Pagi hari Naura turun dari lantai atas kamarnya dan ikut bergabung sarapan dengan Ayahnya. Naura berpenampilan sangat cantik hari ini ia menggunakan dress putih dan tas coklatnya.
"Yah gimana Naura cantik enggak ?" Tanya Naura pada Baskoro
"Cantik banget, anak Ayah" jawab Baskoro sambil tersenyum
"Jadi kamu pergi hari ini ke perusahaan Wijaya Corp ?"
"Iya Yah, mau tanda tangan kontrak"
"Mau Ayah anter ?" Tawar Baskoro
"Enggak usah Yah, nanti aku dijemput sama Bebi, ini dia udah dijalan kok"
"Ya udah hati-hati, jaga diri baik-baik Naura. Ayah memberikanmu izin untuk terjun ke dunia Model karna Ayah percaya sama kamu, jadi jangan buat Ayah kecewa" Ucap Baskoro
"Iya Yah, Naura janji kok"
Tak lama selesai sarapan Naura pamit dengan Ayahnya, dan masuk ke dalam mobil Managernya siapa lagi kalo bukan Bebi.
"Tambah cantik aja Say..." ucap Bebi sambil menyetir mobilnya
"Yang muji juga cantik" Jawab Naura
"Eh Naura, kamu tau enggak CEO Wijaya Corp itu siapa ?"
"Enggak tau"
"Dia itu seorang Duda, Istri sama anaknya meninggal saat melahirkan. Kesian banget deh, tapi nih ya dia tuh orangnya ganteng banget, kaya lagi" cerocos Bebi
"Terus nih ya, katanya dia belom punya pacar alias jomblo semenjak ditinggal sama Istrinya" Tambahnya lagi
"Ya iyalah jomblo, kan katanya dia seorang Duda" Jawab Naura polos
"Eh maksudnya gini, semenjak dia ditinggal sama Istrinya. Dia jadi susah dideketin sama perempuan manapun, dia deket sama perempuan paling cuma buat main diranjang doang"
"Maksudnya kayak jadi Cassanova gitu ya macem di novel-novel ?" tanya Naura
"Nah itu dia..."
"Eh kita kok jadi ngegibah yaa..." Ucap Naura
"Hahaha...bener-bener aah masih pagi kita udah berdosa"
Naura hanya menahan tawanya.
Setibanya di depan gedung pencakar langit yaitu perusahaan Wijaya Corp yang tertera di depannya. Naura dan Bebi masuk ke dalam Lobbi, dan mendekati reseptionis.
"Mbak kami dari Agensi Bintang mau bertemu dengan pemilik perusahaan ini" Ucap Bebi
sedangkan Naura tengah asik dengan handphonenya.
"Sudah buat janji sebelumnya, Bu ?" Jawab reseptionis
"Udah Mbak, malahan kami sudah janjian sama Pak Zidan" Ucap Bebi lagi
"Oh oke, mari Bu ikut saya. Saya antarkan ke ruangan Pak Zidan"
Mereka pun ikut berjalan dnan masuk lift dan masuk ke ruangan Zidan.
"Maff Pak, Ada tamu yang ingin bertemu dengan Bapak"
"Iya suruh mereka masuk" Jawab Zidan sambil memeriksa berkas di atas meja.
Bebi dan Naura masuk ke ruangan Zidan, Zidan mendongakkan kepalanya. Tatapan Zidan melihat Naura dari ujung kaki sampe kepala membuatnya takjub.
"Ternyata ini gadis yang di incar oleh Bos, wah...Bos memang enggak salah pilih" Batin Zidan
"Eh..eh ayo silahkan duduk dulu" Ucap Zidan
"Tunggu sebentar ya, saya telpon Bos dulu" Tambahnya lagi.
"Halo Bos, pihak Agensi Bintang sudah datang. Bisa ke ruangan bos sekarang ?" tanya Zidan lewat sambungan telepon.
........
"Baik Bos" Zidan menutup telponnya.
"Mari saya antar ke ruangan Bos saya, beliau sudah menunggu" ucap Zidan
"Oke.." Jawab Bebi
Di dalam ruangan Reyhan terlihat kebingungan sebab ini kedua kalinya ia akan bertemu dengan Naura, ia jadi salah tingkah. Apa yang harus ia lakukan ketika menghadapi Naura.
Tiba-tiba terdengar ketukan pintu.
"Masuk.." Jawab Reyhan
Reyhan terpanah melihat kecantikan Naura, yang terlihat manis dimatanya. Tatapannya tak berkedip melihat Naura, Naura yang masih berumur 18 tahun bisa memiliki bentuk tubuh yang proposional seperti gadis berumur 20 tahunan. Apalagi ditambah riasan wajah yang manis membuat jantung Reyhan seakan melompat dari tubuhnya.
Zidan menyadari kalau Bosnya menatap Naura tak berkedip langsung membuyarkan suasana.
"Eehhemm...maff Bos ini Naura dan Managernya dari pihak Agensi Bintang, yang akan bekerja sama dengan perusahaan kita" Ucap Zidan
"Oh Iya..mari silahkan duduk" ucap Reyhan Kikuk
"Ini Naura Bos, dia yang akan menjadi model iklan produk terbaru kita" ucap Zidan
"Baik, saya setuju. Kalau begitu siapkan kontrak kerja samanya" kata Reyhan
"Ini kontrak kerja samanya Bos, silahkan Naura dan Bos tanda tangani"
Naura dan Reyhan telah menandatangani surat perjanjian kontrak kerja sama mereka. hal ini tidak boleh di sia-siakan oleh Reyhan untuk mengenal Naura.
"Boleh tinggalkan kami berdua, ada yang ingin saya sampaikan ke Naura" Ucap Reyhan
Zidan dan Bebi pun mengangguk dan pergi meninggalkan ruangan Reyhan.
Berdua diruangan bersama Reyhan, membuat Naura canggung sendiri. Tiba-tiba Reyhan berbicara.
"Sepertinya kita pernah bertemu" ucap Reyhan
Naura pun menatap Reyhan dengan seksama.
"Ohh...jadi Om yang semalem hampir nabrak aku kan ? Eh maksudnya saya yang enggak lihat lagi kalo mau nyebrang jalan" ucap Naura bingung.
Reyhan tersenyum melihat wajah Naura yang meggemaskan.
"Iya..iya..maff untuk yang semalam" Ucap Reyhan
"Saya juga tidak menyangka kalo kamu seorang Model" Ucapnya lagi.
"Iya Om, Eh Maff Pak maksudnya" Jawab Naura kebingungan harus menjawab dan menyebut Reyhan apa.
"Boleh saya minta nomor Handphonemu Naura?" Tanya Reyhan
"Hhhmm..kalo untuk soal pekerjaan enggak apa-apa Pak, Boleh" ucap Naura tersenyum manis
"Akhirnya aku bisa mendekatimu Naura" Batin Reyhan
Mereka pun bertukar nomor ponsel, kemudian Naura pamit keluar ruangan Reyhan. Padahal Reyhan ingin sekali Naura sedikit lama didekatnya.
"Naura...kenapa kau bisa membuat jantungku tak karuan begini" Ucapnya bermonolog
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments