Seusai mengantar Naura kembali ke rumahnya. Reyhan bergegas menuju ke kantornya. Pasti saat ini Pak Reza klien bisnisnya sedang menunggunya. Tak menunggu waktu lama Reyhan sampai di kantor dan segera memasukk ruang meeting. Disana sudah ada Zidan, Viona dan Pak Reza yang sudah menunggu dirinya.
"Maff Pak Reza saya terlambat" ucap Reyhan sembari mendudukkan dirinya dikursi.
"Tidak masalah Pak Reyhan, kami baru saja sampai"
Meeting dimulai dengan baik, perusahaan Reyhan dan Pak Reza kini resmi menjalin kerja sama dengan meluncurkan produk terbaru, yang diyakini akan menarik minat konsumen.
"Baik terimakasih atas waktunya Pak Reyhan, semoga kita bisa bekerja sama dengan baik" ucap Pak Reza dengan penuh wibawa
"Sama-sama Pak Reza"
"Ku dengar produk terbaru perusahaan anda yang baru keluar hari ini mencapai angka pembelian yang fantastis Pak Reyhan ?" tanya Pak Reza basa basi
"Iya aku tidak menyangka akan booming dalam waktu sahari" jawab Reyhan
"Mungkin model iklan yang Perusahaan Pak Reyhan pakai menjadi Brand Ambassadornya menjadi penentu meledaknya pembelian"
"Kemungkinan begitu, mengingat Model itu sangat digemari oleh anak-anak seusianya" ucap Reyhan tersenyum mengingat wajah cantik Naura.
"Bukankah itu pacarmu Reyhan" Sambung Viona
Reyhan tersenyum smirk pasti saat ini Viona sedang cemburu dengan Naura.
"Ayolah Pa, kita pulang. Kita sudah selesai, banyak pekerjaan penting yang lain akan kita kerjakan" ucap Viona malas melihat Reyhan.
Setelah kejadian diwaktu Reyhan membentak Viona, Viona jadi malas untuk mendekati Reyhan.
"Baiklah, Pak Reyhan kami permisi undur diri"
Reyhan hanya menganggukkan kepala dan melihat punggung Pak Reza dan Viona menjauh dan menghilang dari balik pintu ruang meeting.
"Kenapa Nona Viona tidak menggoda Bos lagi ?" tanya Zidan penasaran
Reyhan hanya tersenyum dan mengangkat bahunya acuh ia masa bodoh dengan Viona.
"Apa bos suka dengan caffe tadi ?"
"Iya, kau sangat terbaik Zidan" ucap Reyhan mengacungi jempol pada Zidan
"Aku sudah transfer bonus untukmu" ucapnya lagi
Zidan tersenyum senang akhirnya ia mendapatkan bonus dari Bosnya.
"Terimakasih Bos" ucap Zidan senang
"Zidan apa kau pernah jatuh cinta ?" tanya Reyhan serius
"Aku tak mau berurusan dengan wanita, bagiku wanita itu orang yang sangat merepotkan"
"Benarkah ? Apa kau tidak kasihan dengan Mamimu yang selalu mengeluh ingin punya Cucu"
Zidan mengela nafasnya ia juga sebenarnya punya masalah dengan orang tuanya terutama Maminya yang melarang Zidan untuk pulang kerumah bila tidak membawa calon menantu atau cucu untuknya.
"Oh ayolah Zidan mulailah mencari wanita, kau akan tahu bahagianya jika sudah menikah" ucap Reyhan lembut
"Akan ku pikirkan nanti"
Sebenarnya Zidan bukanlah orang biasa. Kedua orang tuanya adalah seorang pembisnis besar di Singapura. Zidan bekerja dengan Reyhan sebagai Asissten sekaligus Sekretaris lantaran ia merasa pusing setiap hari harus bertengkar dengan Maminya yang selalu ingin menjodohkan Zidan dengan anak teman-temannya. Namun Zidan tak mau dijodohkan. Hingga suatu ketika Maminya merasa putus asa dan mengusir Zidan dari rumah. Maminya akan menerima Zidan pulang jika sudah membawa calon menantu.
Zidan dan Reyhan adalah sahabat sewaktu kuliah di London. Walaupun kadang mereka terlihat sangat formal jika dikantor, beda halnya jika sedang berdua dan berbicara mereka sangat hangat dan tidak ada perbedaan antara Bos dan Asissten.
(Visual Abang Zidan 🤭)
"Aku butuh sekretaris baru" ucap Zidan pada Reyhan
"Memangnya ada apa dengan Sinta ?"
"Dia mau berhenti, sebab bulan depan akan menikah"
"Hhmm...baiklah carilah sekretaris baru jika kau mau"
Zidan menganggukkan kepalanya kemudian ia teringat akan surat lamaran kerja yang ia terima tadi pagi.
"Sebenarnya ada yang melamar kerja diperusahaan ini tadi pagi, dan di dalam surat itu ada kartu namamu Rey. Apa kau mengenalnya ?"
Reyhan mengernyitkan dahi dan menerka-nerka siapa orang yang mengenalnya itu.
"Siapa namanya ?" tanya Reyhan penasaran
"Valentina Putri"
Reyhan menghembuskan nafasnya pelan ia tahu siapa wanita yang bernama Valentina itu. Dia adalah wanita yang ditiduri oleh Dion.
"Terima saja, siapa tahu kinerjanya bagus" jawab Reyhan.
"Baiklah akan ku hubungi orang itu nanti"
...........
Dion pulang kerumah bersama dengan Reyhan ia berjalan gontai ketika memasuki rumahnya, disana sudah tampak Papa Arya yang melihat kedatangan kedua anaknya itu.
Tidak ada wajah Dion yang ceria ketika berhadapan dengan Papa Arya. Papa Arya yakin saat ini Dion sedang menjali hukuman yang ia berikan.
"Bagimana hari ini Dion, apa kau senang ?" pertanyaan Papa Arya sengaja menggoda Dion.
"Sangat buruk !" jawab Dion cepat dan pergi meninggalkan Papa Arya dan Reyhan.
Reyhan mendudukan diri dikursi ia ingin membicarakan sesuatu pada Papanya.
"Duduklah Pa, ada yang ingin ku tanyakan"
"Apa Papa berencana menjodohkan aku dengan anak Om Baskoro ?"
Papa Arya tersenyum ternyata Reyhan sudah tau niatnya untuk menjodohkan Reyhan dengan Naura.
"Iya, apa kau senang ? akhirnya kau mendapatkan Naura dengan mudah"
Reyhan memutar bola matanya. Seharusnya Papanya tidak perlu ikut turun tangan. Karena Reyhan pasti bisa melalukan segala cara untuk meluluhkan hati Naura begitupun Ayahnya.
"Tapi itu tidak adil Pa, aku bisa berjuang sendiri"
"Nyatanya sampai detik ini pun kau tidak ada kemajuan" cibir Papa Reyhan
"Selanjutnya Papa serahkan padamu Rey, Papa senang akhirnya kau tidak terpuruk lagi karena kepergian Sofia karena mau dekat dengan Naura. Disisi lain Naura adalah anak sahabat Papa, Papa minta padamu Rey jangan pernah menyakitinya. Jika kau mau menghalalkannya itu jauh lebih baik. Om Baskoro sudah setuju dengan perjodohan ini. Kami orang tua hanya mendukung karena selebihnya itu keputusanmu dan Naura" ucap Papa Arya panjang lebar.
"Baiklah Pa, aku berjanji akan membahagiakannya. Aku sedang berusaha" Lirih Reyhan
.......
Malam hari saat semua orang sudah selesai makan malam, Dion tengah asyik bermain game. Tak lama Reyhan masuk ke dalam kamar Dion dan mendekatkan diri duduk diujung ranjang tempat tidur, tempat Dion bersandar.
Reyhan memberikan kunci motor kepada Dion. Dahi Dion mengernyit untuk apa Kakaknya itu memberikan kunci motor padanya.
"Untuk apa kunci motor ini Kak ?" tanya Dion bingung.
"Untukmu" jawabnya datar
"Aku sudah punya dua mobil Kak, untuk apa motor aku tak membutuhkannya"
"Mulai sekarang mobilmu Kakak sita !" ucap Reyhan tegas
"Apa !"
"Kau hanya boleh memakai motor, mobilmu akan Kakak kembalikan jika hukumanmu sudah selesai"
Dion berdiri disamping Reyhan dan menatap tajam Reyhan. Baginya ini terlalu berlebihan. Ia hanya melakukan kesalahan satu kali. Kenapa harus dihukum separah ini.
"Ini tidak adil !"
"Apanya yang tidak adil !"
"Bahkan Kakak berulang kali tidur dengan seorang Jalanhg, tapi tak ada yang menghukum Kakak. Kenapa aku hanya melakukan kesalahan satu kali, namun diberikan hukuman yang berlebihan" ucap Dion tak terima
Reyhan menatap Dion dan tersenyum smirk.
"Apa kau tahu siapa aku ? Apa kau pernah berfikir apa jadinya perusahaan bila tidak dikendalikan olehku ? Bahkan Papa saja sudah menua tidak sanggup mengurusnya !" ucap Reyhan tegas.
"Terima saja nasibmu, jalani dengan benar agar tidak ku tambah hukumanmu yang lain" ucap Reyhan dingin
Dion menghela nafasnya kasar. Saat ini ia benar-benar frustasi dengan keadaannya. ATM diblokir, Mobil disita, Uang bahkan tinggal 50 ribu dalam dompetnya, ditambah lagi ia harus menggunakan motor untuk aktivitasnya sehari-hari pergi ke kantor dan ke kampus nanti.
Reyha kemudian mengeluarkan amplop coklat berisi uang 5juta, ia melemparkan ke arah Dion dan langsung ditangkap oleh Dion dengan cepat.
"Itu uang bensinmu" ucap Reyhan ketus kemudian pergi meninggalkan kamar Dion.
Dion benar-benar merasa pusing ingin sekali ia terjun bebas dari puncak gunung.
"Tamatlah sudah ketampananku jika kemana-mana harus naik motor"
Ya yang dikhwatirkan Dion adalah popularistasnya yang menganggap dirinya lelaki yang tampan paripurna tiada celah. Jika ia kemana-mana harus memakai motor, fikirannya bisa saja nanti kulitnya menghitam dan tak ada lagi wanita yang mau dekat dengannya terlebih wanita zaman sekarang tidak butuh wajah yang tampan saja tapi juga uang.
.......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments