Episode 6 Masalah adalah Masalah

Malam ini Steven dan Cynthia harus pergi setelah luka pada punggung dan bahunya membaik. Tangan Cynthia cukup ahli mengobatinya. Namun, Steven harus menghubungi Mr. Jack untuk merescdule pertemuan. Dirinya tidak bisa memenuhi janji untuk bertemu di hanggar dalam waktu setengah jam. Ini sudah kelewatan satu jam.

“Kita akan bersembunyi dimana?” Cynthia merasa khawatir.

“Tunggu, aku akan coba menghubungi seseorang yang kukenal di kota!” Steven sembari mengambil ponsel dari jaket.

“Bisakah aku pulang saja, aku sangat lelah,” anjur Cynthia yang terlihat lemah.

“Sebaiknya kamu tidur di sini dulu, nanti jika sudah siap pergi, aku akan bangunkan,” sambungnya lagi meyakinkannya.

Mulai merebahkan tubuhnya di atas tikar itu dengan sebuah bantal lusuh yang sama tipisnya dengan alas tikarnya.

***

“Cynthia, bangunlah! Ada seseorang yang akan membantu kita untuk sampai di hanggar,” ucap Steven sembari menggoyangkan bahunya.

Mereka keluar dari rumah itu dan bersembunyi di balik sisi jalan yang gelap, sembari melihat ke jalan sebuah mobil yang sudah menunggu di sana. Minibus berwarna hitam sudah menunggu sejak tadi.

“Apa kamu yakin orang ini bisa dipercaya?” sahut Cynthia sembari menarik lenganku.

“Enggak apa-apa, David adalah rekan kerjaku dulu,” jawab Steven memuaskan kekhawatirannya.

Steven menyapa seseorang dari balik kaca mobil yang terlihat gelap itu. Ternyata bukan David, sangat terkejut karena seharusnya David yang menjemput bukan pengemudi asing ini. Lagipula, David tidak memberitahu apa-apa soal perubahan rencana yang mendadak.

“David mana?” tukas Steven sedikit curiga.

“Aku menggantikannya karena David ada kerjaan mendadak,” jawabnya.

“Hmm ….” Steven masuk ke dalam mobil.

Steven naik di jok depan minibus itu bersama dengan pengemudi yang tidak dikenal. Sedangkan Cynthia berada dibangku belakang. Pengemudi itu sangat pendiam dan hanya fokus pada jalanan.

“Berapa lama lagi kita sampai?” tanya Steven demi memecahkan kesunyian.

“20 menit lagi,” ucapnya.

Kenapa selama itu, seharusnya sejak tadi kita sudah sampai.

“Apa ini benar jalannya? Seharusnya kita sudah sampai sejak tadi,” protes Steven.

“Tenang saja, aku memutar karena jalan utama tertutup karena ada kecelakaan!”

“Hmm ….” Perasaannya mulai tidak enak. Kecurigaannya meningkat setelah melihat sekilas ada sarung pistol yang menonjol di kantung pintu sisinya.

Diam-diam mengambil ponsel dan memencet kontak David. Tiba-tiba, sebuah dering ponsel terdengar jelas di jok paling belakang. Aku menoleh ke belakang dan Cynthia spontan melihat kebelakang pada sumber suara. Seketika itu dirinya berteriak hsiteris.

“Ada apa?” Steven bertanya sembari menoleh cepat. Cynthia sedang menutup wajahnya dan memberikan raut seperti melihat sesuatu yang sangat mengerikan.

Tiba-tiba pengemudi itu melancarkan pukulannya bertubi-tubi, Steven hanya bisa menahannya dengan lengannya. Sebelum dirinya mengambil pistol dari kantung pintu sebelahnya. Steven berikan pukulan kewajahnya hingga hidungnya mengeluarkan darah. Setir itu terbanting dan keluar jalur. Menabrak pembatas dan terperosok dengan kecepatan tidak terkendali.

Pengemudi itu terbentur ke kaca depan, karena tidak memakai sabuk pengaman sejak awal.

Steven coba menahan namun gravitasi menungkik ini sangat berat untuk dilawan. Menoleh ke belakang Cynthia sudah terjerembab di bawah jok, tubuhnya terpental ke pintu.

Sedangkan pengemudi itu sudah berlumuran darah dari kepalanya karena benturan hingga tidak sadarkan diri. Tubuhnya yang besar menghalangi setir.

“Cynthia bertahanlah!” teriak Steven. Mencoba membuka pintu sebelum ikut hancur bersama.

Meraih kemudi agar bisa dikendalikan, namun kecepatannya semakin kencang. Di depan ada pohon besar, beberapa meter lagi mobil ini akan segera menabraknya dan akan hancur bersama jika tidak keluar dari sini. Membuka pintu dan mendorongnya dengan sekuat tenaga agar terbuka.

“Cynthia raih tanganku!” Steven mengulurkan tangannya setelah berhasil membuka pintu.

Cynthia ketakutan dan ragu untuk meraih tangannya. Dirinya sangat ketakutan hingga pasrah jika ajal menjemputnya.

“Cynthia! ...,” teriak Steven lebih kencang dari sebelumnya. Cynthia tersadar dan meraih tangan itu. Cynthia berada dipelukannya, sejak tadi memeluk erat tubuh Steven.

“Jangan lihat ke luar … lihat aku saja,” sergah Steven mencoba menenangkannya. Cynthia melihat mata Steven dan hanya memandanginya seperti terhipnotis dengan ucapannya.

Tiba-tiba sebuah pohon melesat kencang dan menyambar pintu itu hingga terlepas, hampir saja tangan Steven ikut terseret.

“Pertanda baik, terbuka jalannya,” celoteh Steven.

“Kamu masih bisa becanda di saat seperti in …,” ucapan Cynthia terpotong.

Steven langsung melompat keluar bersama Cynthia yang berada dipelukannya. Berguling-guling mengikuti kecepatan awalan, menuruni lereng-lereng rerumputan dan bebatuan. Hingga suara Menggelegar terdengar kencang, mobil itu menabrak sebuah pohon Jati yang sudah tua.

Duaaaarrrr!

Beberapa kali ledakan berbunyi. Suara mobil yang menabrak keras dan ledakan dari mobil yang menyulut bahan bakar.

Steven dan Cynthia terguling hingga mendekati suara ledakan. Steven melindunginya dengan menutupi dengan tubuhnya sebelum ledakan beruntun itu dimulai. Steven terkena benda yang terlontar dari mobil yang meledak itu, hingga tidak sadarkan diri. Setelah letupan berakhir, Cynthia menyadari jika Steven tidak bergerak.

“Steven …  Steven ….!” Sembari menggoyang-goyangkan tubuhnya yang lemah.

Cynthia membaringkannya di rerumputan dan mencoba memeriksa napasnya. Dirinya ketakutan jika terjadi sesuatu padanya. Perjalanan yang berat hingga ke sini semua dilalui bersamanya.

“Steven! Bangunlah … jangan mati sekarang, aku membutuhkanmu,” raung Cynthia sembari menangis.

Steven tiba-tiba terbangun.

“Cengeng … aku belum mati tahu!” tiba-tiba Steven terbatuk dengan keras. Steven terduduk dan melihat letupan mobil yang mengeluarkan hawa panas.

Cynthia geram hingga memukulnya, “Kenapa masih bisa becanda di saat seperti ini. Aku membencimu,” sentak Cynthia kesal.

“Aduh … kenapa memukulku, dasar singa betina,” sindir Steven.

Steven menyentuh kepala bagian belakangnya, ternyata perdarahan. Cynthia terkejut melihat darah yang mengalir dari kepalanya.

“Kita kerumah sakit saja, untuk mengobati lukamu,” tutur Cynthia yang merasa khawatir.

“Aku tidak apa-apa, jangan sok perhatian begitu. Nanti aku salah tangkap,” timpal Steven sembari berjalan menjauh dari lokasi kebakaran.

Cynthia mempercepat jalannya dan mendahului Steven sembari memukulnya sekali lagi, untuk melepaskan kekesalannya.

“Aduh … galak amat sih. Heran! Kenapa Henry suka sama singa betina begini yah,” keluh Steven yang mengaduh sembari memegang bahunya yang terpukul.

***

Menaiki lereng yang sangat terjal, membuat Cynthia kelelahan. Begitu juga dengan Steven terutama karena cedera kepalanya yang terkena lontaran benda tumpul.

“Cyn, istirahat sebentar aku lelah,” keluh Steven sembari mengatur napasnya. Steven merebahkan tubuhnya di atas rerumputan terjal itu.

“Sebentar lagi sampai atas, ayolah!” anjur Cynthia yang ingin segera melihat jalan besar.

Steven tidak menjawab panggilannya, membuat Cynthia khawatir dan menuruni lereng itu menghampirinya. Dirinya melihat wajahnya yang tertutup ke dalam tingginya ilalang. Sembari menepis satu persatu ilalang itu dengan jemarinya.

“A-aduh,” keluhnya.

Steven terbangun dan menyentuh tangannya. Terduduk dan melihat jemari Cynthia yang tertusuk bulu halus dari ilalang. Meraih tangannya dan mengusapkan jemari yang sakit ke atas kepalanya. Mengusapnya beberapa kali hingga tidak sakit lagi.

“Apa yang kam … u … lakukan?” sembari mengikuti yang Steven lakukan.

“Coba, lihat apa masih sakit?” tanya Steven.

Cynthia merasakan jemarinya tidak perih lagi. Lalu Steven memintanya untuk membantu berdiri. Kepalanya sedikit sakit dan nyeri. Sembari membopoh tubuh yang berat itu, melewati jalan menungkik dengan ilalang yang meninggi akhirnya mereka sampai di atas trotoar. Menoleh ke kiri terlihat pembatas jalan yang sudah hancur diterjang minibus.

Keduanya sudah sangat kelelahan, tidak sanggup untuk berjalan. Tiba-tiba dari kejauhan sorot tajam lampu mobil yang semakin dekat mendatangi. Steven berharap ini adalah sebuah pertolongan. Dua mobil berhenti tepat di depan mereka. Steven berusaha mencari benda untuk digenggamnya, untuk berjaga-jaga.

Namun, tidak ada benda semacam itu. Dari mobil itu keluar seseorang dan melihat mereka yang sudah hampir mati lemas.

“Steven? Cynthia? Maaf aku datang terlambat.” ucap pria tinggi besar itu.

Dari suaranya Steven bisa mengenalinya. Meskipun kesadarannya sudah hampir lenyap.

“Mr. Jack?” tanya Steven sebelum akhirnya tumbang. Steven pingsan.

Tubuhnya melerai ke aspal, Cynthia tidak sanggup menahannya. Beberapa orang keluar dari mobil untuk membawanya ke mobil. Cynthia menangis dan bingung dengan situasi ini, kekhawatirannya sangat besar untuk Steven. Orang yang baru dikenalnya, meskipun sangat menyebalkan tetapi dirinya sudah menyelamatkannya beberapa kali.

“Steven, bertahanlah. Kamu tidak boleh mati!” ucap Cynthia sembari menemani di sisinya.

Pandangan Steven berbayang, tidak bisa melihat dengan jelas. Wajah Cynthia terlihat ada lima dan terus berputar-putar. Suaranya juga tidak terdengar jelas, seperti kaleng rombeng yang terdengar sengau dan sebentar-sebentar menghilang.

***

Berikan Cinta sebanyak-banyaknya untuk penulis ya )

Terpopuler

Comments

Dewi Farida

Dewi Farida

ceritanya seru, kaya film action

2021-05-28

0

Kenzi Kenzi

Kenzi Kenzi

jgn pindah kelain hati y cyin

2020-08-31

0

Jeng Anna

Jeng Anna

Novel bagus tp yg like baru dikit...sabar yah thor. aku suka kok

2020-08-26

1

lihat semua
Episodes
1 Episode Prolog
2 Episode 2 My Secret Hotel
3 Episode 3 Bahasa Hati
4 Episode 4 Canggung (Cah Nanggung)
5 Episode 5 Lari Bersamaku
6 Episode 6 Masalah adalah Masalah
7 Episode 7 Tidak Rela Melepasmu
8 Episode 8 Irama Berbeda
9 Episode 9 Lost In London
10 Episode 10 Betrayal
11 Episode 11 Benci Melihatmu Terluka
12 Episode 12 Nama Terakhir Dalam Ingatan
13 Episode 13 Nikahi Cynthia Untuk Bisnis
14 Episode 14 Aichmo Phobia
15 Episode 15 Biarkan Aku Pulang
16 Episode 16 Firasat
17 Episode 17 Out Of The Comfort Zone
18 Episode 18 Out Of The Box
19 Episode 19 Aku Datang Untukmu
20 Episode 20 Kemana Perginya Bintang-Bintang
21 Episode 21 Summer Dream
22 Episode 22 Erase Memories
23 Episode 23 Cara Mengetahui Seseorang Mencintaimu
24 Episode 24 Jealousy
25 Episode 25 Posesif
26 Episode 26 Cinta Itu Berubah
27 Episode 27 Yes, I Do
28 Episode 28 Wajah Asing Di Sampingmu
29 Episode 29 Cold War
30 Episode 30 Stay or Leave
31 Episode 31 Feel It
32 Episode 32 K.O.M.A
33 Episode 33 A Reason To Live
34 Episode 34 Come Back Home
35 Episode 35 90 Detik
36 Episode 36 I Can Hear You
37 Episode 37 Bersembunyi
38 Episode 38 A Long Road
39 Episode 39 Say Goodbye
40 Episode 40 Tapak Tilas Hati
41 Episode 41 Forgive Us
42 Episode 42 Soul Sound 1
43 Episode 43 Soul Sound 2 ; Fake Love
44 Episode 44 Gelas Sloki
45 Episode 45 Serangan GERD
46 Episode 46 Senyuman Alan
47 Episode 47 Cinta Sabrina
48 Episode 48 A Thousand Years
49 Episode 49 A Different Path To Love
50 Episode 50 Sejarah Keluarga Elfred
51 Episode 51 Edinburgh Bersejarah Hingga Mabuk Kepayang
52 Episode 52 Meet My Daddy
53 Episode 53 Morning Sick
54 Episode 54 New House
55 Episode 55 Yonglex Juga Manusia
56 Episode 56 Gadis Bernama Mentari
57 Episode 57 Seperti Namanya Sulit Digapai
58 Episode 58 Rafunzel Story
59 Episode 59 Nyanyian Merdu Pagi Hari
60 Episode 60 Dinner Party
61 Episode 61 Kelam Tak Mau Pergi
62 Episode 62 Titik Terang
63 Episode 63 Hal Tak Terduga
64 Episode 64 Kamar 77
65 Episode 65 Ironi
66 Episode 66 Wedding Party
67 Episode 67 The Truth
68 Episode 68 Move On
69 Episode 69 Passed Away
70 Episode 70 Liontin Berharga
71 Episode 71 Unforgetable Kiss
72 Episode 72 Women Need Talk
73 Episode 73 The Magical Of Bali
74 Episode 74 Serendipity
75 Episode 75 Memorable Kiss
76 Episode 76 Duniaku Dipenuhimu
77 Episode 77 How To Lose Someone
78 Episode 78 Parasailing, Essay, Shopping
79 Episode 79 Love Sickness
80 Episode 80 Crisis Identity
81 Episode 81 Step Back
82 Episode 82 Step Back 2
83 Episode 83 Step Back 3
84 Episode 84 Run Away
85 Episode 85 Diary
86 Episode 86 Tentang Airbayu
87 Episode 87 Airbayu Menghilang
88 Episode 88 Aku Datang Untukmu 2
89 Episode 89 Biarkan Aku Pulang 2
90 Episode 90 Sayonara
91 Episode 91 Summer Dream 2
92 Episode 92 Erase Memories 2
93 Episode 93 Swan Upping
94 Episode 94 Come Back Home 2
95 Episode 95 Love At First Sight (Sudah Tamat)
96 Episode 96 Love At First Sight (Session 2)
97 Episode 97 Kejutan
98 Episode 98 Gadis Misterius
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Episode Prolog
2
Episode 2 My Secret Hotel
3
Episode 3 Bahasa Hati
4
Episode 4 Canggung (Cah Nanggung)
5
Episode 5 Lari Bersamaku
6
Episode 6 Masalah adalah Masalah
7
Episode 7 Tidak Rela Melepasmu
8
Episode 8 Irama Berbeda
9
Episode 9 Lost In London
10
Episode 10 Betrayal
11
Episode 11 Benci Melihatmu Terluka
12
Episode 12 Nama Terakhir Dalam Ingatan
13
Episode 13 Nikahi Cynthia Untuk Bisnis
14
Episode 14 Aichmo Phobia
15
Episode 15 Biarkan Aku Pulang
16
Episode 16 Firasat
17
Episode 17 Out Of The Comfort Zone
18
Episode 18 Out Of The Box
19
Episode 19 Aku Datang Untukmu
20
Episode 20 Kemana Perginya Bintang-Bintang
21
Episode 21 Summer Dream
22
Episode 22 Erase Memories
23
Episode 23 Cara Mengetahui Seseorang Mencintaimu
24
Episode 24 Jealousy
25
Episode 25 Posesif
26
Episode 26 Cinta Itu Berubah
27
Episode 27 Yes, I Do
28
Episode 28 Wajah Asing Di Sampingmu
29
Episode 29 Cold War
30
Episode 30 Stay or Leave
31
Episode 31 Feel It
32
Episode 32 K.O.M.A
33
Episode 33 A Reason To Live
34
Episode 34 Come Back Home
35
Episode 35 90 Detik
36
Episode 36 I Can Hear You
37
Episode 37 Bersembunyi
38
Episode 38 A Long Road
39
Episode 39 Say Goodbye
40
Episode 40 Tapak Tilas Hati
41
Episode 41 Forgive Us
42
Episode 42 Soul Sound 1
43
Episode 43 Soul Sound 2 ; Fake Love
44
Episode 44 Gelas Sloki
45
Episode 45 Serangan GERD
46
Episode 46 Senyuman Alan
47
Episode 47 Cinta Sabrina
48
Episode 48 A Thousand Years
49
Episode 49 A Different Path To Love
50
Episode 50 Sejarah Keluarga Elfred
51
Episode 51 Edinburgh Bersejarah Hingga Mabuk Kepayang
52
Episode 52 Meet My Daddy
53
Episode 53 Morning Sick
54
Episode 54 New House
55
Episode 55 Yonglex Juga Manusia
56
Episode 56 Gadis Bernama Mentari
57
Episode 57 Seperti Namanya Sulit Digapai
58
Episode 58 Rafunzel Story
59
Episode 59 Nyanyian Merdu Pagi Hari
60
Episode 60 Dinner Party
61
Episode 61 Kelam Tak Mau Pergi
62
Episode 62 Titik Terang
63
Episode 63 Hal Tak Terduga
64
Episode 64 Kamar 77
65
Episode 65 Ironi
66
Episode 66 Wedding Party
67
Episode 67 The Truth
68
Episode 68 Move On
69
Episode 69 Passed Away
70
Episode 70 Liontin Berharga
71
Episode 71 Unforgetable Kiss
72
Episode 72 Women Need Talk
73
Episode 73 The Magical Of Bali
74
Episode 74 Serendipity
75
Episode 75 Memorable Kiss
76
Episode 76 Duniaku Dipenuhimu
77
Episode 77 How To Lose Someone
78
Episode 78 Parasailing, Essay, Shopping
79
Episode 79 Love Sickness
80
Episode 80 Crisis Identity
81
Episode 81 Step Back
82
Episode 82 Step Back 2
83
Episode 83 Step Back 3
84
Episode 84 Run Away
85
Episode 85 Diary
86
Episode 86 Tentang Airbayu
87
Episode 87 Airbayu Menghilang
88
Episode 88 Aku Datang Untukmu 2
89
Episode 89 Biarkan Aku Pulang 2
90
Episode 90 Sayonara
91
Episode 91 Summer Dream 2
92
Episode 92 Erase Memories 2
93
Episode 93 Swan Upping
94
Episode 94 Come Back Home 2
95
Episode 95 Love At First Sight (Sudah Tamat)
96
Episode 96 Love At First Sight (Session 2)
97
Episode 97 Kejutan
98
Episode 98 Gadis Misterius

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!