeah, dari media itu yang bilang, seorang detektif menemukan sebuah kartu nama ditempat kejadian … mereka orang bayaran Steven!” ujar Edward. Come on Steve.

“Maksudmu apa? Aku harus mengungkapkannya? ... kau tahu aku hampir mati di gang kosong dan sempit itu … dan kau ingin aku membuka mulut ini, kita ini cuma wartawan gosip yang bisa dibilang paling rendah kedudukannya diantara jurnalis bung, kalau aku mati, mati konyol tidak akan jadi tajuk berita atau dianggap sebagai pahlawan. Please man, wake up.” Pungkas Steve. sadar dirilah.

Edward hanya bisa menyingkir setelah mendengar penjelasan Steve.

“Steve…Bos Erick mau ketemu didalam,” sahut Derry.

“Sepertinya kamu kena masalah kali ini,” Derry berbisik.

"Apa? Bos Erick pemilik dan pemegang saham perusahaan “Scandal Magazine” ingin bertemu denganku. Aku rasa ini saatnya karirku melesat pesat," pikir Steven dengan yakin.

“I Don’t think so, not this time baby … hehe,” ucapnya terkekeh meledek Derry.

Kenapa Steven sangat yakin.

Melangkah dengan keyakinan pasti keruangannya, dari kejauhan Bos Erick terdengar sedang berbincang dan tertawa bersama dengan seorang tamu kehormatan. Tidak pernah Bos Erick tertawa seperti itu.

I**ni ada yang aneh. Perasaan Steven berubah menjadi tidak karuan.

Tok!

Tok!

Tok!

“Masuk,” ucap Bos.

Steve terkejut bukan main, melihat ada seseorang disana.

Henry Elfred?

Yang benar saja … ini tidak *mungkin***!

“Steve … masuklah, silakan duduk,” sahut Bos Erick menyahut.

Steve duduk dengan berhati-hati mencoba menyembunyikan kegelisahannya sedangkan Henry Elfred tidak merubah posisi duduknya sedikitpun bahkan menikmati cerutu yang disuguhkan.

“Steve, kamu sudah tahu kan siapa beliau?”

“Tentu saja, aku sudah menyelidikinya selama dua tahun ini.”

“Hahahaha ….” Henry Elfred tertawa terbahak-bahak.

“Saya suka dengan semangat anak muda seperti kau, tetapi kau tidak akan mendapatkan apa-apa dariku,” Henry menyakinkakn.

“Anda salah, karena saya sudah menayangkan berita skandal tentang anda di Kalimantan.”

“Hem … hem … berita itu tidak bisa tayang,” sahut Bos Erick.

“Apa? Kenapa?” ucap Steven tidak percaya.

“Pemainan apa lagi ini, apakah Bos sudah dibayar olehnya?” tukas Steven kesal dan berdiri.

“Tutup mulutmu Steve … kau yang membuat berita tidak benar, seharusnya kau minta maaf padanya.”

“Hehe .…’’ Henry terkekeh.

“Saya ingin bicara empat mata dengannya,” ucap Henry.

“Baik Pak Henry, saya akan tinggalkan kalian berdua.”

Steve semakin murka tidak percaya apa yang didengarnya, kalian semua penjilat.

Setelah Bos Erick pergi meninggalkan mereka, Steve masih mencoba untuk meredakan amarahnya namun Henry tetap tenang bagaikan singa yang memainkan makanannya.

“Saya tidak suka menghisap cerutu, tidak pernah menyukainya dan bukan orang yang pandai berbasa-basi ….” Henry sambil mematikan cerutu itu.

Omong kosong … jika tidak suka kenapa dari tadi menghisapnya, dasar pengusaha kotor, sahut Steve dalam hati yang geli mendengarnya.

“Wanita yang kau buat berita adalah bukan wanita yang kau maksud,”

“Apa?? ... jangan berkelit lagi, saya tidak mungkin salah kali ini dan tidak pernah salah.” Berusaha untuk tetap yakin.

“Saya akui kau sangat hebat sebagai wartawan gosip, karena skandal yang diberitakan semuanya fakta terjadi, tetapi tidak kali ini ....”

“Apa buktinya?”

“Saya akan berikan buktinya, tapi ada syarat yang harus dipenuhi.”

“Apakah semacam kontrak?”

“Hahaha … kontrak hanya untuk pegawai, ini perjanjian antar laki-laki, Saya memuji Anda tahu!”

“Hmm … baiklah apa syaratnya?”

“Saya mau kau berjanji tidak akan memberitakan wanita ini setelah saya berikan identitasnya.”

“Lalu? Hanya itu ...,” tanya Steven.

“Dan saya ingin meminta bantuan.”

“Apa? Tidak salah dengar, kau meminta bantuan pada saya?”

“Tentu saja, karena kaulah yang paling bertanggung jawab akan hal ini,” sergah Henry.

“Baiklah … saya sanggupi persyaratannya … cukup mudah.”

Henry mengeluarkan beberapa berkas dari sebuah amplop yang dibawanya disaku. Sebuah foto wanita dan bukti yang sangat menyakinkan bahwa wanita yang dimaksud itu bukan dia.

“Baiklah saya salah, memang wanita ini terlihat

sama, tetapi mereka berbeda,” aku Steven.

“Selanjutnya apakah saya perlu meminta maaf?” sambungnya.

“Kau sangat arogan sekali … saya tidak perlu permintaan maaf itu,” sergah Henry.

“Akibat pemberitaan itu, kau membuatku mengalami tiga kerugian, proyek yang gagal, harus meluruskan semua rumor hingga harus bersembunyi beberapa bulan dan saya kehilangan jejak wanita itu. Tugasmu mencari keberadaan wanita itu dan laporkan perkembangannya setiap saat. Selagi saya menyelesaikan semua permasalahan yang Kau buat … Paham!” sambung Henry segera bangun dan meninggalkan Steve disana.

“Tunggu ....”

“Kenapa kau mempercayaiku? .…” Steven penasaran sembari memandangi foto wanita itu.

“Karena saya lebih mempercayai Anda untuk saat ini, itu saja.”

“Apakah beberapa minggu yang lalu aau yang menyuruh orang untuk mengeroyokku?”

“Wow … ini tuduhan yang serius … saya hanya pengusaha bukan Mafia, mungkin ada yang tidak suka dengan pemberitaan yang Anda lakukan selama ini!”

“Apakah kau yakin itu bukan Anda?”

“Tentu saja … yang saya lakukan hanya membeli seluruh saham “Scandal Magazine” untuk memberi anda pelajaran!” sahutnya sembari tertawa.

“APA?”

“Hahaha …." Henry terkekeh puas lalu pergi.

"Baiklah kali ini kau menang “Henry Elfred” tapi tidak untuk nanti karena aku sudah tahu kelemahanmu yaitu wanita ini …."

Cynthia, wanita yang dicintai oleh Henry Elfred.

"Hehehe ...." Sembari memandangi foto wanita cantik itu.

"Aku menjadi penasaran seperti apa wanita ini hingga Henry berani melindunginya hingga diberikan kepada musuhnya." sembari melihat foto itu dengan seksama, memainkan jemari di dagu seperti pemikir kebanyakan.

***

Part 1: Love At First Sight

Satu tahun sebelumnya,

"Pak Henry untuk lima kandidat sekretaris yang terpilih sudah datang, apakah mau wawancara sekarang?" ucap Ratna sekretaris senior yang sedang mencari pengganti dirinya.

"Ok, persilahkan mereka masuk." ucap Henry. CEO dari perusahaan minyak terbesar di Indonesia. Orang yang tidak banyak bicara, tegas namun berkharisma.

Kelima kandidat itu sudah berdiri dihadapanku.

"Perkenalkan diri kalian masing-masing," ucapku. Ada seorang kandidat yang kulihat berbeda. Sangat sederhana, pakaiannya juga biasa, masih terlalu muda. Namun sorot matanya sungguh menawan.

"Nama Saya Cynthia, lulusan SMA dan bercita-cita ingin memulai karir sebagai sekretaris diperusahaan besar seperti yang Bapak pimpin saat ini."

“Hiihiihii ... hanya lulusan SMA punya cita-cita setinggi langit," seru kandidat lain yang mengolok-oloknya.

Aku menatap seluruh kandidat yang telah mengolok-olok.

“Kau sangat percaya diri … Cynhia,” ucapku menatapnya.

Cynthia justru kembali menatapku, gadis ini sama sekali tidak punya rasa takut.

“Kalau begitu ceritakan apa yang membedakan dirimu sebagai pemula dan mereka yang memiliki gelar S1, S2 bahkan ada yang sudah berpengalaman."

Ini kesempatan untukmu Cynthia, gadis pemberani. Jika kau tidak bisa memberikan jawaban yang membuatku terpesona, aku tidak akan menerimamu.

“Sebagai pemula saya ibarat kertas kosong yang belum diisi tulisan apapun, sehingga Bapak punya kewajiban lebih terhadap saya. Bapak seharusnya yang memikirkan untuk lebih memberikan saya kesempatan untuk mengisinya dengan tulisan-tulisan yang baik, agar kelak bisa sukses sesuai harapan perusahaan ini. Sedangkan kandidat lainnya ... saya yakin mereka akan mendapatkan pekerjaan di perusahaan lain jika tidak diterima disini.” Cynthia dengan penuh keyakinan.

"Apa?" aku tertegun dengan ucapannya.

“Sombong sekali sih dia … mengatur pemimpin perusahaan ini. Berani sekali dia bicara begitu.” seru kandidat lainnya merengut kesal.

Henry menatap penuh keingintahuan terhadap Cynthia ini. Sembari menopang dagu dengan kedua punggung tangannya, matanya tidak hentinya menatap gadis itu.

Gadis ini sangat menarik diriku tentang banyak hal.

Baru kali ini ada kandidat yang mengutarakan pemikiran seperti itu. Sungguh tidak terduga.

Tanpa pikir panjang lagi.

“Baiklah kau diterima kerja diperusahaan ini, untuk kandidat yang lainnya seperti yang Cynthia bilang, saya yakin kalian akan mendapatkan pekerjaan diperusahaan lain yang membutuhkan kalian,” ucapku.

Wajahnya tidak percaya apa yang sudah berlaku padanya, kuyakin ini adalah hari terbaik selama hidupnya.

Empat kandidat lainnya tercengang dan raut wajah mereka menggambarkan kekecewaan yang sangat besar sampai ada yang menangis tidak terima hasil keputusan. Cynthia langsung diantar ketempatnya sembari menunggu pelatihan. Wajahnya masih sangat terkejut sekaligus senang. Dirinya tidak percaya bahwa akan diterima bekerja meskipun hanya lulusan SMA.

Sementara itu didalam ruangan Henry, Bu Ratna penasaran dengan pilihan atasannya itu.

"Pak, kenapa lebih memilih Cynthia yang hanya lulusan SMA? Bukankan perusahaan ini membutuhkan sekretaris yang memiliki keterampilan bahasa, cekatan dan bisa mengerjakan semua hal yang terkadang sulit untuk dilakukan oleh orang dengan kemampuan super sekalipun!"

"Ratna, apakah Kau meragukan intuisiku atau ingin mengatakan jika kau tidak sanggup melatihnya, sebelum kau pensiun?"

"Bukan begitu Pak, maksud saya … bisakah memilih satu kandidat lagi dari lainnya. Saya kuatir akan keteteran dengan tugas yang sangat banyak ini."

"Kau tahu kan Ratna, saya tidak suka bekerja dengan banyak orang. Menurutmu kenapa selama 15 tahun aku hanya memiliki 1 sekretaris saja," ucapku memberikan tatapan tegas.

"B-baik pak, kalau begitu saya akan mempersiapkannya sekarang juga!"

"Jika kau tidak sanggup, berikan setengah bebanmu untukku."

"Maksud Pak Henry?" tanya Ratna.

"Ya, tempatkan Cynthia diruanganku, aku akan yang membimbingnya langsung!"

"Baik pak."

Saya menyukainya Ratna ... saya menyukainya.

***

Setelah tiga bulan pertama pelatihan sebagai sekretarisnya selesai. Cynthia langsung ditempatkan satu ruangan dengan Pak Henry. Sejak hari pertamanya, bos nya selalu memberikan tugas yang sangat berat. Memberikannya buku untuk dipelajari dan menghapal istilah-istilah yang belum pernah dibaca selama hidupnya. Pak Henry juga memberikan buku untuk belajar berbahasa asing dan melatihnya setiap hari dengan mempraktekkannya.

Cynthia sangat kewalahan dan bosan. Sebab, bekerja diperusahaan ini menyita waktu, tenaga dan pikiran. Hingga sempat dirinya ingin berhenti dan menyerah saja. Namun, Cynthia harus bertanggung jawab mencari kandidat lain yang setara dengan bu ratna atau dirinya yang sekarang.

Pak Henry juga selalu mengingatkan ucapannya ketika wawancara langsung tiga bulan yang lalu. Bahwa perusahaan ini memiliki kewajiban lebih untuk mengisi tulisan-tulisan yang baik. Cynthia menyesal telah mengatakan hal itu. Namun, dirinya tidak mau mengecewakan Bu Ratna yang sebentar lagi pensiun dan bos yang sudah menerimanya bekerja.

***

Nasib Cynthia ditangan Bos galak bagaimana yah? Beri dukungan buat penulis ya )

Terpopuler

Comments

Radin Zakiyah Musbich

Radin Zakiyah Musbich

up up up.... 🎉🎉🎉

ijin promo thor 🍿🍿🍿


jgn lupa mampir di novelku dg judul "AMBIVALENSI LOVE",

kisah cinta beda agama 🍿🍿🍿


jgn lupa tinggalkan like and comment ya 🍿❤️❤️❤️

2020-10-16

0

netizen

netizen

awal yang bagus

2020-09-30

0

W.Willyandarin

W.Willyandarin

aku mampir kak

2020-09-14

0

lihat semua
Episodes
1 Episode Prolog
2 Episode 2 My Secret Hotel
3 Episode 3 Bahasa Hati
4 Episode 4 Canggung (Cah Nanggung)
5 Episode 5 Lari Bersamaku
6 Episode 6 Masalah adalah Masalah
7 Episode 7 Tidak Rela Melepasmu
8 Episode 8 Irama Berbeda
9 Episode 9 Lost In London
10 Episode 10 Betrayal
11 Episode 11 Benci Melihatmu Terluka
12 Episode 12 Nama Terakhir Dalam Ingatan
13 Episode 13 Nikahi Cynthia Untuk Bisnis
14 Episode 14 Aichmo Phobia
15 Episode 15 Biarkan Aku Pulang
16 Episode 16 Firasat
17 Episode 17 Out Of The Comfort Zone
18 Episode 18 Out Of The Box
19 Episode 19 Aku Datang Untukmu
20 Episode 20 Kemana Perginya Bintang-Bintang
21 Episode 21 Summer Dream
22 Episode 22 Erase Memories
23 Episode 23 Cara Mengetahui Seseorang Mencintaimu
24 Episode 24 Jealousy
25 Episode 25 Posesif
26 Episode 26 Cinta Itu Berubah
27 Episode 27 Yes, I Do
28 Episode 28 Wajah Asing Di Sampingmu
29 Episode 29 Cold War
30 Episode 30 Stay or Leave
31 Episode 31 Feel It
32 Episode 32 K.O.M.A
33 Episode 33 A Reason To Live
34 Episode 34 Come Back Home
35 Episode 35 90 Detik
36 Episode 36 I Can Hear You
37 Episode 37 Bersembunyi
38 Episode 38 A Long Road
39 Episode 39 Say Goodbye
40 Episode 40 Tapak Tilas Hati
41 Episode 41 Forgive Us
42 Episode 42 Soul Sound 1
43 Episode 43 Soul Sound 2 ; Fake Love
44 Episode 44 Gelas Sloki
45 Episode 45 Serangan GERD
46 Episode 46 Senyuman Alan
47 Episode 47 Cinta Sabrina
48 Episode 48 A Thousand Years
49 Episode 49 A Different Path To Love
50 Episode 50 Sejarah Keluarga Elfred
51 Episode 51 Edinburgh Bersejarah Hingga Mabuk Kepayang
52 Episode 52 Meet My Daddy
53 Episode 53 Morning Sick
54 Episode 54 New House
55 Episode 55 Yonglex Juga Manusia
56 Episode 56 Gadis Bernama Mentari
57 Episode 57 Seperti Namanya Sulit Digapai
58 Episode 58 Rafunzel Story
59 Episode 59 Nyanyian Merdu Pagi Hari
60 Episode 60 Dinner Party
61 Episode 61 Kelam Tak Mau Pergi
62 Episode 62 Titik Terang
63 Episode 63 Hal Tak Terduga
64 Episode 64 Kamar 77
65 Episode 65 Ironi
66 Episode 66 Wedding Party
67 Episode 67 The Truth
68 Episode 68 Move On
69 Episode 69 Passed Away
70 Episode 70 Liontin Berharga
71 Episode 71 Unforgetable Kiss
72 Episode 72 Women Need Talk
73 Episode 73 The Magical Of Bali
74 Episode 74 Serendipity
75 Episode 75 Memorable Kiss
76 Episode 76 Duniaku Dipenuhimu
77 Episode 77 How To Lose Someone
78 Episode 78 Parasailing, Essay, Shopping
79 Episode 79 Love Sickness
80 Episode 80 Crisis Identity
81 Episode 81 Step Back
82 Episode 82 Step Back 2
83 Episode 83 Step Back 3
84 Episode 84 Run Away
85 Episode 85 Diary
86 Episode 86 Tentang Airbayu
87 Episode 87 Airbayu Menghilang
88 Episode 88 Aku Datang Untukmu 2
89 Episode 89 Biarkan Aku Pulang 2
90 Episode 90 Sayonara
91 Episode 91 Summer Dream 2
92 Episode 92 Erase Memories 2
93 Episode 93 Swan Upping
94 Episode 94 Come Back Home 2
95 Episode 95 Love At First Sight (Sudah Tamat)
96 Episode 96 Love At First Sight (Session 2)
97 Episode 97 Kejutan
98 Episode 98 Gadis Misterius
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Episode Prolog
2
Episode 2 My Secret Hotel
3
Episode 3 Bahasa Hati
4
Episode 4 Canggung (Cah Nanggung)
5
Episode 5 Lari Bersamaku
6
Episode 6 Masalah adalah Masalah
7
Episode 7 Tidak Rela Melepasmu
8
Episode 8 Irama Berbeda
9
Episode 9 Lost In London
10
Episode 10 Betrayal
11
Episode 11 Benci Melihatmu Terluka
12
Episode 12 Nama Terakhir Dalam Ingatan
13
Episode 13 Nikahi Cynthia Untuk Bisnis
14
Episode 14 Aichmo Phobia
15
Episode 15 Biarkan Aku Pulang
16
Episode 16 Firasat
17
Episode 17 Out Of The Comfort Zone
18
Episode 18 Out Of The Box
19
Episode 19 Aku Datang Untukmu
20
Episode 20 Kemana Perginya Bintang-Bintang
21
Episode 21 Summer Dream
22
Episode 22 Erase Memories
23
Episode 23 Cara Mengetahui Seseorang Mencintaimu
24
Episode 24 Jealousy
25
Episode 25 Posesif
26
Episode 26 Cinta Itu Berubah
27
Episode 27 Yes, I Do
28
Episode 28 Wajah Asing Di Sampingmu
29
Episode 29 Cold War
30
Episode 30 Stay or Leave
31
Episode 31 Feel It
32
Episode 32 K.O.M.A
33
Episode 33 A Reason To Live
34
Episode 34 Come Back Home
35
Episode 35 90 Detik
36
Episode 36 I Can Hear You
37
Episode 37 Bersembunyi
38
Episode 38 A Long Road
39
Episode 39 Say Goodbye
40
Episode 40 Tapak Tilas Hati
41
Episode 41 Forgive Us
42
Episode 42 Soul Sound 1
43
Episode 43 Soul Sound 2 ; Fake Love
44
Episode 44 Gelas Sloki
45
Episode 45 Serangan GERD
46
Episode 46 Senyuman Alan
47
Episode 47 Cinta Sabrina
48
Episode 48 A Thousand Years
49
Episode 49 A Different Path To Love
50
Episode 50 Sejarah Keluarga Elfred
51
Episode 51 Edinburgh Bersejarah Hingga Mabuk Kepayang
52
Episode 52 Meet My Daddy
53
Episode 53 Morning Sick
54
Episode 54 New House
55
Episode 55 Yonglex Juga Manusia
56
Episode 56 Gadis Bernama Mentari
57
Episode 57 Seperti Namanya Sulit Digapai
58
Episode 58 Rafunzel Story
59
Episode 59 Nyanyian Merdu Pagi Hari
60
Episode 60 Dinner Party
61
Episode 61 Kelam Tak Mau Pergi
62
Episode 62 Titik Terang
63
Episode 63 Hal Tak Terduga
64
Episode 64 Kamar 77
65
Episode 65 Ironi
66
Episode 66 Wedding Party
67
Episode 67 The Truth
68
Episode 68 Move On
69
Episode 69 Passed Away
70
Episode 70 Liontin Berharga
71
Episode 71 Unforgetable Kiss
72
Episode 72 Women Need Talk
73
Episode 73 The Magical Of Bali
74
Episode 74 Serendipity
75
Episode 75 Memorable Kiss
76
Episode 76 Duniaku Dipenuhimu
77
Episode 77 How To Lose Someone
78
Episode 78 Parasailing, Essay, Shopping
79
Episode 79 Love Sickness
80
Episode 80 Crisis Identity
81
Episode 81 Step Back
82
Episode 82 Step Back 2
83
Episode 83 Step Back 3
84
Episode 84 Run Away
85
Episode 85 Diary
86
Episode 86 Tentang Airbayu
87
Episode 87 Airbayu Menghilang
88
Episode 88 Aku Datang Untukmu 2
89
Episode 89 Biarkan Aku Pulang 2
90
Episode 90 Sayonara
91
Episode 91 Summer Dream 2
92
Episode 92 Erase Memories 2
93
Episode 93 Swan Upping
94
Episode 94 Come Back Home 2
95
Episode 95 Love At First Sight (Sudah Tamat)
96
Episode 96 Love At First Sight (Session 2)
97
Episode 97 Kejutan
98
Episode 98 Gadis Misterius

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!