Reyhan duduk di kursi kebesarannya, setelah bertemu dengan Naura dan berbincang sejenak tadi membuat dia tebayang selalu wajah cantik Naura. Reyhan senyum-senyum sendiri dibuatnya. Hingga muncul dibenaknya untuk mencari akun Instagram milik Naura. Reyhan mengamati semua foto di Instagram milik Naura. Hingga kemudian ada foto Dion bersama Naura, membuatnya menjadi kesal dan tidak suka. Reyhan lekas melemparkan handphonenya di meja, dan menunjukkan raut muka kekesalannya.
Tanpa ia sadari bahwa sejak tadi Zidan sudah lama berdiri disamping meja kerjanya.
Reyhan terperanjat kaget, sejak kapan Zidan ada di ruangannya.
"Kenapa dengan Bos, apa dia sudah gila ?" tanya Zidan dalam hati
"Kau...sejak kapan ada disampingku ?" Reyhan kaget
"Sejak Nona Naura pergi meninggalkan ruangan ini Bos" ucapnya
Reyhan jadi salah tingkah, dia berfikir bagaimana nanti jika Zidan menganggapnya kurang waras ketika mengetahui sejak tadi dia senyum-senyum sendiri, bahkan ketawa sendiri, kemudian kesal sendiri.
"Kau jangan berfikir yang aneh-aneh Zidan" Ucap Reyhan
"Tidak Bos, saya tidak berani" Jawab Zidan
"Memang kau sangat aneh Bos, dasar Duda Aneh" Batin Zidan
"Apalagi jadwalku hari ini ?"
"Ada pertemuan dengan perusahaan Xander Grup nanti jam 1 siang Bos setelah jam istirahat" Jawab Zidan
"Oke baiklah, kau boleh pergi" titahnya
.....
Naura saat ini sedang diperjalanan pulang kerumahnya bersama Bebi. Namun tiba-tiba handphonenya berbunyi, dan Dion menelfonnya.
"Halo Dion..."
"Halo Naura, kamu dimana ?"
"Dijalan pulang, kenapa Dion ?"
"Aku mau ngomong sama kamu, bisa enggak kita ketemuan ?"
"Boleh deh, kapan ?"
"Sekarang, aku tunggu di Caffe tempat biasa ya"
"Oke"
Naura pun memutus sambungan hpnya.
"Beb, kayaknya aku enggak langsung pulang deh" Ucap Naura pada Bebi.
"Loh kenapa?" Tanya bebi
"Aku mau ketemu sama temen, bisa kan anter aku ke Lan's Caffe ?"
"Oh ya udah, oke deh sekalian aku juga mau balik ke kantor kan arahnya sama"
"Makasih ya Bebi..Bebi baik deh.."
"Muji nih biar dianterin"
"hehehe...tau aja"
Setibanya Naura di Lan's Caffe Naura langsung menuju meja tempat Dion yang sudah menunggunya.
"Sendirian ya, Riska mana" tanya Naura
"Iya sengaja enggak ngajak Riska" jawab Dion
"Naura...aku ngmong serius sama kamu"
"Apa Dion, kamu kok jadi aneh gini deh"
"Naura...sebenernya...lusa aku bakalan pergi ke Jerman" Ucap Dion
"Hah...kamu jadi pergi ?"
"Iya, Papa akan ikut aku juga tinggal di Jerman"
"Yah...kita bakalan jauhan dong"
"Iya, tolong jangan rindu ya, sebab rindu itu berat biar aku saja" Ucap Dion
"Hahaha kayak Dilan aja" Tawa Naura
"Aku serius Naura..." Ucap Dion pelan
"Naura...sebenernya aku tuh suka sama kamu" Ucapnya lagi.
Deg
Tawa Naura tiba-tiba terhenti, dan memandang Dion lekat.
"Aku suka sama kamu Naura, cuma aku enggak berani ngungkapin perasaan aku ke kamu" Ucap Dion lagi
"Aku tahu kita ini bersahabat, tapi apakah kita bisa merubahnya menjadi cinta ?"
Dion kemudian menggenggam tangan Naura.
"Naura, kamu mau enggak jadi pacar aku ?" Tanya Dion lagi.
Naura hanya bisa diam, dan sesaat kemudian Naura tertawa kembali.
"Dion...beneran aku geli deh dengernya..Hahaha"
"Dion kita ini sahabatan udah lama, aku udah menggangap kamu seperti saudaraku sendiri" Ucap Naura lagi.
"Tuh kan pasti di tolak..." Jawab Dion
"Dion...aku yakin nanti suatu saat kamu bakalan nemuin perempuan yang kamu cintai, bukan sebagai sahabat"
"Aku hanya menganggap kita sahabat Dion, enggak lebih" Ucap Naura lembut
"Tapi kamu enggak marah kan aku nembak kamu Naura ?" Tanya Dion
"Enggak...aku bakalan lupain hari ini tenang aja" Jawab Naura
"Sumpah aku dag dig dug tau enggak" ucap Dion
"Kenapa ?"
"Antara seneng udah ngungkapin perasaan, dan agak kecewa karena udah ditolak" cicit Dion
"Dion..Dion..kamu ada-ada aja, eh tapi beneran aku minta maff ya Dion. dan satu lagi aku bakalan lupain hari ini" jawab Naura
Dion dan Naura asyik ngobrol berdua tanpa mereka sadari kalau sedari tadi sudah ada Reyhan dan Zidan duduk tidak jauh dari mereka, dan melihat interaksi mereka. Reyhan menjadi panas mendengar percakapan mereka berdua, apalagi melihat Dion menggenggam erat tangan Naura seakan membuat dirinya mendidih.
Zidan melihat Naura bersama Dion jadi mengerti akan sikap Bosnya yang tiba-tiba berubah, Ia harus menenangkan hati Bosnha karena sebentar lagi ia kan bertemu dengan kolega bisnisnya untuk makan siang bersama.
"Bos..tenang sebentar lagi kolega bisnis kita datang" ucap Zidan
Mendengar hal itu Reyhan meredam emosinya.
Zidan jadi bingung sendiri padahal Bos nya itu belum ada hubungan apa-apa dengan Naura kenapa ia jadi aneh.
"Dasar Duda aneh" Batin Zidan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments