Episode 4 Canggung (Cah Nanggung)

Henry menciumku lagi, bibir hangatnya menyentuh erat bibirku. Tangannya yang memeluk dan jemari satunya yang menyentuh pipiku dengan lembut. Entah apa yang merasukinya, namun aku membalasnya. Merasakan ritme yang sama seperti sedang berdansa di lantai dengan alunan musik yang belum pernah didengar. Namun gerakan kami seakan mengalun seirama. Tidak ada yang memandu, hanya bimbingan gairah.

Tubuhnya bergetar seakan menahan sesuatu. Lalu melepaskan pelukan itu dengan lembut dengan napas yang masih memburu di depan wajahku. Henry menyentuh wajahku sekali lagi dan berucap, “aku menyukaimu," sembari memberikan tatapan yang paling jernih dan memukau yang belum pernah kulihat dan kurasakan sebelumnya.

Tiba-tiba pintu lift terbuka dan para petugas segera menolong kami dan membantu berjalan.

Para perusak kesenangan akhirnya muncul, pikirku dalam hati.

“Lagi seru juga,” ujarku pelan.

“Kamu bicara apa?” tanya Henry.

“Ah, tidak syukurlah pintunya terbuka hehe …,” balasku berdalih.

Semua staf hotel meminta maaf atas insiden itu dan menyiapkan jamuan untuk makan siang, namun kami harus segera mengejar pesawat menuju Jakarta. Akhirnya pihak hotel meminta bantuan kepolisian lalu lintas untuk membuka jalan untuk kami.

Setelah semua sudah siap dengan bawaan, kami diantar oleh pihak hotel dan pengawalan polisi. Sepanjang jalan Henry kembali dingin dan kaku, tidak seperti tadi dalam lift.

“Kenapa aku mengingatnya terus, ciumannya, napasnya selalu berseliweran.”

Sedangkan Henry masih saja sibuk dengan ponselnya, membicarakan laporan, perencanaan, apa dirinya tidak pernah memikirkanku sedikit saja.

“Cynthia, tolong berkas hal 10,” ucapnya sembari mengambil dari tanganku.

“Tidak bilang makasih pula,” seruku jengkel.

“Apa yang kamu katakan Cyn?” tanyanya.

“Ah, tidak … aku hanya haus, ya haus.” Sembari mengangkat bibir atasku 45 derajat dan menggerakkannya.

Dasar canggung, cah nanggung.

***

Kembali ke kantor pusat semua karyawan sedang berkerumun melihat sesuatu.

“Pagi semuanya,” ucapku.

Semua menoleh kearah Pak Henry dan serentak bubar barisan.

“Selamat pagi Pak Henry,” ucap semuanya berbarengan.

Pak Henry hanya menganggukkan kepala tanpa kata. Aku mengikutinya dari belakang namun penasaran dengan yang sedang mereka bicarakan.

Kemudian rasa penasaranku semakin besar ketika mba Silvi memanggilku untuk keluar ruangan. Memperlihatkan sebuah bacaan yang popular, “Scandal Magazine”. Sebuah spoiler yang terdapat dihalaman belakang, skandal di Kalimantan. Terlihat foto yang disamarkan Pak Henry dan seorang wanita sedang bermesraan disebuah ruangan. Tergelak aku ingin memastikannya dan menarik majalah itu lebih dekat.

Mencoba untuk memastikannya, ini adalah restoran di hotel itu dan wanita yang dipeluknya adalah … aku.  Tapi, kenapa nama yang tertulis adalah Thalifa Guzman.

“Kamu tidak lihat wanita ini disana, Cynthia?” tanya Silvi padaku.

Aku masih mencoba menalar ini semua, kemana arahnya akan bermuara.

“Hei, kamu selalu bersama Pak Henry kan? Apa kamu tidak lihat wanita ini bersamanya?” tanya lagi penasaran.

Aku hanya menggeleng-geleng kebingungan.

Pak Henry sedang menelepon diruangannya dan raut wajahnya berubah, seperti ada yang gawat. Pak Benny selaku manager dan beberapa staff penting memasuki ruangannya. Dan membawa majalah itu. Mereka menutup tirainya dan membicarakan hal rahasia.

Selang lima belas menit Henry dan manager pergi dengan tergesa-gesa. Dirinya tidak memberitahuku apa yang terjadi, bahkan menengok saja tidak.

“Setidaknya beritahu aku, apa yang harus dikejakan!”

Pak Darma seorang staff eksekutif memberikanku sebuah map berisi tugas yang harus dikerjakan.

“Cynthia, mulai hari ini saya yang ditugaskan untuk beberapa hari menggantikan Pak Benny.”

“Perhatian semuanya, jika ada telepon dari media atau apapun yang tidak ada kaitannya dengan bisnis perusahaan, tidak perlu ditanggapi … dan mulai hari ini saya akan menggantikan sementara,” ucap Pak Darma kepada seluruh karyawan.

Semua mulai bergunjing tentang kaitannya dengan spoiler pada majalah itu. Aku hanya kuatir dengan Henry. Sebenarnya apa yang terjadi.

***

Henry menghilang, sudah sebulan ini dirinya tidak muncul di kantor. Kemungkinan Henry sedang berada dibelahan dunia yang lain, yang jauh dari sini. Tanpa kehadirannya membuatku sangat rindu.

Rindu jika mengingat bicaranya yang kaku dan datar seperti robot. Cara berjalannya yang serius dan menawan, dan tatapannya yang penuh kharisma. Aku tidak mengenal baik dirinya, tetapi ada perasaan misterius yang tidak bisa diterka soal dirinya. Membuatku semakin tertarik ingin tenggelam bersamanya.

“Aku merindukanmu,” ucapku sembari tersenyum.

“Aku merindukanmu juga … Cynthia,” balas Pak Darma.

Sontak aku berdiri tidak sadar jika aku mengucapkan itu didepannya. Sosok yang ada dimeja Pak Henry adalah Pak Darma.

“Maaf pak,” seruku menahan malu.

“Makanya jangan kebanyakan nonton drama korea,” ucapnya menegur.

“B-baik Pak, tidak akan saya ulangi.”

***

Melangkah pulang dari kantor, sebelumnya nenek menelepon untuk membelikannya seporsi capcay goreng. Aku tinggal hanya dengan nenek, kedua orangtuaku sudah meninggal dunia ketika masih kecil. Hanya aku satu-satunya keluarga nenek, makanya selepas lulus SMA ingin langsung bekerja untuk memenuhi kebutuhan.

Teringat kejadian tadi di kantor, aku mengatakan yang tidak seharusnya.

“Masa aku bilang merindukanmu di depan Pak Darma,” ucapku kesal.

Sembari melompat-lompat kecil dan mengacak-acak rambutku. Aku sudah gila sepertinya.

“Kenapa sih Henry tidak memberiku kabar, apa dirinya baik-baik saja?”

Sejak tadi aku ingin meneleponnya atau mengirimnya pesan singkat, cuma aku takut.

Kuberanikan diri saja mengirim pesan singkat. Alasannya pekerjaan, pura-pura bertanya dan bilang kalau Pak Darma kurang jelas menerangkannya. “Iya seperti itu saja.”

“Henry, eh salah hapus. Pak ….” Tulisku dalam pesan singkat itu.

“Kirim tidak yah? Kirim, tidak, kirim, tidak, kirim ….” ampun sembari berjongkok dan menutup kedua

telinga. Aku takut mendengar balasannya.

Tiba-tiba,

“Apa?” balasannya.

Cepat-cepat melihat kedalam pesan itu.

“Apa? cuma Apa? benar-benar ini orang yah tidak tahu perasaan, kalau ada yang merindukannya setengah mati,” melompat-lompat kesal, ingin rasanya kubanting saja ponsel ini.

“Kangen apa kesal?” ucapnya

Aku jawab, “Kangen ….” Sembari menoleh suara itu berasal.

Ternyata Henry sejak tadi sudah berdiri dalam kegelapan, dibawah tiang lampu taman.

“Oh tidak, Henry sejak tadi melihatku … aku malu,” aku berlari menjauh menghindarinya.

“Tunggu, Cynthia. Jangan pergi, aku ingin bertemu denganmu,” ucapnya.

Langkahku terhenti dan berbalik padanya tanpa mengucapkan apa-apa. Rasanya jantungku berdetak lebih cepat dan membuat mulut ini tidak mengeluarkan suaranya. Henry berjalan kearahku, semakin dekat dan dekat.

Orang yang sudah kurindukan selama sebulan ini berada didepan, dan hanya mematung. “Payah banget aku.”

“Hihihi … pakaian apa ini? Kenapa seperti anak muda,” ucapkku geli.

“Sstttt … tadi katanya kangen, koq diam saja.”

“Tadi kangennya sekarang cuma kesel,” seruku sembari merengut.

“Yauda, aku peluk saja biar reda keselnya,” ucapnya memelukku dengan erat. Dibawa lampu taman ini semuanya terlihat indah dan hangat.

“Cynthia, ikut aku yuk,” serunya.

“Kemana?”

“Sebentar saja, aku tidak punya banyak waktu. Besok harus ke London!”

“Baiklah.”

Lalu, tangannya menggenggam tanganku erat.

“Tunggu, nenekku sedang menunggu capcay goreng dan aku harus memberitahunya jika pulang terlambat!”

“Baiklah akan kusuruh orangku untuk mengantarkannya.”

Aku hanya mengangguk  dan mengucapkan terima kasih.

***

Aku dibawanya kesebuah apartemen yang eksklusif dengan penjagaan sangat ketat. Hanya orang-orang tetentu saja yang bisa membelinya. Terutama saat ini pengawalan beberapa orang yang menjaga kami hingga kesini, sebenarnya ada apa ini.

“Masuklah …,” ucapnya menyuruhku untuk masuk kedalam.

Aku terkesima dengan indah dan luasnya apartemen ini. Seluas bangunan rumah utuh yang menapak. Bahkan lebih indah dengan perumahan yang ada. Untuk apa orang-orang kaya membelinya, sedangkan mereka bisa membeli tanah dan membangun rumah dimanapun.

“Ini tempat rahasiaku, tidak ada yang tahu selain dirimu.”

“Apa kamu mau sesuatu, aku akan membuatkannya!”

“Apa saja, boleh aku berkeliling?”

“Silakan.”

Henry membuatkan roti sandwich dan sup untukku. Dirinya tahu jika aku belum makan malam dan berharap bisa makan bersama neneknya. Henry menaruh sajiannya didepan meja dan menyalakan televisi.

“Cynthia, kemarilah kamu pasti lapar!”

“Baiklah.”

Aku tersenyum dan melihat semuanya terlihat enak, lalu kami makan bersama. Aku terlihat sangat lahap ucapnya. Memang benar sandwich ini sangat lezat dan penutup semangkuk sup sangat cocok untuk menghangatkan perutku yang mudah kembung.

“Enak sekali, terima kasih Henry … maksudku Pak Henry!”

“Hehehe ….” Senyumannya menyeringai.

“Cynthia, kemarilah,” ucapnya sembari memupuk-mupuk sofa itu agar aku menempatinya.

Henry melihatku tidak dengan mata didahinya lagi, dan mengatakan jika aku bisa memanggilnya dengan Henry saja tidak perlu pakai Pak. Jika sedang bersamanya, berbeda jika sedang di kantor.

“Ingin rasanya membawamu pergi, tapi posisiku saat ini belum kuat. Tapi, aku akan kembali.” ucapnya.

“Setelah beberapa bulan purnama? ...,” ucapku meledek.

“Apa?”

“Ah tidak aku becanda, itu di film yang lain,” ucapku.

“Hahaha … kamu sangat lucu Cynthia, bisa membuatku selalu tertawa.”

“Selalu?”

“Yah.”

“Apa kamu suka denganku karena aku lucu?”

“Ehem” jawabnya sembari berdehem.

“Bagaimana dengan sifatku yang lain?”

“… yang mana?”

“Yang ini ….”

Aku menciumnya dengan kerinduan memuncak. Menaiki yang sedang tidak siaga, Henry menerimaku dengan pelukan yang lebih erat. Seakan inilah perjumpaan kita yang terakhir.

**********, menyentuhnya dan merabanya. Aku tidak ingin menunggu lebih lama lagi. Aku ingin melucutinya, dengan gejolak gairah yang sudah menggebu-gebu.

Seluruh tubuhku mulai merasa panas seperti ada kebakaran disana, sini. Sirene berbahaya memanggil, tidak ada yang bisa memadamkannya kecuali dengan pelampiasan hasrat.

“Oh Henry ….” Eranganku menjadi-jadi.

***

 Di pencet like tiap episode, pencet rate 5

Terpopuler

Comments

Kenzi Kenzi

Kenzi Kenzi

cyntia,kamu.nakal y

2020-08-31

0

Jeng Anna

Jeng Anna

wadidawww

2020-08-26

0

👑~𝙉𝙖𝙣𝙖𝗭𝖊𝖊~💣

👑~𝙉𝙖𝙣𝙖𝗭𝖊𝖊~💣

hai... aku mampir salam hangat dari Rahasia Hati...

2020-07-24

1

lihat semua
Episodes
1 Episode Prolog
2 Episode 2 My Secret Hotel
3 Episode 3 Bahasa Hati
4 Episode 4 Canggung (Cah Nanggung)
5 Episode 5 Lari Bersamaku
6 Episode 6 Masalah adalah Masalah
7 Episode 7 Tidak Rela Melepasmu
8 Episode 8 Irama Berbeda
9 Episode 9 Lost In London
10 Episode 10 Betrayal
11 Episode 11 Benci Melihatmu Terluka
12 Episode 12 Nama Terakhir Dalam Ingatan
13 Episode 13 Nikahi Cynthia Untuk Bisnis
14 Episode 14 Aichmo Phobia
15 Episode 15 Biarkan Aku Pulang
16 Episode 16 Firasat
17 Episode 17 Out Of The Comfort Zone
18 Episode 18 Out Of The Box
19 Episode 19 Aku Datang Untukmu
20 Episode 20 Kemana Perginya Bintang-Bintang
21 Episode 21 Summer Dream
22 Episode 22 Erase Memories
23 Episode 23 Cara Mengetahui Seseorang Mencintaimu
24 Episode 24 Jealousy
25 Episode 25 Posesif
26 Episode 26 Cinta Itu Berubah
27 Episode 27 Yes, I Do
28 Episode 28 Wajah Asing Di Sampingmu
29 Episode 29 Cold War
30 Episode 30 Stay or Leave
31 Episode 31 Feel It
32 Episode 32 K.O.M.A
33 Episode 33 A Reason To Live
34 Episode 34 Come Back Home
35 Episode 35 90 Detik
36 Episode 36 I Can Hear You
37 Episode 37 Bersembunyi
38 Episode 38 A Long Road
39 Episode 39 Say Goodbye
40 Episode 40 Tapak Tilas Hati
41 Episode 41 Forgive Us
42 Episode 42 Soul Sound 1
43 Episode 43 Soul Sound 2 ; Fake Love
44 Episode 44 Gelas Sloki
45 Episode 45 Serangan GERD
46 Episode 46 Senyuman Alan
47 Episode 47 Cinta Sabrina
48 Episode 48 A Thousand Years
49 Episode 49 A Different Path To Love
50 Episode 50 Sejarah Keluarga Elfred
51 Episode 51 Edinburgh Bersejarah Hingga Mabuk Kepayang
52 Episode 52 Meet My Daddy
53 Episode 53 Morning Sick
54 Episode 54 New House
55 Episode 55 Yonglex Juga Manusia
56 Episode 56 Gadis Bernama Mentari
57 Episode 57 Seperti Namanya Sulit Digapai
58 Episode 58 Rafunzel Story
59 Episode 59 Nyanyian Merdu Pagi Hari
60 Episode 60 Dinner Party
61 Episode 61 Kelam Tak Mau Pergi
62 Episode 62 Titik Terang
63 Episode 63 Hal Tak Terduga
64 Episode 64 Kamar 77
65 Episode 65 Ironi
66 Episode 66 Wedding Party
67 Episode 67 The Truth
68 Episode 68 Move On
69 Episode 69 Passed Away
70 Episode 70 Liontin Berharga
71 Episode 71 Unforgetable Kiss
72 Episode 72 Women Need Talk
73 Episode 73 The Magical Of Bali
74 Episode 74 Serendipity
75 Episode 75 Memorable Kiss
76 Episode 76 Duniaku Dipenuhimu
77 Episode 77 How To Lose Someone
78 Episode 78 Parasailing, Essay, Shopping
79 Episode 79 Love Sickness
80 Episode 80 Crisis Identity
81 Episode 81 Step Back
82 Episode 82 Step Back 2
83 Episode 83 Step Back 3
84 Episode 84 Run Away
85 Episode 85 Diary
86 Episode 86 Tentang Airbayu
87 Episode 87 Airbayu Menghilang
88 Episode 88 Aku Datang Untukmu 2
89 Episode 89 Biarkan Aku Pulang 2
90 Episode 90 Sayonara
91 Episode 91 Summer Dream 2
92 Episode 92 Erase Memories 2
93 Episode 93 Swan Upping
94 Episode 94 Come Back Home 2
95 Episode 95 Love At First Sight (Sudah Tamat)
96 Episode 96 Love At First Sight (Session 2)
97 Episode 97 Kejutan
98 Episode 98 Gadis Misterius
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Episode Prolog
2
Episode 2 My Secret Hotel
3
Episode 3 Bahasa Hati
4
Episode 4 Canggung (Cah Nanggung)
5
Episode 5 Lari Bersamaku
6
Episode 6 Masalah adalah Masalah
7
Episode 7 Tidak Rela Melepasmu
8
Episode 8 Irama Berbeda
9
Episode 9 Lost In London
10
Episode 10 Betrayal
11
Episode 11 Benci Melihatmu Terluka
12
Episode 12 Nama Terakhir Dalam Ingatan
13
Episode 13 Nikahi Cynthia Untuk Bisnis
14
Episode 14 Aichmo Phobia
15
Episode 15 Biarkan Aku Pulang
16
Episode 16 Firasat
17
Episode 17 Out Of The Comfort Zone
18
Episode 18 Out Of The Box
19
Episode 19 Aku Datang Untukmu
20
Episode 20 Kemana Perginya Bintang-Bintang
21
Episode 21 Summer Dream
22
Episode 22 Erase Memories
23
Episode 23 Cara Mengetahui Seseorang Mencintaimu
24
Episode 24 Jealousy
25
Episode 25 Posesif
26
Episode 26 Cinta Itu Berubah
27
Episode 27 Yes, I Do
28
Episode 28 Wajah Asing Di Sampingmu
29
Episode 29 Cold War
30
Episode 30 Stay or Leave
31
Episode 31 Feel It
32
Episode 32 K.O.M.A
33
Episode 33 A Reason To Live
34
Episode 34 Come Back Home
35
Episode 35 90 Detik
36
Episode 36 I Can Hear You
37
Episode 37 Bersembunyi
38
Episode 38 A Long Road
39
Episode 39 Say Goodbye
40
Episode 40 Tapak Tilas Hati
41
Episode 41 Forgive Us
42
Episode 42 Soul Sound 1
43
Episode 43 Soul Sound 2 ; Fake Love
44
Episode 44 Gelas Sloki
45
Episode 45 Serangan GERD
46
Episode 46 Senyuman Alan
47
Episode 47 Cinta Sabrina
48
Episode 48 A Thousand Years
49
Episode 49 A Different Path To Love
50
Episode 50 Sejarah Keluarga Elfred
51
Episode 51 Edinburgh Bersejarah Hingga Mabuk Kepayang
52
Episode 52 Meet My Daddy
53
Episode 53 Morning Sick
54
Episode 54 New House
55
Episode 55 Yonglex Juga Manusia
56
Episode 56 Gadis Bernama Mentari
57
Episode 57 Seperti Namanya Sulit Digapai
58
Episode 58 Rafunzel Story
59
Episode 59 Nyanyian Merdu Pagi Hari
60
Episode 60 Dinner Party
61
Episode 61 Kelam Tak Mau Pergi
62
Episode 62 Titik Terang
63
Episode 63 Hal Tak Terduga
64
Episode 64 Kamar 77
65
Episode 65 Ironi
66
Episode 66 Wedding Party
67
Episode 67 The Truth
68
Episode 68 Move On
69
Episode 69 Passed Away
70
Episode 70 Liontin Berharga
71
Episode 71 Unforgetable Kiss
72
Episode 72 Women Need Talk
73
Episode 73 The Magical Of Bali
74
Episode 74 Serendipity
75
Episode 75 Memorable Kiss
76
Episode 76 Duniaku Dipenuhimu
77
Episode 77 How To Lose Someone
78
Episode 78 Parasailing, Essay, Shopping
79
Episode 79 Love Sickness
80
Episode 80 Crisis Identity
81
Episode 81 Step Back
82
Episode 82 Step Back 2
83
Episode 83 Step Back 3
84
Episode 84 Run Away
85
Episode 85 Diary
86
Episode 86 Tentang Airbayu
87
Episode 87 Airbayu Menghilang
88
Episode 88 Aku Datang Untukmu 2
89
Episode 89 Biarkan Aku Pulang 2
90
Episode 90 Sayonara
91
Episode 91 Summer Dream 2
92
Episode 92 Erase Memories 2
93
Episode 93 Swan Upping
94
Episode 94 Come Back Home 2
95
Episode 95 Love At First Sight (Sudah Tamat)
96
Episode 96 Love At First Sight (Session 2)
97
Episode 97 Kejutan
98
Episode 98 Gadis Misterius

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!