Reyhan mengatur emosinya ketika melihat Naura dan Dion bersama begitu dekat seperti layaknya orang pacaran. Padahal jelas-jelas Zidan sudah mengingatkan bahwa mereka berdua hanya bersahabat. Tatapan Reyhan terhenti ketika kolega bisnisnya datang dan duduk di depan Reyhan. Seorang laki-laki paruh baya dan wanita cantik dan seksi, siapa lagi kalau bukan anak pemilik perusaahaan Xander Grup yang begitu tergila-gila dengan Reyhan. Apalagi status Reyhan saat ini sudah menjadi Duda. Anak pemilik Xander Grup itu tidak mau kecolongan lagi untuk mendekati Reyhan.
"Maff menunggu...jalanan macet" ucap Pak Reza
"Oh tidak masalah" Jawab Reyhan
"Reyhan...kamu apa kabar ?" Sapa Viona anak Pak Reyhan
"Seperti yang kau lihat" Ucap Reyhan melihat Viona tak suka.
"Rey...tak bisakah kamu membuka hatimu untukku Rey, ku sudah lama menyukaimu bahkan Papaku sangat setuju jika aku menjalin hubungan denganmu" Ucap Viona dengan tanpa malunya.
Reyhan menjadi jijik melihat Viona yang terang-terangan menyukainya.
"Kau tahu sendirikan aku tidak bisa melupakan Sofia di hatiku" Ucapnya lalu menepuk dadanya agar Viona tak lagi merengek kepadanya.
"Istrimu sudah mati Rey, ingat itu" Ucap Viona
Reyhan geram dengan perkataan Viona, Pak Reza yang sedari tadi berbincang dengan Zidan kemudian menoleh ke arah Viona. Ia tahu jika ada Reyhan tidak bisa mendengar nama Almarhum istrinya disebut-sebut.
"Viona jaga sikapmu !" Tegas Pak Reza
"Aku hanya bicara yang sebenarnya Pa, supaya Reyhan sadar dan bisa Move On" Jawab Viona
"Cukup...!" Bentak Reyhan pada Viona, Viona langsung menunduk diam.
Saat melihat Naura dan Dion yang akan keluar dari Caffe yang itu berarti melewati dahulu mejanya, Reyhan segera berdiri. Naura pun terkejut tidak sengaja bertemu dengan Reyhan. Naura melihat Reyhan dan menampilkan senyumannya.
"Kau bilang aku harus Move On kan Viona ? Iya aku sudah Move On, dan ini" Reyhan menarik tangan Naura dan memeluk pinggangnya. Sontak Naura terkejut dengan perlakuan Reyhan.
"Dia adalah pacarku, Naura" Ucapnya dengan lantang.
Naura yang diam saja karena kebingungan. Viona sampai menganga mendengar penuturan Reyhan, Zidan, Pak Reza apalagi Dion sampai terkejut mendengarnya.
"Ku rasa pertemuan kita kali ini kurang tepat, Zidan jadwalkan di lain hari. Aku akan pergi bersama kekasihku. Permisi" Ucap Reyhan membawa Naura pergi keluar Caffe dan masuk ke dalam mobil.
"Maffkan atas ketidak nyamanannya Pak Reza" Ucap Zidan membungkuk kan badannya.
"Tak apa, itu bukan salah Reyhan. Tapi anakku ini" Sambil melihat Viona dengan tatapan marah.
"Papa, apa salahku" Ucapnya dengan tanpa bersalah.
"Ayo kita kembali ke kantor Viona" Tegas Pak Reza
Dion berlari mengejar Naura dan Kakaknya, namun mobil mereka sudah pergi meninggalkan Caffe.
"SIAL...!!!!" Geram Dion
"Kenapa harus Naura !" ucapnya lagi frustasi.
Di dalam Mobil....
"Pak stop!!!!!" Ucap Naura agar Reyhan memberhentikan mobilnya
Melihat Naura yang kesal dengan perilaku Reyhan di caffe dan membawa paksa dia ke mobilnya, Reyhan jadi merasa bersalah pada Naura.
"Naura saya benar-benar minta maff" Ucapnya setelah memberhentikan mobil.
"Kenapa Bapak bersikap seperti itu di caffe, dan kenapa Bapak maksa saya ikut masuk ke mobil Bapak ?" Cecar Naura
"Naura maffkan saya, saya tidak bermaksud kurang ajar. Saya hanya ingin menghindar dari anak rekan bisnis saya yang terus mengejar-ngejar saya" Balas Reyhan
"Dan tolong maffkan saya karena telah mengakui kamu menjadi pacar saya, sebenarnya saya tidak bermaksud seperti itu" Tambahnya lagi
Naura melihat kejujuran di manik mata Reyhan. Kemudian berkata,
"Oke oke, saya maffkan. Tapi tolong jangan bersikap seperti tadi Pak, saya enggak suka !" Ucap Naura
"Benar kamu mau memaaffkan saya ?" Tanya Reyhan
"Iya saya maffkan" Jawab Naura
"Saya turun disini aja Pak, biar saya naik Taksi" Ucapnya
"Eh...jangan biar saya antarkan kamu pulang, anggap saja sebagai bentuk maff saya" Ucap Reyhan cepat
"Tapi...."
"Tidak apa-apa biar saya antar kamu pulang" Potong Reyhan
"Bukan masalah mengantar pulangnya tapi gimana kalo Pak Reyhan ketemu sama Ayah...Aduh.." Batin Naura
"Kok bengong ?" Tanya Reyhan
"Rumah kamu dimana ?" Tanyanya lagi.
"Maff Pak lebih baik saya naik taksi saja" Jawab Naura
"Tak apa biar saya antar" Ucap Reyhan tulus.
"Aduh...kalo aku pulang sama Pak Reyhan terus ketemu Ayah, nanti dikira Pak Reyhan ini calon pacarku" Batin Naura
"Eh..semoga aja deh Ayah belum pulang kerumah" Batinnya lagi.
"Dimana rumah kamu Naura ?" Tanya Reyhan
"Ohh...eh...di Jalan Pertiwi 1 Pak" Jawab Naura
Reyhan pun tersenyum kemudian melajukan mobilnya mengantar Naura...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments